iMusic – Sukses dengan lagu “Rumit” dari album pertama mereka yang dibertajuk “Muda Dan Jatuh Cinta” yang telah ditonton lebih dari 10 juta views, Langit Sore kembali menggandeng penyanyi solo berbakat yaitu Putri Ariani berjudul “Melesat”.
Setelah sebelumnya merilis single “Jogja dan Kenangan” pada februari lalu, Berbekal apresiasi dan dukungan dari penikmat musik membuat Langit Sore lebih yakin untuk terus berkarya di masa pandemi dengan terus menciptakan lagu – lagu baru.
Dan kali ini Langit Sore memilih menggandeng penyanyi berumur 15 tahun pemenang Got Talent Indonesia tahun 2014 dan juga menjadi salah satu penyayi resmi dalam Theme Song Asian Para Games 2018.
Lagu ini bercerita tentang realita kehidupan dari banyak orang tentang bagaimana setiap dari kita pernah mengalami fase kegagalan dalam hidup. dibungkus dengan musik dan nada yang bernuansa semangat dengan lirik yang sederhana seperti lagu lagu Langit Sore sebelumnya.
Namun dalam karya ini lagu langit sore berbeda dengan karya karya sebelumnya yang dikenal dengan patah hati. Kali ini mengangkat realitas bagaimana setiap dari kita pernah mengalami fase buruk dalam hidup namun untuk bisa bangkit dan melesat di masa depan setiap kita punya seseorang yang mendukung kita, tak perlu banyak orang yang percaya akan semangat dan mimpi mimpi kita namun cukup satu orang yang percaya sudah bisa menjadi energi yang luar biasa untuk kita bangkit dari fase buruk dalam hidup kita.
“Sebelumnya kita sudah sempat membuatkan lagu untuk Putri berjudul “Lepaskan Aku” dan kali ini langsung kami ajak berkolaborasi langsung dengan mengeluarkan single “Melesat” yang kita garap di Satrio Piningit Studio di Yogyakarta.” Ucap kakung saat press conference di Eskala Jogja.
Proses rekaman memakan waktu satu bulan, Langit Sore mempercayakan Bagus Kresnawan yang biasa disapa Bagustikus dalam penggarapan video clip ini.
“Putri seneng banget bisa berkarya bareng kakak- kakak Langit Sore, Proses kreatif bareng mereka bikin makin semangat berkarya, semoga dengan kontribusi putri dalam lagu ini bisa memberikan nuansa yang berbeda dan tambah banyak yang suka ya”. Tutup Putri
Semoga industri musik Indonesia bisa terus bertahan di tengah pandemi yang sedang melanda tanah air, yang harus kita lakukan adalah terus berkarya, melakukan hal positif untuk orang di sekitar kita dan jangan takut untuk membuat hal baru untuk beradaptasi di situasi dan kondisi pandemi.
iMusic.id – Setelah sebelumnya merilis Sesungguhnya, Jebung yang eksploratif kembali mempersembahkan karya terbaru berjudul “Jawab Aku”, sebuah lagu yang lahir dari perasaan frustrasi ketika menyukai seseorang, tapi hubungan itu tak kunjung bergerak maju.
Terinspirasi dari pengalaman pribadi, “Jawab Aku” menjadi refleksi saat hati merasa dekat, tapi tidak ada kepastian. “Ini terinspirasi dari momen-momen gue lagi feeling connected with someone tapi rasanya hubungan itu jalan di tempat alias stuck terus. Rasanya dari tingkah laku, dia ini kaya attracted sama gue. Tapi hubungan ini nggak ada kemajuan dan dia nggak ngubungin gue lagi,” ungkap Jebung.
Perasaan itu kemudian dituangkan dalam lirik-lirik yang blak-blakan namun tetap manis:
“Jawab aku, Atau inikah permainanmu?, Pura-pura jadi malu-malu, Biar aku yang hubungin lu dulu”
dan
“Egoku sebagai perempuan yang menunggu, menunggu jawaban, Kau buat gue runtuh”
Menulis dan menyanyikan lagu ini membawa Jebung ke perasaan yang konyol. “Senyum-senyum sendiri kali ya. Karena kalau inget-inget perasaan frustrasi itu kadang gue ngerasa konyol. Bisa ya segininya mikirin seseorang,” ceritanya sambil tertawa.
“Jawab Aku” juga membawa proses kreatif yang cukup dalam. Walau penulisan lagunya terasa lancar, tantangan justru muncul setelah lagu selesai dibuat terutama ketika take vocal “Pas take vocal, gue suka banget bereksperimen sama layer vokal. Jadi kadang bisa lama banget cuma buat nemuin tone atau adlibs yang paling pas. Gue suka ngulik sampai detail kecil, biar emosinya nyampe banget.
Dalam proses kreatifnya, Jebung menulis sendiri lirik dan melodi lagu ini, sementara aransemen dan produksi ditangani oleh produser sekaligus teman dekatnya, Redi Yusri. “Setelah kerja bareng di Sesungguhnya, kita jadi sering bikin lagu bareng. Gue juga biasa direct dan edit vokal sendiri, tapi Redi bantu banget buat bikin layer vokal yang lebih menarik.”
Redi menjelaskan bahwa dalam menciptakan musik “Jawab Aku”, ia mengambil referensi dari “Baby Be Mine” milik Michael Jackson untuk keseluruhan warna musiknya, serta “Fantasy” milik Mariah Carey sebagai acuan mood vokal dan groove, terutama di bagian akhir lagu.
“Ada dua elemen khusus yang gue sisipkan di lagu ini,” jelas Redi. “Pertama, sound bass yang juicy dan funk. Kedua, synthesizer dengan nuansa old school yang ngikutin groove dari bass-nya. Jadi selain vokal ‘jawab aku’ yang catchy, ada hook lain dari elemen musiknya yang bikin nempel.”
Untuk visualnya, Jebung berkolaborasi dengan fotografer Justin Amudra, yang membantu mewujudkan konsep foto dan artwork single ini. “Seru banget bisa lihat interpretasi seorang fotografer terhadap lagu ‘Jawab Aku’. Kolaborasi ini bikin visualnya terasa hidup dan sesuai banget sama nuansa lagunya,” ujar Jebung.
Tidak hanya sebagai penyanyi dan penulis lagu, Jebung juga terlibat penuh dalam proses produksi. “Gue direct vokal, edit vokal track, nulis cerita music video, dan supervise the whole process! Gue seneng banget bisa numpahin visi gue ke tim yang keren banget.”
Menariknya, lagu ini juga ditulis saat Jebung benar-benar mengalami apa yang diceritakan dalam lirik. “Gue lagi ngerasain itu banget. Jadi inspirasi lagunya literally datang dari real-time experience,” katanya.
Proses produksi pun diwarnai banyak momen lucu, terutama saat syuting karena Jebung ingin nunjukin awal ketika semua proses bermusik ini dimulai, dengan video musik yang penuh adegan komikal. “Ada adegan gue keseret di lantai, tertiup angin, gue meleyot dan pas syuting susah untuk nahan ketawa!”
Ketika diminta mendeskripsikan “Jawab Aku” dalam tiga kata, Jebung menjawab: genit, stres, dan meleyot. Sebuah rangkuman yang pas untuk lagu yang terasa ringan, fun tapi menyimpan makna kegelisahan tentang menunggu, berharap, dan akhirnya memilih untuk bertanya: “Jawab aku, dong!” (FE)
iMusic.id – Nuranica, penyanyi muda berbakat, resmi merilis mini album bertajuk “Aku, Dunia dan Pikiranku“. Album ini dirilis serentak di semua platform digital. Lewat album ini, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari danemosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Mini album ini diproduseri oleh Putra Prastyo (Tyo Closehead), yang sebelumnya juga terlibat dalam single debut Nuranica.
Lagu “Dunia” menjadi sorotan utama dalam mini album ini. Dalam lagu berbalut melodi lembut tersebut, Nuranica membahas tema universal: setiap orang pastipernah merasakan titik terendah dalam hidup.
Pesan-pesan utama yang coba disampaikan lewat “Dunia” antara lain: Titik Terendah itu Wajar: Lagu ini menegaskan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami titik terendah, dan perasaan sedih itu adalah hal yang wajar.
Nuranica menjelaskan makna lagu “Dunia” dengan kata-katanya sendiri: “Saya menulis’Dunia’ berdasarkan pengalaman pribadi, melihat teman-teman di sekitar saya yang juga pernah berada di titik rendah.
Lagu ini saya persembahkan untuk mereka yang sedang merasa down: jangan takut untuk menangis, karena itu merupakan cara yangsehat untuk melepaskan beban.
Menangis bukanlah tanda kelemahan, tetapi bentuk pelepasan agar kita bisa bangkit lebih kuat.” Ia menambahkan bahwa harapannya, lagu ini dapat menjadi teman bagi pendengar yang membutuhkan penghiburan dan kekuatan tambahan.
Mini album “Aku, Dunia dan Pikiranku” ini diproduseri oleh Putra Prastyo (TyoClosehead), yang membawa sentuhan aransemen emotif pada seluruh lagu dalam mini album ini. Kolaborasi antara Nuranica dan Putra Prastyo diharapkan menambah kedalaman emosi pada setiap track, sekaligus memperkuat nuansa musik yang dihadirkan. (FE)
iMusic.id – Setelah sekian waktu tanpa rilisan baru, Ninety Horsepower akhirnya kembali merilis single baru berjudul “Betmen“—sebuah karya personal, emosional, dan jadi pembuka menuju album kedua mereka. Lagu ini menjadi penanda babak baru bagi mereka, karena untuk pertama kalinya Ninety Horsepower menulis dan merilis lagu berbahasa Inggris.
Ditulis oleh Ghina Salsabila (vokal/gitar) dan IrvanuddinRahman (drum), “Betmen” terinspirasi dari kucing peliharaan Ghina yang bernama sama. Namun, seiring proses penulisan, sosok Betmen justru menjelma jadi metafora bagi pria-pria yang tidak tahu arah hidupnya—penuh keraguan, sulit ditebak, dan sering merepotkan pasangan.
Lagu ini mengangkat rasa frustasi terhadap sosok yang menyebalkan tapi tetap disayangi, entah itu pasangan atau peliharaan. Liriknya eksplosif dan lugas, dibungkus dalam aransemen indie rock dengan sentuhan garage yang energik dan raw.
Diproduseri oleh Vit Alian, lagu ini menunjukkan sisi lain dari Ninety Horsepower yang lebih berani dan eksperimental dibanding karya-karya sebelumnya. Meski masih mempertahankan identitas band, kali ini Vit mengarahkan band ke arah produksi yang lebih lepas dan liar. Sementara proses mixing dan mastering dipercayakan kepada Muhammad Ghur, menjadikan keseluruhan lagu terdengar lebih kasar tapi tetap fokus.
“Betmen” hadir untuk siapa saja yang pernah merasa harus jadi cenayang dalam hubungan. Lagu ini menyuarakan keresahan yang sangat relate bagi banyak orang muda dewasa—tentang hubungan ambigu, kelelahan emosional, dan usaha memahami orang lain yang bahkan tak paham dirinya sendiri.
Dengan spirit itulah, “Betmen” disiapkan untuk mengawali era baru menuju album kedua Ninety Horsepower. Lagu ini tersedia di seluruh platform digital, dan siap menggedor hati para pendengarnya. (FE)