iMusic – Kita harus terus berbangga dengan talenta musik
dalam negeri. Setiap tahun, kita selalu mencetak musisi-musisi baru yang
menarik dan bisa menarik perhatian penikmat musik Indonesia. Bahkan
sekarang industri musik Indonesia semakin tidak mengenal umur para musisi
untuk berkarya.
Maka tak heran jika kita kerap menemukan musisi-musisi hebat
dengan umur yang bahkan baru bisa mendapatkan Kartu Tanda Penduduk Indonesia.
Layaknya para anak muda lainnya yang mulai berperang di industri musik
Indonesia, Ridhwan Nitiyudo, atau yang dikenal juga dengan Ridh,
juga memiliki amunisi kuat untuk terus eksis menghibur telinga masyarakat
Indonesia.
Dengan sebelumnya telah merilis sekitar 4 lagu sejak 2019,
Ridh sudah memiliki cukup amunisi untuk berjuang di industri musik Indonesia.
Vokal berat yang dipadukan dengan music R&B ringan menjadi identitas
dari musik milik Ridh. Lewat identitasnya ini, ia mencoba untuk terus
membuktikan dirinya melalui sebuah mini album dengan tajuk “When It’s Over”.
“When It’s Over” adalah sebuah EP yang memiliki 5 trek
di dalamnya dengan memiliki beragam cerita di dalamnya. Sebuah EP yang menjadi
wadah bagi Ridh untuk bercerita banyak hal. Dimulai dari nostalgia yang
dituangkan di lagu terakhirnya, “Summertime,” atau cerita tentang
liburan dan masa bersenang-senang dalam tembang “Change A Thing,” hingga
kerinduan yang ia alami lewat title-track EP ini, “When It’s Over.”
Musik yang ia ambil untuk lagu-lagu ini berasa dari banyaknya
pengaruh dari para musisi yang sering didengarkannya. Mulai dari Jeremy
Zucker, John Mayer, Julia Michaels, hingga Harry
Styles dan Pamungkas menjadi latar utama dalam pembuatan setiap lagunya. Maka
dari itu, lagu yang dihasilkan pun memiliki musik yang lembut dan terdengar
sendu.
Cerita masa lalu yang ia alami dapat kita temui di EP ini.
Nostalgia dan kerinduan menjadi nyawa dalam pembuatan EP terbaru dari remaja
berusia 18 tahun, dan lagu-lagunya diharapkan bisa menemani jiwa-jiwa sendu
yang akan melewati hari kasih sayang pada minggu ini. (FE)