iMusic – Single berjudul
“Parah” merupakan single terakhir di penghujung musim hujan
tahun 2020 bagi Glosalia, tahun yang memiliki kenangan sekaligus
tahun perenungan yang sangat dalam bagi seluruh umat manusia di dunia.
Setelah pada 1 April 2020 lalu
Glosalia sempat mengeluarkan single secara digital berjudul “Kita
Akan Selalu Bersama“, tidak menyangka bulan April adalah sebuah awal
dari teror yang menyerang, dan semua rencana kacau balau apalagi dari sisi
ekonomi dan bisnis secara global.
Tidak menyerah dan kehidupan terus
berjalan waktu itu era “stay at home“, “staysafe“,
“jamming online” dan bla bla bla. Pada 8 mei 2020 Glosalia
bersama rekan-rekan musisi/ seniman bandung merilis single cover
“Enjoy The Silence” milik Depeche Mode.
Musik “Parah” ini tanpa
intro, semua instrumen bersamaan masuk tanpa basa-basi. Boleh jadi single
“Parah” merupakan satu-satunya single yang tidak memiliki intro
diantara single-single yang pernah diciptakan unit industrial rock asal Cicadas
– Bandung tersebut.
Jenuh dengan pola kebiasaan pada
umumnya, tapi bisa jadi ingin mencoba sesuatu yang baru, dan sejauh ini
bisa dikatakan berhasil dan memberikan kepuasan tersendiri bagi para internal
yang berkepentingan di Glosalia.
Format tanpa bass digantikan Synth
ala single “Hail Gundala” (OST Gundala) masih
dipertahankan sampai dengan detik ini, namun bukan Glosalia namanya apabila
tiba-tiba merubah format dan mencari hal-hal baru yang belum pernah dikerjakan
sebelumnya, dan semuanya sangat bersifat situasional.
Produksi musik single
“Parah” dikerjakan dengan merespon beberapa adegan di film “se7en”
karya penulis Andrew Kevin Walker dan David Fincher sebagai
sutradara, dengan bahan dasarnya sudah lama dikerjakan dengan memakai gitar
akustik pada awalnya justru terinspirasi single “Even Flow”
milik Pearl Jam. Dan sekarang semakin mengerucut dan mengentalkan aroma
band-band rock 80 dan 90an seperti synth rock ala Gary Numan,
rock powerfull ala Nine Inch Nails dan musik kejanggalan dari Puscifer.
‘Liar frustasi sial parah, Kesedihan
bersembunyi didalam adegan janggal, Batas diri mengalahkanku dan bertanya
hingga ku termangu, Ambisi mimpi terjebak kebuntuan, Berserakan berantakan!
Penggalan syair tersebut bercerita
tentang tokoh detektif Mils yang selalu kalah satu langkah terhadap
setiap peristiwa pembunuhan berantai yg dilakukan oleh sang pembunuh. Sudah
barang tentu membuat frustasi dalam mencari teka-teki kode yang
ditinggalkan di setiap peristiwa pembunuhan tersebut. salam musik
Indonesia. (FE)