Connect with us

Uncategorized

LIVE FROM VENOM – Gelegar Merdeka

Published

on


Situasi pandemi saat ini yang sangat berpengaruh terhadap dunia musik tanah air,  mengakibatkan banyak artis dan promotor membatalkan konsernya. Kondisi ini membawa kreativitas para pekerja seni untuk beralih ke Konser Virtual yang disiarkan secara langsung melalui YouTube,  Facebook, maupun  Instagram.

PT.  Quindo Indonesia Cemerlang berkolaborasi dengan Musicblast.id berinisiatif membuat sebuah  Project Plan, berupa Event Virtual bertajuk ‘LIVE FROM VENOM-Gelegar Merdeka’, yang merupakan Konser Musik Metal Pertama di Indonesia dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun.

“Komunitas musik metal memiliki jumlah penggemar yang sangat masif di Indonesia. Seperti kita ketahui, musik metal adalah sarana untuk mengekspresikan emosi dan mengobarkan semangat.  Anak-anak muda kita sudah cukup lama berdiam di rumah sejak  wabah Covid-19 merebak. Mereka perlu menyalurkan energi dengan cara yang positif. Harapan kami agar apa yang kami lakukan ini bisa mengobati kerinduan para Musisi untuk bertemu fansnya, dan fans bertemu idolanya, meskipun hanya secara virtual’, ujar Bison, Owner dari PT Quindo Indonesia Cemerlang, saat menjelaskan tujuan diselenggarakannya event ini.

Konser Virtual ini akan ditayangkan pada hari Minggu,  30 Agustus 2020 mulai  pukul 19.00 WIB –  22.00 WIB dari Studio VENOM, secara live streaming di akun youtube :  Live From Venom Indonesia. Band-band cadas yang akan tampil di antaranya; Hellcrust,  Siksakubur, dan Straightout.  Acara ini akan dibawakan oleh Host Miea Kusuma dan Allay Error.

Dalam acara ini penonton berkesempatan untuk menonton konser secara live, membeli merchandise eksklusif Live From Venom dan nama band yang tampil, sekaligus berdonasi. Angka donasi dimulai dari harga Rp.50.000 dan akan mendapatkan Masker, Rp.75.000 mendapat Totebag  hingga Rp. 100.000 mendapat Tumbler, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan Band Favoritnya melalui platform Zoom.  Hal ini dilakukan oleh penyelenggara dengan sebagai bentuk kepedulian, dan hasil donasi akan diberikan kepada para seniman yang terlibat dalam acara ini.

Keunikan lain dari Konser Virtual ini adalah ajakan untuk ‘Headbang Dari Rumah’. Ini adalah tagline yang diciptakan untuk mengajak para Metalhead yang menonton dari gadgetnya masing-masing di rumah, agar bisa tetap mendapatkan atmosfir yang sama ketika sedang menonton sebuah Konser Metal yang sebenarnya. Ini akan jadi pengalaman yang luar biasa, baik bagi para penonton, maupun bagi para musisi yang akan tampil dalam Live From Venom – Gelegar Merdeka.

Contact :

Jani – 0877 7115 7756

Berto – 0895 332 856 299

Social Media :

Instagram : @livefromvenom

Youtube Channel : livefromvenomindonesia

Uncategorized

Gelaran Hardcoustic di Twalen Warong Jadi Etalase Pekarya Musik Independen

Published

on

By

Jakarta – Dua penyanyi solo, yakni Aip DPO dan Qiyansyah, sukses menjajakan karyanya di gelaran Hardcoustic besutan Dapurletter yang dihelat di Twalen Warong, kawasan M Bloc, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 18 Agustus 2022.

Sejumlah lagu dibawakan dengan maksimal oleh Aip, di antaranya single-single miliknya yang masing-masing berjudul Rambu Riot, Cerita Si Alan, serta Kau Bilang Aku Jahat.

Tak hanya membawakan lagu-lagu milik sendiri, pria bernama asli Hadi Arif ini juga menyanyikan tembang cover dari single milik Rage Againt The Machine (RATM) berjudul Killing the Name, menggunakan sebuah gitar listrik tanpa pengiring apapun.

Sementara Qiyansyah yang menjadi penampil kedua di gelaran Hardcoustic malam itu, membawakan pula tembang-tembang karyanya yang telah dirilis sebelumnya.

Single macam Kau Butuh Tuhan, Jangan Mati Dulu, dan Tatap Muka, dibawakan pria yang baru mulai berkarya sebagai solois sejak 2020 itu dengan sempurna bersama dua pengiringnya di posisi bas gitar dan cajon.

Aip DPO dan Qiyansyah kemudian menyepatkan diri berkolaborasi. Keduanya, menutup pentas dengan membawakan single milik Bob Marley berjudul Redemption Song.

Gelaran Hardcoustic sendiri merupakan acara rutin yang dibesut Daputletter, media musik bentukan Aziz. Program ini diinisiasi sebagai wadah bagi para pekarya musik yang ingin menampilkan karyanya.

Selain itu, keriaan Hardcoustic juga diisi sesi obral-obrol bertajuk Ngopi (Ngobrol Pinter) yang rencananya bakal diasuh Eno Suratno Wongsodimedjo, bersama sederet narasumber yang diundang bergantian ke acara tersebut.

Acara yang dijadwalkan berlangsung setiap Kamis malam, mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB ini, mendapat dukungan penuh dari Twalen Warong, Aracbica, dan manajemen M Bloc.

Continue Reading

Uncategorized

Solois muda “Satine Zaneta” dan rintik hujan pertamanya.

Published

on

By

iMusic – Satine Zaneta Putri Hujan atau biasa disapa dengan nama Satine Zaneta adalah seorang solois muda yang memiliki platform Social Media dan YouTube dengan nama ‘Dikala Hujan’. Gadis yang memang menyukai dunia musik sejak usia dini ini siap menjejakan kaki di industri musik dengan melepas singel perdana  berjudul ‘Utuh’.

Singel ‘Utuh’ dirasa menjadi lagu yang tepat untuk diawal perjalanan karier bermusiknya karena Satine amat sangat dekat dan tumbuh besar mendengarkan lagu yang ditulis oleh Abimana Aryasatya dan Ario Bayu pada tahun 2008. Lagu ini menceritakan tentang keinginan untuk dimengerti dan didengarkan dalam sebuah hubungan.

Lagu ‘Utuh’ ini juga menjadi salah satu soundtrack dalam Film ‘Virgo and The Sparklings’ yang dimana Satine juga terlibat menjadi salah satu pemainnya.

Singel ‘Utuh’ sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital mulai tanggal 9 Juni 2021, dan Lagu ini juga akan menjadi pembuka dari mini album Satine yang berjudul ‘Rintik Hujan’ yang sedang dalam proses penggarapan.

Semoga lagu ini bisa menjadi pintu pembuka dan awal yang baik untuk karier Satine di Industri musik kedepannya. (FE)

Continue Reading

Uncategorized

“The Sentimental” bukan Untuk Saingi Yovie Nuno, rilis single “Bila Memang”.

Published

on

By

iMusic – Sukses sebagai composer dan Produser dengan karya lagu-lagu yang cukup hits dibawakan para penyanyi seperti Mahen, Aalliyah Massaid, Aurel Hermansyah, Mahalini X Nuca, Mawar De Jongh yang mendapatkan sambutan yang baik dari penikmat musik tanah airPika Iskandaar Bersama Dudy  Oris (ex-Vokalis Yovie & Nuno) dan Pramditto yang juga seorang music Produser membentuk sebuah band dengan nama “THE SENTIMENTAL” dengan karya perdananya Bila Memang.

Tujuan membuat sebuah Project Band ini tak lain memang untuk lebih meng-explore karya-karya musik yang warnanya cocok untuk format band, di tambah basic ketiga personil ini adalah anak band sebelum berkarier dibalik layar sebagai Songwriter,composer,produser dan penyanyi solo untuk Dudy

“Sebenarnya  project band ini sudah lama ingin di buat, karena secara pribadi saya pengen berkerjasama dengan Dudi yang memiliki karakter vokal yang khas, sedangkan Ditto itu rekan saya dalam membuat musik yang juga seorang produser, namun karena kita memiliki kesibukan masing-masing, Alhamdulillah baru 2021 ini The Sentimental bisa memulai semuanya,” jelas Pika

Untuk penamaan The Sentimental mengikuti arti secara harfiahnya yakni sebuah kata  yang dapat menyentuh perasaan, begitu pun karya perdana yang bertajuk “Bila Memang” menceritakan tentang seseorang yang terus diberikan harapan cinta tetapi pada kenyataan nya harapan tersebut adalah palsu, dengan latunan khas vocal dari Dudy Oris membuat lagu ini semakin berasa lebih dalam maknanya bagi para pendengar yang tengah mendapatkan harapan palsu dari pasangannya

“Arti nama The Sentimental di ambil dari sentimental yang makna artinya bisa di sebuat sebuah ungkapan/kata yang dapat menyentuh hati, sama hal nya lagu-lagu kita yang kita rilis kita berharap juga dapat menyentuh hati pencinta musik tanah air terutama yang sedang memiliki permasalah hubungan cinta yang dalam,” ungkap Pika

Sebagai penyanyi yang telah malang-melintang di industri musik tanah air terutama bersama band sebelumnya Yovie Nuno , Dudy Oris mengaku tanpa perlu berpikir lama untuk mengiyakan bergabung dalam pilot project band Pika Iskandar karena memiliki kesamaan dalam bermusik

“Kenal dengan Pika lumayan sudah lama, begitu dia kasih demo lagu nya, langsung saya iyakan, karena memang merasa ada kesamaan nih soal selera musik, semoga lagu dari Sentimental ini dapat menyentuh hati-hati yang sedang merasakan kegundahan dapat terwakilkan lewat lagu kita,” ucap Dudy

Untuk penggarapan Music Video di percayakan pada Brian Lim sebagai sutradara, dimana dalam konsep klip ini menceritakan kisah cinta segitiga antara pasangan muda yang baru berrumah tangga dan wanita lain yang masuk kedalam kehidupan pasangan muda ini

“Dalam klip lagu ini selain mengambil scene The Sentimental bermusik dengan view yang meneduhkan mata,  ada alur ceritanya untuk menggambarkan dari cerita lagu Bila Memang ini soal kepalsuan cinta padahal hatinya ternyata ada orang lain di dalamnya,seperti kisah cinta segitiga dengan orang terdekat, yang memang kisah seperti ini banyak di alami,” ungkap Brian

Dengan dirilisnya “Bila Memang” dibawah label Made Entertaiment Asia sebagai sebuah band The Sentimental berharap dapat di terima dengan baik para pencinta musik dan juga rekan-rekan media baik radio maupun cetak/online dan Televisi. (FE)

Continue Reading