iMusic.id – Hampir genap setahun setelah Reality Club sukses menggelar konser Reality Club Presents… The Show di Jakarta, kuartet indie rock tersebut akan membawa pengalaman spesial itu ke lima kota lagi di Indonesia.
Pada Reality Club Presents… Indonesia Tour yang diselenggarakan Katarsis Live sebagai promotor dan disponsori Kapal Api, Fathia Izzati (vokal, kibor), Faiz Novascotia Saripudin (vokal, gitar), Nugi Wicaksono (bas, vokal latar) dan Era Patigo (drum) akan hadir di Semarang pada tanggal 6 Oktober 2024, Bandung pada 12 Oktober, Yogyakarta pada 19 Oktober, Surabaya pada 2 November, dan menutup tur di Makassar pada 11 November.
Penjualan tiket dengan harga presale yang dibuka pada 16 Juli langsung habis dalam semalam, sedangkan tiket harga normal termasuk kategori tiket VIP yang menawarkan kesempatan meet and greet, limited edition merchandise eksklusif serta berbagai insentif menarik lainnya mulai dijual pada 18 Juli pukul 20:00 WIB melalui loket.com.
Seperti halnya Reality Club Presents… The Show di Jakarta, Reality Club Presents… Indonesia Tour akan menyoroti materi dari Reality Club Presents…, album ketiga Reality Club yang dirilis perusahaan rekaman Dominion Records pada 26 Mei 2023 lalu dan telah mengantar mereka meraih dua piala di AMI Awards 2023 untuk kategori Album Alternatif Terbaik dan Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik.
“Ini tur untuk album Reality Club Presents…. yang sebenarnya sudah dimulai di Jakarta, lalu ada tur di Asia dan Amerika Utara,” kata Fathia.
“Kami merasa ada kewajiban membawa pertunjukan ini ke kota-kota lain di Indonesia, karena memang banyak banget Goddess Rockstar (sebutan untuk penggemar berat Reality Club) yang menunggu. Kami masih ingin bikin orang-orang merasakan keseruannya.” Atau seperti kata Nugi, “Kalian minta, kami bikin!”
Untuk Reality Club Presents… Indonesia Tour, Reality Club kembali bekerja sama dengan promotor Katarsis Live yang sudah sukses mengadakan Reality Club Presents… The Show di Jakarta serta tur untuk artis-artis Indonesia lainnya seperti Isyana Sarasvati dan Perunggu.
Menurut Fathia, “Kami sudah enak kerja bareng Katarsis Live. Mereka sudah tahu apa yang kami mau, dan kami berharap tur ini juga akan sukses seperti di Jakarta.”
Sesuai dengan album Reality Club Presents… yang membahas berbagai sisi cinta diiringi warna musik yang variatif, maka tiap kota di Reality Club Presents… Indonesia Tour akan mendapat tema sendiri. Menurut Nugi, “Setiap kota ada tema berdasarkan salah satu lagu kami, dan konsep penampilan pun sesuai tema tersebut.” Ada pun tema dari masing-masing kota adalah “Am I Bothering You?” (Semarang), “You Let Her Go Again” (Bandung), “Dancing in the Breeze Alone” (Yogyakarta), “Anything You Want” (Surabaya) dan “Love Epiphany” (Makassar). Tiap pertunjukan ini disertai dress code untuk penonton yang akan membuat pengalamannya semakin seru dan unik.
“Jadi yang bikin beda justru penonton dan suasana di setiap kota,” kata Fathia.
Setiap lokasi Reality Club Presents… Indonesia Tour ini juga akan disulap menjadi gedung pertunjukan teater sehingga penonton akan merasa seperti menjadi bagian dari pertunjukan sejak melewati pintu masuk.
“Tema dan pengalaman yang didapat enggak cuma pas menonton, karena gedungnya sudah disiapkan menjadi klub teater dari segi dekorasi dan suasananya,” kata Era. “Jadi begitu orang datang ke lokasi sudah langsung terasa masuk ke dalam pertunjukannya.”
Sementara itu, suguhan utama dalam rangkaian Reality Club Presents… Indonesia Tour akan mencakupi karya-karya di awal terbentuknya Reality Club di tahun 2016 hingga materi terkini mereka. Dalam menghidupkan lagu-lagu yang diambil dari ketiga album mereka, keempat personel Reality Club akan berkolaborasi di atas panggung dengan musisi tambahan, orkestra, koor dan penari, disertai dukungan tata suara, tata cahaya dan visual yang sudah disiapkan secara khusus.
“Akan ada dua babak: babak pertama yang sepenuhnya berupa album Reality Club Presents…, dan di babak kedua kami akan membawakan lagu-lagu dari album Never Get Better dan What Do You Really Know?” kata Faiz. “Setnya akan lama. Kalau di acara lain kami membawakan 10-11 lagu, di tur ini kami akan membawakan 20-an lagu.”
Sebagai band dengan jadwal panggung yang padat, memang ada cukup banyak kesempatan untuk menonton aksi panggung Reality Club di acara-acara lain yang mengundang mereka untuk tampil. Namun pengalaman yang akan didapat di Reality Club Presents… Indonesia Tour sudah pasti akan lebih memuaskan terutama bagi Goddess Rockstar.
“Karena ini acara kami, maka kami memegang kendali penuh atas pencahayaan, visual dan musisi tambahan. Jadi kami ingin membawa penonton ke dunia Reality Club yang berbeda dengan di festival atau acara-acara lain,” kata Fathia.
Era menambahkan, “Kalau kamu pernah menonton Reality Club di acara lain dan kami sudah maksimal, di tur ini kami akan lebih maksimal lagi.”
Mengingat 1.500 tiket untuk Reality Club Presents… The Show di Jakarta habis terjual dan tiket harga presale untuk Reality Club Presents… Indonesia Tour pun ludes dalam semalam, ada baiknya para Goddess Rockstar jangan sampai melewatkan kesempatan untuk merasakan pengalaman yang maksimal bersama Reality Club di Semarang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya maupun Makassar.
Maka amankan tiketnya di loket.com, pantau akun Instagram @realityclub, @katarsis.idn dan @_goddessrockstar kalau mencari informasi terkini dan bahkan teman menonton, dan sampai jumpa di Reality Club Presents… Indonesia Tour.
Faiz pun punya pesan untuk para penonton yang akan hadir: “Kami sangat bersemangat dan sedang memasak konsep pertunjukan yang terbaik untuk kalian. Enggak sabar untuk ketemu nanti.”
iMusic.id – Kabar baru datang dari Sal Priadi. Di tahun 2025 ini, ia siap menggelar kembali Memomemoria, sebuah festival multidisiplin yang melibatkan banyak cabang kesenian yang unik.
Memomemoria, pertama kali diselenggarakan pada 2023, untuk merayakan debut album penuhnya, “Berhati”. Pertunjukan dua malam yang digelar Sal Priadi di PFN Heritage, itu, berhasil memantik banyak memori personal di dalam diri para pengunjung.
“Idenya selalu tinggal dan berkembang. Itu kenapa kemudian ia diperluas dan menjadi sebuah rangkaian festival di tahun ini. Akan ada beberapa elemen baru juga di dalamnya,” ucap Sal Priadi.
Memomemoria 2025, begitu festival ini disebut, akan berlangsung tiga hari pada 24, 25 dan 26 Oktober 2025. Lokasinya pun masih sama, PFN Heritage di Jakarta Timur.
Memomemoria 2025, merupakan festival multidisipliner yang menghadirkan rangkaian pertunjukan, instalasi partisipatif, musik, sinema, dan diskusi publik. Ia dirancang untuk menciptakan pengalaman imersif yang membangun hubungan personal antara pengunjung, seniman, dan ruang.
Tiket untuk festival ini sudah mulai dijual pada Sabtu, 13 September 2025.
“Selamat berencana, segera kita ketemu di Memomemoria 2025 ya. Semoga, pada bisa datang dan bertemu untuk merayakan berbagai macam hal di sana,” undang Sal sembari menutup pembicaraan.
Detail tentang Memomemoria 2025 bisa didapatkan dan akan diperbaharui secara reguler di www.memomemoria.com.
iMusic.id – Maestro biola asal Jerman keturunan Indonesia ‘Iskandar Widjaja’ membius sekitar 300 penonton saat menggelar konser intim bertajuk “An Intimated Evening with Iskandar Widjaja – The Art Of Strings” di D’Concert Room, Deheng House, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu.
Iskandar Widjaja yang lahir di Jerman 6 juni 1986 ini tampil mempesona penonton yang malam itu hadir memadati lokasi acara hanya untuk menyaksikan kepiawaiannya dalam menggesek biola dan membuat komposisi musik yang ciamik.
Sebelum Iskandar Widjaja tampil, konser inti mini di buka oleh penampilan apik ‘Fermata String Quartet’ lewat nomor – nomor instrumental klasik seperti “Classical Kids Solomon: Arrival Of The Queen Of Sheba”. Membawakan sekitar tiga komposisi lagu lainnya yaitu “Eine kleine Nachtmusik, Besame Mucho” dan “Ancient Airs & Dances”, ‘Fermata String Quartet’ mampu membuat penonton nyaman menikmati suguhan musik mereka.
Sempat mengalami delay beberapa saat akibat kondisi hujan dan kemacetan yang melanda Jakarta malam itu, Iskandar Widjaja yang ternyata adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yangterkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya, memulai aksinya di panggung dengan dua lagi nasional yaitu “Bagimu Negeri” dan “Tanah Air Ku” yang kemudian dilanjut dengan nomor – nomor indah seperti – “Variations on a Theme by Corelli (Kreisler), Merry Go Round of Life (Joe Hisaishi) dan “A Million Dreams (The Greatest Showman)”, Iskandar Widjaja kemudian kembali membawakan dua lagu tanah air yaitu “Melati dari Jayagiri” dan “Sepasang Mata Bola (Ismail Marzuki)”.
Dalam konser intim yang di hadiri oleh banyak musisi tanah air seperti “Daniel Mananta, Ita Purnamasari beserta sang suami Dwiki Dharmawan, Bagus NTRL, Candra Darusman, Syaharani, Cendy Luntungan, Riani Sovana dan lain – lain tersebut, Iskandar Widjaya tampil keren dengan diiringi oleh lima musisi pengiring. Perlu diketahui, Iskandar Widjaja ini sering melakukan konser di berbagai belahan dunia mulai dari Eropa, Amerika dan Asia dan Iskandar memiliki musisi pengiring di tiap negara untuk memudahkan dia melakukan konser.
Para penonton kemudian di suguhkan lagu – lagu yang semakin malam semakin seru karena Iskandar Widjaja juga semakin liar dalam memainkan biolanya. Nomor lagu seperti “Kiss The Rain (Yiruma), Perfect (Ed Sheeran), Love Yourself (J. Bieber/Ed Sheeran), Ode to Joy (Beethoven/Widjaja), He’s A Pirate (Pirates of The Caribbean) dimainkan Iskandar bersama para musisi pengiringnya dengan seru, apalagi ketika Iskandar memainkan satu lagu orisinilnya yang berjudul “Lacrimae” diambil dari bahasa Latin yang artinya “Air Mata”.
Lagu yang diciptakan sendiri oleh Iskandar Widjaja ini sangat istimewa karena bukan merupakan lagu instrumental melainkan ada lirik yang merupakan gabungan dari 5 bahasa dan dinyanyikan sendiri oleh Iskandar dengan oleh vokalnya yang juga luar biasa.
“Lagu ini memakai 5 bahasa yaitu Latin, Perancis, Jerman, Inggris dan Indonesia. Lagu ini merupakan lagu yang isi liriknya memotivasi orang untuk tetap semangat dalam hidup dan tetap mengandalkan Tuhan”, terang Iskandar Widjaja.
Iskandar Widjaja bukan hanya sekedar musisi yang mempunyai keturunan Indonesia dari kedua orang tuanya, Iskandar Widjaja berusaha membagi ilmu musiknya dengan musisi – musisi muda tanah air dengan cara membuka sekolah musik di Jakarta. Selain itu Iskandar juga terus memperkenalkan Indonesia keluar negeri dengan cara membawakan lagu – lagu nasional dan daerah di setiap konsernya di berbagai belahan dunia. Iskandar Widjaja sangat bangga dengan tanah airnya sehingga dia termasuk musisi yang selalu membuat harum nama Indonesia di mancanegara.
Usai menutup konser intimnya, Iskandar Widjaja sontak mendapatkan standing applause dari seluruh penonton yang hadir. Konser yang berjalan di tengah cuaca dingin Jakarta malam itu telah meninggalkan kesan yang indah dikalangan penonton malam itu. Luar Biasa Iskandar Widjaja!!
iMusic.id – INDOHITS GIGS #2 bakal digelar pada Senin 8 September 2025 mendatang di Lithium Rooftop Bar Jl Radio Dalam Raya No. 17 Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta selatan yang akan dimulai pukul 20.00 wib.
Gelaran musik INDOHITS GIGS #2 yang digelar atas Kerjasama Cadaazz Pustaka Musik X Uthie Project kali ini mengusung tema “Rock Legacy”.
“Ya, ke depannya INDOHITS GIGS akan memilih penampil berdasarkan tema yang akan kita pilih dan kebetulan di Serie ke 2 ini kita memilih band yang memainkan musik rock, karena semangat kita para team panitia juga lagi ke musik rock. Bulan depan mungkin akan ada tema lain kok,” kata Fransiscus Eko sang inisiator event musik ini, Kamis (4/9/2025).
INDOHITS GIGS #2 ini akan menampilkan 6 band Rock dari berbagai warna, ada 2 rocker legend yang akan tampil yaitu Trison di Lawang Pitu dan Maully Gagola di Pureseven.
“Beliau beliau itu udah pasti nge rock banget lah. Selain itu ada Prison Of Blues, band punk psychobilly asal Temanggung yang sudah malang melintang di Eropa. Selain itu tentu ada band band yang unik lagi seperti Trodon, yang akan menampilkan lagu lagu progresif mereka, ada Partikel Penyusun Atom dan I Hate Band yang memainkan Brit pop rock. Pokoknya keren dan harus nonton langsung deh.”tutup Fransiscus Eko.