iMusic – BASE JAM Mengajak Untuk Tetap Berpikiran
Positif Lewat Lagu “Manisnya Hidup” Setelah di tahun 2019 lalu membuat
dua gebrakan lewat pengenalan formasi baru dan peluncuran single “Jalan
Kita Berbeda”, Base Jam yang personilnya saat ini terdiri dari Sita
(Bass), Oni (Gitar), Alvin (Vokal), Alsa (Drums), Sigit
(Vokal) dan Aris (Gitar) kembali merilis sebuah single baru berjudul
“Manisnya Hidup” di tanggal 1 Mei 2020.
“Sebenarnya Lagu Manisnya Hidup dibuat sudah cukup lama, tapi
baru sempat kami sempurnakan aransemen nya di tahun ini,” kata Oni.
“Lagu ini tercipta karena kami merasa diingatkan juga untuk
tetap bersyukur walau bahagia kita tidak sempurna,” Sita menjelaskan. “Tetap
bersyukur atas hal-hal kecil dan memupuk semangat serta pikiran positif apalagi
di masa pandemi ini.”
Manisnya Hidup bernuansa akustik dengan tempo medium.
Suara gitar akustik terasa dominan di lagu ini dibalut dengan beat yang simple
khas Base Jam. Liriknya pun terasa ringan tapi tetap dengan pesan dan makna
yang dalam tentang ajakan untuk mensyukuri hidup dan tetap berpikiran positif
menghadapi segala tantangannya.
“Rasanya pas dengan kondisi sekarang. Saat kita semua harus
di rumah aja untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,
ternyata banyak teman-teman yang terpaksa kehilangan mata pencahariannya
sehari-hari,” jelas Aris. “Pasti berat untuk menghadapinya, tapi semua harus
kita lakukan demi kepentingan bersama.”
Sigit menambahkan,”Lewat lagu ini kami ingin mengajak
berpikiran positif, karena dengan pikiran postitif mudah-mudahan kita semua
bisa menghadapi segala kesusahan.”
Lagu ini diproduseri sendiri oleh seluruh personil Base Jam
dan didistribusikan secara digital oleh Demajors. Proses rekamannya
dilakukan di beberapa tempat, Bass direkam di Posan Home Studio, Drums
dan Vokal di SAE Studio sementara Gitar direkam di Dotdic Beatlab
dan Karnos Post Lab.
“Seperti janji kami tahun lalu waktu merilis single Jalan
Kita Berbeda, kami sudah siap dengan materi-materi baru lainnya. Salah satunya
lagu Manisnya Hidup ini,” kata Alsa, personil termuda di band.
Selain pesan dan makna yang ingin disampaikan, lewat lagu
Manisnya Hidup tentu saja Base Jam ingin tetap menjaga eksistensi-nya tetap
terjaga sebagai band yang sudah malang-melintang selama 26 tahun di industri
musik tanah air.
“Lagu ini sebuah persembahan Base Jam untuk teman-teman
semua. Kita akan bisa lalui ini bersama dan berdiri lebih tegak lagi nanti,”
tutup Alvin.
Manisnya Hidup dapat dinikmati di seluruh radio-radio Indonesia, semua Digital Music Platform dan video liriknya dapat ditonton di kanal Youtube Base Jam Official. Semoga menjadi inspirasi dan menghibur seluruh masyarakat Indonesia. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”