Connect with us

iMusic

Penyanyi Remaja Pendatang Baru “Marsha Alya Zahra” – Hanya Ilusi.

Published

on

iMusic – Berawal dari hobby, bakat dan passion menyanyi, seorang penyanyi pendatang baru, Marsha Alya Zahra dengan semangat tinggi memulai belajar bidang tarik suara sejak kecil. Bakat yang dimilikinya saat itu mulai tercium oleh kedua orangtuanya. Dan sejak usia 5 tahun Marsha mulai diikutkan kursus menyanyi untuk menyalurkan hobbynya. Setelah itulah Marsha memulai pengalamannya menyanyi dari ajang kompetisi dan dari panggung  ke panggung.

Dengan pembawaan yang ceria dan khas anak milenial, Marsha tampak ramah dan humble dalam bergaul dengan siapa saja. Rupanya ia juga memiliki hobby lain, seperti dance dan melukis. Sehingga karena bakat yang dimilikinya inilah yang membuatnya banyak teman.

Tak heran ia juga banyak meraih prestasi di bidang marching band hingga ke kancah internasional. Namun demikian, Marsha tetap tampak sebagai gadis usia 14 tahun dari daerah Tulungagung, Jawa Timur yang bersahaja. Baginya menyanyi adalah sesuatu yang penting dalam hidupnya. Untuk itu ia masih terus dan terus belajar untuk mengembangkan bakat menyanyinya.

Tiga tahun terakhir ini, tepatnya sejak usia 11 tahun Marsha mulai sering diundang untuk tampil di event-event jazz. Namun demikian ia tidak menspesialisasikan dirinya di genre musik tertentu. Hal ini Nampak dari album pertamanya yang bertajuk “Hanya Ilusi”, yang menggabungkan beberapa genre music ke dalamnya. Tidak hanya jazz, tapi juga pop, RnB, hip hop, samba, dan lainnya.

Album “Hanya Ilusi” adalah karya dari Maestro Jazz Indonesia, Idang Rasjidi. Sebuah karya kolaborasi lintas generasi yang sangat kaya rasa. Album dengan 7 buah lagu yang diciptakan Idang Rasjidi untuk Marsha Alya Zahra ini mampu menghilangkan sekat antar generasi, membaur dalam aransemen music yang sangat istimewa dan vocal yang berkarakter, sehingga begitu easy listening untuk didengarkan di semua usia penikmat dan pendengar musik.

Album Hanya Ilusi ini juga diciptakan Idang Rasjidi dengan banyak pesan moral dan filosofi hidup di dalamnya. Ada sedikit tema cinta, namun lebih banyak tentang realita kehidupan jaman sekarang.

Proses pembuatan album indie  ini cukup singkat, yaitu 2 bulan, yang dilakukan di Studio Recording milik Idang Rasjidi di Bogor.  Namun dengan pendekatan kepada Marsha yang sangat baik layaknya kepada cucunya, maka Marsha pun dapat menyanyikan lagu ini senyaman mungkin dengan versi dirinya. Sedangkan untuk pemasaran album Hanya Ilusi, saat ini lebih kepada platform digital.

Coba dengarkan seluruh lagu yang ada di dalam album Hanya Ilusi yang dinyanyikan Marsha ini. Semuanya adalah karya yang istimewa dan easy listening.  Besar harapan agar album ini dapat diterima dan disukai oleh seluruh masyarakat.

Dan kedepannya ia semakin berkembang sebagai musisi muda pendatang baru yang cemerlang. Marsha mampu membuat sebuah karya yang bisa menjadi contoh generasi muda lainnya. Bahwa masa pandemi bukanlah penghalang untuk selalu berkreasi dan berkarya. It doesn’t matter how slow you go, as long as you don’t stop & positive. (FE)

iMusic

Setelah Vakum 1 Tahun, “Weird Genius” Kembali Luncurkan Karya Terbaru “Desire”.

Published

on

iMusic.id – 9 tahun bukan umur yang singkat untuk sebuah grup musik elektronik yang beranggotakan Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard ini. Proses pendewasaan terjadi sepanjang perjalanan Weird Genius, mulai dari perubahan personil hingga genre musik yang dianut WG.

Setelah masuknya Roy Leonard di tahun 2023 akhir, Weird Genius merilis Catalyst, sebuah proyek idealis yang akhirnya mengantarkan AMI Award di tahun 2024 lalu untuk WG, melengkapi Lathi yang juga pernah dianugerahi AMI Award di tahun 2020.

Vakum tanpa rilisan original selama 1 tahun (2024)bukan terjadi tanpa perencanaan, Weird Genius memutuskan untuk menempa, mengasah, dan kembali memantapkan jati diri sebagai grup elektronik Indonesia lewat ratusan panggung, puluhan sesi workshop, dan komunikasi intens dengan fans. 2025 menjadi awal baru untuk Weird Genius, warna baru yang kini semakin dewasa. Rilisan pertama tahun ini adalah sebuah single yang berjudul Desire, tanggal 14 Februari 2025.

Hasil kontemplasi selama 1 tahun ini membuat warna musik Weird Genius sedikit bergeser namun tetap mempertahankan elemen pop dalam penulisan lagunya, karena pada dasarnya sejak awal Weird Genius terbentuk tidak pernah memisahkan antara hype dancefloor dan pop easy-listening vibe dalam lagu mereka.

Liriknya bercerita tentang obsesi mendalam seseorang merupakan kisah nyata dari salah satu personil Weird Genius, seperti lagu-lagu WG sebelumnya, interpretasi dibebaskan ke pendengar. Tempo cepat, sentuhan tipis hyper techno dan speed house four on the floor, vocal stutter, dan lead drop mengawang mengajak pendengar untuk tenggelam dalam atmosfer halusinasi, sambil memejamkan mata dan tersenyum.

Bukan aransemen yang kompleks, tapi Weird Genius meyakini itu yang terjadi dalam setiap grup musik yang sudah mengalami pendewasaan, semakin bertambahnya tahun, kesederhanaan menjadi elemen penting dalam lagu mereka.

Lagu “Desire” ini menjadi awal coretan Weird Genius untuk industri musik di tahun 2025 dan akan menyusul beberapa single berikutnya yang kemudian akan menuju sebuah EP yang juga sedang dipersiapkan. Weird Genius meyakini industri musik elektronik Indonesia membutuhkan warna baru, maka lewat lagu ini juga mereka meng- encourage seniman musik elektronik lain untuk tidak takut menentukan arah bermusik mereka, yang mungkin saja berbeda dengan trend yang saat ini sedang berlangsung.

Desire sudah bisa didengarkan di seluruh Digital Streaming Platform, maupun Social Media Platform.

Weird Genius berterima kasih kepada seluruh media dan radio yang berkenan memasukan rilisan Desire ini ke dalam radarnya. Silakan tag sosial media WG dan ketiga member agar bisa direpost. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Ndarboy Genk” Berkolaborasi Dengan “Hendra Kumbara” Di Single Terbaru “Blong”.

Published

on

iMusic.idNdarboy Genk kembali menghadirkan karya terbarunya melalui single berjudul “Blong” yang telah dirilis di seluruh platform streaming musik. Video musik “Blong” juga telah tayang di channel YouTube resmi Ndarboy Genk. Lagu ini menandai momen nostalgia bagi Ndarboy Genk dengan kolaborasi spesial bersama Hendra Kumbara, yang pernah menjadi gitaris Ndarboy Genk sebelum memulai solo kariernya.

“Blong” adalah lagu yang menceritakan ekspektasi berlebihan terhadap seseorang, namun akhirnya realita tidak sesuai dengan harapan. Kata “Blong” diambil dari istilah sehari-hari yang berarti tertipu atau berharap sesuatu yang tak tercapai. Daru Jaya, pencipta lagu sekaligus sosok di balik Ndarboy Genk, menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat berharap lebih dari seseorang yang ternyata hanya nyaman sebagai teman.

“Lagu ini juga saya ibaratkan seperti fenomena judi online, di mana banyak orang berharap menang besar tapi malah tertipu. Pesannya sederhana: jangan terlalu muluk-muluk dalam berharap,” ujar Daru.

Kolaborasi dengan Hendra Kumbara dalam “Blong” terasa spesial karena menggabungkan dua vokal utama dalam satu lagu. Selain itu, “Blong” juga menampilkan aransemen musik reggae, sebuah genre yang menjadi bagian dari perjalanan awal Daru ketika ia tergabung di band reggae Pingkel Standing di Semarang. Nuansa reggae dalam “Blong” membawa warna baru bagi musik Ndarboy Genk, yang selama ini dikenal dengan sentuhan dangdut khasnya.

Proses kreatif di balik lagu dan video musik

Lirik lagu “Blong” pertama kali dibuat dari bagian reff, sementara bridge-nya terinspirasi dari tren media sosial “ubur-ubur pecel lele”. Ndarboy Genk berharap, selain menjadi lagu hits, “Blong” juga dapat turut mempopulerkan pecel lele Lamongan di seluruh Indonesia dan mendukung para pedagang pecel lele agar semakin berkembang.

Video musik “Blong” disutradarai langsung oleh Daru Jaya dan dibintangi oleh King Abdi, sahabat lama Daru yang kini dikenal sebagai food vlogger, pengusaha kuliner, dan jebolan MasterChef Indonesia Season 10. Syuting video musik ini penuh dengan cerita unik. Salah satu insiden terjadi ketika kameramen utama mengalami ambeien mendadak, sehingga proses syuting sempat tertunda selama empat jam untuk mencari pengganti.

Selain itu, hidangan buatan King Abdi yang awalnya dianggap hanya untuk keperluan akting ternyata benar-benar lezat hingga membuat kru berebut mencicipinya.

“Kolaborasi di lagu ‘Blong’ ini menjadi momen nostalgia yang menyenangkan. Saya bisa bekerja sama kembali dengan teman-teman lama seperti Hendra Kumbara dan King Abdi. Semoga lagu ini membawa energi baru dan terus memberikan karya yang fresh untuk para Koboy, sebutan untuk Konco Ndarboy,” tutup Daru. (FE)

Continue Reading

iMusic

Ebiet G Ade, Adera dan Segara bawa lagu “Elegi Esok Pagi” versi 2025 trending di Youtube

Published

on

iMusic.id – Lagu “Elegi Esok Pagi” versi terbaru yang dibawakan oleh Ebiet G. Ade bersama putra-putranya, Adera dan Segara, sukses mencuri perhatian para pendengar.

Hanya dalam waktu singkat 3 hari setelah perilisannya, lagu ini berhasil menempati posisi #4 di trending music YouTube, membuktikan bahwa karya legendaris Ebiet G. Ade masih sangat dicintai lintas generasi.

Lagu ini bukan sekadar remake dari versi Ebiet G. Ade sebelumnya, tetapi sebuah persembahan istimewa yang mengusung makna mendalam tentang keluarga dan kerinduan.

Dengan aransemen yang lebih segar namun tetap mempertahankan nuansa emosionalnya, “Elegi Esok Pagi” versi 2025 menghadirkan kolaborasi harmonis antara Ebiet G. Ade, Adera, dan Segara “tiga generasi dalam satu alunan nada”.

Video musiknya juga memperkuat pesan lagu dengan kisah menyentuh tentang sebuah keluarga yang harus berpisah sementara karena tuntutan pekerjaan, tetapi akhirnya bisa kembali bersama. Visual yang hangat dan penuh emosi ini semakin mempererat ikatan para pendengar dengan lagu tersebut.

Terima kasih atas dukungan luar biasa dari para penggemar! Jangan lupa untuk menonton, menikmati, dan membagikan Elegi Esok Pagi kepada keluarga serta teman-teman yang juga merindukan karya-karya Ebiet G. Ade.

Continue Reading