Connect with us

iMusic

Setelah 8 tahun akhirnya SORE rilis album ke empat

Published

on

imusic.id – Grup musik pop asal Jakarta, SORE resmi merilis album baru bertajuk “Quo Vadis, SORE?” pada Jum’at, 10 Februari 2023, atau berselang 8 tahun usai mereka meluncurkan album ketiga berjudul “Los Skut Leboys” pada September 2015 silam.

Karya teranyar ini tetap menjadi sesuatu yang ditunggu oleh para Kampiun (fans SORE), meski setelah album ketiga, SORE sempat merilis EP bertajuk “Mevrouw” pada 29 Juni 2019 lalu.

Dalam album keempat ini, SORE menyiapkan 14 buah lagu baru dengan tiga nomor yang sudah dirilis sebelumnya dalam bentuk fisik dan digital sebagai teaser, yakni “Real, Is it” (Digital & CD – 2021), “Rosa” (Digital, Postcard Vinyl & Kaset – 2022) dan “Maka terjadilah Sekilas Kisah Murah” (Digital – 2022).

Unit yang kini digawangi oleh Firza Achmar Paloh alias Ade Paloh (vocal), Awan Garnida Kartadinata (bass, vocal), dan Gusti Pramudya Dwi Mulya (dram) itu juga mengajak banyak teman-teman musisi dan komposer untuk membantu penggarapan album ini, mulai dari proses kreatif, rekaman dan finalisasi.

Lewat keterangan tertulisnya, Ade Paloh mengatakan bahwa album dan judul “Quo Vadis, SORE?” memiliki makna tersendiri.

“Ini tentang kesan kita (SORE) selama 20 tahun lebih, tentang apa yang sudah kita capai, apakah ini semua banyak manfaatnya bagi kita semua atau hanya berkisar pada Riwayat-riwayat yang menikmati dan berkenan,” katanya.

“Dan setelah itu semua, rangkumannya adalah mau kemana lagi kita setelah ini? apakah semua rotasi itu akan berulang?. Karena kita (daun) pun telah tersentuh malam,” ucapnya.

Proses penggarapan album keempat SORE dimulai sejak era awal pandemi Covid-19, yakni pada 2020 dan berlangsung hingga awal tahun 2023. Proses mixing dan mastering diserahkan kepada Lafa Pratomo, sementara urusan artwork ditangani oleh Yasmin Hutasuhut, yang diarahkan langsung oleh Ade Paloh.

Produksi album juga melibatkan nama Abdullah Yusro, pemilik label rekaman Setengah Lima Records sebagai eksekutif produser. Album ini, diedarkan di bawah bendera Setengah Lima Records dan dibantu oleh SRM Bookings & Services.

Grup band SORE sendiri memulai perjalanan musiknya pada Februari 2002 silam, ditandai dengan masuknya single “Etalase” di tangga lagu radio Prambors kala itu. Pada Februari 2023 ini, SORE bakal berusia 21 tahun.

Album “Quo Vadis, SORE?” sudah dapat didengarkan di berbagai platfom pemutar musik digital mulai Jumat, 10 Februari 2023.

Dengan banyaknya peristiwa yang menemani perjalanan bermusik mereka, SORE berharap album “Quo Vadis, SORE?” dapat menjadi kisah yang berkenan di hati para pendengarnya.

Dengarkan “Quo Vadis, SORE?” di tautan berikut: https://linktr.ee/srmservices

iMusic

Marion Jola perkenalkan single terbaru “Aku Takdirmu”

Published

on

iMusic.id – Marion Jola selalu memberikan sesuatu yang berbeda dalam setiap karya yang dihasilkannya. Kali ini, Marion Jola memberikan suguhan yang menarik lewat single terbarunya berjudul “Aku Takdirmu”. Lagu yang dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia ini mengusung warna musik pop R&B yang manis dengan sentuhan yang seksi, baik dari aransemen lagu dan juga musik videonya.

Single “Aku Takdirmu” ini diciptakan langsung oleh Marion Jola bekerja sama dengan S/EEK dan juga Clara Riva, songwriter sekaligus seseorang pencipta hits lagu “Bunga Hati” milik Salma Salsabil dan “Ku Ingin Pisah” milik Nabila Taqiyyah.

Lagu “Aku Takdirmu” menceritakan tentang seseorang yang meyakinkan pasangannya bahwa ia adalah pasangan yang ditakdirkan untuknya, hanya untuknya, bukan orang lain. Dan, itu yang dia rasakan selama ini sejak bertemu dengan pasangannya ini.

“Intinya sih lagu “Aku Takdirmu” itu memang suatu pernyataan seseorang yang sangat mencintai pasangannya itu, dan berusaha untuk meyakinkannya, kalau mereka berdua adalah pasangan yang ditakdirkan untuk bersama,” ujar Marion Jola.

Untuk aransemennya, seperti yang telah dikatakan di atas lagu ini memang diaransemen sangat manis dengan mengedepankan nuansa musik pop R&B yang simpel dan santai. Menjadi seksi, karena Marion Jola menunjukkan sisi centilnya di suara vokal yang disajikan. Lagu ini seolah menyatu dengan karakter suara dari Marion Jola sejak pertama ia diciptakan.

Sementara, untuk musik videonya, walaupun terkesan sederhana, namun disajikan dengan konsep yang sangat-sangat brilian dan super seksi. Marion Jola terkesan ingin menegaskan sisi sensualitas yang ada dalam dirinya, baik itu secara musikal hingga visual.

Musik video ini sendiri dikerjakan oleh Maha Pictures dengan Ryoichi Hutomo sebagai sutradaranya. Marion Jola juga ikut andil sebagai co-director untuk music video ini, sehingga membuat visual music video “Aku Takdirmu” benar-benar menunjukkan identitasnya. Visual sebuah ruangan rumah yang estetik diambil sebagai background dari musik videonya.

Ditambah dengan akting Marion Jola dalam berbagai outfit yang dikenakannya membuat musik video ini semakin lengkap sebagai kesatuan keindahan dari sosok Marion Jola yang tampil super seksi.

Tanda tanya besar mungkin terjadi di akhir musik videonya, yang memang sulit untuk ditebak apa yang ingin disampaikan, dan penonton akan dibuat penasaran dengan akhir musik videonya.

“Harapannya sih untuk laki-laki yang mendengarkan lagu ini semoga kalian jatuh cinta sama karakter perempuan dalam lagu ini. Sementara untuk teman-teman perempuan semoga kalian jadi ada perasaan ingin menjadi karakter perempuan yang diperankan dalam lagu ini,” harap Marion Jola.

Lagu “Aku Takdirmu” sudah bisa di dengar di seluruh platform layanan musik digital.

Continue Reading

iMusic

“DAISY” Menjalani Tanpa Akhir Melalui Single “LARA”.

Published

on

iMusic.id – Artis soloist dengan genre Pop Folk Indie dibentuk tahun 2022, DAISY terus menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia lewat single yang relateable namun tetap eat-catchy. Setelah merilis single “SULAM RINDU” yang mengambil inspirasi dari seseorang yang mengubah pandangannya tentang cinta.

Kini DAISY meluncurkan single lagu terbarunya yang berjudul “LARA”. Bunyi baris pertama bagian refrain lagu “LARA” tersebut menggambarkan seseorang bernama “LARA” yang namanya kerap disebut sepanjang lagu. Faktanya “LARA” memang nama seseorang yang menjadi latar belakang lahirnya lagu ini.

Lagu ini bercerita tentang seorang “LARA” yang berusaha untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada seseorang yang sangat istimewa namun ternyata yang dia dambakan bukan bagian dari takdirnya. Disini “LARA” menggambarkan bahwa hadirnya seseorang yang ada dihidupnya telah memberikan banyak harapan untuk bisa hidup bersama.

Namun “LARA” juga tetap mensyukuri apapun ending yang akan terjadi dengan seseorang tersebut. Dalam lagu ini terbesit makna bahwa ternyata ada jenis cinta yang ditakdirkan untuk tidak bisa saling memiliki namun mereka saling memiliki ikatan batin yang sangat kuat, saling tau bahwa sedang saling memikirkan, tetapi mustahil untuk bisa bersama dan pada akhirnya “LARA” memilih untuk merindu seumur hidup.

Lagu ballad yang bernuansa alternative pop ini sebenarnya sesuatu yang baru bagi DAISY. Sebagai penyanyi pendatang baru DAISY sukses menyuguhkan lagu ini dengan penuh kesungguhan dan kekuatan emosi. DAISY mampu menyampaikan pesan cinta yang abadi namun tak bisa terungkap secara nyata.

Lagu ini mampu merangsang perasaan dan memberikan dorongan bagi mereka yang tengah mengalami perasaan yang serupa. Diiringi oleh melodi yang menghentak dan penuh emosi lagu “LARA” menghanyutkan pendengar dengan melodi yang merangsang untuk menari-nari namun dengan lirik penuh kepedihan.

Cover dari “LARA” diciptakan oleh alLuz dengan gambar seseorang yang sedang menari diatas luka mengenai alur kisah cinta nya yang tidak berujung lalu diangkat menjadi sebuah lagu yang berjudul “LARA” yakni single ke-12 DAISY.

Tak hanya sampai situ saja, DAISY nantinya akan merilis lagu-lagu terbaru selanjutnya di tahun 2024. Sembari menunggu single terbaru nya yang lain. Semoga kalian bisa menikmati “LARA” dimanapun kalian berada. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Fanny Soegi” Resmi Luncurkan Single Solo Terbarunya Yang Berjudul “Dharma”.

Published

on

iMusic.idFanny Soegiarto atau yang lebih akrab dikenal sebagai Fanny Soegi, merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu dari sebuah band Folk Pop asal Indonesia yang begitu melejit dengan single ‘Asmalibrasi’ di tahun 2019 lalu.

Setelah empat tahun berkarya dengan band lamanya, Fanny Soegi memutuskan untuk melakukan solo karir pada awal tahun 2024 dengan memilih VTMND (Record Label oleh Vindes) sebagai partner untuk berkarya, serta di awal tahun ini Fanny Soegi langsung merilis single terbaru yang berjudul ‘Dharma’.

Karya-karya yang dibawakan oleh Fanny begitu dipengaruhi oleh eksplorasi sastra dan bunyi nusantara yang mengajak pendengar untuk petualangan nada. Kini di tengah pencariannya, Fanny terus membangun ikatan dan ingatan. Cinta, rasa dan pandangannya terhadap dunia kian mendorongnya untuk berkarya.

Di awal tahun 2024 ini, Fanny Soegi melakukan peluncuran single terbarunya sebagai seorang pribadi yang dilahirkan dan dibesarkan dari lingkungan yang multi etnis. Mengagumi kultur dan budaya Indonesia, Fanny memiliki manifes karya yang begitu luas dalam satu rangkaian yang begitu personal.

Karya terbarunya yang berjudul ‘Dharma’ ini mencoba mengikat kembali hubungan tentang cinta, ruang dan friksi hidup sebagai monumen akan kesedihan pada 2023 silam. Lagu ini bagian dari caranya untuk melangitkan doa dan membumikan dharma. (FE)

Continue Reading