Connect with us

Uncategorized

Konser “ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour: mampir di Jakarta

Published

on

iMusic.id Ciputra Artpreneur dalam menyambut Hari Jadi yang ke-10 tahun dengan bangga menghadirkan “ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour” di Indonesia pada tanggal 10 & 11 Agustus 2024. Konser Orkestra global ini merupakan konser istimewa yang hanya akan hadir di tahun 2024 khusus untuk merayakan hari jadi serial TV ONE PIECE ke-25. Ini merupakan pertama kalinya konser orkestra resmi ONE PIECE dibawah lisensi Sound of Faeries dan TOEI Animation hadir di Indonesia.

Konser “ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour” ini akan dihadirkan dalam format Film Concert atau Live Scoring dimana musik dari adegan film One Piece akan dimainkan secara live secara sinkron dengan adegan di layar oleh 50 musisi multi-nasional, di bawah pimpinan konduktor internasional yang ditunjuk resmi oleh ONE PIECE.

Kehadiran konser “ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour” ini juga merupakan pertama kalinya Ciputra Artpreneur kembali mendatangkan pertunjukan berkelas dari luar negeri setelah masa pandemi. Selama satu dekade, Ciputra Artpreneur telah mendatangkan berbagai pertunjukan internasional seperti Disney’s Beauty & the Beast (2015), Shrek the Musical (2016), Annie (2016), dan masih banyak lagi.

ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour akan menampilkan semua momen paling berkesan selama 25 tahun terakhir serial TV One Piece — mulai dari berkumpulnya seluruh anggota Kru Topi Jerami hingga episode terbaru — dalam konser film dengan tayangan di layar raksasa! Pertunjukkan ini akan menampilkan lagu- lagu favorit penggemar, seperti “We Are!,” “Sai sai saikyo!!!,” “Oitsumerareta,” dan “Binks no Sake”, dan beberapa lagu baru yang khusus dibuat untuk perayaan.

Konser Perayaan 25 Tahun One Piece ini akan digelar di seluruh dunia, mulai dari Amerika (Shrine Auditorium Los Angeles, Davies Symphony Hal San Fransiscol, Morton H. Meyerson Symphony Center Dallas…)hingga Eropa (Eventim Apollo London, Palais des Congrès Paris, Köln Philharmonie Jerman…) hingga Asia (Esplanade Concert Hall Singapore, KBS Hall Seoul, Ciputra Artpreneur Theater Jakarta..).

ONE PIECE Music Symphony adalah satu-satunya konser resmi One Piece dengan musik yang diaransemen dan dikurasi melalui kolaborasi langsung dengan komposer asli Kohei Tanaka di bawah lisensi dari TOEI ANIMATION.

Tahun 2024 akan menjadi tahun ke-11 ONE PIECE Music Symphony di Asia, tahun ke-10 di Eropa, dan tahun ke-2 di Amerika. Pertunjukan ini sudah pernah terjual habis di beberapa tempat konser paling terkenal di dunia, seperti Dolby Theater di Los Angeles, Philharmonie di Paris, dan Beijing Worker’s Stadium. Konser ini telah dimainkan oleh banyak orkestra nasional, seperti Royal Philharmonic Concert Orchestra, Aarhus Symfoniorkester, dan orkestra nasional Strasbourg, Marseille dan Mulhouse di Perancis. Dengan video yang disinkronkan secara sempurna dengan soundtrack antologi dan ditayangkan ke layar video raksasa dengan kualitas HD, aksi, petualangan, dan emosi selalu ada dalam program! Diperkuat oleh kekuatan megah orkestra simfoni yang terdiri lebih dari 50 musisi, setiap pertunjukan adalah waktu untuk menikmati musik paling terkenal dari serial TV One Piece secara langsung!

Tiket konser “ONE PIECE Music Symphony 25th Anniversary World Tour” sudah dapat dibeli melalui tautan https://bit.ly/ONEPIECEMS25JKT. Tiket juga tersedia dalam jumlah terbatas pada platform TRAVELOKA.

Hadir selama 2 hari pada tanggal 10 & 11 Agustus 2024, konser di Indonesia menghadirkan jumlah pertunjukan terbanyak dalam rangkaian tur dunia “ONE PIECE Music Symphony”, yakni 4 pertunjukan dengan program yang sama pada setiap pertunjukan :

• Sabtu 10 Agustus, 2024 (14.00 & 19.00)

• Minggu 11 Agustus, 2024) (14.00 & 19.00)

Uncategorized

Film “Sukma” disebut oleh Baim Wong bakal jadi film horor paling fresh

Published

on

iMusic.id – Setelah sukses dengan film horor “Lembayung” yang meraih 1,6 juta penonton lebih di bioskop pada tahun lalu, Tiger Wong Entertainment kini mengumumkan proyek film terbarunya berjudul “Sukma”.

Film bergenre drama-thriller-horor ini akan kembali diproduseri dan disutradarai oleh Baim Wong. Menjadikan film kedua yang disutradarai Baim Wong. Baim Wong juga turut menulis skenario film “Sukma” bersama Ratih Kumala.

Dalam Konferensi Pers Kick Off Film “Sukma” di Tiger Wong Entertainment, juga diumumkan jajaran para pemeran yang bertabur bintang. Film “Sukma” dibintangi di antaranya oleh Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Fedi Nuril, Anna Jobling, Kimberly Ryder, Asri Welas, Amanda Soekasah, Maeeva Amin, Giovanni Tobing, Krishna Keitaro, Kiano Tiger Wong, dan Dazelin Rey.

Ini juga menjadi kolaborasi kedua bagi Oka Antara, Anna Jobling, Asri Welas, dan Kiano Tiger Wong bersama Tiger Wong Entertainment dan Baim Wong, yang sebelumnya sama-sama bermain di film “Lembayung”. Film “Sukma” juga didukung dan diperkuat oleh jajaran tim produksi berkualitas di bidangnya yang telah memenangkan penghargaan serta terlibat dalam produksi internasional.

Di antaranya adalah penyunting gambar Dinda Amanda (2 Piala Citra FFI Penyunting Gambar Terbaik), penata artistik Allan Sebastian (3 Piala Citra FFI Penata Artistik Terbaik), sound mixer Yusuf Patawari (1 Piala Citra FFI untuk Penata Suara Terbaik dan 2 Piala Citra FFI untuk Penyunting Gambar Terbaik), penata musik Ricky Lionardi (1 Piala Citra FFI untuk Penata Musik Terbaik), penata busana Hagai Pakan (2 Piala Citra FFI untuk Penata Busana Terbaik), hingga studio VFX/CGI Lumine Studio (Pemenang Piala Citra FFI 2023 & 2024 untuk Penata Efek Visual Terbaik).

Film “Sukma” akan mengikuti kisah Arini dan keluarganya. Kepindahan Arini dan keluarganya ke kota kecil untuk memulai hidup baru, justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di gudang rahasia. Sejumlah bayangan orang di dalam cermin menakut-nakuti keluarga ini. Bu Sri, penjaga rumah yang selalu santun, adalah kunci dari segala keganjilan ini. Sedikit demi sedikit akan terkuak, bahwa perempuan tua itu menginginkan tubuh Arini agar muda kembali, dengan cara menukar raganya lewat cermin.

“Saya berharap film “Sukma” akan menjadi film thriller-horor yang berbeda dari horor Indonesia yang ada saat ini. Untuk itu, saya mencurahkan pikiran, tenaga dan waktu untuk memastikan film ini akan menjadi film thriller/horror dengan kualitas internasional sekaligus bisa dinikmati oleh banyak penonton Indonesia,” kata produser, co-writer dan sutradara “Sukma” Baim Wong.

Luna Maya, yang memerankan Arini di film “Sukma” mengungkapkan antusiasmenya untuk dipercaya berkolaborasi bersama Tiger Wong Entertainment dan bermain bersama nama-nama besar perfilman Indonesia.

“Film “Sukma” menjadi ambisi terbaru dari Baim Wong lewat cerita yang ditulisnya bersama Ratih Kumala. Saya merasa senang bisa dipercaya untuk memerankan karakter Arini di film ini dan akan bermain bersama nama-nama hebat. Bukan hanya itu, tim produksi film ini saya rasa juga memiliki kualitas yang sangat hebat di bidang mereka masing-masing. Jadi sangat tidak sabar untuk memulai syuting dan semoga hasilnya bisa diterima dan berkesan di hati penonton Indonesia,” kata pemeran Arini di film “Sukma” Luna Maya.

Sementara itu, Christine Hakim yang memerankan Bu Sri mengungkapkan Baim Wong adalah salah satu sutradara berbakat yang mampu meramu cerita di genre horor dengan menarik dan menyegarkan.

“Saat Baim datang ke saya dan menceritakan tentang ide film terbarunya, saya tertarik untuk menjadi bagian dalam cerita tersebut. Kisah dan juga pendekatannya dalam bercerita membuktikan Baim adalah seniman yang mau belajar dengan sungguh-sungguh. Karakter saya sebagai Bu Sri juga menjadi karakter yang menarik dan baru bagi saya,” kata pemeran Bu Sri dalam film “Sukma” Christine Hakim.

Ikuti terus perkembangan informasi film “Sukma” melalui akun resmi Instagram @tigerwongentertainment. Nantikan film “Sukma” yang akan tayang di bioskop Indonesia tahun ini!

Continue Reading

iMusic

Chudaiva Conspiracy Release Album Akhir Zaman Semakin Dekat

Published

on

By

Chudaiva Conspiracy Adalah sebuah Project Solo dari Adev Chudaiva yang dibentuk pada tahun 2021 dengan mengusung genre musik Metal Progresif dibalut dengan nuansa Middle East Black Metal.

Adev (Drummer/Owner Chudaiva Conspiracy) Awalnya yang hanya berencana ingin menggarap satu karya untuk sebuah album kompilasi. Selang beberapa waktu kemudian khirnya berinisiatif untuk membuat sebuah album solo yang dibantu aransemen oleh Aden (Tiga Root Home Record) dan Komet (Scream).

Dengan konsep Midle East Black Metal album ini dikonsep sedemikian rupa dengan harapan para pendengarnya dapat menikmati musik Metal dengan ciri khas pukulan Drum Adev sendiri. Ditambah dengan judul serta lirik yang bertujuan untuk saling mengingatkan satu sama lain apa arti hidup sebenarnya. Serta dalam beberapa track di album ini dituangkan sedikit alur cerita yang mana pengisi suara tersebut di isi oleh Ika Maya dan Adev sendiri, dengan harapan bisa menambah feel suasana pada isi dari lagu tersebut.

Chudaiva Conspiracy Track Album:

1. Kafir

2. Durhaka

3. Murad

4. Dajjal

5. Santet

6. Iblist

7. Zhalim

8. Kiamat

9. Lahir Hidup Mati (Special Track)

Produser: Adev Chudaiva

All Liryc on Track: Adev Chudaiva

All Instrument on Track: Aden Sigitanazzar & Adev Chudaiva

All Scream Voice on Track: Komet & Adev Chudaiva

All Backin Vocal on Track: Ika Maya & Adev Chudaiva

All Voice Narator : Ika Maya & Adev Chudaiva, Aden Sigitanazzar

Recording At: 3Root Home Record

Mixing Mastering By: Aden Sigitanazzar

Contact Person:Tlp/WA : 081291889302

Email: chudaivacon@gmail.com

Ig: @chudaivaconspiracy

Fb: Chudaiva Conspiracy99Youtube: Chudaiva Conspiracy

TikTok: @chudaivaP&C: 2023-2024

Continue Reading

Uncategorized

‘Sisi Selatan’ kawinkan Unsur elektronik dan string orchestra di album “Bhavitra”

Published

on

iMusic.id – Unit metalcore yang berbasis di Wonogiri, Jawa Tengah, ‘Sisi Selatan‘ meluncurkan album baru bertajuk “Bhavitra” di bawah naungan RIVE, manajemen yang mewadahi Gilga Sahid & Gildcoustic, pada 1 November 2024. Ini adalah tindak lanjut dari dua album mereka sebelumnya, ‘Mengecam Ambisi (2013)‘ dan ‘Time (2016)‘.

Melalui album yang dalam bahasa Sansekerta memiliki makna ‘tiga dunia‘ ini, ‘Sisi Selatan‘ yang digawangi Ronald Hutahaean (vokal), Adi Wibowo (gitar), Harri (gitar), Rizal (bass), dan Rinno Orlando (drum) mencoba untuk bereksperimen dengan cara berkolaborasi dengan musisi nasional dari tiga genre berbeda. Bukan cuma dari ranah metal, melainkan juga musisi dari luar area musik bising.

Dengan album lintas genre ini, para penggemar diharapkan bisa memilih genre musik mana yang mereka sukai. Ini sekaligus jadi penegas bahwa musikalitas Sisi Selatan tetap kekinian. Di saat band ini tetap idealis dengan genre metalcore-nya, mereka tidak menutup mata dengan tren musik saat ini.

Proses penggarapan album ini sendiri membutuhkan waktu enam bulan. Dengan waktu sepanjang itu, mereka mencoba untuk menghadirkan sesuatu yang baru sekaligus berbeda melalui beberapa single yang bersemayam di dalamnya.

“Pada proses pembuatan album ini, kami lebih intens berdiskusi dari sisi proses produksi rekaman dan pembuatan video klip dengan tim RIVE,” ujar Adi Wibowo, gitaris Sisi Selatan.

Dari sisi musik, diakui vokalis Ronald, album Bhavitra cukup banyak memasukkan unsur elektronik dan beberapa sentuhan string orchestra dibandingkan dengan dua album sebelumnya. Bahkan, Adi menimpali, pada single utama album ini, “Kau Belum Mati” yang menampilkan vokalis forRevenge, Boniex, mereka menyuguhkan musik yang tidak terlalu keras namun tetap energik.

“Liriknya tidak jauh dari patah hati karena Boniex sendiri memang anak emo total. Meski terdengar berbeda (dengan lagu-lagu Sisi Selatan sebelumnya), kami tetap dengan tegas tidak menghilangkan unsur metalcore di dalamnya, dan kita liat saja pasti kalian suka karena lagu ini sangat easy listening dan reff-nya sangat gampang nyantol di telinga,” Adi Wibowo menjelaskan.

Lewat album ini, Sisi Selatan ingin menyampaikan bahwa mereka tidak akan berhenti berkarya dan bakal terus berpartisipasi di industri musik di Indonesia. Album Bhavitra bisa dinikmati di berbagai digital streaming platform (DSP) pada 1 November. Video musik single pertama “Kau Belum Mati” bisa disaksikan di kanal YouTube Sisi Selatan pada tanggal yang sama.

Sekilas tentang Sisi Selatan. Band ini terbentuk pada 2008 berdasarkan ide dari Ronald Hutahaean (vokal), Camad Rizal (bass), Troponk Harry (gitar), dan Aditya Saka (drum). Satu tahun kemudian, Adi Wibowo (gitar) bergabung untuk melengkapi formasi Sisi Selatan di mana sejak saat itu mereka sepakat untuk membawakan lagu-lagu bergenre metalcore dengan pengaruh dari As I Lay Dying, Lamb Of God, dll.

Pada tahun yang sama, Sisi Selatan merilis single pertama “Message From Gaza” secara secara mandiri bersama HEXAGRAM, yang diikuti oleh single “Late Apologize“. Berselang tiga tahun, band ini merilis album pertama bertajuk Mengecam Ambisi di mana pada saat yang sama Aditya Saka hengkang dan digantikan oleh Rinno Orlando.

Masih pada 2012. Ronald mengambil cuti dari Sisi Selatan untuk bekerja di luar negeri. Posisinya digantikan oleh Shinta Arisanti yang bertahan bersama band ini hingga 2014 dan menghasilkan lagu bertajuk “My Way“. Memasuki 2015, Sisi Selatan merilis album kedua, Time.

Pada tahun-tahun berikutnya, band ini secara bertahap melepas sejumlah single, antara lain “Silent” (2019), “Rats” (2023), dan “Hilang” (2024) sebelum akhirnya meluncurkan album ketiga, Bhavitra.

Sisi selatan telah melalui berbagai tahap dan tur selama perjalanan musik mereka. Mulai dari panggung pensi/perpisahan SMA/SMK di Solo Raya, acara streaming seperti DCDC dan GVFI, hingga festival bergengsi termasuk Rock in Solo, Hellprint, Jakcloth, JogjaROCKarta, Hammersonic, Wonogiri Fest, Rockamination, dan masih banyak lagi yang lainnya.

“Kami telah menjelajahi festival di beberapa kota di Indonesia, tur bersama teman-teman band dari dalam dan luar kota seperti For Revenge, Closehead, Salahudin Al Ayubi, Save All Day, Law Raider, dan lain-lain,” seru Sisi Selatan, band yang memiliki basis penggemar militan bernama “Metalliar”.

Continue Reading