iMusic – Lesa, Seorang
solois wanita yang ingin mencoba karirnya di industri musik
indonesia dengan mengeluarkan single terbaru Kau Dan Aku. Awal karir bermusik Lesa dan kenapa
memutuskan terjun ke dunia musik &
mengeluarkan karya.
Berawal sekitar thn 1997 sekitar kelas 1
SMU, sekedar iseng2 jamming diajakin temen kakak yang waktu itu semua player-nya
udah pada kuliah dan cuman gue yang masih sekolah, coba2 ikutan festival dan
akhirnya beberapa kali menang dan at the end addicted to sing and be a singer
at that time itu berasa gifted bnget pluuussssss amazed sama diri sendiri.
Terjun ke dunia musik pada waktu itu
berasa beban krn 99% dari keluarga gue gak ada yg seniman atau bahkan gak suka
seni kayaknya. So mungkin gue hanya 1% dari 99% keluarga gue yg gak mendukung
sama sekali. Tapi secara anak remaja yg suka banget sama tantangan, jadi gue
merasa tertantang dgn keterbatasan dan Unsupported.
Saat itu gue hanya berfikir positif atas
apa yang gue pilih, dan tanpa mengurangi rasa hormat gue sama ortu dan tanggung
jawab gue sebagai anak yang masih sekolah (lumayan punya pendirian banget dan
modal nekad pada saat itu,hehehe) well here I am! 😉
Dari hanya festival, naik menjadi
vokalis band Top 40’s di café, sempat longtrip juga keliling café di Indonesia dan sekitar Asia, sampai
akhirnya 2009 gue diperkenalkan dengan Alm. Mas Aray Daulay yg saat itu
lagi ada Show di Jogja dgn
bassist-nya Steven and Coconut Trees mas Rival Himran maka terbentuklah duo yg bernama P.A.L.L.O dgn genre Folk Reggae.
Nah saat itulah karya gue dan Rival
dipersatukan. Tapi sayangnya kita berdua (Gue dan Rival) memutuskan untuk
berkarya sendiri2, sementara Rival meneruskan dgn projek2 lainnya dan Steven
Coconut Trees, Gue kembali bekerja dibelakang layar sebagai sutradara krn memang latar belakang gue pernah
berkuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni dan Pertunjukan, jadi gue vakum
sementara utk bermusik.
Apa arti music buat Lesa, Artinya
“Dalem” pake banget, pembentukkan karakter, attitude,
kepercayaan dan kehidupan. Sedemikian itu pentingnya arti musik buat gue.
Lagu yang berjudul “Kau Dan Aku” ciptaan mas Ari Kunci ini jujur
gak sesulit lagunya, dari awal materi lagu ini dikirim oleh Nyonk Kunci dalam bentuk guide doang tiba2 gue
langsung ngerasa nge-“Blend” aja sama
lagu ini, bisa dikatakan lagu ini datang disaat moment yang tepat, krn saat itu
gue sdg berada di posisi “dilema” dgn hubungan percintaan gue yang berbeda
agama.
Jadi secara gak langsung perasaan gue
terwakilkan melalui lagu ini meskipun lagu ini bukan ciptaan gue sendiri.
Thanks to mas Ari Kunci dan bang Nyonk Kunci for trusting me in this song. Yang
istimewanya lagi jujur aja saat datangnya lagu ini sebetulnya gue sudah
memutuskan tidak mau bernyanyi lagi, krn agak sulit membagi waktu dgn pekerjaan
gue di belakang layar, tapi karena gue suka banget sama lagunya dan gue merasa
tertantang krn lagu ini jauh banget dari genre “folk reggae” dgn project duo
gue dgn P.AL.L.O , sooo kenapa gue tidak mencoba hal baru. Maka jadilah gue
bernyanyi kembali.
Proses rekaman memakan waktu yang cukup
singkat, kesulitannya karena memang momentnya bersamaan dengan Pandemi C19 jadi kita RFH (Recording From Home), nah kesulitan itu adalah bagian dari
ke-unik-annya. Modal rekam vocal via smartphone dan headphone, kirim via email bim salabim jadilah
lagu ini. Yang uniknya lagi kita tidak pernah bertemu secara langsung selama
produksi lagu ini dibuat.
Nyonk Kunci, Ari Kunci, Wahyu Flow, Akay
Luthfi Nento, Ivan Adam serta beberapa playersession yang terlibat.
Entah kenapa gue agak ngeri kalau
ditanya Genre, seperti
ada beban setiap gue membawakan lagu yang gue nyanyikan. Jadi gue hanya bisa
bilang “Dengarkan sendiri lagunya, dan biarkan kalian yang menilai” cukup
bijaklah ya. Intinya gue gak mau meng-Kotak-an apa yang gue nyanyikan, kita
nikmati saja bersama-sama.
Terdengar klise, tapi apalagi kalau bukan
“bisa diterima, di dengar dan dinikmati oleh musikmania” itu saja sudah lebih dari cukup. Oh
iya satu lagi, kalau memang lagu ini menginspirasi teman2, semoga menjadi
inspirasi yang positif buat teman2 semua. Amin.
Bisa tetap eksis, tetap punya jatidiri dalam bermusik, dan bisa tetap hidup dan menghidupi melalui musik dan berharap lagu “Kau Dan Aku” ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas dan dapat menghibur penikmat musik khususnya pencinta musik reggae. “Lagu-lagu saya adalah lagu reggae-nya Indonesia. Melodi dan liriknya sangat mudah untuk dinikmati. Semoga lagu saya bisa disukai banyak orang”, tutup Lesa. (FE)
Totok Tewel, yang dikenal sebagai gitaris rock legendaris asal Surabaya dengan permainan gitar yang liar, mentah dan penuh karakter ini pada 8 November 2025 merilis single lagu yang berjudul Kidung Rakyat, lagu ini bercerita tentang kritik penulis untuk kegelisahan yang terjadi pada kondisi sosial dan politik Indonesia, menjadi menarik karena single ini melibatkan grup pemusik Ondel-Ondel khas Betawi, “jadi saya ada keinginan untuk kolaborasi dengan grup Ondel-Ondel, kebetulan materinya ada, langsung hubungi teman teman salah satunya Pipit, kemudian mengajak Bob Marjinal juga, yawes process se simple itu” ucap Totok Tewel. “Waktu itu saya lagi di Jerman, di telpon suruh bantu aransemen lagu, kebetulan sebelumnya saya ketemu mas Totok di project bareng Anto Baret, saya langsung block studio tatonya Pendul di Hamburg kebetulan lagi kosong untuk saya pakai buat produksi ini” tambah Bob, di depan Kandang Ayam punya Mas Toro Gilbol, tempat syukuran perilisan single ini.
Kritik dan Rencana Album
Meskipun lagu ini kritik untuk pemerintah tetapi menurut Vokalis dan salah satu penulis lagu ini, Pipit, lagu ini tidak dirilis sengaja untuk kejadian politik saat ini, “Ngga ada hubunganya dengan politik praktis, kalau kritik emang iya, ini lagu jadi ya kita rilis, gitu aja” kata Pipit. Dalam wawancara dengan Pipit yang juga merangkap sebagai Executive Producer ini mengungkapkan jika ada rencana untuk membuat lagi 5-6 lagu baru dengan karakter yang mendekati, untuk produksi album baru Totok Tewel, dan rencana ini dikuatkan oleh Bob Marjinal. “Iya dong, saya ngomporin mas Totok terus tentang ini, harus ada album baru dengan konsep ini, selain ini materinya menarik juga sebagai semangat band band baru yang lain untuk membuat album, jadi jangan single saja” tambah basis yang juga membuat artwork single ini.
Market Lagu
Di project ini, Promotor dan Produser Rock legendaris Log Zhelebour berperan sebagai distributor digital platform, melalui label rocknya “Logiss Record”. “Saya tertarik di single ini, selain pertemanan juga yang menarik adalah adanya kolaborasi musik rock punk ini dengan musik tradisi betawi, menjadi baru untuk era sekarang’’ Jelas Log. Masih dalam suasana tumpengan single, Log bercerita tentang kondisi pasar musik khususnya rock, “jujur untuk musiknya Totok Tewel ini ga ada pasarnya, hehe, terutama di marketnya Logiss Record ya. Tapi ini harus kita release karena kita (Logiss Record) juga butuh pendengar baru, untuk memperluas target market baru. Pendapat ini diperkuat oleh gitaris kawakan dan legendaris Ian Antono yang turut hadir dalam acara ini, “Musiknya saya suka, ini hal baru ya mix dengan tradisional Betawi, bikin terus Tok, ga mungkin kita cuma main satu lagu, hehe” ungkap gitaris God Bless ini.
Peran Media Dalam Industri Rock
Tim iMusic mencoba mewawancarai Erwiyantoro biasa disapa Toro, seorang wartawan kawakan juga produser dan promotor musik. Menurutnya era digital sekarang merubah industri musik, media (pers), dan juga ritme pemberitaan, “menurut saya media sekarang untuk musik rock khususnya sangat tidak berpengaruh dan tidak penting, teman teman musisi yang sudah veteran ini harusnya turut larut dalam arus medsos, jadi kita tahu sejauh mana kita punya pangsa pasar dan komunitas kita sendiri, dan juga kita jadi tahu dimana saja daerah yang suka dengan musik kita, di Jawa Timur kah atau di mana, semua tergantung algoritma kan akhirnya”, tutup Toro di teras tempat syukuran Kidung Rakyat.
Credit
Vocal Fitriansyah Pipit, Toto Tewel, Fany Mailoa
Gitar/Lead : Toto Tewel
Rhythm gitar : Bob Marjinal
Bass : Bob Marjinal
Drum : Yose Kristian
Musik ondel-ondel : Sanggar Wara Wiri
Lirik : Fitriansyah Pipit
Lagu : Fitriansyah Pipit, Toto Tewel, Alfred Mailoa
Executive Producer : Fitriansyah Pipit
Management : TOPI (Toto Tewel – Pipit)
Music Director : Bob Marjinal
Recording : Taringbabi, Yose Music Course, OVM studio.
Operator : Bob Marjinal
Mixing & Mastering : Yohanes Mbasa
Layout/Design : Bob Marjinal
Distributed : Logis Music
Lagu ini sudah bisa didengarkan di seluruh DSP dan juga video klipnya sudah bisa dinikmati di platform Youtube
iMusic.id – Dua maestro musik Indonesia, Ebiet G. Ade dan Iwan Fals, kembali menggetarkan hati pendengar dengan kolaborasi istimewa yang sarat makna. Setelah sukses merilis lagu “Titip Rindu Buat Ayah” pada 2 September 2025, keduanya kembali bersatu dalam lagu “Ibu” yang dirilis pada 3 November 2025 di bawah naungan Musica Studios.
Kedua karya Ebiet G. Ade dan Iwan Fals ini menjadi persembahan mendalam tentang cinta, rindu, dan penghormatan terhadap orang tua (Ayah dan Ibu) dua sosok yang menjadi sumber kasih dan kehidupan.
“Titip Rindu Buat Ayah” lahir dari inisiasi Musica Studios dan menghadirkan dua sosok legendaris dalam satu harmoni. Lagu yang ditulis oleh Ebiet G. Ade ini dihadirkan kembali dengan nuansa baru, di mana suara Iwan Fals menambah kedalaman emosional seperti dialog hangat antara dua sahabat lama.
Ebiet G. Ade mengungkapkan, “Lagu ini sangat personal bagi saya. Ia lahir dari kerinduan mendalam kepada orang tua, terutama Ayah. Sejak SMP saya harus berpisah dengan mereka, dan perasaan rindu itu saya tuangkan dalam lagu ini.”
Sementara Iwan Fals menambahkan dengan nada syukur, “Bercandaan saya dengan Mas Ebiet, kolaborasi ini seperti ‘lebar-lebaran jidat’ karena rambut kami sama-sama sudah habis. Tapi saya benar-benar bersyukur bisa berduet dengan beliau. Alhamdulillah masih diberi kesehatan untuk bernyanyi bersama.”
Kolaborasi ini juga mendapat sentuhan istimewa dari David dan Lukman NOAH sebagai Music Producer. Keduanya menjaga esensi orisinal lagu sambil menambahkan aransemen yang lebih segar dan relevan lintas generasi.
Executive Producer Musica Studios, Indrawati Widjaja (Ibu Acin), menyebut proyek ini sebagai momen bersejarah bagi musik Indonesia, dan berharap karya ini menjadi pengingat akan kehangatan keluarga.
Lagu ini telah dibawakan secara langsung di panggung Pestapora 2025 pada 5 September 2025, menjadi momen bersejarah bagi penikmat musik lintas generasi.
Melengkapi kisah cinta untuk Ayah, duet ini berlanjut lewat lagu “Ibu” karya Iwan Fals yang pertama kali ditulis pada tahun 1977. Lagu ini menjadi simbol penghormatan kepada sosok Ibu sebagai penjaga kehidupan dan sumber kasih tanpa batas.
“Ini lagu lama sebenarnya, dari tahun ’77 saya buat. Lagu ini tercipta karena ada satu momen saya kangen banget sama Ibu,” kenang Iwan Fals.
“Lagu ini merepresentasikan betapa sosok Ibu rela berkorban untuk memperjuangkan anak-anaknya,” tambah Ebiet G. Ade, yang mengenang mendiang ibundanya dengan penuh haru. Kedua musisi sepakat bahwa tema keluarga selalu relevan lintas generasi.
“Ibu itu sumber energi kehidupan,” ujar Iwan Fals, sementara Ebiet menegaskan, “Kesederhanaan yang diajarkan Ibu adalah nilai yang tidak pernah habis.”
Melalui “Ibu”, keduanya ingin mengingatkan generasi masa kini untuk selalu menyayangi dan berbakti kepada orang tua.
Dalam rangka merayakan perilisan dua karya monumental ini, Ebiet G. Ade dan Iwan Fals bersama Musica Studios menggelar Press Conference pada Jumat, 7 November 2025. Acara ini menjadi momentum bersejarah di mana kedua legenda berbagi cerita di balik proses kreatif, makna personal dari lagu-lagu tersebut, serta visi mereka dalam menghadirkan karya yang menyentuh hati lintas generasi.
Kehadiran dua karya “Titip Rindu Buat Ayah” dan “Ibu” menjadi bukti nyata bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan doa dan pesan kasih yang abadi. Melalui dua suara besar, Ebiet G. Ade dan Iwan Fals, publik diajak untuk kembali merenungkan cinta yang paling tulus, cinta orang tua. Kedua lagu ini telah tersedia di seluruh platform musik digital, dan official music video-nya dapat disaksikan di YouTube Channel Musica Studios.
iMusic.id – Rocker Kasarunk baru saja merilis single baru ke seluruh digital store platform pada 07/11/2025 ini. Single yang berjudul “Aku Sedang Tak Percaya Diri” ini merupakan kelanjutan dari proses kreatif Rocker Kasarunk setelah di pertengahan tahun lalu merilis full album berjudul “Pop Rock Wave” ke industri musik nasional.
Masih diperkuat oleh Ferdy Tahier (vokal), M Aditia Sahid a.k.a Acoy (Gitar), Ricky Rahmadi (Bass), Robi Hasibuan (Keyboard) dan Christian Wibisono (Drum), Rocker Kasarunk mencoba menghadirkan vibe musik soft 70an yang progresi chord yang pada era itu, musik pop justru banyak mendapat pengaruh warna musik – musik progresif.
“Boleh di bilang genre soft rock sudah mulai di tinggal kan, banyaknya lagu dengan genre ini progresi chord nya memang tidak seperti lagu – lagu pop biasa, tapi nadanya tetap harmonis”, terang Ferdy Tahier yang juga merupakan pentolan group Element.
“Pada era tahun 70an sampai 80an, musik dan lagu dengan progresi seperti ini pernah mencapai puncak keemasannya lho. Lagu – lagu yang di tulis oleh Yockie Suryoprayogo, Chrisye, Eross Djarot, Rudi Gagola, James F Sundah dan banyak musisi hebat lain pernah mengharumkan industri musik pop Indonesia dengan karya karya seperti itu, dan apa yang Ferdy cs lakukan di single baru ini merupakan sebuah penghargaan buat masa masa indah itu”, tambah Fransiscus Eko selaku management Rocker Kasarunk.
Lagu “Aku Sedang Tak Percaya Diri” dari Rocker Kasarunk ini mengangkat tema yang unik dimana lirik lagu ini menceritakan tentang sebuah rasa keraguan dan ketakutan akan berkurangnya cinta pasangan kita ketika kita mulai bertambah tua. Tema ini sepertinya akan relate dengan seluruh manusia di bumi ini baik itu hubungan manusia yang berpasangan maupun hubungan orang tua dan anak – anaknya.
“Lagu ini bercerita tentang satu perasaan yang pernah terbesit mungkin di setiap orang, keraguan bahwa apabila kita menua, apakah pasangan kita masih mencintai kita”, ujar Ferdy Tahier, vokalis dan penulis lagu dari Rocker Kasarunk.
Single “Aku Sedang Tak Percaya Diri” yang dirilis oleh Rocker Kasarunk melalui label AFE Records ini meperlihatkan sisi kreatifitas yang selalu berkembang. Sejak Rocker Kasarunk berdiri, merilis single debut, merilis album debut dan single – single serta album terakhirnya di pertengahan tahun lalu, terlihat jelas bahwa Ferdy cs terus mempersembahkan karya – karya dengan komposisi yang terus bergerak dan tidak stuck di genre musik tertentu.
”Ya karena kita memang tidak mau membatasi diri kita dengen satu style musik, kita bebas bikin komposisi seperti yang kita mau, malah tahun 2012 kita pernah merilis lagu – lagu dengan genre Jazz Rock”, terang Ferdy Tahier.
Video musik dari single “Aku Sedang Tak Percaya Diri” sendiri bakal segera di buat dengan konsep yang sedang di diskusikan oleh Rocker Kasarunk dengan Gada Tahier, Putera dari Ferdy Tahier yang ditunjuk sebagai Director nya seperti beberapa video musik Rocker Kasarunk belakangan ini.
Para personil Rocker Kasarunk berharap single “Aku Sedang Tak Percaya Diri” ini bisa diterima oleh para penikmat musik Indonesia dari segala usia karena single ini memang layak di simak dan di resapi lirik dan maknanya agar seluruh masyarakat bisa terwakili dengan lirik lagu ini.
“Kita semua pasti pernah mengalami dan merasakan kekhawatiran dan rasa insecure, kami harap dengan lagu ini, bisa membuat kalian sadar bahwa kalian tidak sendirian saat merasa tidak percaya diri. Pesan untuk para pendengar, semoga menjadi pengingat bahwa kita bisa melewati perasaan insecure ini dengan menyadari bahwa kita masih punya sahabat2 yg saling mendukung, dan tentunya, kami berharap supaya lagu ini viral.. hehe.. thank you”, komentar para personil Rocker Kasarunk.
“Kita lagi sangat on fire untuk merilis karya dengan metode baru..gasss terus”, tutup Ferdy Tahier
Single baru “Rocker Kasarunk – Aku Sedang Tak Percaya Diri” sudah bisa disimak dan di donlot di seluruh Digital Store Platform, maju terus musik dan musisi Indonesia!!