

iReview
OUT OF ORDER, The Tales of the Urban Misfits karya “Meita Kasim”.
Published
1 year agoon
By
iMusiciMusic – OUT OF ORDER adalah debut novel karya Meita Kasim yang sedianya diluncurkan secara resmi pada 6 Januari 2022. Sebagai buku pertama dari serial bertajuk The Tales of the Urban Misfits, karya fiksi setebal 300-an halaman ini ditulis dalam genre coming-of-age (peralihan masa remaja menuju dewasa) yang terinspirasi oleh kisah nyata penulis.
Ditulis dalam bahasa Inggris, novel ini menghadirkan kisah protagonist bernama Sigi, seorang gadis usia akhir remaja yang hidup di Jakarta era 1990-an dengan latar belakang kondisi sosial politik di Indonesia –sebuah negara dengan mayoritas Muslim dan kuasa militer yang dominan.
Saat masih menjadi siswa sekolah menengah, diam-diam Sigi membentuk grup band alternatif bernama Wanderlust dengan beranggotakan semuanya perempuan –yang kala itu sangat tidak lazim di kancah musik underground– dan menjadi penyiar di sebuah stasiun radio. Dalam kodratnya sebagai gadis Muslim, hasrat kreatifnya ini membangkitkan penilaian negatif dari lingkungan serta sekaligus mengalami tindak pelecehan karena keperempuanannya.
Dibayang-bayangi sosok ibunya yang sangat mengendalikan, Sigi lantas mendambakan dirinya menjadi jiwa yang bebas. Sementara itu ekskalasi kancah musik bawah tanah yang didominasi oleh laki-laki, serta kontroversi dari dalam dirinya sendiri tengah meningkat kontroversinya.
Terlepas dari semua rintangan tersebut, Sigi dengan berani mengikuti jalannya sendiri dan menentang semua konstruksi waktunya, untuk menemukan suaranya yang benar dan unik; pilihan yang seringkali menyakitkan, menginspirasi, dan, pada akhirnya, penuh harapan.
Ringkasan Cerita
Novel OUT OF ORDER – The Tales of the Urban Misfits dibuka dengan kerusuhan konser Metallica di tahun 1993. Saat itu, usia Sigi baru 18 tahun, dan hadir bersama pacar di konser tersebut. Ternyata, acara berakhir dengan kerusuhan besar yang nyaris membahayakan nyawanya.
Cerita berlanjut dengan sebuah konflik rahasia yang terjadi antara Sigi dan pacarnya. Konflik yang nantinya akan dibuka di Bab 14 ini, menyebabkan terjadinya perubahan diri dan karakter yang signifikan bagi Sigi.
Kemudian pembaca akan dibawa masuk ke dalam dunia Sigi berkenalan dengan keluarganya, personil-personil band Wanderlust, rekan-rekan penyiar di Radio PV. Hadir pula beberapa tokoh pria yang besar pengaruhnya bagi Sigi, teman-teman sekolahnya, dan juga teman-teman baru dari komunitas the Young Offender, yang beranggotakan personil band-band dan penikmat musik punk/alternatif pertama di Indonesia. Pembaca juga akan diajak menyerap aura bawah tanah beberapa acara musik, termasuk salah satunya The Blackhole, acara underground pionir di Jakarta.
Selain dunia percintaannya, konflik demi konflik pun terus terjadi di lingkungan keluarga Sigi dan di sekolahnya. Namun, pada akhirnya, Sigi berhasil mengatasi semuanya, dan menyadari bakat dan potensi yg di milikinya.
Tentang Penulis: Meita Kasim
Meita Kasim memulai karir menulisnya pada tahun 1990-an, sebagai penulis naskah kreatif di Hard Rock FM Jakarta, sebuah stasiun radio pelopor gaya hidup dan hiburan. Dia juga bekerja sebagai Direktur Musik, Penyiar, dan Produser beberapa acara radio mereka.
Hingga hari ini, Meita masih menjadi frontlady dari grup musik bernama Wondergel, band all-girl paling berpengaruh yang muncul dari skena musik underground di tahun 90-an dan masih aktif sampai sekarang.
Awal tahun 2000 Meita pindah ke Bali dan melanjutkan karirnya sebagai Penyiar dan Program Director di Hard Rock Radio, sambil tetap fokus menulis sebagai penulis penuh waktu untuk majalah The Beat Entertainment Bali dan Let’s Eat!.
Pada tahun 2008, Meita membangun The Beat United, agensi musik internasionalnya sendiri. Dia juga bekerja paruh waktu sebagai pekerja festival internasional seperti the Ubud Writers and Readers Festival, dan Earth Day Festival.
Setelah pindah ke Hong Kong pada tahun 2011, Meita bekerja sebentar sebagai DJ paruh waktu dan guru bahasa di Pusat Pembelajaran Bahasa Hong Kong. Sekembalinya ke Bali tiga tahun kemudian, ia menulis novel debutnya, yang terinspirasi oleh kisah kedewasaannya sendiri. Meita saat ini tinggal di Wina, Austria.
Tentang Editor: Dr. Margie Ellery
Margie Ellery dibesarkan di sebuah peternakan di Balingup di barat daya Australia Barat. Dia memiliki hasrat seumur hidup untuk musik, membaca, bahasa, bepergian, penelitian, dan menulis. Dia tidak menyelesaikan sekolah menengah; melainkan dia keluar lebih awal dan pekerjaan pertamanya adalah bekerja di perpustakaan. Dia segera pindah ke peluang lain dan bekerja di sektor pertambangan sepanjang akhir 1970-an dan 1980-an. Selama tahun-tahun ini, dia bepergian secara luas ke Eropa dan Asia Tenggara, dan dia tinggal selama beberapa waktu di London, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Kesempatan berdiskusi dengan seorang teman di tahun 1990-an memberinya semangat untuk mendaftar di University of Western Australia (UWA). Dia menyelesaikan Sarjana Bahasa Inggrisnya pada tahun 1996, dan melanjutkan untuk lulus dengan First Class Honours pada tahun 1998. Universitas ini mendorongnya untuk mengambil gelar Doktor, dan dia mengajar di UWA selama periode ini. Tesisnya meneliti hubungan selama Perang Dingin antara politik Amerika dan politik internasional, gerakan nasionalistik global, agama-agama besar dunia, dan spiritualitas pribumi. Dia dianugerahi gelar PhD pada tahun 2008.
Sejak itu, dia bekerja di sistem pendidikan penjara Australia Barat, dan menghabiskan beberapa tahun di bidang Kesehatan dan Keselamatan di industri konstruksi.
Dia juga telah tinggal selama bertahun-tahun di Bali, dan bekerja di Jakarta mengajar sastra Inggris dan Amerika. Baru-baru ini, ia membagi waktunya antara Australia dan Indonesia, sebagian besar di Jawa di mana ia aktif terlibat dalam berbagai komunitas musik. Ia telah menggarap sejumlah narasi musik Indonesia baik di media cetak maupun film. Waktu lalu favoritnya adalah menghadiri festival musik besar di Jawa Barat.
Namun, dengan pembatasan perjalanan situasi Covid-19 saat ini, Margie telah kembali ke Australia Barat dan bekerja untuk Yayasan Disleksia sambil menjalankan bisnis les privatnya sendiri untuk siswa sekolah dasar, sekolah menengah, dan universitas.
Tentang Acara
Buku OUT OF ORDER, The Tales of the Urban Misfits karya Meita Kasim bakal diluncurkan melalui acara resmi pada 6 Januari 2022 di at Creative Hall, M Bloc Market M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Acara yang terbuka untuk umum ini bakal dimulai jam 3 sore dan tiketnya bisa didapatkan secara gratis lewat Loket.com di link berikut: https://bit.ly/mblocoutoforder
Selain peluncuran buku dan book signing, akan ada sesi talkshow bersama sejumlah nama yakni Wendi Putranto (Co-Founder at M Bloc Group, ex Editor Rolling Stone Indonesia), Levi Santoso (Personil The Fly, founder Lingkar8 Production), dan Kartika Jahja (musisi, Tika and The Dissidents). Sesi talkshow ini bakal dipandu oleh Sam Alatas (Media Relation, The Blackhole) Adapun peluncuran buku ini terselenggara didukung penuh oleh MBloc Space, Loket dot com. Penerbit Arung Wacana dan Mondiblanc Film Workshop. (FE)

You may like
iReview
Pementasan Kesenian Musikal “Ken Dedes” Siap Digelar Maret 2023.
Published
5 months agoon
January 16, 2023By
iMusic
iMusic – EKI Dance Company dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan Musikal Ken Dedes yang akan digelar pada tanggal 18 – 19 Maret 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Pementasan ini digarap oleh nama-nama yang telah memiliki reputasi cemerlang di dunia kesenian: Rusdy Rukmarata sebagai sutradara dan koreografer, Titien Wattimena sebagai penulis naskah, Oni Krisnerwinto sebagai penata musik, dan Iskandar Loedin sebagai penata artistik.
Rusdy Rukmarata mengatakan, “Tantangan dalam menggarap musikal ini adalah bagaimana menyajikan kisah sejarah yang tetap relevan, namun tetap aktual untuk penonton masa kini.” Demikian disampaikan Rusdy Rukmarata yang juga Direktur Artistik EKI Dance Company.
Menariknya, Titien Wattimena selaku penulis skenario menjanjikan bahwa musikal ini mengungkap cerita yang relatif jarang ditampilkan oleh berbagai versi Ken Dedes yang pernah ada . “Dijamin seru! Ada perebutan kekuasaan, pembunuhan dan tentu misteri. Tapi juga ada komedinya,” kata Titien yang juga peraih Piala Citra lewat skenarionya untuk film Aruna dan Lidahnya (2018).

Musikal yang mengisahkan tentang Ken Dedes, seorang perempuan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Nusantara ini diperankan oleh bintang-bintang musikal muda populer di Tanah Air. Mereka adalah Ara Ajisiwi (Ken Dedes), Taufan Purbo (Ken Arok), Nala Amrytha (Ken Umang), Uli Herdi (Tunggul Ametung), Fatih Unru (Anusapati), Geraldo Tanor (Tohjaya) dan Nino Prabowo (Kebo Ijo).
Menurut Aiko Senosonoto, produser Ken Dedes, “Saat ini musikal telah menjadi pertunjukan yang trend dan digemari masyarakat. Ken Dedes hadir bukan sekadar untuk meramaikan, tapi berusaha memberikan warna tersendiri bagi dunia hiburan Indonesia,” tutur Aiko yang juga pendiri dan Direktur Utama EKI Dance Company.
Di lain pihak, Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur sepakat untuk memproduksi Musikal Ken Dedes karena meyakini musikal ini memberi dampak positif bagi kesenian. “Sudah menjadi visi misi kami untuk menggelar pertunjukan yang sejalan dengan nilai budaya Indonesia, dan Ken Dedes sangat mampu untuk itu. Terlebih lagi, karena EKI Dance Company ini levelnya sudah internasional,” katanya.

Sebelumnya, versi pendek musikal Ken Dedes ini pernah dipentaskan di Festival Musikal Indonesia 2022 dan mendapat sambutan sangat meriah dari penonton.
Tiket pertunjukan KEN DEDES dapat diperoleh di Loket.com mulai 13 Januari 2023 pukul 18.00 dengan harga mulai dari Rp. 450.000,-. Khusus pengguna BCA (Credit Card, Debit Mastercard, Virtual Account) tersedia promo Early Bird dan promo diskon setelah Early Bird hingga 15%.
Tentang EKI Dance Company
Sejak didirikan pada tahun 1996, hingga saat ini EKI Dance Company adalah satu-satunya di Indonesia yang menerapkan sistem dance company profesional yang membawahi penari yang tinggal di asrama. Para penari EKI mendapatkan rutin seperti modern ballet, kontemporer, jazz, etnik, hiphop, tari tradisional, teater, vokal, serta kelas penunjang seperti etika, bahasa Inggris, dan masih banyak lagi.
Selama lebih dari 25 tahun, EKI telah menghasilkan banyak karya tari dan puluhan karya pertunjukan musikal. EKI juga memiliki divisi penunjang seni pertunjukan seperti divisi broadcasting, stage management, costume & stagecraft, stage production, dan talent management. Dengan tim yang lengkap ini, EKI juga kerap dipercaya dalam hal event organizing dan produksi terkait beragam event mulai dari festival, pameran, talkshow (live dan virtual), pertunjukan panggung, private events, dan lain-lain.

Tentang Ciputra Artpreneur Jakarta
Ciputra Artpreneur yang berlokasi di Ciputra World 1 Jakarta, Kuningan memiliki Theater berstandar internasional dengan kapasitas 1.141 kursi dan Galeri Seni seluas 1.500m yang merupakan komitmen daripada Ciputra Group untuk menciptakan suatu wadah bagi para seniman lokal dan internasional untuk saling bertukar ide, kreativitas, kemahiran, dan kemampuan sehingga dapat menciptakan karya-karya baru revolusioner demi mengembangkan industri kreatif Indonesia.
Sejak pertama kali didirikan di tahun 2014, Ciputra Artpreneur telah mempertunjukan berbagai pertunjukan dan pameran seni berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara. Selain itu Ciputra Artpreneur juga aktif bekerjasama dengan seniman-seniman lokal yang memiliki kreativitas luar biasa untuk mengadakan berbagai pertunjukan yang memiliki kualitas setara dengan pertunjukan internasional. (FE)
iReview
“Swell” Jakarta baru saja rilis majalah perdana “Swellmagz”.
Published
5 months agoon
January 13, 2023By
iMusic
iMusic – Another epic show by Swell Jakarta last night! Berlangsung di Swell HQ, Swell Jakarta baru saja melakukan rilis majalah perdana Swellmagz edisi 1 pada tanggal 10 Januari 2023 semalam.
Swell adalah sebuah brand yang dimulai melalui media sosial Instagram di masa pandemi dengan nama Swell Extended Network yang bertujuan untuk memberikan pandangan terhadap industri jalanan serta orang-orang yang terlibat didalamnya.
Seiring berjalannya waktu Swell memiliki cita-cita untuk membentuk sebuah media yang berbentuk majalah yang isinya pun merupakan opini terhadap skena jalanan dan para pelakunya dari sudut pandang Swell dengan harapan akan memberikan dampak positif untuk industri ini di masa depan, dan cita-cita tersebut akhirnya terwujud dengan nama “Swellmagz”.
Semalam mereka baru saja memamerkan beberapa isi artikel dari majalah mereka yang akan di publish untuk umum dalam waktu dekat ini.

Acara kemarin pun turut dimeriahkan oleh kolaborasi apik antara St.Loco X Tuantigabelas (LOCO 13). Tius dan kawan kawan (St.Loco) beserta Upi (Tuangtigabelas) membuat markas Swell Jakarta bergejolak kencang karena diiringi alunan Nu Metal plus dentuman beat hip-hop yang membuat crowd pada acara itu tidak bisa berhenti untuk bergoyang dan berlompat. And yeah that’s one hell of a performance.
Dengan demikian kita tunggu saja kumpulan-kumpulan artikel yang akan disuguhkan oleh Swell Jakarta melalui Swellmagz ini. Dampak apa yang akan terjadi melalui media majalah ini? Akankah media ini membantu perkembangan industri jalanan di Indonesia sesuai ekspetasi Swell? Well let’s just see it for the future, and best of luck to Swell! (FE)
iReview
Evoria, Exploraja! Platform Inkubasi Musisi Pendatang Baru Telah Diluncurkan.
Published
7 months agoon
November 11, 2022By
iMusic
iMusic – Kabar gembira bagi para musisi independen dan band-band pendatang baru di seluruh Indonesia! Platform inkubasi musisi bernama Evoria yang bertujuan menjaring para pendatang baru dan memberdayakan mereka dengan pengetahuan, kemampuan kreatif serta bisnis agar berhasil di industri musik telah diluncurkan secara resmi pada hari ini di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan.
Evoria yang digagas oleh M Bloc Entertainment dengan dukungan M Bloc Xperience dan Alive Indonesia ini akan memilih 10 artis pendatang baru yang mendaftar dan lolos kurasi untuk mengikuti program inkubasi musisi bersama para profesional industri musik nasional yang berasal dari berbagai bidang. Beberapa nama praktisi yang telah dikonfirmasi bakal mendukung Evoria menjadi mentor atau pemateri workshop di antaranya adalah Endah N Rhesa, Eka Annash (vokalis, pencipta lagu The Brandals), Jimi Multhazam (vokalis, pencipta lagu The Upstairs dan Morfem), Lafa Pratomo (produser Danilla dan Iwan Fals), Wendi Putranto (Co-founder M Bloc dan Manager Seringai), Ardy Siji (promotor musik), Dahlia Wijaya (Believe Country Director), hingga Satria Ramadhan (SRM).
Para artis pendatang baru yang lolos kurasi ini nantinya selain digembleng dengan berbagai materi pengembangan skill kreatif dan bisnis musik melalui bootcamp diskusi, workshop, serta showcase juga akan dibuatkan video live performance yang dapat digunakan salah satu marketing tool mereka dalam berkarier. Beberapa materi workshop yang telah dipersiapkan untuk diajarkan di antaranya adalah Live From Music, Songwriting Process, Music Production, Artist Management & Booking Agency, Digital Music Distribution, IP & Copyrights, Live Music Performance, Touring, hingga Performing Rights Organizations.
Proses pendaftaran artis-artis pendatang baru untuk mengikuti Evoria akan dibuka mulai Kamis (10 November 2022) hingga Minggu (11 Desember 2022) pukul 23:59 WIB melalui situs resmi Evoria.id dan via aplikasi M Bloc Xperience. Pendaftaran ini bersifat gratis dan wajib menyertakan Electronic Promo Kit (EPK) yang berisikan Foto, Logo, Bio, Link Video Performance, Link Album/Single, dan Contact Person.
“Untuk menjadi musisi sukses, kita harus mau belajar apa yang ada di dalam ekosistemnya, khususnya ‘area belakang panggung.’ Sebuah album rekaman yang sukses atau konser yang mampu mengubah hidup banyak orang merupakan hasil akhir dari sebuah proses penting, yaitu perencanaan yang matang dan strategi yang jitu. Platform Evoria melalui eksplorasi ini akan menjaring musisi pendatang baru, membuat inkubasi serta mempertemukan mereka dengan para praktisi industri musik yang sangat berpengalaman. Mereka akan berbagi teori, praktik, mengulas studi kasus, hingga menganalisa kisah-kisah sukses nama-nama besar di industri,” ujar Ardy Siji, CEO M Bloc Entertainment sekaligus promotor festival musik Rock in Celebes.
“Platform Evoria merupakan pengembangan mutakhir konsep Emerging Showcase yang telah dijalankan oleh M Bloc Entertainment sejak tahun 2019. Kami melakukan kurasi musisi/band sekaligus menyediakan panggung dengan dukungan akustik ruangan, tata suara, tata cahaya, tata visual terbaik bagi para artis pendatang baru untuk tampil live di hadapan para praktisi industri musik nasional seperti eksekutif label rekaman, jurnalis musik, manager artis, hingga produser ternama.
Beberapa nama baru yang tengah naik daun serta merupakan alumni Emerging Showcase di antaranya adalah Fleur, Perunggu, Sunwich hingga Irama Pantai Selatan. Kerap kali setelah tampil di Emerging Showcase para band ini juga diundang untuk mengisi panggung berbagai event di jaringan venue M Bloc Group. Kini bersama Evoria kami tingkatkan lagi programnya dengan menghadirkan talkshow dan workshop yang menampilkan pemateri para artis ternama dan profesional di industri musik nasional,” ujar Wendi Putranto, co-founder M Bloc Group sekaligus manager Seringai.
“Evoria ingin membangkitkan semangat kebersamaan melalui aktivitas yang dilakukan secara kolektif. Dengan spirit ini, Evoria dapat menjadi katalis bagi individu maupun kelompok untuk mengeksplor banyak hal bersama-sama menjadi lebih kuat, percaya diri dan tumbuh menjadi lebih baik. Dengan Evoria, kami percaya bahwa banyak hal-hal yang dapat dicapai jika dikerjakan bersama-sama,” jelas Edric Chandra dari Evoria selaku pihak yang mendukung penuh terwujudnya platform bagi para musisi pendatang baru ini.
“Saya dan Rhesa senang sekali terlibat dengan program platform Evoria. Sepanjang pengalaman kami di dunia musik, kami menyadari pentingnya memiliki waktu dan energi yang fokus dalam pembuatan karya hingga membangun perencanaan karier ke depan. Platform ini membantu memfasilitasi para musisi baru untuk meningkatkan kualitas karya, membangun jejaring, menambah jam terbang, hingga bertemu orang-orang yang berpengalaman di bidangnya. Semoga setelah mengikuti platform ini akan muncul musisi-musisi baru dengan karya serta karier yang panjang dan cemerlang,” jelas Endah Widiastuti dari duo Endah N Rhesa mengungkapkan dukungannya bagi platform Evoria.

Mengapa Penjaringan dan Inkubasi Musisi?
Penjaringan adalah proses menemukan talenta-talenta baru, kemudian dikurasi dengan baik, yang selanjutnya melalui proses inkubasi musisi untuk memberikan banyak pelajaran dan pengalaman untuk terjun ke industri musik menjadi artis profesional.
Melalui platform Evoria kami berharap akan banyak musisi pendatang baru profesional bermunculan di seluruh pelosok Nusantara dan mempercepat terjadinya regenerasi yang sehat dan berkelanjutan pada ekosistem musik. M Bloc Entertaiment, M Bloc Xperience, dan Alive Indonesia akan memfasilitasi sekaligus memberikan pengalaman tersebut secara terintegrasi.
Ada apa di Evoria Exploreaja?
Kami menyusun detail program Evoria sebagai berikut:
- Tujuannya agar para musisi baru berani meng-explore konsep, gagasan, praktik bermusik mereka secara lebih berdaya dengan bergabung bersama platform ini.
- Kick-off program dengan gathering, workshop, talkshow dan showcase musik serta jumpa pers; yang menghadirkan tamu partisipan dari label rekaman, kolektif musik, musisi, dan wartawan/media musik.
- Submission dengan penjaringan melalui registrasi via situs evoria.id dan aplikasi M Bloc Xperience mulai 10 November hingga 11 Desember 2022.
- Mempromosikan musisi-musisi terpilih dalam submission tersebut;
- Mengkurasi dan memilih 10 musisi atau band untuk diberikan reward melalui proses inkubasi musisi;
- Menghadirkan proses inkubasi musisi dengan memberikan kesempatan para musisi yang terpilih lolos kurasi untuk mengikuti mentoring bersama para musisi ternama dan praktisi industri musik profesional dengan latar belakang teori dan praktik yang beragam, sesuai dengan kebutuhan inkubasi (pendidikan musik, infrastruktur musik, jejaring relasi, dan pengembangan yang berkesinambungan).
- Proses inkubasi musisi menghadirkan 9 sesi khusus yaitu: Life From Music, Songwriting Process, Music Production, Live Performance, Digital Music Distribution, Artist Management & Booking Agency, IP & Copyrights, Music Bussiness, hingga Performing Rights Organization.
- Memberikan rewards dari partner dan kesempatan tampil dalam berbagai showcase musik.
Semoga program ini dapat menjawab kebutuhan yang tepat sasaran bagi para pelaku dan ekosistem musik Indonesia. Salam Evoria, Exploraja!
Tentang Evoria
Evoria merupakan platform penjaringan musisi sekaligus inkubasi musisi pendatang baru yang bertujuan memberdayakan mereka dengan beragam pengetahuan, kemampuan kreatif serta pemahaman bisnis agar berkembang menjadi musisi profesional dan berhasil di industri musik local, nasional, regional maupun internasional. Informasi lebih detail tentang platform Evoria bisa didapatkan via situs evoria.id.
Tentang M Bloc Entertainment
M Bloc Entertainment adalah perusahaan hiburan nasional berlokasi di Blok M, Jakarta Selatan yang didirikan di antaranya oleh profesional industri musik Wendi Putranto dan Ardy Siji. Fokus bergerak dalam memproduksi konser, tur, festival, venue operator, merchandise hingga manajemen artis. MBE merupakan anak usaha dari M Bloc Group (PT Radar Ruang Riang).
Tentang M Bloc Xperience
M Bloc Xperience merupakan sebuah aplikasi yang akan memberikan pengalaman baru online dan offline. Kami akan membangun tembok yang menjembatani antara dunia fisikal dengan digital dan menjadi open innovation lab dan experience aggregator platform terbesar di Indonesia. M Bloc Xperience (PT Ruang Meta Bloc) merupakan anak usaha dari M Bloc Group (PT Radar Ruang Riang).
Tentang Alive Indonesia
Alive Indonesia adalah creative agency yang merupakan group dari Mahaka Media. (FE)