iMusic – Mustafa, penyair dan penulis lagu Muslim
yang berusia 23 tahun ini baru saja merilis single dan video klip ‘Air
Force’. Sambil menampilkan budayanya lewat sampel dari nyanyian suku Sudan,
Mustafa tetap mempertahankan lagunya khas musik kontemporer Barat.
Hal ini ia sebut sebagai “inner city folk music”. Video
klip yang disutradari oleh Kid.Studio ini mengeksplor perbedaan yang
gamblang antara kedua dunia ini: wanita mencoba ayuuto di platform digital,
Air Force 1 digunakan bersama kurta, dan duka akan kepergian sementara
yang mungkin menjadi selamanya.
‘Air Forces’ melanjutkan kesuksesan global ‘Stay Alive’,
single dan video klip debut Mustafa. ‘Stay Alive’ menuai pujian dari sesama musisi,
kritikus, dan fans, menjadi suatu perkenalan yang nyaris sempurna sebagai
seorang pendatang baru. Sebelum ini, Mustafa juga merilis video performance
‘Come Back’ bersama James Blake (disutradarai oleh Nabil).
Mustafa tergerak untuk menulis lagu karena ia pernah
kehilangan teman-teman dekatnya akibat kekerasan senjata api. Kebanyakan lagunya
ia dedikasikan untuk teman-temannya serta tempat masa kecilnya di Regent
Park, Toronto. Bagi Mustafa, musik adalah caranya untuk
menyuarakan pendapat komunitasnya sembari memberikan ketenangan bagi mereka
yang kehilangan.
Video klip ‘Stay Alive’ menampilkan footage dari Regent Park,
salah satu proyek perumahan pertama dan proyek redevelopment terbesar di Amerika
Utara. Pengalaman Mustafa bersama komunitas dan kultur yang
membesarkannya inilah yang ia kembangkan menjadi sebuah cerita yang dapat
merepresentasikan tempat-tempat lain di penjuru dunia — sebuah
pelosok kota dimana lagu-lagu folk tercipta. Cek lagu dan video ‘Air Forces’,
serta nantikan karya lainnya dari Mustafa. (FE)