iMusic – Mengawali tahun
2021, Shinta Priwit hadir kembali
dengan single terbaru berjudul “Senyumlah
Negeriku” yang lagu dan liriknya diciptakan oleh Shinta Priwit.
Sejak 17 Februari
2021, lagu “Senyumlah Negeriku” mulai diperdengarkan untuk dinikmati oleh para
pendengar setia radio di manapun berada. Bersamaan dengan itu, video
lirik lagu ini juga ditayangkan melalui kanal Youtube Shinta Priwit.
Lagu “Senyumlah
Negeriku” dengan genre Pop Reggae dan sentuhan musik nusantara ini bercerita
tentang ajakan kepada negeri Indonesia, seluruh masyarakat
Indonesia, alam serta seluruh makhluk yang ada, untuk tetap tersenyum dan
bergandengan tangan (secara makna hati) dalam berbagai situasi sulit yang kita
hadapi.
Lagu “Senyumlah
Negeriku” merupakan lagu ke-3 dari rangkaian “ALBUM 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK” yang mengusung genre
Pop Reggae dan Shinta Priwit terhitung sebagai pendatang baru pada genre ini. Lagu
pertama berjudul “Terima Kasih Tuhan Hidupku Asyik” diluncurkan pada
tahun 2015 dengan Tony Q Rastafara sebagai Produser
Musik sekaligus Arranger.
Diikuti dengan lagu
kedua yang berjudul “Baikin Aja” musiknya dibuat
oleh Andre Mesa yang juga merupakan
tim dari Tony Q Rastafara. Video lirik kedua lagu tersebut telah diupload di
kanal Youtube Tony Q Rastafara Salam Damai Production.
Proses rekaman lagu “Senyumlah
Negeriku” ini membutuhkan waktu yang cukup cepat yakni sekitar 2 (dua)
minggu, dalam proses pembuatan musiknya dipercayakan kepada Yuyut
Isabintoro dibantu oleh Anto Frids untuk akustik
gitar.
Sedangkan proses
mixing dan mastering dikerjakan oleh Andre Mesa, serta proses perekaman suara
Shinta Priwit dilakukan di Stick Studio milik drummer Stinky, Mas Edi
Stinky. Adapun untuk desain cover “Senyumlah Negeriku” dibuat oleh Servas Adik Beta, untuk photo
covernya diambil oleh Ozie Fachrojie dan video liriknya
dibuat oleh I2T PROJECT yang terdiri dari Ilman CR, Ipul
Rizal & Teddy Ari.
Di tahun 2021 Shinta
Priwit akan merampungkan ALBUM 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK, dengan meluncurkan satu
lagu setiap bulannya hingga lengkap menjadi 7 buah lagu. Untuk mewujudkannya,
tidak lepas dari peran serta para Kawan Baik Shinta Priwit seperti Musisi Rachmat
Ady yang sering menjadi partner dalam membuat musik untuk lagu-lagu Shinta, Ricky
Rachmadi, Kaunang Jiva, dan masih banyak
lagi musisi yang mendukung dan siap berkolaborasi. Kawan Baik adalah sebutan
untuk seluruh partner, sahabat, kerabat, penggemar, dan seluruh masyarakat
dunia yang mendukung Shinta Priwit
maupun tidak mendukung.
Harapan
terbesarnya adalah lagu ini dapat diterima oleh pencinta musik Indonesia dan
menjadi awal kesuksesan Shinta Priwit di Blantika Musik Indonesia agar Shinta
Priwit makin bisa menebar kebaikan untuk sesama.
Bagi
Shinta Priwit, HIDUP adalah terus berkarya dan bisa berbuat sesuatu yang
menjadi manfaat dan membawa berkah manfaat untuk dirinya, keluarganya serta
orang banyak.
Shinta
Priwit (SIP) sebagai “si muka lama selalu bersemi kembali”, sejak tahun 2000 ia
telah mengeluarkan album bersama band KILAS produksi SLI 008 dan Virgo
Ramayana. Sejak saat itu pula ia hampir tidak pernah absen untuk berkarya.
Shinta
Priwit pernah merilis single “Tebar Pesona” produksi Kamasutra Record yang didistribusikan
oleh SONY di tahun 2008, dan menulis lirik untuk lagu “Selamat Jalan Cinta”
produksi SONY di tahun yang sama dan lagu tersebut dinyanyikan oleh “All Various Artis”, sebagai ucapan selamat
jalan dari para artis antara lain; (alm) Glenn Fredly, Yovie Widianto, Maia
Estianty, Abdee Slank, Armand Maulana dan beberapa artis papan atas lainnya
atas berpulangnya Barry Djuhana putra dari Bapak Jan Djuhana.
Di tahun
yang sama, dalam album pertama “Ashanty” juga membawakan lagu karya Shinta
Priwit yang berjudul “Maafkan”. Selain itu, Shinta Priwit juga pernah
menciptakan lagu dangdut berjudul “No Money No Honey” yang dinyanyikan oleh Iche
Wong (alm).
Pengalaman
dalam seni panggung juga sudah dirasakan oleh seorang Shinta Priwit dari mulai
tahun 2003 dimana ia bermain satu panggung dengan Artis papan atas sekelas Slank
dan Jamrud. Dalam Pagelaran Musik Dunia juga ia pernah mendapat kesempatan
dalam “Kereta Kencana World Music Festival 2012”, di Solo pada tanggal 8 Juli
2012 dengan membawakan lagu “Namaku Indonesia” berkolaborasi
dengan Dedek Wahyudi Gamelan Orchestra.
Aktif
bergabung bersama KPJ Jakarta sejak tahun 2010, membawa Shinta bermain satu
band bersama dengan KPJ dan Iwan Fals (YouTube: search: shinta priwit iwan fals
kpj), di tahun yang sama ia juga
mengeluarkan single “Terima Kasih Tuhan Hidupku Asyik” bersama Tony Q
Rastafara, lagu “Namaku Indonesia” bersama Denny Chasmala dan lagu yang sangat
indah ini ada dalam satu Album berjudul “Gado-gado Slamet” dimana liriknya
dibuat oleh A Slamet Widodo dan di tahun
ini juga Shinta terlibat dalam Album Gonjang-Ganjing bersama KPJ.
Di
Agustus 2019, Shinta Priwit juga mengeluarkan video lirik lagu bergenre reggae
berjudul “Baikin Aja” pada channel youtube Tony Q Rastafara dan “Falling in
Love” pada kompilasi reggae Indonesia “POSITIVE VIBRATION” by Imaji Musik.
Pada
Desember 2019, Shinta Priwit meluncurkan lagu berjudul INDAHNYA HARIKU dengan
tema “Bersyukur, semua pasti indah bila tiba waktunya”. Lagu ini merupakan
rangkuman perjalanan panjang hidup dan berkarya Shinta Priwit. Selain itu
Shinta Priwit juga mengeluarkan lagu Happy New Year untuk menyambut pergantian
tahun.
Pada
tahun 2020 saat pandemi virus corona-19 melanda di seluruh dunia, Shinta Priwit
mengeluarkan 2 (dua) buah single dengan judul “Lagu Pengusir Corona” dan “Terima
Kasih Sayang” yang dipersembahkan untuk para tenaga medis yang telah berjuang
di garda terdepan.
Shinta
Priwit juga menunjukkan kecintaan terhadap dunia anak-anak dengan menulis lagu
anak – anak. Salah satu karyanya adalah album yang diproduserinya dan lagu yang
diciptakan bersama dengan Penyair lansia Slamet Widodo, “S2S” produksi CATZ
Record. Album lagu anak ini membawa Shinta menjadi sutradara dan penulis operet
anak-anak untuk acara Hari Tanpa Tembakau yang dipentaskan di hadapan pejabat
dan tamu negara di Istana Negara.
Di tahun
2020 Shinta Priwit membuatkan lagu penyemangat untuk anak disabilitas dan inklusi
yang dinyanyikan oleh Tiara, anak penyandang disabilitas dari Kota Lawang,
Malang, dengan judul “Aku Tahu Aku Mampu” yang direlease pada Januari 2020. Selain
itu Shinta Priwit juga memproduseri artis cilik, Nicole Rossi dalam single
berjudul “Tetap Semangat” pada tahun 2020 dan tepat di Hari Pahlawan di tahun
2019, Shinta Priwit juga meramu lagu untuk artis cilik Kanaya Aisyah berjudul
“Doa untuk Kedua Orang Tua”. Saat ini, Shinta Priwit juga sedang mempersiapkan lagu
untuk album lagu anak-anak berikutnya.
Shinta
Priwit juga menciptakan dan menyanyikan beberapa lagu religi. Salah satu lagu
religi ciptaan Shinta Priwit yang berjudul “Tafakkur” dinyanyikan oleh Nikita
Willy. Selanjutnya pada tahun 2017 Shinta Priwit berkolaborasi dengan pemain
sinetron dan penyanyi Ade Fitrie dalam grup duo “Duo
Hitz Up” dalam single religi berjudul “Hijrahku”. Di tahun berikutnya pada 2018
Shinta Priwit mengeluarkan single religi berjudul “Dekatilah Dia” karya Ustad
M. Arief Budiman (Kang Arief), dan selain itu ia juga mengeluarkan beberapa
single religi ciptaanya, , salah satunya
berjudul “Semua Yang Hidup Pasti Akan
Mati” “
Dalam
periode 2015 – 2019 Shinta Priwit tidak
hanya berkarya di dunia musik dengan tema-tema umum, namun juga membuat lagu yang
digunakan untuk kampanye sosial diantaranya lagu tentang perlindungan terhadap
anak. Lagu – lagu karya Shinta Priwit disatukan dalam album dan dikeluarkan
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tepat di
Hari Anak Nasional, Bulan Juli 2019, dengan judul album “Kumpulan Lagu BERLIAN
(Bersama Lindungi Anak).” Lagu dengan judul “3 Ends”, “Raih Mimpi”, “Jauhi
Narkoba”, “ 4 Hak Dasar Anak” dan “Kilau Generasi Bebas HIV” menjadikan Shinta
Priwit semakin dikenal di kalangan anak-anak, masyarakat pencinta anak serta
aktivis perlindungan anak. Selanjutnya pada November 2019 yang lalu juga Shinta
Priwit kembali membuatkan lagu untuk para Kader Masyarakat Indonesia Bersama
Lindungi Anak dengan judul “KAMI BERLIAN”.
Tidak
hanya untuk kampanye perlindungan anak, Shinta Priwit juga aktif dalam kampanye
peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit demensia alzheimer’s dengan
menciptakan jingle lagu Jangan Maklum Dengan Pikun yang membawa Shinta Priwit
tampil di beberapa negara di Asia Pacific. Pada tahun 2020, lagu tersebut di-aransemen
ulang oleh Andi Rianto.
Shinta
Priwit juga pernah diminta mengisi beberapa jingle iklan TVC dan radio, seperti
biskuit roma, telkomsel, dll. Hal ini tentu tidak mengherankan bagi Shinta Priwit
yang pernah dinobatkan sebagai “The Best Vocalist” dalam festival band tingkat
nasional Jakarta Music Festival (JMF) 2003 di mana Endah (Endah n Rhesa) dinobatkan
sebagai gitaris terbaik saat itu. (FE)