Connect with us

iMusic

Sebuah Perayaan Rasa Rindu ala “KRLY” di single Terbarunya, “Can I”.

Published

on

iMusic – Pandemi COVID-19 yang melanda di 2 tahun terakhir memang membuat banyak perubahan di segala aspek, itu jugalah yang dirasakan oleh musisi solo wanita yang di tahun 2020 sempat merilis ‘Gone Away’, KRLY ( Baca : Kerli ). Pandemi tersebut memaksa dirinya untuk menunda perilisan single ketiganya yang kini telah dirilis di awal tahun 2022 dengan judul ‘Can I’.

“Lagu ini rencananya rilis 2021 tidak lama setelah Gone Away rilis, tapi karena pandemi jadi banyak rencana yang berubah,” ungkap KRLY. “Aku merasa tahun 2022 ini semuanya sudah membaik khususnya dunia musik jadi aku memutuskan untuk merilis lagu ini karena aku dan tim merasa ini adalah waktu yang tepat,” lanjutnya.

‘Can I’ masih sama seperti 2 lagu sebelumnya yang diambil dari pengalaman pribadi dari KRLY. Menurutnya, pengalaman pribadi ini adalah salah satu inspirasi yang paling mudah diambil untuk proses menulisnya. Bererita tentang sebuah kerinduan akan orang yang berada sangat jauh, di lagu ini KRLY banyak bercerita tentang ungkapan permintaan dan permohonan untuk bisa menghabiskan waktu sebentar saja dengan orang yang dirindukan atau sekedar mendengar kata yang menenangkan dari orang tersebut.

“Lagu ini masih satu alur dengan ‘Gone Away’ karena masih menghadirkan sebab-akibat dari cerita yang sama. Kalau di ‘Gone Away’ menceritakan tentang penyesalan saat orang yang disayang pergi, di lagu ini aku menceritakan perasaan saat sudah sendiri dan merindukan sosok tersebut,” jelas KRLY.

Dalam menulis lagu ini, KRLY juga turut dibantu oleh Aldo Dzulham (KIV) dan seluruh proses Mixing dan Mastering sekaligus Produser di lagu ini dibantu sepenuhnya oleh Agi Anggadarma. “Lagu ini harus banget kalian dengar khususnya buat kalian yang sedang kangen sama seseorang.

Lagu ini menurutku cocok merepresentasikan perasaan kalian,” kata KRLY. “Rayakan semua perasaan yang kalian rasakan dan jangan dipendam. Semua lagu yang aku buat adalah sebuah bentuk perayaan dari perasaan yang selama ini aku pendam. Sebuah perjalanan untuk bisa belajar jujur terhadap diri sendiri,” lanjutnya.

Lagu ini menjadi langkah baru untuk KRLY melanjutkan project yang sudah dia rencanakan dan harus tertunda akibat pandemi beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, selepas merilis ‘Can I’, KRLY kini tengah bersiap untuk merilis single duet terbarunya dengan musisi asal Bandung sekaligus merilis lagu Bahasa Indonesia pertamanya.

“Harapannya sih di akhir tahun 2022, aku bisa merilis album ya, AMIN!” harapnya. ‘Can I’, single terbaru dari KRLY sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform di Indonesia. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading