Connect with us

iMusic

“Senja” Tetap Menggarap Single “Bukan jalan Kita” Secara Matang Dan Serius Di Saat Pandemi Yang Sudah Berlangsung Lama.

Published

on

iMusic – Masa pandemi yang sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun tak menghalangi  Senja untuk memproduksi sebuah karya Bukan jalan Kita yang digarap secara matang dan serius.

Senja terbentuk di tahun 2015, yang beranggotakan Kinanti Siddik ( Vokal ), Adhitya Kameswara ( Gitar ), Sopian Iskandar ( Bass ) dan Alvin Yudha ( Drum ). Berawal dari pertemanan dan keisengan sering berlatih musik bersama, akhirnya mereka memutuskan untuk membentuk sebuah band.

Pada tahun 2018 , single pertama mereka yang berjudul Perih pertama kali di release secara nasional dan berhasil mendapatkan 17 juta lebih penonton di Youtube. Mendapatkan respon yang baik, Senja pun meneruskan karir mereka di dunia musik dan mengeluarkan dua single berjudul Saat Kau Pergi ( 2019 ) dan Senandung ( 2019 ).

Di tahun 2020 ini, Senja memproduksi single ke empat yang berjudul Bukan jalan Kita. Lagu ini berkisah tentang perjalanan cinta sepasang kekasih yang memaksakan untuk bersama meskipun mereka tahu pada akhirnya perbedaan di antara mereka akan menuntun mereka ke jalan yang berbeda. Cerita lagu ini terinspirasi dari pengalaman beberapa orang di sekitar Senja.

Lagu Bukan Jalan Kita ditulis dan diciptakan oleh Panchar Nirwana Siddik yang merupakan kakak dari Vocalist Senja. Untuk proses produksinya digarap di Studio Lahan Eros Jogjakarta yang dioperatori oleh Tutut Daru Prabowo dan menunjuk Erwin Hadinata sebagai Music Producernya. Dengan alunan sendu yang di iringi full band serta live orchestra, lagu Bukan Jalan Kita diisi oleh beberapa  musisi  Jogjakarta seperti  Finno Hidayat di Drum, Babas di Bass, Adhitya kameswara dan Gilank Rizki di gitar, serta string quartet yang di pimpin oleh Puput Pramuditya.

Lagu Bukan Jalan Kita resmi rilis di radio seluruh indonesia dan di berbagai platform digital. Sedangkan untuk video klipnya bisa disaksikan di Channel Youtube Senja Official.

Senja berharap single ke empat ini mampu menemani teman teman Senja yang sedang mengalami kisah yang serupa, agar mereka tidak merasa sendiri walaupun hatinya sedang tersakiti

Terima kasih untuk semua kalangan yang mendukung ( Radio, Televisi, Media Cetak maupun Online dan teman – teman ) yang selalu memberi semangat kepada kami untuk terus berkarya serta kepada semua manusia uang baik hati di sekitar kami yang sudah memberikan dukungan yang luar biasa. (FE)

iMusic

Ajak pendengarnya untuk berfikir positif, Tutus Thomson luncurkan single “Radiance”

Published

on

iMusic.id – Tutus Thomson kembali merilis single terbaru berjudul “Radiance”, sebuah lagu yang membawa pesan inspiratif tentang berpikir positif dan berdoa untuk kebaikan di masa depan. Dengan nuansa musik yang mengajak kita serasa menjelajahi ruang angkasa dan lirik yang powerful, “Radiance” hadir sebagai pengingat bahwa setiap tantangan dalam hidup dapat dilewati dengan harapan, keyakinan dan usaha.

Tutus Thomson melalui “Radiance” menggambarkan perjalanan seseorang yang memilih untuk tetap optimis di tengah berbagai rintangan di dalam hidupnya. Melalui lirik yang menggugah dan dentuman Bass yang membara, lagu ini mengajak pendengarnya untuk selalu menatap ke depan dengan penuh cahaya dan harapan.

Tutus Thomson, musisi sekaligus aktor yang mulai dikenal setelah memerankan tokoh Yayan dalam film layar lebat “Yowis Ben” nya Bayu Skak ini mengungkapkan bahwa lagu “Radiance” ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang terus berusaha menghadapi masa depan dengan sikap positif.

“Saya ingin lagu ini menjadi sumber kekuatan bagi siapa saja yang mendengarnya. Kadang kita lupa bahwa doa, pikiran positif dan berusaha menjadi lebih baik bisa menjadi energi besar dalam menghadapi hidup,” ujar Tutus Thomson.

Dengan aransemen musik yang menyatukan elemen Hyper-Pop dengan sentuhan Trance dan percampuran nada Pop-Punk, “Radiance” memberikan pengalaman mendengar lagu yang sangat unik, Tutus sendiri menyebut lagu ini adalah lagu genre Space Punk pertamanya. Lagu ini pun menampilkan produksi musik yang matang, menonjolkan vokal emosional dari Tutus Thomson yang semakin memperkuat pesan lagu.

Single “Radiance” kini telah tersedia di berbagai platform streaming digital, bisa didengarkan di Spotify, Apple Music, dan YouTube. Lagu ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki cahaya dalam dirinya untuk terus melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Continue Reading

iMusic

Group rock asal Kediri, IGMO, luncurkan single “Curriculum”

Published

on

iMusic.id – ‘IGMO’, Group band rock alternative asal Kediri, Jawa Timur merilis single pembuka dari album kedua mereka yang diberi judul “Curriculum. Single inibisa disimak pada album kedua IGMO yang bertajuk “Absurd, Artificial, Potential”.

Single “Curriculum” dirilis oleh IGMO dibawah naungan Soundjana Creative pada pertengahan April 2025 ini. Single yang menampilkan sound – sound distorsi kasar ini juga tersedia secara ekslusif di EP mereka yang berjudul “Spyhole” bersama dua trek lain yaitu “Rolling Toward the Gate” dan “Spyhole” yang bisa disimak di platform musik Bandcamp.

“Curriculum” adalah sebuah lagu yang mewakili konsep musik IGMO di album “Absurd, Artificial, Potential”. Di album ini, kami ingin menantang diri kami sendiri. Seberapa jauh kami bisa mengembangkan musik yang kami ciptakan,” kata Pradio Manggara Putra, frontman IGMO, sekaligus songwriter-produser lagu ini.

Musik IGMO di single “Curriculum” merupakan alunan rock dengan nuansa progresif di sana-sini. Ada beragam twist, mulai dari heavy metal, kocokan reggae, sampai sekelibat pelog Jawa di dalamnya. Namun begitu lagu “Curriculum” adalah tembang yang tetap relatif ramah dengar.

Secara lirik, Dio mengatakan narasi album “Absurd, Artificial, Potential” bisa diringkas dalam satu kata yaitu permainan.

“Ini bisa dimaknai macam-macam, bisa permainan antar manusia hingga sesuatu yang lebih kompleks seperti struktur dan sistem. Lagu “Curriculum” ini juga punya tema serupa”, tutur pemuda asli Kediri itu.

Seluruh artwork album “Absurd, Artificial, Potential” termasuk single “Curriculum” ini dibikin oleh gitaris mereka sendiri, Iga Dahana. Sementara itu fotonya dijepret oleh Aditya Ferdian.

Seperti yang sudah disampaikan, lagu ini masuk dalam Extended Play (EP) Spyhole yang dirilis secara eksklusif di gerai unduh bayar Bandcamp.

“EP tersebut kami buat untuk para pendengar album pertama kami, “Take It Over”, sekaligus jembatan untuk menuju album “Absurd, Artificial, Potential”,” pungkas Anggra, bassist IGMO.

Saat ini IGMO diperkuat oleh Pradio (vokal, gitar), Iga (guitar), Bintang (dram) dan Anggra (bass). IGMO mengklaim bahwa musik mereka adalah sebuah perkawinan dari musik hard rock 70an dengan musik rock modern era sekarang ditambah riff kearifan lokal yang sering mereka masukan dalam aransemen lagu mereka.

Continue Reading

iMusic

Awdella rilis single baru bertajuk “Sia-Sia”

Published

on

iMusic.id – Penyanyi cantik asal Jawa Timur, Awdella kembali meluncurkan lagu pop-ballad terbaru berjudul “Sia-Sia”. Berbeda dari lagu – lagu Awdella sebelumnya yang menunjukan vokal yang powerful, penuh tangis dan rasa sakit, “Sia-Sia” justru menawarkan nuansa baru, kesedihan yang tenang, dewasa, dan penuh penerimaan.

“Kali ini aku coba menyampaikan rasa sedih yang nggak meledak-ledak, tapi lebih ke ikhlas dan menerima. Bagaimana cara menyanyi yang lebih simple tapi tetap sampai ke hati,” ujar Awdella dalam siaran pers tertulis.

Single “Sia-Sia” nya Awdella diciptakan oleh Dimas Wibisana dari duo BiancaDimas. Sebelum resmi dirilis di hari ini, potongan audio 30 detik sudah lebih dulu dirilis melalui platform Tiktok.

Penyanyi yang hits dengan lagu “Tertawan Hati” ini menceritakan makna dibalik lagu terbarunya. “Sia-Sia”, kata Awdella, adalah cerita yang dekat dengan banyak orang, tentang seseorang yang telah menunggu begitu lama, memberikan segalanya, namun pada akhirnya harus merelakan karena cintanya tak pernah benar-benar dibalas.

“Lagu ini tentang perasaan yang mungkin banyak dari kita pernah alami : mencintai dengan tulus, tapi malah disia-siakan. Kita sudah effort habis-habisan tapi semuanya sia-sia. Karena dia tidak merasakan hal yang sama,” jelas Awdella.

“Sia-Sia” hadir sebagai teman bagi mereka dengan aransemen yang dibuat se-easy listening mungkin yang membuat lagu ini cocok didengarkan kapan saja dan oleh siapa saja, baik yang pernah di ghosting, menjalani hubungan lama yang tak ke mana-mana, ataupun yang sedang belajar melepaskan.

“Semoga lagu ini bisa mewakili perasaan teman-teman yang relate, atau bisa jadi lagu yang nemenin kalian di hari-hari biasa. Semoga bisa diterima dan disukai banyak orang. Aamiin,” tutup Awdella.

Dengarkan ‘Sia-Sia’ di seluruh digital streaming platforms di Indonesia. Official Visualizer juga sudah tayang di kanal youtube Awdella.

Continue Reading