iMusic.id – Unit Psychobilly asal Temanggung, Prison Of Blues merilis full album keempat yang diberi judul “Born To Be Killers” pada 20 Juni 2025 lalu. Album bertema horor dan kematian ini menjadi langkah penting Prison Of Blues untuk menjaga eksistensinya di industri musik tanah air setelah mereka banyak melakukan tur di Eropa.
“Dulu kami lebih fokus ke pasar Eropa karena genre ini belum banyak dikenal di Indonesia. Tapi lewat album ini, kami ingin mulai membuka jalan dan mengedukasi soal psychobilly di negeri sendiri,” kata Bowo, vokalis Prison Of Blues.
Setelah sukses menaklukkan panggung internasional dan merilis 11 album kompilasi di Eropa dan Amerika, Album baru Prison Of Blues ini menjadi dengan gebrakan baru, apalagi tidak hanya dirilis secara digital, namun album ini dirilis dalam format CD dan Vinyl juga.
“Alasan kita merilis album terbaru dalam format fisik adalah karena selama kami menjalani tur di Eropa itu album fisik masih sangat diakui oleh penikmat musik disana. Jadi kita sesuaikan dengan situasi industri musik disana”, terang Bayu Randu, gitaris sekaligus produser Prison Of Blues.
Album “Born To Be Killers” ini berisi 15 lagu yang direkam secara live, menyuguhkan ledakan energi panggung khas Prison of Blues dengan sentuhan nuansa horor yang lebih dekat dengan akar budaya Indonesia. Untuk pertama kalinya, Prison Of Blues mengangkat elemen horor lokal nusantara seperti pocong, kuntilanak, kisah santet, legenda pasar setan dan mitos-mitos gelap lainnya. Semua itu dibalut dalam lirik dan atmosfer yang mengakar pada memori kolektif masyarakat Indonesia, menciptakan pengalaman musikal yang bukan hanya menghantui, tapi juga menghidupkan sisi gelap budaya lokal.
Seperti kita ketahui aliran Psychobilly yang lahir di Eropa ini erat kaitanya dengan lirik lirik berbau kejadian dan tokoh hantu di Eropa.
“Selama ini kami membawa budaya Psychobilly Eropa ke dalam musik kami. Tapi di album ini, saatnya kami memberi panggung untuk Pocong, Kuntilanak, dan cerita-cerita horor lokal yang nggak kalah menyeramkan,” ujar Bayu Randu.
Di album anyar Prison Of Blues ada sedikit pergantian personil, beberapa personil formasi awal ada yang keluar dan ada personil baru yang masuk. Saat ini Prison Of Blues diperkuat oleh : Endy Barock (drum), Topan Murdox (gitar 2), dan Dhana Dira (contrabass), bergabung bersama dua punggawa lama Bowo (vokal & gitar) dan Bayu Randu pada lead gitar.
Memenuhi kebutuhan lagu di album ini, tak tanggung-tanggung, Prison Of Blues juga berkolaborasi dengan sederet musisi lintas genre dalam album ini, yaitu Eet Sjahranie (Edane) di lagu Devil’s Inside, Ari (Padi Reborn) & Zaky (ex-Funky Kopral) di lagu Pocong / Disantet Mertua, Dellu Uyee di lagu Zombie di Ruang Tamu, KMNG (Serigala Malam) di lagu Tersesat, Dimitri Hauck (Cenobites-Netherland) & Ramon Sitoci (ex-Mad Sin-Netherland) di lagu Painkiller, Capt. DelToro (Southern Beach Terror) di lagu Ghost Wave, Grace Lehurliana di lagu Graveyard Shadows, Ninisdan Juki Ki Sanak Harmonica di lagu One Night With The Devil, dan Astryd Tyas di lagu Kuntilanak.
“Awalnya saya bingung bisa match apa enggak isian gitar gw di lagunya Prison Of Blues, materi lagu mereka siy unik juga, mereka pantas to be different, gw coba masukin part gw akhirnya mereka gak keberatan, jadinya ya perpaduan antara Psychobilly dan Heavy Metal..hahaha”, terang Eet Sjahranie kepada awak media di acara launching album Prison Of Blues 25/6/25.
“Saat itu kita lagi garap lagu Devil’s Inside, nah setelah kita dengerin lagi aransemen kita, kayaknya ada sesuatu yang kurang, kita butuh melodi gitar dengan permainan dan sound yang tajam mengiris, mencakar dan merobek di lagu itu, akhirnya kepikiran Mas Eet yang paling cocok untuk mengisi part gitar seperti itu di lagu ini”, jelas Bayu Randu.
“Kalau saya malah saya yang minta untuk ngisi part gitar di lagu Pocong, karena kita sebelumnya sudah ada kerjasama supporting alat musik gitar Homer Indonesia untuk Prison Of Blues yang akan tur di Eropa, Walaupun agak bingung juga tapi akhirnya isian saya gitar saya bisa masuk juga di algu mereka”, ujar Ari Padi menambahkan.
Sebagai bagian dari promo album ini, Prison Of Blues dijadwalkan kembali tour Eropa pada Oktober 2025, memainkan 17 show di 4 negara dan tampil di beberapa festival psychobilly paling bergengsi. Ini akan menjadi tour Eropa kelima mereka, setelah sebelumnya sukses tampil di Psychobilly Meeting Festival, festival psychobilly terbesar dunia pada 2016, 2017, 2018, dan 2024.