Connect with us

iMusic

Kolaborasi lintas negara Asia, “Raisa” & “Sam Kim” merilis “Someday”.

Published

on

iMusic – Masih dalam rangkaian single menuju album keempatnya It’s Personal, Raisa hari ini merilis Someday.  Raisa bekerja sama dengan musisi asal Korea Selatan Sam Kim,  musisi dan arranger Jukjae.

Sam Kim dikenal sebagai musisi muda yang lagunya kerap digunakan pada Korean Drama (K-Drama) hit, seperti lagu Who Are You untuk serial Guardian: The Lonely and Great God dan Love Me Like That untuk serial Nevertheless.

Semua bermula dari keinginan Raisa memiliki kolaborator lintas negara Asia. Pertemuan Raisa dan Sam Kim dimulai dari Instagram, saling bertukar referensi musik sampai akhirnya memutuskan untuk workshop daring. Proses pengerjaan lagu dimulai awal tahun 2021. Kondisi keduanya yang terpisah jarak yaitu JakartaSeoul, kondisi pandemik dan jadwal masing-masing, membuat proses penggarapan baru intense dimulai pertengahan tahun.

“Saya dan Raisa rutin komunikasi lewat telponan, chat, atau video call, saat merencanakan lagu. Rekaman dilakukan secara real-time, walaupun kami berbeda lokasi tapi kami bisa diskusi dan merekam langsung. Hasilnya sangat memuaskan dan saya ingin berterima kasih ke Raisa atas suara indahnya di lagu ini,” Ungkap Sam Kim, penyanyi kelahiran 19 Februari 1998.

“Bekerja bersama Sam Kim sangat menyenangkan. Nggak menyangka obrolan casual  kami berujung menjadi kolaborasi. Kami memiliki visi yang sama, semoga lagu ini bisa mengantarkan kami berdua bertemu para pendengar baru di Indonesia dan Korea,” bilang Raisa.

Someday bercerita tentang pasangan yang memiliki ego tinggi sehingga tidak dapat menyampaikan isi hati mereka masing-masing dengan baik. Untuk lagunya sendiri Jukjae sebagai produser menarik beberapa referensi slow R&B. Mood lagu yang manis namun juga mellow ini memiliki nuansa soundtrack drama korea. Jukjae adalah sosok yang ikut membantu Sam Kim di album Sun and Moon (2018).

“Berangkat dari ide Raisa, kami yang memulai komunikasi project dengan Antena sebagai label dan agency Sam Kim. Ini bukan kali pertama JUNI bekerjasama dengan agency Korea Selatan, sebelumnya JUNI menjadi inisiator membawa band Hyukoh konser di Jakarta. Melanjutkan kiprah tersebut, kali ini kami memimpin project lintas negara dengan mengajak Sam Kim,” ungkap Adryanto Pratono sebagai CEO dari JUNI Records.

Someday adalah terobosan untuk JUNI dan Raisa di tahun ini. Ia melihat lagu ini sebagai jembatan untuk menghubungkan fans Raisa dan juga fans soundtrack serial Korea Sam Kim.

“Ini kesempatan kami di JUNI bekerjasama dengan musisi generasi Korean Wave masa kini. Saya, Raisa dan kami di JUNI berharap ini adalah awalan untuk kolaborasi lain di kemudian hari. Kami selalu memimpikan bekerjasama dengan lebih banyak kolaborator dari industri dunia,” tutup Adryanto Pratono.

Lagu Someday tersedia di platform streaming digital mulai hari ini (12/11). Perilisannya akan diikuti musik video yang dibuat di dua negara dan tayang perdana di kanal YouTube Raisa (Raisa6690) di hari yang sama pukul 17:00 WIB. (FE)

iMusic

Dinda Ghania Rilis “Unfinished”, Lagu Patah Hati Dibungkus Secara Happy

Published

on

By

iMusic.idDinda Ghania atau kerap disapa Dinda penyanyi muda pendatang baru Indonesia ini kembali hadir blantika musik tanah air denga karya terbarunya.

Tahun ini usia Dinda Ghania genap 15 tahun, namun mempunyai karakter suara yang unik dan khas.Bakatnya ini menarik perhatian para musisi dan selebritis Tanah Air, seperti Melly Goeslaw sebagai musisi yang menggaet Dinda di awal kariernya bernyanyi, dilanjutkan Andmesh Kamaleng, dan Andra Ramadhan.

Lalu di lagu terakhir rilisannya, Dinda Ghania berduet dengan komposer ternama, Aan Story dengan judul “Pelan-pelan Melupakan” yang berhasil Trending 5 di Youtube Music dan telah didengar di platform Spotify oleh sebanyak 825.303 listeners.

Kali ini, Dinda Ghania merilis lagu ciptaan sendiri dengan genre musik yang baru dan sangat berbeda dari lagu Dinda yang sebelumnya. Di project ini, Dinda ingin menumpahkan idealisme di karyanya dalam dunia musik.

Di karya terbarunya inilah, Dinda Ghaina akan menunjukkan sisi multi- talentanya dengan merilis single terbarunya yang berjudul “Unfinished”. Karya ini merupakan sebuah lagu ciptaan Dinda sendiri yang menceritakan tentang perasaan seseorang yang merenungkan masa lalunya yang belum selesai. Hal ini memunculkan dilema di hati, tentang rasa ingin kembali seperti dulu, atau baiknya tetap di situasi asing seperti sekarang.

Perasaan ragu ini juga melahirkan pertanyaan, apakah ini akhir yang buruk, ataukah awal yang baik?

Lagu ini mewakili kisah cinta yang dialami oleh banyak orang yang susah move on dan masih
memikirkan masa lalunya.

Lagu “Unfinished” adalah sebuah lagu ciptaan pertama Dinda yang sepenuhnya
menggunakan lirik berbahasa Inggris. Di lirik lagu ini, tersirat juga bakat Dinda dalam hal
menulis lirik yang indah, dan penuh makna. Kemampuan word-play Dinda di dalam lirik lagu
“Unfinished” menonjolkan kehebatannya dalam memilih diksi yang sederhana, namun mengena.

Dalam lagu “Unfinished”, Dinda Ghania juga terlibat sebagai produser sedari awal proses workshop lagu, serta turun tangan dalam pembuatan aransemen musik.

Bahkan, saat proses pembuatan Music Video pun, Dinda memberikan banyak ide-ide untuk konsep kreatifnya.

Dalam proses pengerjaan musik dan aransemen lagu “Unfinished”, ada juga sentuhan dari Haris Pranowo, salah satu keyboardis dan arranger yang sudah besar namanya di industri musik Indonesia. Haris pun masih aktif berkarya bersama Raisa, Yovie Widianto, Afgan, dan
masih banyak musisi lainnya.

Dalam lagu “Unfinished”, Haris Pranowo memberikan sentuhan musik yang Dinda inginkan seperti upbeat dan R&B yang berpadu secara harmonis mengiringi suara Dinda Ghania.

Hal ini semakin menambah kuat isi lirik dan cerita di dalam lagu “Unfinished”. Perpaduan suara Dinda serta aransemen musik di lagu “Unfinished”, seolah membuat setiap liriknya terasa mudah masuk ke dalam hati pendengar.

Lirik melankolis, berpadu dengan musik upbeat, memberikan mood yang unik di lagu ini.
Saat teaser pertamanya keluar di media sosial
TikTok, ada penggalan lirik:
“And even if we try, will we stay this time? We left too much unsaid, tears were shed for so long.”
Yang membuat banyak orang yang merasa relate dengan isu serupa menjadi terpancing untuk menuangkan perasaannya di kolom komentar.

“Aduh liriknya aku banget, susah banget buat ngelupain masa lalu.” ujar akun Vitaaaa07
“Vibes-nya dapet banget buat galauu,” ujar akun sadboyyz17

Seperti yang ingin Dinda Ghania sampaikan, “Unfinished” siap menjadi teman masa sedih
saat sedang susah melupakan masa lalu, sekaligus menjadi teman berproses move on hingga akhirnya bisa menemukan kebahagiaan dan memulai hidup yang baru.

Lewat lagu ini, Dinda mengajak pendengar setianya untuk bersama -sama menikmati hidup setelah berpisah.

Kita diyakinkan bahwa masih bisa menemukan kebahagiaan yang baru, meskipun kisah percintaan telah berlalu.

Video klip “Unfinished” berisi kumpulan footage video dari Dinda yang mencoba menikmati hidup setelah berpisah dengan mantannya.

Di video ini, Dinda menunjukkan bahwa dia bisa terlihat bahagia, dan menemukan keseruan hidup bersama teman-temannya, meski sudah tak bisa lagi bersama mantannya.

Secara konsep visual, kita akan buat seakan-akan sedang menikmati kumpulan Instagram story highlight dari Dinda, yang berisi berbagai keseruan hari-hari Dinda saat mencoba move on setelah putus. Bisa dibilang video klip ini sangat unik, karena menggunakan frame portrait di sepanjang klipnya. Hal ini memudahkan penonton untuk menikmati video klip “Unfinished” di gawai genggam mereka.

Video klip lagu “Unfinished” diproduseri langsung oleh Dinda Ghania dari awal hingga akhir proses. Dinda benar-benar serius dan tetap terlibat sejak proses konsep kreatif hingga proses shooting serta editing.
Video klip “Unfinished” sudah bisa disaksikan di Youtube Channel Dinda Ghania. (EH).

Continue Reading

iMusic

Meiska Adinda terima tantangan nyanyikan Ost film “1 Imam 2 Makmum”

Published

on

Setelah melantunkan “Dursila” untuk drama Malaysia “Malang Si Puteri”, Meiska Adinda kembali menyumbangkan suara merdunya ke dalam sebuah soundtrack. Kali ini, ia terpilih menyanyikan original soundtrack untuk film drama percintaan yang dibintangi Fedi Nuril dan Amanda Manopo dengan judul 1 Imam 2 Makmum, produksi BASE Entertainment dan Cahaya Pictures.

Kesempatan ini tentu langsung disambut solois kelahiran Bali ini dengan gembira. “Saat dikabari kalau dipilih untuk menyanyikan lagu tema dari film 1 Imam 2 Makmum, aku tentu senang. Akhirnya, untuk pertama kali aku mengisi original soundtrack film Indonesia. Semoga kerja sama yang terjalin ini bisa berjalan dengan baik. Aku juga nggak sabar untuk bertemu dengan orang-orang dari filmnya dan seluruh tim produksi.” ujar Meiska Adinda.

Mengambil judul “Lintasan yang Sama” (dari 1 Imam 2 Makmum), ciptaan Hendro Djasmoro dan Andre Lizt ini mengisahkan tentang perasaan seseorang yang mengetahui bahwa pasangannya belum bisa move on dari pasangan lamanya yang ternyata sudah meninggal. Dengan tema yang cukup berat tersebut, Meiska Adinda mengaku mendapat tantangan yang berbeda dibandingkan saat menyanyikan single-single sebelumnya.

“Menurutku, menyanyikan sebuah soundtrack itu agak berbeda dari single biasa karena lagu ini akan dipakai untuk pengantar adegan di film sehingga cara menyanyinya harus lebih bercerita dan memakai feeling yang tepat. Karena aku tidak pernah di posisi seperti yang ada di dalam lagu, jadi pada saat menyanyikannya, terasa agak menantang. Selain itu, karena pada saat proses rekamannya lagu ini mengalami perubahan dinamika, aku sempat mengalami kesulitan untuk menyesuaikan suaraku, tapi dengan dibantu Om Irvnat sebagai pengarah vokal, rekaman bisa berjalan dengan lancar,” cerita Meiska Adinda.

Pemilik nama lengkap Putu Meiska Adinda Putri ini menyebutkan bahwa proses pengerjaan soundtrack ini tergolong cepat. Hanya butuh waktu satu bulan lebih sejak ia menerima demo, rekaman, membuat visualisasinya, hingga tayang akhir November nanti. Bagi Meiska, penting menemukan vibe yang cocok saat harus menyanyikan soundtrack dan itu ia dapat setelah melihat adegan filmnya.

“Dalam proses mendapatkan feeling dan cara bernyanyi yang tepat untuk lagu tema ini, aku diberikan potongan adegan yang nantinya akan diiringi laguku. Menurutku, hal itu penting. Kita bisa menemukan feeling yang tepat dengan membaca naskahnya, kalau memang sempat, dan melihat filmnya. Untuk aku sendiri, kalau emang adegan yang akan aku iringi sudah disyuting, akan lebih bagus kalau aku bisa lihat supaya feel-nya lebih dapat.” jelas Meiska.

Meiska ingin lagu “Lintasan yang Sama” (dari 1 Imam 2 Makmum) mendapat respons positif, tidak hanya untuk para penonton filmnya nanti, tapi juga seluruh pencinta musik Tanah Air.

“Aku berharap, semua bisa mendengarkan karena lagu ini mengandung arti yang dalam dan semoga kalian bisa relate dengan lagunya. Meski temanya berat, namun pesan dalam lagu ini sederhana: belajar untuk menerima dan ikhlas. Bagaimana pun juga, kita tidak akan pernah bisa bersaing dengan seseorang yang pernah sempurna di hati pasangan kita. Memang sulit, tapi tidak ada cara lain selain ikhlas,” tutup Meiska.

Lagu terbaru Meiska, “Lintasan yang Sama” (dari 1 Imam 2 Makmum), bisa didengar di platform musik digital mulai 6 Desember 2024.

Continue Reading

iMusic

ADA Band suguhkan aransemen baru dari lagu “Kucuri Lagi Hatimu”

Published

on

iMusic.id ADA Band, band pop rock legendaris Indonesia yang telah berusia 28 tahun, kembali menyapa para penggemar dengan gebrakan baru. Kali ini, mereka menghadirkan aransemen ulang lagu hits mereka, “Kucuri Lagi Hatimu”, dengan sentuhan pop dance ala 80 an yang segar dan enerjik.

Dengan formasi terbaru yang terdiri dari Naga (vokal), Dika (bass), Adhy (drum), dan Marshal (gitar), ADA Band membuktikan bahwa mereka tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Aransemen baru “Kucuri Lagi Hatimu” ini diharapkan dapat memikat hati generasi muda sekaligus mengobati kerinduan para penggemar lama.

“Kucuri Lagi Hatimu” adalah lagu ADA Band yang sarat dengan emosi, khususnya penyesalan mendalam. Lirik lagunya menggambarkan seseorang yang menyesali kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu, terutama terhadap orang yang sangat dicintainya. Dengan kata lain lagu ini mengisyaratkan untuk “balikan” buat yang susah move on sama mantannya.

“Kami ingin memberikan warna baru pada lagu ‘Kucuri Lagi Hatimu’ ini. Aransemen 80-an dipilih karena kami melihat banyak sekali penggemar musik yang menyukai era tersebut. Semoga dengan aransemen baru ini, lagu ini bisa dinikmati oleh lebih banyak orang,” ujar Adhy, Drummer ADA Band.

“Kucuri Lagi Hatimu” adalah salah satu lagu andalan ADA Band dalam album kesebelas mereka yang berjudul Chemistry (2016). Album ini dikeluarkan bersamaan dengan hari ulang tahun ADA Band yang ke-20 pada saat itu.

“Kucuri Lagi Hatimu” versi terbaru ini akan telah tersedia di berbagai platform musik digital. Selain itu, ADA Band juga berencana untuk menggelar konser mini untuk merayakan ulang tahun ke-28 mereka dan mempromosikan single terbaru ini.

Continue Reading