iMusic – Setelah konsisten melepas lagu baru setiap tanggal
23 sejak Januari 2020, akhirnya Petra Sihombing mengumpulkan lagu-lagu
itu dan merilisnya sebagai album SemenjakInternet. Diedarkan
oleh Dua Puluh Tiga di kanal-kanal digital pada 23 Oktober 2020, musisi,
pencipta lagu dan produser berusia 28 tahun tersebut menyebut album keempatnya
ini sebagai karyanya yang paling besar.
Gue berusaha untuk terus nyoba bermusik sih, itu kuncinya.
Gue gak terlalu fokus dengan perubahan era awalnya, namun sejak gue punya anak
gue ada rasa khawatir. Gimana ya nanti anak gue ngejalanin hidupnya? Akhirnya
gue bikin album tentang Semenjak Internet dan gue bisa beradaptasi lama
kelamaan dengan jalannya industrimusik sekarang, walaupun pelan-pelan
tapi gue lama-lama paham”.
Salah satu daya tarik utama Semenjak Internet adalah
banyaknya pencipta lagu ternama yang terlibat dalam menulis 10 dari 12 lagu di
album ini yang menceritakan dampak internet terhadap kehidupan
sehari-hari, kecuali “Cerita Kita Milik Semua” dan “Biji” yang
sudah dirilis di tahun 2019.
“Ada yang rumahnya dekat, atau gue sudah temenan lama sama
dia. Atau gue dari dulu ingin banget menulis sama orang ini,” kata Petra
tentang para kolaboratornya. “Waktu gue ajak mereka kolaborasi, gue selalu
bilang, ‘Gue lagi bikin album, judulnya Semenjak Internet. Gue mau bahas internet
versi gue dan versi lu.’”
Ada pun para penulis lagu yang diajak Petra adalah Sal
Priadi di lagu “Canggih”, Teddy Adhitya di “Apa?”, Pamungkas
di “ManusiaKasur”, Sheryl Sheinafia di “Astrologi”,
Baskara Putra di “Selimut”, Danilla di “Adu/h”, Ben
Sihombing di “Bodoh”, Tulus di “Kawan”, KuntoAji
di “MartabatManis”, dan DavidBayu di “Cinta
Digital”.
Menjelang dirilisnya masing – masing lagu, Petra juga
berbincang dengan mereka di podcast yang berjudul Semenjak Internet.
“Tim gue kerja keras banget untuk kasih konten pendukung yang bagus di saat gue
rilis sesuatu. Sampai akhirnya gue bikin podcast, gue kirim sesuatu ke
orang-orang yang dekat sama gue. Itu jadi hal yang gue harus cukup beradaptasi,
karena gue belum pernah melakukan itu,” katanya.
Untuk merayakan rilisnya Semenjak Internet, Petra juga akan
mengadakan konservirtual berjudul PertunjukanSemenjakPandemi yang akan ditayangkan di kanal YouTube dan akun Twitter
IM3 Ooredoo pada Sabtu, 7 November 2020 pukul 20.00 WIB.
“Gue merasa harus kasih suguhan musik yang live untuk album
ini. Awalnya gue ingin bikin Konser Semenjak Internet, tapi di saat lagi
pandemi gue merasa terlalu besar risikonya untuk dilakukan,” kata Petra. “Yang
paling dekat untuk merealisasikan itu adalah bikin pertunjukan di studio dan
gue main sama anak-anak band gue.”
Di IM3 Ooredoo Pertunjukan Semenjak Internet Pandemi akan
dimeriahkan beberapa bintang tamu, yakni Sal Priadi, Hindia dan penikmat
musik Petra yang dijuluki Biji-bijian. Kata Petra, “Ini mungkin proyek yang
paling besar dan sepersonal itu buat gue. Gue ingin ada orang-orang yang
terdekat gue untuk berada di album ini dan pertunjukan Semenjak Pandemi, dan
bisa menyampaikan pesannya bareng-bareng.” (FE)
iMusic.id – Penyanyi muda Jenaka Mahila kembali merilis karya terbaru berjudul “Teman Sejati?”, sebuah lagu yang mengangkat sisi kelam dari hubungan persahabatan yang selama ini dianggap tulus. Lagu ini terasa istimewa karena lirik dan notasinya diciptakan sendiri oleh Jenaka. Dengan lirik yang mewakili isi hati dan penuh kejujuran, lagu ini menggambarkan kekecewaan mendalam saat seseorang yang dianggap teman sejati ternyata berkhianat dan menusuk dari belakang.
Lewat “Teman Sejati?”, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan. Lagu ini menyuarakan perasaan terluka yang sulit diungkapkan, terutama saat peran “teman” justru berubah menjadi sosok yang menyakitkan. Vokal dari Jenaka yang jujur dan musik yang easy listening menjadikan lagu ini sebagai ekspresi yang kuat tentang kehilangan kepercayaan kepada seseorang tetapi mudah untuk dipahami.
Video musik “Teman Sejati?”, yang disutradarai oleh Prialangga, menyuguhkan cerita visual tentang Jenaka Mahila dan dua sahabatnya yang tampak selalu bersenang-senang bersama. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan menciptakan momen-momen hangat. Namun, perlahan, Jenaka mulai merasakan ketimpangan dan menyadari bahwa tidak semua hubungan seindah yang terlihat. Ia mulai mempertanyakan: apa arti teman sejati yang sesungguhnya?
Lagu ini tidak hanya menjadi ungkapan pribadi Jenaka Mahila, tetapi juga cerminan banyak pengalaman orang lain dalam menghadapi hubungan pertemanan yang ternyata tidaklah tulus.
Jenaka Mahila adalah nama anak bungsu dari pasangan aktor dan aktris ternama Tora Sudiro dan Mieke Amalia. Ia mulai merintis karier sebagai penyanyi dibawah naungan MyMusic Records dengan dukungan penuh dari orang tuanya. Jenaka menunjukkan bakat alami dalam bermusik serta keberanian mengekspresikan emosi dan pemikiran melalui lagu-lagunya.
Sukses merilis single pertamanya “Peace Peace Peace” dan disusul dengan EP perdana yang berjudul “Jenaka Mahila” pada tahun 2023, EP ini menampilkan beragam tema yang membangkitkan semangat dalam setiap lagunya, seperti “Hari Senin, Ibu Pintu Surgaku, Peace Peace Peace, Hati-Hati, Ayo Kita Menabung” dan “Jangan Lupa Berdoa”.
Melalui “Teman Sejati?”, Jenaka membuktikan dengan kedewasaan musikal dan kedalaman emosional yang semakin berkembang di setiap langkah kariernya.
“Teman Sejati?” tersedia di seluruh platform musik digital sejak tanggal 20 Juni 2025 dan music videonya bisa disaksikan di channel youtube MyMusic Records.
iMusic.id – Unit pop asal Jogjakarta, trio ‘Hunian’ merilis single baru berjudul “Suara–Suara”. Berbeda dengan single-single sebelumnya yang lebih menyoroti tentang kehidupan pribadi dan lingkungan terdekat mereka, single yang dirilis kali ini terdengar lebih ‘berisik’.
Ghozi Daffa, selaku frontman ‘Hunian’ menjelaskan bahwa ia merekam fenomena yang kerap terjadi dalam sebuah sistem. ‘Suara-Suara’ berbicara tentang kritik sosial di dalam berbagai macam sistem, seperti keluarga, pekerjaan, bahkan negara.
“Ketika suatu sistem membuatmu tidak nyaman, beranilah bersuara, lantang. Sehingga hak-hakmu tidak direnggut. Suatu sistem yang baik adalah sistem yang mendengarkan kritik para anggotanya, kami juga ingin menyadarkan pendengar, jika takut, rangkul mereka yang sesama. Badai lahir dari rentetan setetes air di udara”, jelas Ghozi ‘Hunian’.
Sedikit bercerita tentang single ‘Hunian’ yang berjudul “Suara-Suara” tersebut, awalnya Ghozi ingin menulis lirik dengan lebih eksplisit dan lebih tajam. Tetapi Anshar Aziz dan Elang Nuraga ingin lebih landai agar single ini bisa didengar kalangan lebih umum.
“Awalnya Ghozi datang dengan lirik yang lebih tajam, tetapi setelah kami brainstorming, lirik itu kami ubah sedikit lebih halus agar pesan yang kami bawa bisa didengarkan secara inklusif”, Ancal alias Anshar Aziz menambahi.
Processed with VSCO with 1 preset
Pukulan drum di single ini berbeda dengan karya-karya yang telah mereka rilis sebelumnya. Dengan lingkup pertemanan yang cukup luas, mereka mengajak additional drummer Sheila On 7, Bounty Ramdhan untuk mengisi posisi belakang.
“Awal prosesnya simple, Elang ngajak ngisi (drum) dan aku pengen support. Aku pengen terlibat dalam suatu movement yang dibangun oleh ‘Hunian’’, kata Bounty.
Single “Suara-Suara” ini juga menjadi momen pertama ‘Hunian’ berkolaborasi dengan berbagai seniman. Seniman satu lagi adalah Anaking Ramdhan, saudara kandung Bounty. Dalam proyek ini Anaking, mengonsep artwork “Suara-Suara”.
“Artwork dalam single ‘Suara-Suara’ ini menjelaskan bagaimana kritik-kritik sosial yang tidak bisa bersuara lantang karena desakan dari penguasa,” Anaking menjelaskan.
Pertama kali dengerin, lagu ini menghadirkan nuansa yang segar dan memikat. Progresi chord yang apik terasa begitu alami, membalut keseluruhan aransemen tanpa membuat telinga lelah, justru sebaliknya, membawa pendengar dalam alur yang mengalir dan terus memancing rasa ingin tahu. Susunan lagu yang terstruktur dengan cermat berhasil menjaga perhatian dan emosi tetap terjaga dari awal hingga akhir.
Namun, momen yang paling membekas adalah bagian interlude, sebuah ledakan energi yang menggugah, seolah memacu adrenalin dan meninggalkan kesan mendalam sejak detik pertama terdengar. Single ini telah dirilis pada hari Jumat, 20 Juni 2025.
iMusic.id – Membawa semangat baru dari kota kreatif Bandung, band britpop The Radiostar resmi merilis single terbarunya berjudul “Euforia Ego”, sebuah lagu yang menggambarkan pencarian jati diri di tengah dunia yang penuh ilusi dan kebisingan modern.
Terbentuk dari enam musisi yang solid, Mame (vokal), Davi Duff, Pandu, dan Uyung Manson (gitar), Andre (bass), serta Rifan (drum), The Radiostar menghadirkan nuansa britpop yang kuat, namun tetap relevan dengan realita dan keresahan generasi masa kini.
“Lagu ini tentang bagaimana manusia sering larut dalam euforia, ego, dan mimpi semu, Kita seperti melayang tanpa arah di dunia malam, mencari kebebasan tapi malah terjebak dalam bayangan diri sendiri.” ujar Mame, vokalis The Radiostar.
Dengan balutan gitar yang penuh lapisan atmosfer, lirik yang puitis, dan aransemen yang kuat, “Euforia Ego” dari The Radiostar menjadi refleksi tentang kegelisahan batin dan keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan hidup.
“Kami ingin menghidupkan kembali semangat britpop, tapi dengan cerita dan keresahan yang lebih dekat dengan realitas kita hari ini,” tambah Davi Duff, gitaris sekaligus produser lagu ini.
“The Radiostar bukan sekadar nostalgia britpop, mereka menyuntikkan napas baru dengan lirik yang tajam dan produksi yang emosional”, komentar Arnest The Summer
“‘Euforia Ego’ adalah suara generasi yang sedang mencari arah. Padat, puitis, dan penuh atmosfer.” ujar Chandra Raspati
The Radiostar saat ini sedang aktif tampil di berbagai panggung komunitas dan bersiap untuk tur promo di beberapa kota besar. Mereka juga tengah menyiapkan karya berikutnya yang dijanjikan akan semakin dalam dan personal.