iMusic.id – Rumah produksi NIH Pictures perkenalkan film terbarunya yang berjudul “Aplikasi Iblis”. Film bergenre suspense horor ini mengambil tema Urban, tidak seperti film horror lainnya yang selalu mengambil tema hutan, pedesaan, rumah tua dan angker.
“Aplikasi Iblis” mengambil tema urban karena set kehidupan kota besar, yang modern, sangat berhubungan dengan teknologi yang menjadi pegangan hidup kita sehari-hari, penggunaan handphone dan aplikasi.
Film ini tidak hanya menyajikan hiburan semata, tetapi juga mengangkat tema tentang kesedihan, penyesalan, dan bahaya dari keinginan untuk membalas dendam, dimana ini membawa pesan moral yang tinggi untuk setiap penonton film Indonesia. Sebuah pesan dekat untuk setiap penonton, “JANGAN MAIN MAIN DENGAN ARWAH.. KALIAN AKAN TERSESAT..” dan belajar tentang keikhlasan.
Tim produksi film “Aplikasi Iblis” merancang banyak visual khusus yang tidak hanya bertujuan menakutkan, namun juga menghadirkan visual yang memukau dan atmosfer yang mencekam agar penonton mendapatkan pengalaman yang lebih dalam saat menonton Film Aplikasi Iblis ini.
film “Aplikasi Iblis” ini digarap oleh sutradara muda Dimas Anggara yang juga bertindak sebagai produser bersama Dimas Aryanto. Menurut Dimas Anggara, film “Aplikasi Iblis” merupakan film horor pertama yang ia sutradarai.
“Saat ditawari garap film ini, sebenarnya dalam kehidupan sehari – hari, saya adalah orang yang penakut, tapi tetap saya terima tawaran ini, karena saya melihat film Aplikasi Iblis ini bisa menarik, dan memiliki tantangan yang berbeda,” ujar Dimas Anggara.
Film “Aplikasi Iblis” menampilkan para pemeran sbb : Junior Roberts (Arya), Dosma Hazenbosch (Laras), Aldo Irawan Putra (Bayu), Aulia Deas (Mia), Ruth Marini (Maryati), Dida Arlingga (Boss Arya), Della Dartyan (Jenny), Danang (Agus), Rifal F. Lestusen (Slamet), Cut Ara (Lily), dan Daffa Alharits (Rendy).
Junior Roberts mengungkap karakter yang diperankan hingga pengalaman syuting film Aplikasi Iblis.
“Arya ini karakter yang penuh kasih sayang, baik, hidupnya flat saja, sampai suatu saat kejadian bikin dia berubah, melenceng dan aneh-aneh. Pengalaman syuting banyak momen asyik karena ini pertama kali juga disutradarai Bang Dimas Anggara,” beber Junior Roberts.
Film Aplikasi Iblis juga didukung oleh Gofour, Ismet D Tahir, Ludwina Ismail (Executive Producer), Dimas Anggara (Sutradara), Raden Dimas Aryanto (Producer), serta Associate Producer Tassia Mariska, Indra Bayu, Arlingga Danagati, , Ide Cerita Delly Malik, Indra Bayu, Penulis Tisa TS, Indra Bayu, serta DOP Rama Hermawan.
Proses produksi film “Aplikasi Iblis” telah selesai pada Desember 2024 dan ditargetkan rilis di tahun 2025.
Sinopsis:
Setelah kehilangan kekasih tercinta, Laras, dalam sebuah pembunuhan yang tragis, Arya mencoba mencari jawaban dan penutupan kisah cintanya. Ia menemukan sebuah aplikasi misterius bernama “I Let You In” yang diklaim dapat menghubungkannya dengan arwah. Dengan harapan dapat berkomunikasi dengan Laras, Arya pun mencoba aplikasi tersebut dan tak disangka, ia berhasil “bertemu” dengan arwah Laras.
Didorong oleh rasa kehilangan dan keinginan untuk membalaskan dendam, Arya terjebak dalam sebuah permainan berbahaya. Arwah Laras yang ia hubungi ternyata bukanlah roh kekasihnya yang sebenarnya, melainkan entitas jahat yang memanfaatkan kesedihan Arya untuk melancarkan rencananya. Arya pun harus berjuang untuk menghentikan entitas jahat tersebut dan menyelamatkan dirinya sendiri.
Film Horror “ Aplikasi Iblis” tidak hanya sekedar menampilkan kengerian namun juga penuh dengan plot yang mencengangkan membuat film ini berbeda dari film horor lainnya, ditambah dengan perpaduan antara kisah cinta, balas dendam, dan horor yang dibalut dengan misteri akan semakin membuat penonton terus penasaran hingga akhir film.
NIH Pictures berkomitmen untuk menghadirkan film berkualitas yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan berharap film “Aplikasi Iblis” dapat menjadi salah satu film Indonesia yang sukses dan mendapatkan tempat di hati penonton. (FE)
iMusic.id – Dua film persembahan Starvision yang disutradarai perempuan, “Perang Kota” dan “Sehidup Semati” tayang di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025).
Starvision mengabarkan bahwa “Perang Kota” (The City is A Battlefield) yang disutradarai oleh Mouly Surya sekaligus melakukan penayangan perdananya (world premiere) di IFFR 2025 melalui program Limelight, sebuah program yang menghadirkan film-film world premiere dan menyoroti capaian sinematik dan menjadi program yang ditunggu-tunggu oleh penonton dan peraih penghargaan internasional.
Film “Perang Kota” diputar pada 31 Januari, lalu pada 2 Februari, dan sekaligus menjadi closing film IFFR 2025. Sementara, film “Sehidup Semati” (Till Death Do Us Part) akan tayang di program Harbour, sebuah program di IFFR yang yang mengusung identitas kota pelabuhan Rotterdam, menyajikan keragaman sinema kontemporer yang menjadi unggulan di festival ini. Starvision tentu bangga dengan pencapaian ini.
Film “Sehidup Semati” akan diputar di IFFR 2025 pada 7–8 Februari. “Starvision merasa terhormat bisa membawa dua film yang turut kami produksi untuk bisa ditonton oleh audiens internasional di IFFR 2025, Salah satu festival film di dunia yang sudah memiliki perjalanan panjang dan diakui oleh banyak insan film dunia.
“Dua film kami, “Perang Kota” dan “Sehidup Semati” menawarkan perspektif yang akan menarik bagi penonton film global. “Sehidup Semati” membawa isu kekerasan domestik dengan kemasan thriller, sementara “Perang Kota” adalah adaptasi dari karya sastrawan Indonesia, Mochtar Lubis,” kata produser “Perang Kota” dan “Sehidup Semati” Chand Parwez Servia.
Berlatar perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946, “Perang Kota” menceritakan Isa, pahlawan perang dan guru sekolah, yang bermasalah di ranjang perkawinannya. Ia dipercayakan sebuah misi untuk menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Di sisinya ada Hazil yang tampan dan bersemangat tinggi, yang diam-diam berupaya memenangkan hati Fatimah, istri Isa. Film ini merupakan adaptasi novel karya Mochtar Lubis, “Jalan Tak Ada Ujung.” Film ini dibintangi oleh Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.
“Bersyukur film “Perang Kota” dapat diputar perdana di IFFR 2025, yang merupakan edisi ke-54 festival ini. Senang bisa kembali ke Rotterdam setelah dua film saya sebelumnya juga diputar di festival ini. IFFR 2025 adalah pembuka dari perjalanan panjang film yang menjadi ko-produksi Indonesia, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja,” kata sutradara “Perang kota” Mouly Surya.
Film “Sehidup Semati” mengikuti kisah Renata. Sejak kecil Renata ditanamkan jika kodrat seorang istri adalah mengabdi dan menjaga keutuhan rumah tangga. Masalah timbul ketika Edwin, suaminya yang abusif berselingkuh. Renata yang mendapatkan teror dari hadirnya perempuan lain bertekad menyelamatkan rumah tangganya.
Film ini dibintangi oleh Laura Basuki, Ario Bayu, Asmara Abigail, Chantiq Schagerl, Maya Hasan, Lukman Sardi, Whani Darmawan, Aqeela Dhiya, Ivanka Suwandi, Elly D Lutan, Verdi Solaiman, Patty Angelica Sandya dan lain-lain.
“Setelah tayang di Indonesia, film “Sehidup Semati” memiliki perjalanan yang lebih panjang dan berkesempatan untuk ditonton oleh penonton internasional di IFFR 2025. Semoga ini juga menjadi kesempatan perfilman dunia lebih mengenali perkembangan ragam sinema Indonesia,” kata sutradara “Sehidup Semati” Upi.
Ikuti perkembangan terbaru film-film persembahan Starvision melalui akun Instagram @starvisionplus dan TikTok @StarvisionMovie.
iMusic.id – Rumah produksi Anak Muda Jago dan Dapur Film sukses menggelar Gala Premiere film terbaru mereka, “Rahasia Rasa”. Bertempat di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, acara ini menjadi malam istimewa yang dipenuhi antusiasme dan rasa penasaran akan sebuah kisah yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah selera!
Film yang siap tayang mulai 20 Februari 2025 ini mempersembahkan perpaduan antara cinta, ambisi, dan rahasia kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu. Acara ini semakin meriah dengan kehadiran para pemain utama, termasuk Jerome Kurnia (Ressa), Nadya Arina (Tika), Valerie Thomas (Dinda), Ciccio Manassero (Alex), Slamet Rahardjo (Subroto), dan Yati Surachman (Mbah Wongso), serta produser Arsa Linggih dan sutradara Hanung Bramantyo.
Acara ini memberikan kesempatan kepada media dan tamu undangan untuk menyelami lebih dalam dunia Rahasia Rasa, yang menghadirkan keindahan budaya dan kelezatan masakan Indonesia dalam satu narasi sinematik yang memikat.
Film “Rahasia Rasa” mengisahkan perjalanan Ressa, seorang chef ambisius yang hidupnya berubah drastis setelah kehilangan indra pengecapnya. Dalam pencariannya untuk menemukan kembali makna rasa, ia bertemu kembali dengan Tika, sahabat masa kecil yang membawanya pada rahasia terbesar dalam dunia kuliner Nusantara.
Di balik buku legendaris Mustikarasa, tersimpan kisah lama yang mengikat banyak takdir, termasuk pengkhianatan dari orang yang paling dipercayainya. Film ini bukan sekadar drama romantis, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang bagaimana makanan menyimpan sejarah, emosi, dan bahkan jawaban atas pencarian jati diri.
Dalam sesi konferensi pers, Arsa Linggih, selaku produser, berbagi visi dan misinya. “Anak Muda Jago hadir untuk memberikan sesuatu yang baru dan berbeda bagi industri perfilman Indonesia. Kami ingin menghadirkan cerita-cerita segar yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pengalaman sinematik yang unik. Rahasia Rasa adalah langkah awal dari perjalanan panjang kami, dan kami berharap setelah film ini, akan lahir lebih banyak karya yang berani mengeksplorasi tema-tema menarik dan memberikan pilihan tontonan berkualitas bagi penikmat film Tanah Air.”
Sementara itu, Jerome Kurnia, pemeran utama, mengungkapkan tantangannya selama produksi. “Memerankan Ressa bukan hanya tentang akting, tapi juga belajar memahami dunia kuliner. Saya harus benar-benar belajar memasak dan memahami teknik seorang chef,” ujarnya.
“Selain itu, mas Hanung sebagai sutradara juga totalitas saat pengerjaan film ini, sampai mengajak Gregory, seorang food stylist terkenal untuk mendampingi saya dan para cast, agar bisa memberikan yang terbaik untuk film ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya harap penonton bisa ikut merasakan perjalanan emosional Ressa,” ucap Jerome menambahkan.
Tak hanya di Jakarta, “Rahasia Rasa” juga akan menggelar gala premiere di Bali pada 15 Februari 2025. Sebagai destinasi kuliner dan budaya yang kaya, Bali menjadi tempat sempurna untuk memperkenalkan film ini lebih awal kepada para penonton yang siap terhanyut dalam cerita dan visual yang menggoda.
iMusic.id – Dakaramira Studio menghadirkan film drama religi terbaru, berjudul “Pintu Pintu Surga” yang siap menyapa penonton di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 Februari 2025.
Dalam momen menuju penayangannya, para cast and crew hadir dalam acara Press Screening & Conference di CGV Grand Indonesia, yang juga diramaikan dengan kehadiran insan perfilman, media, serta para pecinta film.
Acara ini menghadirkan sutradara Adis Kayl Yurahmah dan produser Dwi Ilalang, serta para bintang utama, Arya Saloka, Susan Sameh, dan Agla Artalidia, yang berbagi kisah tentang proses kreatif yang penuh tantangan namun juga sarat dengan pembelajaran dan penuh makna dan emosional.
Salah satunya diungkapkan oleh sang sutradara, Adis Kayl Yurahmah. “Pintu-Pintu Surga bukan sekadar kisah cinta atau keluarga, tapi lebih dalam dari itu, tentang perjalanan hati, keikhlasan, dan bagaimana setiap pilihan yang kita ambil membawa kita lebih dekat atau lebih jauh dari kebahagiaan sejati.”
Sementara itu Arya Saloka yang memerankan Arman mengungkapkan tantangan emosional dalam membawakan karakternya.
“Arman adalah pria dengan niat baik, tapi hatinya juga diuji. Saya ingin penonton bisa merasakan pergulatan batin yang ia alami dan memahami setiap keputusannya. Betul seperti yang disampaikan sutradara, bahwa film ini akan membawa kita pada sebuah perjalanan hati dan keikhlasan.” jelas Arya Saloka.
Susan Sameh, yang memerankan Latifah, juga berbagi tentang peran yang ia bawakan.
“Latifah adalah sosok perempuan yang kuat, tapi juga manusiawi. Ia punya luka dan ketakutan, terutama tentang bagaimana menjalani hidup tanpa suaminya. Saya ingin para perempuan yang menonton bisa merasakan perjuangan Latifah dan menemukan kekuatan mereka sendiri.” terang Susan Sameh.
Sementara itu, Agla Artalidia, yang berperan sebagai Widya, istri dari Arman, menambahkan, “Setiap karakter dalam film ini punya alasan dan perjuangannya masing-masing. Saya berharap cerita ini bisa membuka sudut pandang baru bagi banyak orang tentang cinta dan keikhlasan.”
Kekuatan terbesar dari film ini adalah kolaborasi yang sangat intens antara Sutradara, Para Pemain serta seluruh crew, demi menghadirkan sebuah film yang memiliki kedalaman cerita namun tetap disajikan dengan pendekatan komunikasi dan kemasan yang sangat sederhana. Hal ini dibuktikan dengan tata bahasa yang sangat dekat dengan penonton, tata gambar yang penuh makna dan juga karakter yang dibawakan oleh para pemain secara tepat, tanpa ada usaha untuk melebih – lebihkan.
Film Pintu Pintu Surga sendiri bercerita tentang Latifah (Susan Sameh), perempuan yang menjalani kehidupan dengan tampak sempurna bersama keluarga kecilnya, hingga sebuah ujian besar datang, suaminya meninggal dunia. Kini, ia harus berjuang sendiri mengurus anaknya (Athar Barakbah) yang mengidap ADHD serta menjalankan yayasan pendidikan peninggalan sang suami. Kehadiran Arman (Arya Saloka), mantan kekasih yang tiba-tiba kembali ke hidupnya dan membantu mengelola yayasan, membawa Latifah pada dilema yang lebih besar. Seiring waktu, kedekatan mereka tumbuh kembali, hingga Arman menyatakan keinginannya untuk menikahi Latifah. Namun, keputusan itu bukan perkara mudah karena Arman telah beristri. Dalam perjalanan menemukan ketenangan hati, Latifah harus memilih: bertahan dengan prinsipnya atau membuka pintu baru yang penuh ketidakpastian.
Selain dibintangi oleh nama-nama di atas, film yang diproduseri oleh Dwi Ilalang dan Nani Djohan ini juga menampilkan sederet aktor berbakat lainnya, seperti Athar Barakbah, Zaidan Zahara, dan Unique Priscilla.
Dengan pengalaman yang sangat kuat di dalam dunia Sinetron, dalam film ini, Arya Saloka telah berhasil membuktikan kemampuan aktingnya yang kuat, Karakter Arman yang di bawakan oleh Arya Saloka, mampu membawa penonton keluar dari image karakter Arya Saloka di sinetron yang telah mampu membawa karir Arya Saloka.
Dengan kisah yang menyentuh dan pesan spiritual yang kuat, ditambah dengan soundtrack dari Ade Govinda dan Cakra Khan dengan judul “Kamu Adalah yang menyentuh hati“, Pintu-Pintu Surga diharapkan dapat menjadi cerminan bagi banyak orang tentang cinta, pengorbanan, dan keikhlasan. Saksikan filmnya di bioskop mulai hari ini, 13 Februari 2024!