Connect with us

iMusic

“Neida” persembahkan “Nirmala” untuk menyambut Tahun Baru dengan harapan baik.

Published

on

iMusic – Neida percaya bahwa tahun baru membawa harapan baru. Itu yang mendorong penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta yang berusia 27 tahun tersebut untuk mempersembahkan “Nirmala”, single terbarunya yang akan didistribusikan oleh Believe dan hadir di kanal-kanal musik digital mulai 12 Januari 2022.

“‘Nirmala’ adalah lagu penuh harapan baik untuk memulai tahun yang baru dengan ketenangan, kebahagiaan dan kebersamaan,” kata Neida tentang lagu terbarunya ini. “Konsep lagunya ingin menggambarkan hembusan angin segar.”

Kalau sebelumnya Neida mengajak pendengar berdansa dengan penuh euforia pada lagu “Tentang Rindu”, kali ini ia membuat kita tetap bergoyang dengan cara berbeda.

“‘Nirmala’ muncul dari ide ingin membuat lagu yang cocok untuk joget pundak dengan suasana yang menenangkan sebagai pelengkap ‘Tentang Rindu’ yang penuh energi,” kata Neida tentang proses pembuatannya. “Loop gitar akustik yang muncul dari intro lagu menjadi awal lahirnya keseluruhan melodi dan lirik.”

Selain menggerakkan badan, “Nirmala” juga akan menenteramkan jiwa melalui liriknya yang optimistis. “‘Nirmala’ bercerita tentang harapan Neida untuk menemukan ketenangan diri,” katanya. “Angan untuk mencapai kebahagiaan yang menenangkan hati, serta menjadi doa untuk dapat menjalani tahun ini dengan kepala yang dingin.”

Untuk menggarap “Nirmala”, Neida mempercayakan produser Randy MP, otak di balik proyek Parlemen Pop yang pernah mengajak Neida berkolaborasi di lagu “Gairah Hasrat” dan juga menggarap single Neida yang berjudul “Lubuk Bicara”.

“Selalu kagum dengan pemilihan sound beliau dan sudah nyaman juga untuk bertukar pikiran,” kata Neida tentang alasannya kembali bekerja sama dengan Randy MP. “Demo kasarnya datang dari aku, lalu dipercantik lagi dengan sound-sound unik dari Randy.”

Di samping itu, “Nirmala” menjadi single keempat sekaligus terakhir dari album mini berjudul Neida yang akan dirilis dalam waktu dekat. “Harapannya ‘Nirmala’ menjadi doa yang baik untuk menutup EP dan melengkapi warna lain yang sudah digambarkan di ‘Lubuk Bicara’, ‘Yang Lalu Hanya Debu’ dan ‘Tentang Rindu’,” kata Neida. “Semoga bisa segera menyanyikan lagu-lagu ini dalam satu set panggung.”

Yang pasti, “Nirmala” kembali memperlihatkan sisi baru musikalitas Neida Aleida yang sudah punya rekam jejak mengesankan sebagai vokalis grup pop HIVI!, sebagai kolaborator yang nyaman di studio bersama produser seperti Greybox maupun di panggung bersama legenda rock seperti God Bless, dan kini sebagai artis solo yang terus berkembang. “Semoga dengan empat lagu yang sudah dirilis, pendengar bisa mengenali musik Neida sebagai solois,” katanya. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading