Connect with us

iMusic

“Monica Tania” kembali merilis single ke-3 nya yang berjudul “Kenangan”.

Published

on

iMusic – Monica Tania penyanyi muda pendatang baru kelahiran Medan yang pernah mendapatkan Golden Ticket dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2020 ini, setelah merilis single pertamanya yang berjudul “Is It Love” dan berhasil mendapatkan 62000 listener di spotify

Kini Monica Tania kembali merilis single ke-3 nya yang berjudul “Kenangan”. Lagu yang ditulis oleh Monica sendiri dan Kakaknya Stella G yang juga seorang penyanyi ini, menceritakan bahwa “inspirasi dalam menulis lagu ini diambil dari cerita kedua orang tua mereka, dimana mereka telah ditinggal pergi oleh Ayahanda tercinta”. Lirik dan melody yang dinyanyikan oleh Monica mewakilkan suara hati ibunya.

“Jadi waktu papa pergi ninggalin kita semua, mama cerita ke kita tentang kenangan mama bersama papa dulu, lalu aku dan kakak langsung sepakat menulis single ketiga saya based on our parents story, reaksiku setelah lirik ini selesai air mata bener-bener gabisa berenti, keinget papa” tutur monica.

Stella G sang kakak yang juga ikut andil dalam pembuatan lagu Kenangan ini pun ikut angkat bicara “tadinya lagu kenangan ini ingin kita rilis untuk kita sendiri aja, kita ingin persembahkan lagu ini buat mama, tapi pada akhirnya mama yang meyakinkan kita lagu ini harus kita dengarkan juga ke masyarakat Indonesia dan luar agar suara hati dari seseorang  yang ditinggalkan bisa terwakilkan” lanjut Stella.

Proses dalam pembuatan lagu ini terhitung cukup cepat,”hanya dalam 2 hari semuanya selesai. Music Video nya juga terhitung cepat hanya dalam waktu 1 hari music video nya sudah selesai! dengan team yang keren membuat semua proses single Kenangan ini menjadi seru dan waktu berasa cepet berlalu” kata monica sambil tertawa.

Konsep video yang dibuat oleh Stella G ini menceritakan semua cerita dalam music video Kenangan ini adalah cerita tentang bagaimana mereka mengenang sang papa, “jadi papa dulu suka banget berenang,dan papa suka sekali ngajakin kita jalan berkendara dimalam hari, akhirnya kita bikin sesederhana mungkin namun menunjukkan beberapa point dalam mengenang papa” kata Stella.

Dari semua lirik yang ada, Monica Tania punya 1 lirik favorit loh yaitu “Kau datang dan hadir dalam hidupku, membuat hariku penuh warna”.

Lirik ini menjadi lirik favorit Monica karena “Papa emang selalu jadi moodbooster kami dikeluarga, kalau kami lagi bosan,marah lelah dalam segala hal dia selalu bisa balikin mood yang udh dirusak sama temen-temen disekolah dulu”.

Harapan Monica terhadap single ketiganya ini adalah semoga masyarakat Indonesia yang sudah pernah merasakan ditinggalin oleh orang yang disayang dapat menerima lagu ini sebagai curahan hati mereka yang mungkin blm pernah disampaikan kepada orang yang disayang, dan semoga masyarakat Indonesia ga berhenti untuk nunggu karyaku selanjutnya!

Kenangan akan release di youtube dan di seluruh platform streaming digital favorit kalian semua tanggal 13 September 2021. Langsung Yuk kita dengarkan persembahan dari Monica Tania. (FE)

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading

iMusic

The Rain sambut ulang tahun ke 24 lewat single baru “Cerita Yang Tersimpan”

Published

on

iMusic.id – Setelah lebih 2 dekade bersama, 7 album studio dan sederet single lepasan, The Rain masih bertahan dengan formasi awal sejak berdiri pada tahun 2001. Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).

Akhir November 2025, beberapa minggu menjelang ulang tahun The Rain ke- 24, grup asal Yogyakarta ini merilis sebuah single baru berjudul “Cerita yang Tersimpan”.

“Salah satu cara kami bersyukur masih diberi umur dan tetap bersama selama ini adalah dengan berkumpul dan melahirkan karya baru, ini juga wujud terima kasih kami pada teman-teman yang menggemari lagu-lagu The Rain selama ini, pada para The Rainkeepers”, ujar Indra.

Dari balutan aransemennya, lagu anyar The Rain ini terdengar seperti mesin waktu yang membawa pendengar ke akhir dekade 80-an.  “Kami mencoba beberapa aransemen untuk lagu ini dan ternyata rasanya paling cocok dibawa ke era 80-an,” ujar Iwan.

Di studio, mereka bernostalgia mendengarkan lagu-lagu dari Richard Marx dan Def Leppard sebagai referensi saat mengerjakan aransemen lagu ini.

“Dulu saat remaja, kami memang tumbuh dengan lagu-lagu di era tersebut, jadi tak sulit untuk menghadirkan kembali nuansanya lewat lagu ini,” tambah Ipul.

“Dari sisi lirik, lagu ini bercerita tentang sebuah kesalahan, sebuah hubungan yang tak diakui terjadi. “Pelik deh.. hahaaa,” sahut Aang yang juga dipercaya untuk mengerjakan artwork single ini.

Cerita yang Tersimpan menjadi single lepasan ke-7 yang The Rain rilis setelah album “Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama” dirilis pada 2022. Akankah di tahun 2026 nanti album ke-8 The Rain akan dirilis?

“Masih dikerjakan. Semoga segera,” tutup Indra.

Continue Reading