Connect with us

iMusic

Sentuhan Dangdut Rock ‘RARA LIDA’ Di Lagu “Ditikam Asmara”

Published

on

iMusic – Berangkat dari ajang pencarian bakat, Tiyara Ramadhani atau lebih dikenal dengan nama panggung Rara, mulai menyita perhatian khalayak.  Kemenangannya meraih gelar juara 2 di program Liga Dangdut Indonesia 2018  yang digelar oleh Indosiar, membawa dirinya berturut – turut berhasil merebut posisi juara 2 Dangdut Academy Asia, yang diikuti oleh beberapa negara Asia, dan juara 2 D’star 2019, sebuah ajang kompetisi bernyanyi yang memperebutkan gelar bintang dari segala bintang Dangdut Academy Indosiar.

Karakter suara Rara yang sedikit nge-rock memikat para Juri D’Star seperti Giring, Beby Romeo dan Ruth Sahanaya.  Tak heran, jika Rara mendapat banyak tantangan untuk menyanyikan lagu-lagu Dangdut dengan sentuhan Rock.  Begitu pula dengan single terbaru Rara berjudul ‘Ditikam Asmara’ karya pencipta lagu Dangdut ternama, Adibal.  Lagu yang bercerita tentang sakit hati, penderitaan dan kekecewaan yang mendalam ini dibalut dengan musik yang harmonis antara Dangdut dan Rock Oleh Tim musik Adibal dan musisi legendaris Hendri Lamiri.  Latar belakang lagu dan karakter suara Rara inilah, yang membuat tim A&R 3D entertainment semakin mantap memproduksi debut pertama Rara.  “Karakter suara Rara kental dengan tipe suara nge-Rock, dia jago dalam mengeluarkan emosi dari lirik bertema sakit hati atau kekecewaan.  Jadi, kita ingin memaksimalkan ciri khas Rara ini,” tutur Dwi selaku A&R 3D entertainment.

Rara mengaku langsung jatuh hati, ketika pertama kali diberikan lagu ini, namun bukan berarti proses rekaman berjalan mulus. “Rara langsung suka banget sama lagunya, karena musiknya tuh pop-rock-dangdut mellow gitu. Tapi saat rekaman.. sempat mengalami kendala, karena lagu ini unik, nada-nadanya tuh patah-patah dan step-nya makin turun, makin turun. Tapi hasil akhirnya Alhamdulillah..puas banget,” jelas Rara.

Berbeda dengan saat ia membawakan langsung di panggung D’Star Indosiar sebagai lagu kemenangannya.  “Saat pertama kali nyanyiin dipanggung, Rara lebih lepas, hanya latihannya cukup lama, karena Rara ingin pesan lagunya tuh sampai ke penonton, feel-nya dapet, sakitnya karena ‘Ditikam Asmara’ tuh dapet, haha..” ungkap gadis kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan ini.

Rara pun berharap single perdananya ini mampu mewakili perasaan mereka yang pernah tersakiti dan bisa mengungkapkan melalui lagu ‘Ditikam Asmara’.

Yuk! Dengerin lagu ‘Ditikam Asmara’ di semua digital platform streaming seperti Apple Music, Spotify, Joox, Langit Musik , Itunes dan Deezer. (FE)

iMusic

Slank luncurkan album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live”

Published

on

iMusic.id – Group band legendaris ‘Slank’ meluncurkan album kompilasi yang manampilkan 15 lagu hits mereka yang diambil dari dokumentasi rekaman audio konser mereka di berbagai kota dan berbagai acara konser sepanjang karir mereka di industri musik nasional.

Bekerjasama dengan ‘Jagonya Musik & Sport indonesia’ serta KFC indonesia untuk proses pendistribusiannya, 5 punggawa ‘Slank’ yaitu Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho dan Abdee menamakan album kompilasi ini dengan tajuk “Slank – The Greatest Hits Live”.

“Materi lagu di album ini kita ambil dari berbagai acara konser ‘Slank’ yang pernah kita jalani. Gak semua rekaman audio kita itu hasilnya bagus, makanya kalo ada lagu yang Slankers suka tapi gak masuk di album ini ya karena itu tadi, audionya tidak layak”, terang Bimbim pada peluncuran albumnya di KFC Kemang Timur 17/09/2025.

Dirilisnya album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live” ini sebenarnya adalah cara ‘Slank’ memanfaatkan waktu sembari menunggu perampungan produksi album anyarnya.

“Saat ini ‘Slank’ sedang mempersiapkan album terbaru yang merupakan album studio ke 26. Karena prosesnya blom selesai, untuk memanfaatkan waktu maka kita rilis dulu album kompilasi ini”, ujar Kaka.

Kembali ke album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live”, kali ini, ‘Slank’ mengedarkan albumnya dalam bentuk CD (Compact Disc) dan juga CDigital dengan kartu berisikan kode voucher yang dapat dipindai untuk menikmati album music CDigital tersebut.

Album yang resmi diluncurkan tanggal 17 September 2025 ini, bisa didapatkan oleh para Slankers & pelanggan KFC melalui aplikasi KFC CDigital Jagonya Musik atau dengan melakukan pembelian langsung bundling paket ayam berbonus CD album yang telah disediakan KFC.

“Dalam album ini, terdapat 15 lagu hits yang direkam langsung di atas panggung ‘Slank’ sejak tahun 2002 hingga 2025. Mulai dari tur konser “Virus Roadshow 2002, Satu Satu Live Tour 2003, Reborn Republic 2005, Slankers Day 2008, Beautiful Smile Tour 2022, Pestapora 2024”, hingga “Pasar Malam Empat Satoe” yang merupakan konser perayaan HUT ke-41 Slank.

Beberapa nama terlibat sebagai kolaborator di album ini, Mezzaiuna, Lula dan Chaska Adalah para kolaborator yang merupakan anak-anak dari personil ‘Slank’ sendiri, penampilan mereka diambil saat ikut tampil di konser “Pasar Malam Empat Satoe” awal tahun 2025.

Demi menghadirkan atmosfer konser dan penyampaian energi puluhan ribu penonton yang telah diabadikan dalam rekaman audio, lantunan lagu “Intro Indonesia” live dari Jember 2002 dipilih sebagal pembuka di album ini. Berikutnya, album live terbaru ‘Slank’ ini diisi sederet lagu / track list yang sudah akrab di telinga para penikmat musik Tanah Air.

Berikut daftar lagu yang terdapat di album “Slank – The Greatest Hits Live” : “Intro Indonesia, Miss You But I Hate You, Terserah, Mawar Merah, Ku Tak Bisa, Virus, Poppies Lane Memory, Maafkan Feat Mezzaluna,  Seperti Para Koruptor Feat Lula, Malam Minggu Lagi Feat Chaska, Jadi Masalah, Mars Siankers, Orkes Sakit Hati, Balikin, Kamu Harus Pulang”.

Secara keseluruhan, album yang art covernya, menampilkan kolase / Kumpulan foto kelima personil ‘Slank’ di sampul depan ini sangat terasa vibe Live Concertnya karena background audio dari suara penonton yang menyaksikan konser di setiap lagu pilihan ‘Slank’ ini ditampilkan secara natural membuat para pendengarnya seolah ikut berada di barisan penonton live konser ‘Slank’ yang selalu diramaikan puluhan ribu penonton dengan kualitas audio terbaik dan lebih hidup, apalagi ‘Slank’ terkenal selalu tampil apa adanya tanpa bantuan backing track, sequencer atau lipsync.

Dapatkan segera CD dan CDigital album “Slank – The Greatest Hits Live” di store KFC se-Indonesia dan selamat menikmati sajian musik spesial dari Slank dan hidangan istimewa khas Kentucky Fried Chicken, jagonya ayam.

Continue Reading

iMusic

Thito Tangguh semakin tangguh di EP “Tetap Tangguh”

Published

on

iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.

Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.

Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.

Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.

Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!

Continue Reading

iMusic

Vikri And The Magic Friend ajak merenung di album “Renung”

Published

on

iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.

Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.

Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.

Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.

“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.

Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.

Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.

“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.

Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.

“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.

Continue Reading