iMusic.id – Wregas Bhanuteja, sutradara muda berbakat tanah air Pemenang Piala Citra FFI 2021 untuk Sutradara Terbaik bersiap menantang diri dengan film panjang ketiganya berjudul “Para Perasuk” yang diproduksi Rekata Studio.
Saat ini, “Para Perasuk” telah bersiap melakukan syuting dan telah melakukan big reading bersama para jajaran pemeran yang juga baru saja diumumkan.
“Para Perasuk” akan dibintangi oleh para pemeran bertabur bintang: Maudy Ayunda, Angga Yunanda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, Ganindra Bimo, dan debut film penyanyi internasional Anggun C. Sasmi yang lebih dulu diumumkan.
Film “Para Perasuk” sekaligus menjadi pertama kalinya para aktor dan aktris ini bermain bersama dalam satu judul film, menjadi kolaborasi yang sangat menarik untuk ditunggu. Diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Fitriani Rusdi, “Para Perasuk” akan menjadi persembahan terbaru Wregas dengan genre yang menantang, drama supernatural.
Wregas bersama Rekata Studio sebelumnya lebih dulu sukses dengan film “Budi Pekerti” yang yang memperoleh berbagai pujian dari kritikus dan penghargaan di Indonesia dan festival film internasional.
Di sebuah desa di mana masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama, Bayu bercita-cita untuk menjadi seorang perasuk dalam sebuah upacara pesta kerasukan massal. Di saat bersamaan, ia tumbuh menjadi tokoh sentral dalam mengatasi krisis yang mengancam keutuhan warga di desanya.
“Di film ketiga, saya ingin, menceritakan menceritakan mengenai fenomena di sebagian kelompok di masyarakat, yang memilih untuk menjadikan hal supranatural (seperti pesta kerasukan), sebagai sarana rekreasi, untuk sejenak lari dari realita dan menemukan suatu kebahagiaan. Bagi mereka, kebahagiaan tidak hanya ditemukan dari benda-benda yang berwujud fisik, namun kebahagiaan bisa ditemukan dari hal yang tidak terlihat yang dianggap hidup berdampingan dengan masyarakat ini,” kata Sutradara “Para Perasuk” Wregas Bhanuteja.
Maudy Ayunda, yang pertama kali bekerja sama dengan Wregas di film “Para Perasuk” mengungkapkan antusiasmenya terlibat dalam film ini. Ia mengaku sudah mengagumi sejak lama karya-karya Wregas yang berbeda dan berani dengan mengangkat isu-isu sosial. Maudy pun sangat menghargai pendekatan penyutradaraan dan seni yang dilakukan oleh Wregas.
“Saya dengan senang hati menerima tawaran proyek film “Para Perasuk” dan sekarang sedang proses menuju syuting. Kami semua sudah melakukan proses reading dan latihan. Sangat menyenangkan karena menurut saya pendekatan film ini sejak awal cukup berbeda. Saya diberikan ruang eksplorasi untuk memberikan kemungkinan gagasan-gagasan ataupun sentuhan dari saya sendiri dalam berakting atau membawakan karakter di film ini. Sangat memuaskan!” Kata Maudy Ayunda.
Sementara itu, Angga Yunanda yang sebelumnya juga telah berkolaborasi dengan Wregas dan Rekata Studio melalui film “Budi Pekerti”, kini ia kembali dipercaya memerankan salah satu karakter kunci di film ini.
“Saya bersyukur sekali bisa kembali berkolaborasi dengan Wregas. Di film ini, menjadi tantangan dan pengalaman baru bagi saya. Dan saya selalu suka dengan tantangan baru yang diberikan oleh Wregas, dengan imajinasinya yang luar biasa. Membuat karakter yang saya perankan menjadi sangat berkesan bagi saya karena kompleksitasnya yang luar biasa”, terang Angga.
“Para Perasuk”, yang memiliki judul internasional “Levitating” juga berko-produksi secara internasional, dengan melibatkan Momo Film Co, perusahaan produksi asal Singapura. Produser Iman Usman menyatakan “Para Perasuk” akan menjadi warna baru dalam perfilman Indonesia. Menyajikan drama dengan sentuhan supernatural.
Iman menambahkan, setiap pemeran di film “Para Perasuk juga merupakan nama-nama yang tepat. Dengan nama-nama besar yang bergabung, ini menjadi ambisi baru bagi Rekata Studio lewat film panjang ketiga mereka.
“Kami percaya, setiap karya pasti akan berjumpa dengan pemiliknya yang tepat. Itulah yang bisa menggambarkan nama-nama para pemeran yang akan bermain di film “Para Perasuk”. Mereka semua adalah pilihan pertama kami. Dan kebetulan, mereka yang baru bekerja sama dengan Wregas memang telah memiliki keinginan lama untuk bisa berkolaborasi dengannya. Kami percaya, “Para Perasuk” diperankan oleh para pemeran yang tepat,” kata Produser “Para Perasuk” Iman Usman.
Ikuti terus perkembangan terbaru tentang film “Para Perasuk” melalui akun Instagram resmi @rekatastudio. Film “Para Perasuk” akan segera melakukan syuting setelah menyelesaikan tahap big reading bersama jajaran pemeran. Film “Para Perasuk” akan segera tayang!
iMusic.id – Sebuah jaringan bioskop baru yang diberinama “Platinum Cineplex” baru saja merayakan grand openingnya di areal Tangerang. Bioskop yang berdiri di Kawasan Mall Eastvara, BSD City ini merupakan satu – satunya jaringan bioskop “Platinum Cineplex” yang berdiri di pulau Jawa.
Raam Punjabi selaku founder Multivision Plus (MVP) sekaligus inisiator jaringan bioskop “Platinum Cineplex” yang berpartner dengan Sinar Mas Land selaku developer menjelaskan tentang asal mula keberadaan bioskop “Platinum Cineplex” tersebut di Indonesia.
“Sebelum ada 14 bioskop kita yang sudah berdiri dan eksis di luar pulau Jawa, sementara bioskop “Platinum Cineplex” yang kita opening di Mall Eastvara, BSD adalah bioskop ke 15 dan bioskop pertama yang dibuka di pulau Jawa”, terang raam Punjabi.
Disinggung tentang perbedaan “Platinum Cineplex” dengan jaringan bioskop nasional lainnya, Raam Punjabi menjelaskan secara rinci seluruh perbedaan dari mulai fasilitas yang mereka sajikan ke konsumen sampai dengan strategi bisnis mereka dalam mengantisipasi persaingan bisnis bioskop di Indonesia.
“Platinum Cineplex” tentu saja di desain untuk membuat nyaman para penonton, seluruh fasilitasnya kita bangun dengan konsep modern dan mewah. Mengenai kenapa bioskop ini kita bangun di BSD City? Saya punya alasan khusus, strateginya adalah kita sengaja membangun bioskop di pinggiran kota besar karena di tengah – eengah kota sudah terlalu banyak competitor jaringan bioskop lain”, tutur Ramm Punjabi.
Tampilan Bioskop “Platinum Cineplex” di Eastvara ini memang berbeda dibandingkan dengan di daerah lain, lantaran berkonsep lebih mewah dan modern menyesuaikan dengan kondisi mall.
Direktur Utama Eastvara Mall, Surya Adil Wijaya mengaku sangat senang dengan berdirinya “Platinum Cineplex” di Eastrava Mall karena menambah daya tarik konsumen untuk hadir ke Eastrava tidak hanya untuk kuliner saja melainkan bisa menambah pengalaman seru dengan menyaksikan film di bioskop terbaik dan ternyaman disini.
“Kami bangga dengan di operasikannya “Platinum Cineplex” oleh Multivision disini. Kami siap bekerjasama dengan pak Raam Punjabi untuk menjadikan Lokasi Eastrava Mall ini menjadi lokasi hiburan keluarga dengan konsep dan desain yang begitu luar biasa,” terang Surya Adil Wijaya.
Selain desain modern dan mewah yang disajikan untuk kepuasan penonton, studio “Platinum Cineplex” di Eastvara Mall ini sudah memakai teknologi kursi ‘Push Back’ yang boleh dibilang merupakan studio bioskop pertama di Indonesia yang memakai tekhnologi ini. Teknologi kursi ‘Push Back’ ini adalah dimana kursi yang diduduki para penonton bisa bergerak dinamis mengikuti gerakan duduk penonton saat menyaksikan film, jadi mau duduk tegak ataupun semi berbaring, penonton akan tetap merasa nyaman karena kursi tersebut akan bergerak secara lugas.
Untuk target kedepan, Raam Punjabi menjelaskan bahwa Multivision akan berusaha memenuhi target dengan membangun satu bioskop setiap 3 bulan dan fokus di daerah yang belum memiliki bioskop. Untuk Kerjasama di Eastvara Mall sendiri, Raam Punjabi berharap bisa berjalan seumur hidup.
iMusic.id – Sinemaku Pictures baru saja merilis first look film panjang terbarunya, “Hanya Namamu Dalam Doaku”. Ini adalah film kedua mereka yang rilis di tahun 2025 dan yang keenam sepanjang perjalanan Sinemaku Pictures.
Mengangkat genre drama keluarga dengan pendekatan yang lebih matang, “Hanya Namamu Dalam Doaku” akan mengisi layar lebar dengan kisah keluarga yang hangat dan emosional.
“Hanya Namamu Dalam Doaku” mempertemukan aktor-aktor ternama seperti Vino G. Bastian, Nirina Zubir, Naysilla Mirdad, Anantya Kirana, Ge Pamungkas, Dinda Kanya dan Enno Lerian. Film ini merupakan proyek pertama mereka bersama Sinemaku Pictures.
Film ini juga menandai kolaborasi kedua antara Sinemaku Pictures bersama sutradara Reka Wijaya yang sebelumnya sukses dengan film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” yang berhasil mencatatkan 1,150,952 jumlah penonton pada tahun 2024.
First look dari film “Hanya Namamu Dalam Doaku” resmi dirilis, menampilkan potret kehidupan hangat keluarga kecil Arga (Vino G. Bastian), Hanggini (Nirina Zubir), dan putri mereka, Nala (Anantya Kirana). Namun, di balik kebahagiaan tersebut, film ini juga menyiratkan konflik emosional yang mulai terungkap ketika Marissa (Naysilla Mirdad) hadir dalam kehidupan mereka untuk membantu kondisi Arga.
Selain dari potongan cerita yang ditampilkan di teaser, setiap potongan gambar membawa kita menyelami ikatan yang tak terpisahkan, perjuangan yang mengharukan, dan momen-momen penuh cinta serta suguhan sinematografi yang mewakili kehangatan film ini.
Dari tawa hingga air mata, “Hanya Namamu Dalam Doaku” menjanjikan sebuah perjalanan emosional yang menggugah, mengingatkan kita akan pentingnya keluarga, pengorbanan, dan harapan yang selalu hadir meski dalam kesulitan. Sebuah kisah yang tidak hanya akan menggerakkan perasaan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam tentang arti kebersamaan dan komunikasi keluarga dalam kehidupan.
Film ini juga menandai debut Bryan Domani sebagai produser, sebuah langkah baru dalam perjalanan karirnya di dunia perfilman. Bergabung bersama Umay Shahab dan Prilly Latuconsina, ketiganya menyatukan visi dan bekerja sama untuk memastikan bahwa film ini tidak hanya menjadi sebuah tontonan, tetapi juga sebuah pengalaman emosional yang mendalam bagi para penontonnya.
Film “Hanya Namamu Dalam Doaku” rencananya akan tayang pada tahun 2025, tanggal pasti tayangnya akan diumumkan lebih lanjut, namun yang pasti, “Hanya Namamu Dalam Doaku” siap hadir di bioskop kesayangan Anda untuk memberikan pengalaman menonton yang tak terlupakan, penuh dengan momen-momen mengharukan dan penuh makna.
Ikuti terus perkembangan informasi film persembahan Sinemaku Pictures “Hanya Namamu Dalam Doaku” di akun Instagram resmi @sinemaku_pictures
iMusic.id – Penyanyi berbakat Melisa Putri kembali merilis single terbaru bertajuk “Padamu Ku Bersujud”, sebuah lagu yang memiliki makna mendalam tentang ketulusan, kepasrahan, dan hubungan spiritual dengan Tuhan. Lagu ini merupakan karya dari Bebi Romeo, salah satu komposer terbaik di Indonesia, yang dengan indah merangkai melodi dan lirik penuh makna.
Peluncuran single ini dilakukan dengan cara yang berbeda dan lebih bermakna. Tidak hanya sekadar acara musik, Melisa Putri menggelar sesi berbagi inspiratif bersama dr. Yovi Yoanita, Meisya Siregar, dan Anggie Ariningsih, yang membahas tentang kesehatan mental, kesejahteraan batin, dan bagaimana kita bisa melepaskan beban dengan bersujud kepada Tuhan.
Acara peluncuran ini digelar Melisa Putri pada 28 Februari 2025 di Imperial Kitchen Signature, menghadirkan atmosfer hangat dan penuh refleksi, mengajak para undangan untuk tidak hanya menikmati musik tetapi juga mendapatkan pengalaman yang lebih dalam.
“Lagu ini sangat personal bagi saya. ‘Padamu Ku Bersujud’ adalah bentuk doa dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Terutama saat menjelang Bulan Ramadhan, dimana Bulan ini sangat bermakna bagi saya. Di momen bulan Ramadhan beberapa tahun lalu, saya dapat kembali dekat dengan keluarga, dimana hal tersebut sangat penting dalam perjalanan hidup kita. Saya berharap lagu ini bisa menjadi pengingat bahwa dalam setiap kesulitan, ada tempat terbaik untuk bersandar yaitu sujud kepada-Nya,” ujar Melisa Putri.
Melisa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bebi Romeo yang telah mempercayakan lagu indah ini kepadanya.
“Bebi Romeo adalah sosok yang luar biasa dalam dunia musik, saya belajar banyak hal dari beliau secara personal dan profesional, saya juga merasa terhormat bisa membawakan lagu yang memiliki pesan mendalam ini,” tambahnya.
Dikenal sebagai penyanyi dengan suara altonya yang langka dan khas, Melisa Putri telah menorehkan berbagai prestasi di dunia musik, mulai dari Top 48 Indonesian Idol 2010, Top 24 X Factor 2012, hingga memenangkan Meet The Label 2015. Dengan kepribadian old soul, ia memiliki kecintaan mendalam terhadap musik era 80-an dan 90-an, yang tercermin dalam gaya vokalnya yang soulful dan penuh karakter yang menyentuh hati banyak orang.
Di tengah industri musik yang terus berkembang, Melisa Putri hadir sebagai sosok yang autentik, dengan penampilan panggung yang selalu penuh energi, emosional, dan menghibur. Kehadirannya di dunia musik bukan sekadar tentang suara yang indah, tetapi juga tentang menyampaikan kisah dan emosi yang nyata melalui setiap lagunya.