iMusic.id – Setelah selama bertahun – tahun tidak mempunyai lagu mars, akhirnya Pengurus Pusat PERBASI mengumumkan kepada awak media dan masyarakat pecinta olahraga basket bahwa PERBASI telah memiliki lagu mars resmi.
Pengumuman penting tersebut di umumkan Kamis 8/8/24 di bilangan Kemang Jakarta Selatan oleh ketua umum PP PERBASI bapak Danny Kosasih beserta para jajarannya dan juga para personil group band Govinda.
“Lagu Mars PERBASI yang di persembahkan oleh kepengurusan PP PERBASI periode 2019 -2024 ini akan menjadi lagu penyemangat di seluruh kegiatan cabang olahraga basket tanah air sekaligus menjadi legacy untuk cabang olahraga Basket Indonesia”, tutur Danny Kosasih selaku Ketua Umum PP PERBASI.
Sementara itu Nirmala Dewi sebagai Sekjen PP PERBASI juga mengungkapkan hal yang sama,
“Mars bola basket Indonesia ini penyemangat organisasi dalam mencetak sejarah – sejarah di masa mendatang. Lagu mars ini Juga jadi penyemangat bagi atlet dalam meraih cita — cita. Mars Bola Basket Indonesia ini akan menjadi lagu wajib yang diperdengarkan saat PERBASI menggelar kejuaraan dan dalam agenda resmi PP PERBASI, seperti Munas dan rapat pengurus lainnya,” ujar Nirmala Dewi.
Ade Govinda selaku musisi yang menulis lagu Mars PERBASI ini menceritakan awal mula ketertarikannya untuk menulis lagu mars ini dan menyerahkannya kepada PERBASI.
“Gairah bola basket di masyarakat semakin meningkat, banyak anak muda senang menggeluti olahraga basket, kegiatan bola basket juga sudah menjamur di mana – mana, sementara itu capaian prestasi cabang olahraga basket sendiri juga semakin baik. Progres positif bola basket Indonesia Ini membuat saya terinspirasi untuk menciptakan Mars bola basket Indonesia”, terang Ade Govinda.
Para personil Govinda yang hadir diacara launching lagu Mars PERBASI menjelaskan bahwa musik dan olahraga adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan.
“Olahraga tanpa adanya musik bagaikan masakan tanpa garam, rasanya hambar”, ujar Ifan, vokalis Govinda.
“Sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi kami, Govinda dapat memberikan apresiasi kepada PP PERBASI sebuah lagu Mars Bola Basket Indonesia,” jelas Ifan Govinda lagi.
Lagu mars dalam olahraga bisa menjadi bahan bakar penyemangat, menjadi simbol merayakan kemenangan dan juga musik dapat menyatukan perasaan dalam hati supporter, oleh karena itu lagu mars olahraga diciptakan. Nirmala Dewi berharap lagu mars ini bisa menjadi kekuatan penyemangat atlet – atlet basket di dalam lapangan.
“Semoga lagu Mars ini menjadi perekat kekuatan PP PERBASI mewujudkan prestasi – prestasi lebih baik di kemudian hari. Bersama dengan Govinda, Mars bola basket Indonesia secara resmi di persembahkan kepada PP PERBASI, dengan penuh harapan Mars ini menjadi penyemangat dalam mencetak sejarah di masa depan. Harapannya, dengan Mars Bola Basket Indonesia Ini lahir prestasi-prestasi yang membanggakan untuk Indonesia”, tegas Nirmala Dewi.
iMusic.id – Jeda 3 bulan dari peluncuran album terbaru, MALIQ & D’Essentials mengumumkan siap menjalani Can Machines Fall In Love? (CMFIL?) Album Tour selama bulan Oktober-Desember 2024 di Indonesia dan Malaysia. Tur tersebut didukung penuh PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) yang pada 2023 lalu menjadi bagian dari Konser 20 Tahun MALIQ & D’Essentials.
Perjalanan tur musik yang dikelola Jagjag Studio dan Northstar Entertainment ini juga mendapat dukungan langsung dari Warner Music Indonesia sebagai label musik yang menaungi MALIQ. Band yang berdiri pada 15 Mei 2002 ini akan memainkan set album CMFIL? dalam semangat Madness In Every City!.
Sarah Deshita selaku Co-Founder Jagjag Studio antusias menyambut rencana pelaksanaan tur ini, “Secara experience akan revolving around the new album dan juga development yang sudah dilakukan sama MALIQ selama setahun ke belakang usai Konser 20 Tahun tahun lalu. Sekarang giliran D’Essentials di kota-kota lain dan tentunya teman-teman di Jakarta silakan juga bisa hadir ke kota terdekat.”
CMFIL? Album Tour bukan sekadar ajang promosi lagu-lagu baru di album terkini MALIQ & D’Essentials, melainkan menjadi momen perdana bagi Angga Puradiredja, Indah Wisnuwardhana, Widi Puradiredja, Jawa, Lale, dan Ilman Ibrahim untuk menjalani tur dan bertemu para pendengar baru yang bertambah banyak dalam 2 tahun terakhir.
“Ini tur pertama MALIQ selama 22 tahun berkarya. Sebelumnya, kami memang sering ke berbagai daerah namun bukan dalam rangka tur album. Ini benar-benar kali perdana MALIQ melakukan tur album ke beberapa kota dalam bentuk konser spesial. Durasi manggung juga sangat berbeda. Biasanya kami main 1 jam, ini mungkin sekitar 2 jam lebih, membawakan di atas 20 lagu, aransemen spesial lengkap dengan kemasan visual dan lighting. Yang pasti konsep ini belum pernah ditampilkan di kota-kota yang sudah biasa kami kunjungi,” kata drumer MALIQ & D’Essentials Widi Puradiredja.
Widi menegaskan, semua lagu di album CMFIL? akan dibawakan secara langsung dengan tetap memasukkan materi dari album-album band ini sebelumnya. Hal ini dilakukan agar konser berjalan dinamis, karena belum tentu semua orang tahu dan hafal seluruh lagu baru MALIQ & D’Essentials.
Triari Senawirawan selaku Country Managing Director Warner Music Indonesia mengatakan, tur CMFIL? bukan hanya tentang menyanyikan lagu-lagu viral seperti “Aduh” dan “Kita Bikin Romantis”. Lebih dari itu, tur ini diselenggarakan agar MALIQ bisa berinteraksi langsung dengan penggemar untuk merayakan kesuksesannya selama berkarya lebih dari 2 dekade terakhir.
“Semoga tur ini sukses besar di semua kota yang sudah terjadwal. Kalau respons dari penggemar positif, kami pasti bakal mikirin buat nambah kota-kota lain di masa depan. Intinya, kami pengen banget bawa musik MALIQ & D’Essentials ke lebih banyak tempat dan bikin pengalaman live mereka bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di seluruh Indonesia,” jelas Triari.
Tiket tur MALIQ & D’Essentials ini mulai dijual pada Selasa, 3 September 2024. Pembelian tiket pada 3 dan 4 September dibuka khusus untuk nasabah BCA, dan dapat dilakukan via www.madtour2024.com menggunakan Kartu Kredit BCA berlogo JCB/Mastercard/Visa, Kartu BCA American Express Platinum, Debit BCA Mastercard, serta Virtual Account BCA. Penjualan tiket untuk umum akan dimulai pada Jumat, 6 September 2024.
Penjualan tiket CMFIL? Tour Surabaya dan Bali hanya tersedia 1 kategori tiket bernama Terus Terang. Sementara Bandung, Yogyakarta, dan Makassar terbagi menjadi 2 kategori Begini dan Begitu. Harga tiket dijual berkisar Rp 250.000 – Rp 450.000 belum termasuk pajak dan tersedia pilihan untuk mengikuti Soundcheck Experience di setiap kota nanti.
Executive Vice President of Transaction Banking Business Development BCA I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan, “Dukungan BCA terhadap rangkaian tur album baru MALIQ & D’Essentials ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. BCA berharap masyarakat dapat dengan mudah bertransaksi dan membeli tiket konser ini menggunakan berbagai solusi pembayaran dari BCA.”
Berikut jadwal MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? Album Tour:
18 Oktober 2024 di Parking Lot Phinisi Point, Makassar
25 Oktober 2024 di Parkir Timur Delta, Surabaya
29 Oktober 2024 di Taman Bhagawan, Bali
29 November 2024 di Prambanan, Yogyakarta
1 Desember 2024 di Secapa AD, Bandung
29 Desember 2024 di Mega Star Arena, Kuala Lumpur
Informasi mengenai Can Machines Fall In Love? Album Tour bisa pantau akun media sosial @northstarentertainment.id dan @maliqmusic. (FE)
iMusic.id – Renoldi Tandiseno, yang akrab dipanggil Ronald, adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Perhubungan, tepatnya di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Namun, selain berprofesi sebagai ASN, Ronald juga dikenal sebagai seorang musisi dan pencipta lagu yang berdedikasi.
Pada tahun 2021, saat pemerintah mencanangkan budaya keamanan penerbangan, Ronald merasa tergerak untuk turut serta memberikan kontribusi. Sebagai bagian dari insan perhubungan, ia memilih untuk menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan penerbangan melalui karya musik. Inisiatif ini muncul dari keinginannya untuk menggunakan bakat musiknya sebagai alat komunikasi yang efektif.
Untuk mewujudkan inisiatif ini, Ronald menghubungi seorang teman yang merupakan CEO dari AFE Records, label rekaman yang menaunginya sebagai musisi. Dukungan dari AFE Records sangat berarti bagi Ronald, karena label ini tidak hanya mengapresiasi karyanya tetapi juga membantu mendistribusikan lagu-lagunya ke berbagai platform musik di Indonesia. Dengan adanya distribusi ini, Ronald berharap pesan-pesan yang terkandung dalam lagu-lagunya dapat lebih mudah didengarkan oleh masyarakat luas.
Melalui karyanya, Ronald berharap dapat memberikan dampak positif dan masukan berharga bagi banyak orang. Tahun ini, bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, Ronald melihat momen ini sebagai kesempatan untuk kembali menggaungkan karya-karyanya. Sebagai seorang ASN dan musisi, Ronald merasa bangga bisa menggabungkan dua profesi ini dalam satu tujuan yang mulia.
“Jaya selalu musik Indonesia, maju transportasiku,” ungkap Ronald dengan penuh semangat. Dengan talenta yang dimilikinya, ia bertekad untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik, baik dalam dunia musik maupun dalam tugasnya sebagai ASN di Kementerian Perhubungan.
iMusic.id – Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April merupakan momentum penting dalam sejarah Indonesia yang memperingati perjuangan dan dedikasi Raden Ajeng Kartini dalam memajukan perempuan Indonesia melalui pendidikan dan emansipasi.
Memperingati hal tersebut, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan sebuah pementasan dramatic reading yang bertajuk Mahkota yang berlangsung pada hari ini (29/4) di Galeri Indonesia Kaya.
Pementasan dramatic reading Mahkota dibawakan oleh tiga seniman perempuan Indonesia yang merefleksikan sebuah filosofi rambut dan rahasianya dari sudut pandang perempuan. Pertunjukan ini juga merupakan showcase berbagai disiplin seni para pemain yang dihadirkan dalam satu panggung.
Ada Happy Salma yang sudah menjajal berbagai layar dan pentas, Ariel Tatum yang semakin jatuh cinta pada panggung seni, dan Artasya Sudirman yang berlatar belakang teater. Diiringi dengan permainan biola yang mendayu dari Danu Kusuma dan gerak tubuh dari penari Dayinta Melira semakin menambah kesyahduan pementasan ini.
“Pertunjukan Mahkota merespon dan ikut merayakan semangat perempuan Indonesia. Pementasan ini hadir bukan sekadar untuk menghibur, namun untuk merangsang pikiran dan menyentuh hati para penonton melalui medium dramatic reading yang mengangkat makna dari suatu hal yang mungkin belum banyak dibahas, yaitu rambut sebagai mahkota dari seorang Wanita.
Harapan kami agar Mahkota dapat menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia dan penggiat maupun penikmat seni, kami mengajak masyarakat untuk hadir dan bergabung bersama kami dalam merayakan keindahan, kekuatan, dan keberanian kaum wanita Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Mahkota ini terinspirasi dari sejumlah sumber sejarah ihwal rambut dalam konteks sejarah dan budaya, yang diolah dengan interpretasi dan dimaknai kembali ke dalam konteks hari ini. Rambut juga menjadi simbol kekuatan yang telah menemani perjalanan dan perjuangan perempuan Indonesia dari abad ke abad.
Selama 45 menit, para penikmat akan mengikuti sebuah perjalanan emosional dari 3 sudut pandang yang berbeda tentang tokoh perempuan yang menghadirkan peristiwa tentang diri dan mahkotanya. Ketiga kisah peristiwa tersebut berlatar ruang dan waktu yang berbeda namun akan dijembatani oleh narator dan penampilan pemain biola dan penari yang semakin menguatkan peristiwa yang dihadirkan.
“Rambut sebagai mahkota wanita akan terus menghadirkan makna keindahan, kekuatan, dan kerapuhan. Melalui rambut, perempuan dapat melakukan banyak hal, mulai dari aktualisasi identitas diri, menjaga rahasia, hingga menyatakan penolakan terhadap apa yang ditentangnya.
Laksana seseorang yang memiliki mahkota, si empunya akan dianggap agung. Kilau mahkota tentu menjadi daya pikat yang kuat. Dalam waktu bersamaan, terkendali atau tidak, kilau mahkota akan membuat si empu dilanda rasa tidak aman karena begitu banyak pihak yang ingin memiliki mahkota yang sama. Rambut adalah mahkota milik perempuan. Dan biarlah mahkota itu tetap dimiliki perempuan dengan segala ekspresi keindahan dirinya,” ujar Happy Salma. (FE)
Sekilas Galeri Indonesia Kaya (GIK)
Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 700.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 700 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.
Tempat seluas 635 m² ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.
Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling). Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan. Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia. (FE)