iMusic
Rayakan Kembalinya “Delia Septianti”, ÉCOUTEZ Rilis Single “Kembali”.
Published
11 months agoon
By
iMusiciMusic.id – Usai mengumumkan kembalinya Delia Septianti melengkapi serpihan yang hilang di tubuh Écoutez (baca: Ekute) pada Maret 2023 lalu, kini band pop asal Jakarta ini melanjutkan momentum kebahagiaannya. Mereka kini melangkah ke tahap yang semakin serius, dengan melepas sebuah lagu rilisan tunggal terbaru (single) bertajuk “Kembali”.
Pemilihan judul “Kembali” seolah mempertegas kembalinya vokalis awal Écoutez ke ‘rumah’nya, setelah terpisah selama 12 tahun. Pada desain artwork lagu tersebut, digambarkan seorang perempuan – yang dulu juga ada di sampul album pertama Écoutez – kembali dari pengembaraannya dan disambut oleh tiga orang pria. Mewakili tiga personel Écoutez yang tersisa, yakni Fajar ‘Jay’ Fikri (drum), Leo Christian (bass) dan Widyo ‘Iyas’ Prastowo (kibor).
Tapi di lirik “Kembali” sendiri, menurut Jay yang menulis lagunya, mewakili makna tentang perpisahan sementara, yang diwakili kisah dua orang yang sudah punya pasangan masing-masing, lalu berselingkuh, namun pada akhirnya memutuskan untuk kembali ke pasangan masing-masing.
“Menurut gue sebagai produser, lagu ini rada relate dengan situasi sekarang dimana banyak isu perselingkuhan. Dan saat Delia balik, dia memang paling pas menyanyikan lagu yang bertempo agak slow. Menurut gue, lagu ini kuat dan easy listening,” ujar Levi Santoso, yang juga dikenal sebagai personel band The Fly.
Sebenarnya, cikal bakal lagu “Kembali” sudah mulai digodok Jay saat Delia belum bergabung kembali di Écoutez. Namun dalam menjalani prosesnya, ia dan personel Écoutez lainnya tidak puas dengan hasil racikan aransemennya. Lantas beberapa kali diputuskan untuk direvisi. Dan ketika Delia bergabung, lagu itu terpaksa diotak-atik lagi agar sesuai dengan karakter vokal Delia.
Tidak berhenti sampai di situ. Karena merasa masih perlu mengimbuhi dengan isian instrumentasi tambahan, Écoutez pun minta bantuan musisi, gitaris dan produser Denny Chasmala untuk menyumbangkan permainan gitarnya di lagu “Kembali”. Namun alih-alih sekadar mengisi gitar, kedua pihak malah sepakat untuk berkolaborasi lebih jauh untuk mematangkan aransemen lagunya. Bagi Écoutez, tawaran dari Denny Chasmala adalah angin segar, karena selama ini mereka selalu menggarap lagu atau album sendiri tanpa melibatkan pihak luar.
“Sekalian refresh-lah… selama ini empat album Écoutez selalu dikerjakan sendirian. Gaya bermusik mas Denny (Chasmala) membantu membawa kami balik ke Écoutez versi dulu, yang akustik. Pas Delia balik, seperti reminding ke orang-orang lagi tentang musiknya Écoutez. Denny Chasmala orangnya antik. Dia orang yang tepat,” ujar Leo….
“Jadi proses bikinnya, sebenarnya tidak lama,” imbuh Jay, “Hanya 3-4 hari rekaman. Total sekitar semingguanlah termasuk mixing dan mastering.”
Bagi Delia sendiri, setelah lebih dari 10 tahun tidak terlibat di proses kreatif Écoutez dalam rekaman lagu, menyanyikan “Kembali” memberinya tantangan tersendiri. Ditambah lagi ada beberapa perubahan aransemen yang membuatnya harus beradaptasi.
“Sempat (sudah) dilatih di awal-awal, pas diubah mas Denny jadi berubah lagi dari Écoutez biasanya… tapi ternyata pas take vokal langsung jadi sih,” ujar Delia senang.
Namun saat menjalani proses persiapan take, Delia merasakan ada perbedaan karena kali ini ia mendapat arahan vokal dari Denny Chasmala. Tapi di sisi lain, Delia juga merasa memang butuh ide atau cara-cara baru dalam bernyanyi, namun tanpa menghilangkan karakter vokalnya sendiri.
“Mas Denny sih enak kerjasamanya selalu nanya nyaman atau nggak (nyanyinya). Menurut dia akunya harus merasa nyaman dulu. Kalau nggak enak ya nggak lanjut. Ada tantangan di nada tinggi, tapi kalau aku gak pe-de, mas Denny yang terus semangatin supaya bisa…. Ternyata emang ada yang beda…!”
“Lagunya memang diserahkan sekalian ke mas Denny. Ia sebenarnya membimbing. Lagunya udah ada, nyawanya ada… kami juga sekalian belajar. ‘Bahasa’-nya sih nyambung ya,” seru Leo menegaskan.
Untuk mempromosikan “Kembali”, Écoutez telah menyiapkan sebuah video musik yang dijadwalkan tayang di kanal YouTube seminggu setelah single tersiar resmi di berbagai platform digital, pada 13 Oktober 2023 mendatang. Pengambilan gambar video tersebut secara khusus dilakukan di Bangkok, Thailand.
Mengapa harus Bangkok? Karena menurut mereka, Écoutez ingin mengenang kembali bahwa mereka pernah membuat klip di sana saat mempromosikan album kedua, yang sekaligus merupakan momen-momen terakhir sebelum Delia mengundurkan diri dari Écoutez.
“Kami punya kenangan di sana. Jadi pas mau bikin klip ‘Kembali’, kami sekalian jalan-jalan. Kebetulan di sana banyak tempat yang bisa dieksplorasi, sekalian nostalgia,” seru Delia beralasan.
“Setelah 12 tahun berpisah (di Bangkok)… (kami) nyambung lagi di Bangkok,” timpal Iyas mengungkap korelasinya.
Tentang Écoutez
Nama Écoutez diambil dari bahasa Perancis yang bermakna “Dengarkan”. Ihwal terbentuknya berawal dari beberapa musisi jebolan kelompok musik bernama A.S.A (Art Soul and Attitude), yang akhirnya memutuskan melanjutkan karirnya dengan identitas baru. Mereka lalu mengadakan audisi dan merekrut Delia dan Iyas untuk melengkapi formasi. Pada 1 November 2005, Écoutez dicetuskan secara resmi dan langsung diproduseri oleh Levi Santoso dari band The Fly.
Sejauh ini, Écoutez sudah merilis beberapa karya rekaman, yaitu album penuh “Ekute” (15 Juni 2006), “POSITIVe” (Desember 2008), “éVOLUTION” (2012) dan “Love – Live – Life” (2017). Dari album-album tersebut antara lain melejitkan single “Simpan Saja”, “Percayalah”, “Tunjuk Satu Bintang”, “Are You Really the One”, “Ku Tak Bisa” (feat. Paul T-Five) dan “Only Love”. Saat bersama Sheila Anandara, Écoutez juga sempat melepas lagu rilisan tunggal berjudul “Hai” pada Juni 2022 lalu. (FE)
You may like
iMusic
Basboi dan The Adams abadikan rasa positif di single “Itu Aku”
Published
9 hours agoon
September 16, 2024By
Frans EkoiMusic.id – Setelah berkolaborasi dengan penyanyi pop Andien di lagu “Pesona” yang dirilis pada Mei lalu, kali ini artis hip-hop berusia 27 tahun, Basboi mengajak grup rock The Adams berkolaborasi di single terbaru bertajuk “Itu Aku”.
Dirilis oleh Dominion Records ke platform-platform musik digital pada 13 September 2024, lagu yang diproduseri Ario Hendarwan dari The Adams dan Panji Wisnu ini merupakan single keempat dari album kedua Basboi yang rencananya akan beredar pada Oktober mendatang.
“Itu Aku” yang liriknya di tulis oleh Basboi juga merupakan lagu kolaborasi pertama dalam sejarah karier The Adams sekaligus karya pertama dari Ario, Saleh Husein dan Gigih Suryoprayogo sejak melepas album ‘Agterplaas’ di tahun 2019 silam.
Video musik “Itu Aku” yang disutradarai oleh Reinhart Giovanni juga mulai tayang di kanal YouTube resmi Basboi pada hari yang sama.
Lirik “Itu Aku” ditulis Basboi dengan gaya lirik hip-hop yang menggembar-gemborkan pencapaian diri sendiri, dan kalau disimak lebih dalam, ternyata lirik lagu ini menunjukkan adanya sisi yang lebih dalam yang mencerminkan perjuangan seorang Baskara Rizqullah atau Basboi yang merantau dari Medan demi mengadu nasib di Jakarta.
“Lagu ini mengabadikan rasa-rasa positif seperti bangga, puas dan senang, tapi di saat yang bersamaan juga merasakan sedih, bersalah, takut dan penyesalan. Di kala merasakan perasaan campur aduk ini adalah momen penting bagi saya, maka ditulislah lagu ini dengan harapan bisa membuat momen menjadi monument,” kata Basboi.
Bersama Panji Wisnu, produser andalan Basboi sejak mini album perdana ‘Fresh Graduate’ di tahun 2019 yang turut menggarap lagu-lagu seperti “Bismillah” dari album penuh pertama ‘Adulting for Dummies’ di tahun 2021 serta “New Cartier” yang mengawali perjalanan menuju album kedua yang akan segera beredar, terciptalah demo awal “Itu Aku” dengan musik yang lebih menonjolkan gitar karena pada saat itu Basboi sedang menggandrungi album CTV3: Cool Tape Vol. 3 oleh Jaden. Namun setelah menyimak kembali hasilnya, Basboi malah teringat musisi lain yang lebih dekat secara geografis.
“Setelah didengar berkali-kali merasa, ‘Ini kayak lagu The Adams enggak sih?’ katanya. Dari situlah muncul ide Basboi untuk berkolaborasi dengan band asal Jakarta tersebut.
“The Adams memang inspirasi juga, baik dari musik maupun tulisan yang sangat deskriptif, rasanya bakal jadi impian yang terwujud kalau The Adams ikutan sebagai ikonnya musisi Indonesia”, terang Basboi.
Maka mampirlah Basboi ke markas The Adams untuk bersua sekaligus memaparkan idenya.
“Pas pertama kali ketemu Basboi dengan draf lagunya, dia cerita, ‘Bang, gue kebayang aransemennya kayak The Adams.’ Pertanyaan pertama gue ke dia, ‘Tapi gue bebas mau apa saja interpretasinya?’” kata Ario dari The Adams.
Setelah mendapat lampu hijau untuk merombak “Itu Aku” sesuai visinya, The Adams pun menyetujui ajak kolaborasi Basboi.
“Jadi gue dengar dulu liriknya “Itu Aku”, dan yang kebayang di kepala gue adalah panorama saat naik mobil di Jalan Sudirman tahun 2000-an yang sepi malam-malam dengan temaram lampu-lampu di jam 2 pagi. Itu suasana yang gue angkat,” kata Ario.
“Dari demonya yang pertama, gue bikin agar dinamika lagunya lebih berasa sebagai suatu perjalanan sambil tanya ke anak-anak The Adams yang lain bagaimana enaknya. Setelah itu Bas menyesuaikan vokal dengan aransemen gue, lalu kami menambahkan unsur-unsur lain seperti vokal latar dan harmoni. Enggak terlalu rumit kerja samanya karena Basboi terbuka banget dan ingin ada elemen kejutannya.” Tambah ario.
Menariknya, walau The Adams sudah beberapa kali tampil di panggung dengan sesama artis Indonesia seperti Efek Rumah Kaca, Ardhito Pramono dan Lomba Sihir, dan bahkan dengan band internasional seperti Weezer, ini pertama kalinya berkolaborasi untuk menghasilkan karya bersama artis lain di karier mereka yang sudah berjalan dua dekade lebih.
“Dari dulu enggak pernah kepikiran untuk berkolaborasi,” kata Ario. “Tapi karena dibebaskan mau bikin apa saja, itu yang menjadi menarik. Bagaimana caranya tetap berasa suasana band yang bersenang-senang, tapi juga dengan unsur rapat yang khas rap.” Alhasil, “Itu Aku” merupakan persembahan segar dari Basboi dan The Adams yang akan membuat pendengar masing-masing terkejut maupun terhibur”, jelas Ario.
iMusic
Dpaken angkat tema percintaan berujung kecewa di single “Cerita Cinta”
Published
22 hours agoon
September 15, 2024By
Frans EkoiMusic.id – Duo Dpaken memperkenalkan single terbarunya yang berjudul “Cerita Cinta”. Group duo asal Palembang ini telah mempersiapkan video musiknya juga yang akan ditayangkan resmi pada selasa 17 September 2024 nanti.
Lagu berjudul “Cerita Cinta” ini mengangkat kisah percintaan yang berujung pada kekecewaan, Dpaken yang beranggotakan Ken (gitar, vokal) dan Ewa (drum, vokal) menjelaskan bahwa tema lagu ini relate dengan kisah – kisah percintaan yang dialami gen Z saat ini.
Ken dan Ewa sangat terispirasi untuk ciptakan lagu ini berdasarkan apa yang mereka dengar dari kisah – kisah gen Z tersebut dan kemudian mereka rangkai menjadi lagu berjudul “Cerita Cinta”.
“Cerita Cinta” ini adalah sebuah lagu yang menceritakan tentang perasaan kecewa terhadap kekasih nya karna selingkuh dengan teman baik nya ,dan pada akhirnya cerita cinta nya berakhir”, jelas Duo Dpaken.
“Isi lagu ini kayak nya banyak di alami saat saat ini,karena itu maka lahirlah lagu ini sebagai perwakilan dari hati hati yang tersakiti dan yang mengalami di selingkuhi”, tambah Dpaken lagi.
Video musik “Cerita Cinta” yang akan tayang segera akan menampilkan selebgram bernama “Meisita Lamonia” yang akan berperan sebagai model di video music tersebut. Meisita terkenal dengan rayuan rayuan spontan nya yang di aplikasikan akting nya di lagu ini.
Dpaken adalah singlkatan dari “Duo Paling Keren” dimana Ewa adalah seorang pengacara dan juga musisi dari Virasat band yang kini mulai tertarik terjun ke industri musik menjadi musisi sekaligus produser, lagu “Cerita Cinta” ini adalah single ke 8 dari Dpaken.
iMusic
Rilis single “Watak Utama”, duet BCL dan Yuna akhirnya terwujud
Published
3 days agoon
September 13, 2024By
Frans EkoiMusic.id – BCL alias Bunga Citra Lestari bakal merilis single terbaru hari ini Jumat, 13 September 2024. Berkolaborasi dengan penyanyi asal Malaysia, Yuna, yang tak lain adalah adik ipar BCL.
Single kolaborasi BCL dan Yuna yang berjudul “Watak Utama” ini di ciptakan oleh Yuna dan di produseri oleh Pierre Jamerson Jr. Lagu “Watak Utama” merupakan karya apik Yuna dan BCL dengan kemasan musik yang fresh dan istimewa.
“Judul lagunya diciptakan oleh Yuna, aku juga ikut serta disini untuk menuliskan lirik di lagu tersebut. Penggabungan dua bahasa, jadi aku tulis liriknya dalam bahasa Indonesia. Jadi yang penulis lirik lagu ini adalah Yuna, aku dan Pierre Jamerson Jr,” jelas BCL dalam siaran persnya.
Dikisahkan BCL, ide pembuatan single ini tidak begitu saja tercetus. Sejak lama, istri dari Adam Sinclair (adik alm Ashraf Sinclair) ini sering berbincang dan meluluskan keinginan duet bersamanya.
“Dari dulu inginnya. Okay, kita kan sister. sister in law, dan sama-sama penyanyi. Tapi kita belum pernah punya project bersama. Dan aku adalah seseorang yang adore sekali dengan Yuna dan karya-karya nya,” aku BCL.
“Jadi kayak pengen juga punya kerja sama bareng my own sister, dan ya baru bisa kesampaiannya sekarang ini. Setelah, apa ya… dari tahun-tahun sebelumnya udah kepikiran buat bikin project bareng. Tapi karena waktu itu pas lagi denger lagu-lagunya Yuna, terus ada salah satu lagu yang udah ada, yang rencananya buat project nya Yuna sendiri. Terus aku bilang, ‘Ini lagunya catchy nih. I can sing this song.’ terus dia kayak; ‘you want?’ gitu. terus akhirnya ya udah diputuskan lagu ini kita bikin jadi lagu duet,” sambungnya.
Awalnya lagu “Watak Utama’ adalah lagu berbahasa Melayu yang dinyanyikan Yuna sendiri. Berhubung BCL sangat suka akhirnya diputuskanlah lagu ini menjadi karya duet keduanya.
“Karena I think di lagu ini Yuna kedengeran lebih ada apa ya… ada hawa hawa lebih pop daripada lagu-lagu Yuna yang lain. Dan ini sesuatu yang kayaknya aku bisa masuk gitu. Jadi bukan terpilihnya Yuna sebagai teman duet, tapi ini memang udah pengen banget punya project bareng Yuna dan baru kesampaian sekarang ini.” seru BCL.
Saat ditanya jenis aliran musik dari ‘Watak Utama’, BCL mengaku ada dua paduan genre masing masing. “Pastinya aku ngerasa disini adalah kayak ditengah-tengah genre diantara genre nya Yuna sama genrenya aku. Sesuatu yang fun, sesuatu yang exciting, sesuatu yang catchy, sesuatu yang simple, and easy listening,” sebutnya.
Apakah tentang cinta? “Yaa tentang cinta. Tapi mungkin selama ini aku nyanyi lagu tentang cinta yang dalam, cinta yang berat. Ini buat aku mungkin kayak balik ke jaman, era-era nya ‘Pernah Muda’ gitu ya. Dengan lagu yang liriknya lumayan simple dan rasa-rasa bukan cinta yang mendalam, kayak cinta sejati. Tapi tentang perasaan suka sama seseorang, tapi memutuskan untuk; ‘Gue nggak mau ngasih tau dulu, tapi gue akan diem-diem suka, dan gue menikmati perasaan diem-diem itu. Walaupun orang nya gak tau dan gue gak mau ngasih tau itu,” jelas BCL.
Selama proses rekaman, BCL mengaku tak menemukan kesulitan. Menurutnya lagu karya Yuna memang simple, mudah dihafal, enak di dengar dan mudah dinyanyikan.
“Mungkin dalam proses rekamannya aja untuk decide; which part is Yuna part, which part is my part. Terus kayak gimana untuk nyambungin suara kita berdua, gimana untuk bisa ketemu ditengah tengah, dan di lagu ini banyak ad-libs ad-libs juga dan ya. It’s not kesulitan sih,” aku BCL yang teringat ide duet bersama Yuna sejak 2023 lalu.
Terwujud duet dengan Yuna jadi momen istimewa bagi BCL. Terlebih Yuna yang dikenal BCL secara personal ternyata jadi best partner saat menyanyikan lagu. “Aku bisa lihat Yuna sebagai sosok penyanyi rather than just my little sister. It’s very special karena ini bukan kayak berdua sama seorang penyanyi, karena selama ini relationship kita lebih ke personal,” jelasnya.
Ditambah lagi prestasi Yuna di kancah industri musik sudah tak diragukan lagi. Sejak usia 14 tahun, Yuna sudah menulis lagu dan di tahun 2012 debut album “Live Your Life” yang diproduseri Pharrell Williams.
“Hebatnya dan buat aku bangga adalah Yuna telah merilis tiga album studio dan dua EP. Yuna juga pernah berkolaborasi dengan penyanyi kenamaan seperti Usher, G-Eazy, Tyler, the Creator, Sweat$ dan Lil Simz,” ujar BCL bangga.
Saling memuji, Yuna pun senada dengan penilaian BCL. Menurutnya BCL merupakan penyanyi bertaraf antar bangsa. “She is very versatile and walaupun dia dah lama dalam industri musik dia kekal relevant dan vibe dia masih youthful. Saya suka lagu terbaru BCL dengan Diskoria ‘Badai Telah Berlalu’,” aku Yuna.
Sejak lama, Yuna ingin sekali berduet dengan BCL. Tapi karena satu hal dan waktu kesibukan keduanya, akhirnya impian Yuna terwujud tahun ini.
“Saya sudah lama mahu duet bersama BCL tetapi jadual kami masing-masing sangat busy. Alhamdulillah setelah lama kami berkesempatan untuk duet, kerana untuk keluarkan single bersama sama memerlukan komitmen utk recording, photoshoot dan musik video utk promosi. Saya gembira dapat peluang ini bekerja dgn BCL,” tutur Yuna senang.
Pengalaman satu projek dengan BCL, Yuna begitu antusias. Terlebih BCL yang dikenalnya seorang yang serius dan menyenangkan.
“BCL seorang yang sangat disenangi, walaupun dia serious. Saya seorang yang sangat focus bila mau rilis sebuah karya jadi saya suka bekerja dengan seseorang yang sama seperti saya, focus, serious tetapi know how to have fun and enjoy dengan proses berkarya, BCL juga begitu,” pujinya.
Pemilik nama lengkap Yuna Zarai ini ternyata sangat mengagumi BCL. Bahkan sejak duduk di bangku kuliah, Yuna mengakui jadi fans beratnya BCL.
“Ya! Saya huge fans BCL sejak dari university lagi. She is an amazing singer and actress. Saya harap fans saya dan fans BCL akan enjoy lagu kami, kerana kami seronok membikin lagu ini bersama sama buat peminat.”
BCL dan Yuna berharap lagu ‘Watak Utama’ jadi sesuatu yang fresh, baru dan unik. Terlebih video klipnya yang sudah disiapkan lain dari biasanya. Bergaya Y2K, keduanya ingin memberi kejutan kepada penggemar.
“Kayaknya lucu ya kalo kita bikin gaya Y2K gini, kayaknya seru dan menyenangkan. Kebetulan kita punya style yang unik dan aneh aneh, jadi kita pengen bikin sesuatu yang catchy. Tidak hanya di sound nya, sisi visualnya juga dimanjakan oleh sesuatu yang very catchy. Dan sesuatu yang aku personally belom pernah lakukan sebelumnya. It’s a very cute video, seru untuk di tonton, and yeah, sesuatu yang baru sih,” beber BCL.