Connect with us

iMusic

Mengenang 15 Tahun Kepergian Chrisye, Musica Studio’s hadirkan “Sabda Alam” dalam Bentuk Piringan Hitam.

Published

on

iMusic – Siapa yang tidak mengenali salah satu sosok musisi paling legendaris di tanah air yang satu ini, dialah (Alm.) Chrismansyah Rahadi atau yang kita kenal dengan nama Chrisye. Tak terasa, tepat 15 (lima belas) tahun sudah berlalu sejak kepergiannya pada tanggal 30 Maret 2007 silam. Namun, karya-karyanya yang lintas generasi masih tetap mengudara dan dinikmati oleh banyak masyarakat Indonesia maupun di luar negeri hingga saat ini.

Baru saja mengeluarkan sebuah  unreleased dari (ALM) Chrisye yang berjudul  “Yang Kusayang” di tanggal 25 Maret kemarin, kali ini giliran album legendaris “Sabda Alam” yang dihadirkan dalam format vinyl atau piringan hitam. Hal ini dilakukan Musica Studio’s dalam upaya untuk terus mengapresiasi karya-karya dari (Alm.) Chrisye.

Album “Sabda Alam” dulunya rilis pada tahun 1978 dan diproduksi oleh Musica Studio’s. Album ini merupakan penanda sebagai album solo pertama dari (Alm.) Chrisye bersama Musica Studio’s, setelah sebelumnya (Alm.) Chrisye sempat melejit lewat lagu “Lilin-Lilin Kecil” di ajang Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors Rasisonia 1977 dan juga membuat album “Jurang Pemisah” bersama (Alm.) Yockie Suryo Prayogo, serta album soundtrack legendaris “Badai Pasti Berlalu”.

“Sabda Alam” direkam di studio Musica dengan menggunakan double tracking. Album ini menampilkan (Alm.) Chrisye pada vokal, gitar dan bass. (Alm.) Yockie Suryo Prayogo pada piano akustik dan keyboard, juga Keenan Nasution pada drum dan perkusi. Untuk aransemennya dikerjakan oleh (Alm.) Chrisye dan (Alm.) Yockie Suryo Prayogo.

Lagu-lagu di “Sabda Alam” terasa ada banyak upaya pembaharuan dari segi musik dan melodi. Sangat berbeda sekali dengan melodi lagu-lagu yang dirilis pada masa itu. Dari segi lirik juga tampak bahwa Guruh Sukarno Putra dan (Alm.) Junaedi Salat banyak menggunakan bahasa-bahasa yang pada saat itu masih jarang dipakai. Hal ini terlihat dengan adanya catatan footnote bertuliskan arti dari kata-kata yang belum banyak dipakai tersebut yang tertera di dalam sampul kaset. Oleh karenanya, lagu-lagu yang’ada di album ini pun sarat akan nuansa romansa dan melankolis. Album ini berhasil mencetak banyak hits, antara lain “Sabda Alam”, “Juwita”, “Kala Sang Surya Tenggelam”, “Smaradhana” dan “Anak Jalanan”.

Pasha Chrismansyah mengungkapkan, “Buat saya album “Sabda Alam” adalah album yang sangat legendaris karena ini adalah album pertamanya papa sebagai solois. Lagu-lagu di album ini banyak yang everlast, masih sering dikenang di era sekarang. Terbukti lagu “Sabda Alam” sendiri aja udah beberapa kali di cover secara rekaman oleh penyanyi / musisi lain

Belum lagi lagu-lagu yang lain yang gak kalah terkenalnya, seperti “Juwita”, “Kala Sang Surya Tenggelam”, “Smaradhana” dan “Anak Jalanan”. Menurut saya, lagu-lagu tersebut tingkat populernya termasuk dalam best of-nya papa.”

“Saya setuju kalau “Sabda Alam” dibilang sebagai album yang setara tingkat /egend-nya dengan album “Badai Pasti Berlalu” dan “Jurang Pemisah”. Dan yang saya tahu juga di komunitas kolektor vinyl, album ini adalah salah satu album yang must have, ya karena memang se-legend itu materi lagu-lagu dan nilai sejarah album ini di musik Indonesia.”, lanjut Pasha, anak dari mendiang (Alm.) Chrisye.

Album “Sabda Alam” memang diterima dengan sangat baik sekali dan laris di dunia musik tanah air. Pada tahun 2007, album ini mendapat peringkat #51 (nomor lima puluh satu) di dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik yang diterbitkan dalam majalah Rolling Stone Indonesia. Dan di tahun 2009, lagu “Anak Jalanan” juga masuk ke dalam daftar 150 Lagu Indopesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia di peringkat #72 (nomor tujuh puluh dua).

“Tentunya ini suatu kebanggaan buat saya, bisa melanjutkan “tongkat estafet” untuk terus menjaga “warisan” berharga dari (Alm.) Ayah saya dan tentunya legenda (Alm.) Chrisye. Jadi, pelahiran kembali album ini sangat berarti untuk saya dan Musica.” ungkap Ibu Indrawati Widjaja atau yang lebih akrab disapa dengan Ibu Acin selaku Executive Producer dari Musica Studio’s.

Ibu Acin juga menambahkan, “Perilisan vinyl “Sabda Alam” ini merupakan kabar baik untuk semua penikmat musik Indonesia, terutama pecinta karya-karya (Alm.) Chrisye, yang sangat banyak hits-nya. Dan vinyl ini juga layak dimiliki sebagai collectible item yang istimewa dengan jumlah yang terbatas.”.

Untuk official audio dari album “Sabda Alam” sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital seperti Langit Musik, Spgtity, Resso, Apple Music, Youtube Music dan JOOX. Untuk official video clip dapat disaksikan di Youtube channel “Musica Klasik” dan “Musica Studio’s”. Untuk official video karaoke dapat dinikmati di Youtube channel “Musica Karaoke”. (FE)

iMusic

Efah Aaralyn kembali eksplorasi diri di single OST film bergenre EDM

Published

on

iMusic.id – Penyanyi cantik berbakat, Efah Aaralyn kembali dipercaya menyanyikan single untuk original Soundtrack film terbaru besutan MD Pictures bertajuk “Si Paling Aktor“.

Original Soundtrack yang dinyanyikan oleh Efah Aaralyn dan diberi judul “Si Paling” sudah rilis pada 1 Oktober 2025, single ini adalah anthem satir yang menggambarkan karakter-karakter “si paling” dalam kehidupan sehari-hari si paling benar, si paling tahu, si paling ngatur, si paling update.

Dengan lirik yang ringan, lucu, tapi tetap kena di hati, lagu rilisan terbaru Efah Aaralyn ini mengajak pendengar untuk bercermin sambil senyum-senyum sendiri. “Si paling” menghadirkan energi ceria khas anak tongkrongan, dibalut dengan beat pop catchy yang gampang nempel di kepala.

Di single “Si Paling” ini Efah Aaralyn kembali menjawab tantangan dari MD Music selaku label yang merilis audio single ini dengan menyanyikan lagu yang berbeda dengan genre musik Efah Aaralyn selama ini. Efah yang nyaman dengan genre musik folk di empat single sebelumnya mendapat dua tantangan dari MD Music, setelah merilis single OST film “Mama : Pesan dari Neraka” yang notabene bergenre rock blues, Efah mengeksplorasi kemampuan musikalnya di single “Si Paling” yang bergenre EDM.

Di single “Si Paling” ini, Efah Aaralyn tak sendiri dalam menyanyikan Original Soundtrack ini, Ada Vin Batubara dan Sun D yang berkolaborasi membuat single ini menjadi super seru.

“Selain Efah ada Vin dan kak Sun D yang juga ikut berpatisipasi untuk soundtrack ini. Vin sebagai male vocal dan kak Sun D sebagai rapper. Cara kita ngebangun chemistry sebenernya ga yang gimana gimana haha. Pada saat pertama kali ketemu untuk buat konten, kita bertiga langsung akrab hehe. kalo untuk pembagian waktu rekaman, kebetulan kita take nya ga bareng. jadi udah ada jadwalnya masing masing”, kata Efah Aaralyn.

Bicara Proses rekaman lagu Si Paling, Efah mengaku proses yang sangat singkat selama karir bermusiknya namun sangat senang masih dipercaya menyanyikan lagu untuk sebuah original Soundtrack film.

“Prosesnya singkat banget, hanya memakan waktu satu hari. dan efah ada sedikit kesulitan, tapi akhirnya kesulitan itu bisa diatasi dan pas Efah denger hasil akhirnya, Efah seneng banget.. amaze!!. ternyata keren banget dan Efah suka banget!

“Genre musiknya itu EDM. kalo ditanya lebih suka genre “Si Paling” atau lagu sebelumnya, efah suka dua duanya. karna menurut Efah genre dikedua lagu ini masih bisa masuk ke vokalnya Efah. Menurut Efah “Si Paling” ini adalah lagu yang liriknya ringan, lucu, dan mungkin bisa dibilang relate di kehidupan sehari hari.

Audio single “Si Paling” sudah bisa di simak di seluruh DSP, sementaraitu video liriknya bisa di tonton di Official Youtube Channel MD Music.

Continue Reading

iMusic

Heylo Jeylo tuntaskan pembuatan klip single “Bantal Favorit”

Published

on

iMusic.id – Heylo Jeylo resmi mengumumkan peluncuran videoklip single terbaru mereka bertitel “Bantal Favorit” dan tayang perdana secara eksklusif pada 15 Oktober 2025 di kanal YouTube serta di platform Tiktok dan Instagram Heylo Jeylo.

“Ada kita nih dari Heylo Jeylo tentunya dan tim dari Kataoila. Ada Kak Claudia dan Bang Ario, ada Om beks, Om Theo, Bang Okiama dan seluruh jajaran kru yang terlibat dalam proses syuting videoklip ” Bantal Favorit” ini, ” jelas para personel Heylo Jeylo.

Para personel Heylo Jeylo juga menceritakan kejadian unik yang terjadi ketika syuting klip “Bantal Favorit” ini, “Kalau ditanya cerita unik sih banyak banget yah ga bisa diceritain satu-satu, tapi sebagai gambaran bolehlah kita spill satu dua ye ga hehehe. Dimulai dari kita yang berangkat dari tengah malem banget karena band kita tuh rada lain emang. Vokalis-nya di Bekasi, Bassist-nya di Grogol dan Drummer-nya di Karawang.

Kebetulan banget Kataoila nya di Karawaci. Alhasil kita nyampe karawaci hampir jam setengah 2 pagi. Besok on cam jam setengah 7 pagi kita satu band tau alamat gak bakal kebangun ini dan sang Bassist berangkat subuh dari Grogol. Dan satu Band akhirnya gak ada yg tidur sampe jam 5 subuh. Kebayang ga tuh? Mendalami peran banget kan biar badan lelah, mata panda, susah tidur insomnia. Untung aja scene per scene bisa kita selesaikan dengan baik berkat bantuan team Kataoila.

“Bagian tersulitnya dalam syuting video klip ini yaitu ketika kita nge-set di scene-scene  yang emang butuh konsentrasi lebih di set yang detail. Ada scene yang detail nunjukin perputaran jam, detail muka lelah, sampai pertama kali nemu “Bantal Favorit” di-Online Shop. Wah kita sampe panas-panasan di rooftop itu. Trus scene Band juga ga kalah menarik karena dia dibuat pake fast motion jadi lagu aslinya musti dilambatin sampai 0.5 lebih lambat dan itu kita mainnya nahan banget dan bener-bener bikin kita off beat terus,” tambah personel Heylo Jeylo.

Heylo Jeylo berharap dengan dirilisnya videoklip ini masyarakat bisa lebih mengenal Heylo Jeylo. “Mungkin banyak di luar sana yang belum kenal siapa Heylo Jeylo tapi di sini kalian bisa lihat gambarannya dari segi musik, visual, dan energi kami yang tersalurkan sepenuhnya ke kalian semua tentunya lewat video klip ” Bantal Favorit” ini. Semoga lagu Heylo Jeylo bisa digemari oleh kalian para pendengar dan musik kami dicintai masyarakat,” tutup para personel Heylo Jeylo.

Heylo Jeylo yang terbentuk di Jakarta pada 9 Maret 2020 ini mengusung genre Soft Rock memadukan unsur Rock N’ Roll yang up beat dengan nuansa Pop, serta lagu Pop mellow dengan nuansa Rock.

Heylo Jeylo yang digawangi oleh Galeng Aditya (vokal gitar), Rauwfee (bass backing vokal) & Berry Hosters (drum), didukung penuh oleh eks Produser Claudia Stefanus (Kataoila) dan Ully Dalimunthe, sang Produser musik kawakan.

Continue Reading

iMusic

‘RUE’ rilis single baru bertajuk “On My Mind”

Published

on

iMusic.id – Band pop ‘Rue’ siap membuka babak baru dalam perjalanan musiknya lewat single terbaru “On My Mind”, yang akan dirilis pada 5 Oktober 2025 di seluruh platform streaming digital. Single ini bukan sekadar rilisan baru, tapi menjadi penanda rebranding Ruedengan warna musik yang lebih segar, dancey dan penuh  groove.

Mengusung bassline yang catchy, ketukan drum yang menghentak, dan nuansa funk guitar yang playful, “On My Mind” dari Rue dirancang untuk menghadirkan energi baru di setiap ketukannya.

Dengan mengangkat tema perselingkuhan dan pemilihan kalimat yang kontroversial pada lirik lagunya, lagu ini menonjolkan sisi fun dan upbeat dari Rue, sekaligus menunjukkan bagaimana band ini bereksperimen dengan arah musik yang lebih berani dan modern.

“Buat kami, ini bukan hanya lagu baru, tapi semacam perkenalan ulang,” ungkap Rue. “‘On My Mind’ adalah cara kami menyajikan Rue yang lebih seru, groovy, dan bisa bikin pendengar langsung ikut bergerak.”

Dengan perpaduan pop modern dan ritme funk yang dinamis, Rue menghadirkan karya yang terasa ringan, menyenangkan, dan cocok didengarkan di berbagai suasana, “On My Mind” menjadi langkah penting yang memperlihatkan kematangan band dalam mengolah identitas musik mereka sendiri.

“On My Mind” akan tersedia secara global di Spotify, Apple Music, YouTube Music dan seluruh layanan streaming musik mulai  Oktober 2025.

Terbentuk pada 2024, Rue adalah band pop dengan ciri khas groove manis dan vokal yang hangat, dengan dua personel Cacha Liansky sebagai vokalis, dan Navildi sebagai gitaris. Terinspirasi dari musisi seperti Sabrina Carpenter hingga Parcels, Rue menghadirkan musik yang ringan, catchy, sekaligus penuh energi positif. Dengan gaya yang fresh dan identitas yang terus berkembang, Rue siap menjadi salah satu wajah baru dalam skena pop modern Indonesia.

Continue Reading