Connect with us

iMusic

Single Perdana Dari “Alfin Alberto Fuah”, Yang Berjudul “Agar Kau Bahagia”.

Published

on

iMusic – Alfin Alberto Fuah, seorang penyanyi sekaligus musisi berdarah Kupang ini, mencoba untuk memulai solo karirnya di bidang tarik suara dengan meluncurkan single perdananya yang berjudul “Agar Kau Bahagia”.

Pria yang akrab dipanggil Alfin ini menciptakan lagunya sendiri, terinspirasi dari sebuah kisah nyata yang menceritakan tentang bagaimana sakitnya ditinggalkan oleh seseorang yang dicintai namun dirinya tetap berusaha untuk merelakan cintanya agar si dia bahagia dengan orang lain yang dicintainya.

Kisah ini mungkin pernah terjadi dalam kehidupan seseorang, pada saat hati kita sangat tulus mencintai seseorang, tapi orang yang kita cintai itu justru malah meninggalkan dan memilih hati yang lain. Dengan latar belakang tema cerita inilah, akhirnya Alfin terdorong untuk menuangkannya ke dalam sebuah lagu.

Dengan dorongan yang kuat dan support dari teman-temannya, pria yang bermusik sejak duduk di bangku SD kelas 4 ini memang berani untuk totalitas dan tidak mau tanggung-tanggung dalam proses produksi lagu ini. Dari mulai proses pra produksi hingga post produksi, seluruh ide-ide musikalnya digarap dengan matang dan dituangkan menjadi genre musik pop dibalut dengan nuansa power ballad menjadikan musiknya memiliki karakter tersendiri yang khas dan kuat.

Apalagi dengan sentuhan instrumen Saxophone yang memberikan kesan romantis, sentuhan Electronic Drum Loop yang memberikan nuansa modern dan sayatan gitar elektrik di bagian interlude lagunya, menjadikan lagu ini penuh dengan energi yang dinamis.

Sebagai seorang keyboardist yang sudah berpengalaman malang melintang di berbagai panggung musik, Alfin tentunya ikut mengisi pada sesi recording keyboard di dalam lagu “Agar Kau Bahagia” ini, untuk memberikan sentuhan-sentuhan yang menjadi ciri khas corak di dalam musiknya.

Belum lagi Alfin secara pribadi sangat dipengaruhi oleh penyanyi-penyanyi dan band-band seperti Glenn Fredly and The Bakucakar, Sammy Simorangkir, Brian McKnight, Hillsong Worship, The Journey, Coldplay, Bruno Mars, Baby Face, Boyz 2 Men, dan juga musisi-musisi seperti David Foster, Indra Lesmana, Andy Rianto, Kenna Lango (second keyboardist The Bakucakar), Marthin Siahaan, Dennis Nussy, dan Agung Munthe, sehingga melahirkan sebuah karakter musik dari karya ini yang memliki taste dan kualitas berkelas namun juga penuh warna.

Tidak akan berhenti sampai di sini, Alfin tentu saja berencana untuk melanjutkan beberapa lagunya yang lain untuk diproduksi sehingga nantinya akan dikemas menjadi sebuah album.

Dalam penggarapan albumnya ini, goalnya ke depan adalah agar melalui lagu yang dia ciptakan dapat dinikmati oleh semua orang dan semua kalangan. Selain itu, dapat memberikan kesan positif yang memotivasi bagi para pendengar melalui lagu-lagunya yang memiliki lirik yang sangat related dengan kehidupan kita sehari-hari. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading