iMusic – Kondisi wabah pandemi covid-19 ternyata dapat menjadi Inspirasi dalam membuat lagu, sekian lama para
anggota THE POTTERS terpisah keluarga, teman, kekasih dan bahkan diantara mereka sendiri
tidak menyurutkan semangat mereka bahkan menjadi Inspirasi dalam karya terbaru mereka yang akan dirilis AFE RECORDS di Akhir Agustus ini yang berjudul “DENGARKAN
RINDU INI”.
“lagu ini karena aku 4 bulan terpisah sama sahabat2 the potters, kiki dan abed, dan ada moment aku rindu dengan kebersamaan dan keseharian kita, dan disaat yang
bersamaan jadi melebar rindu ke semua sahabat2 yg ada di jakarta dan diluar kota” Ujar Angga cerita inspirasinya membuat lagu, “ketika mendengar lagu ini, langsung
suka karena aku juga merasakan yang dirasakan oleh angga, mungkin abed juga”
sahut Kiki yang diakui oleh abed juga.
Angga membuat lirik ini memang dibuat umum agar dapat diinterprestasikan
dari banyak sisi, bisa tentang orang yang bener merindukan kekasihnya, bisa
tentang rindu ke sahabat, Anak, Istri, Suami, keluarga, “Aku tulis lirik dengan
bahasa yang lebih umum, supaya semua orang bisa ngerasain kerinduan yang sama,
dengan kondisi mereka masing” Kata Angga.
Uniknya lagu ini tercipta saat pandemi, dan belom termasuk lagu yang akan
diproduksi oleh THE POTTERS, ketika lagu tercipta lagu ini langsung mengalahkan
lagu yang sudah siap dirilis oleh AFE RECORDS, dalam waktu singkat TENGKU SHAFICK langsung menyiapkan waktu produksi dan yang dibutuhkan oleh THE POTTERS
untuk lagu ini siap dirilis, “aku emang mengusulkan lagu ini agar segera
dirilis dan anak-anak the potters setuju karena ini yang dirasakan kita sangat
ini dan mungkin banyak orang juga merasakan hal yang sama” Jelas Kiki.
“Semoga dengan single DENGARKAN
RINDU INI disambut baik oleh para penikmat musik Indonesia, khususnya Potters
Fantastic Indonesia yang merasakan hal yang sama” kata Kiki dan diamini oleh Angga dan Abed,
Dan dengan ini AFE RECORDS dengan bangga mempersembahkan THE POTTERS dengan single terbaru mereka “DENGARKAN RINDU INI”. (FE)
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)