iMusic.id – Setelah sukses menyelenggarakan Lomba Pianica Nasional di tahun 2023 lalu, PT Yamaha Musik Indonesia Distributor kembali melanjutkan program pengembangan bakat dan kreatifitas para pelajar sekolah dasar nasional melalui seni musik bermain pianica yang diberi tajuk “Lomba Pianica Nasional 2024”.
Masih bekerjasama dan di support oleh Puspresnas Kemdikbudristek, Pengurus Besar Persatuan Drum Band Indonesia (PB-PDBI), dan tahun ini di support juga oleh Asosiasi Pengajar Seni Melodika Indoneisa (APSMI); Yamaha Musik sebagai inisiator acara ini siap menunjang visi Kemdikbudristek dalam melaksanakan pembangunan bidang Pendidikan dan kebudayaan sejak usia dini di tanah air.
Presiden Direktur Yamaha Musik Indonesia, Hisayoshi Matsui sangat menyambut positif penyelenggaraan “Lomba Pianica Nasional 2024” ini dan berharap event ini bisa lebih sukses dari event sebelumnya,
“Saya sangat menyambut baik ini ajang ini dan berharap ajang yang untuk kali kedua di gelar ini dapat memotivasi para peserta di kalangan sekolah dasar untuk terus kreatif dan berprestasi khususnya di bidang seni musik”, terang Hisayoshi Matsui.
“Lomba ini merupakan tindak lanjut dari training online musik untuk guru-guru sekolah dasar tahun 2022-2023, yang merupakan bagian dari kegiatan CSR Yamaha untuk mendukung pendidikan karakter melalui popularisasi kegiatan bermusik di sekolah. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan talenta yang mereka miliki. Kami percaya pada potensi mereka untuk menjadi generasi yang tangguh di masa depan dan event ini merupakan batu loncatan untuk mencapai visi tersebut”, tambah Hisayoshi Matsui.
Sementara itu, Andy Jobs selaku Ketua Dewan Juri “Lomba Pianica Nasional 2024” menjelaskan tentang adanya tambahan dukungan dari komunitas pengajar pianica dan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh peserta lomba di ajang ini,
“Saya sebagai ketua dewan juri sangat mengapresiasi Lomba Pianica Nasional 2024, kerjasama Puspresnas, Yamaha Musik dan PB-PDBI kali ini didukung pula oleh Asosiasi Pengajar Seni Melodika Indonesia, suatu wadah komunitas pengajar Pianica yang juga berkontribusi mengembangkan kompetensi pemandu talenta di bidang seni musik”, ujar Andy Jobs.
Pada ajang yang kedua ini khususnya kategori ansambel, kami memberikan keleluasaan dan sekaligus tantangan dengan memberikan unsur pendukung sehingga peserta bisa bertanding bukan hanya dari sisi musikalitas saja, akan tetapi juga dari sisi kreativitas penampilan secara keseluruhan”, tambah Andy Jobs lagi.
Andy jobs berharap aktivitas ini bisa membentuk pelajar Indonesia yang sesuai dengan karakter dan nilai Pancasila dengan pengimplementasian dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif yang memberi dampak perubahan sikap siswa yang semakin kolaboratif, peduli, komunikatif dan inovatif.
“Lomba Pianica Nasional 2024” yang mengangkat tema “Ekspresikan cinta tanah air dan budaya Indonesia dengan bermusik Pianica” ini telah membuka pendaftaran di periode waktu 1 Mei sampai dengan 31 Oktober 2024 dengan membuka kesempatan kepada peserta para murid sekolah dasar seluruh Indonesia. Calon peserta baik itu yang berformat Solo maupun Ansambel bisa mendaftar dan mengisi form pendaftaran melalui link : https://bit.ly/DAFTAR_PIANICA2024. Pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis.
Setelah mengisi form, peserta akan mendapat balasan melalui email dan akan mendapat tautan untuk mengunduh audio files (referensi iringan lagu) serta tautan untuk mengumpulkan video lomba. Untuk pengumuman pemenang pada 31 Oktober nanti para calon peserta bisa memantaunya di kanal Youtube Pusat Prestasi Nasional dan YamahaMusikID serta melalui Instagram YamahaMusikID.
Tri Wahyu Widodo, Sekretaris Dewan Juri yang juga merupakan dosen ISI Yogyakarta berharap dapat menjaring para pelajar sekolah dasar dengan kemampuan bermusik terbaik dari seluruh negeri lewat kompetisi ini.
“Kompetisi ini adalah pertunjukan keterampilan individu dan kolaboratif yang baik, dengan peserta dari kelompok usia Sekolah Dasar. Para peserta diharapkan mampu menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam memainkan Pianica dan menghasilkan melodi yang harmoni serta memikat hati juri. Setiap peserta dihargai sebagai seniman muda berbakat dan bukan hanya sebagai kompetitor berkat suasana kompetisi yang hangat dan terbuka”, terang Tri Wahyu Widodo.
Tri Wahyu Widodo berharap adik – adik calon peserta bisa menjadikan ajang ini sebagai fasilitas menunjukan kreatifitas mereka,
“Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari komunitas musik yang bersemangat dan dinamis. Tunjukkan bakat adik-adik dan mungkin adik-adik dapat berkarya dan berprestasi dalam seni bermusik Pianica, daftarkan diri adik-adik, berlatihlah dengan tekun, dan bersiaplah untuk bersinar di Lomba Pianica Nasional 2024”, ujar Tri Wahyu Widodo menyemangati.
Anggota Dewan Juri, Kenan Loui, mengaku cukup terkejut melihat kualitas peserta ketika tahun lalu di percaya menjadi juri ajang kompetisi pianica ini,
“Kali pertama saya dipercaya menjadi juri, setelah sekian kali dapat kesempatan utk mengerjakan aransemennya, dapat saya katakan bahwa kualitas peserta jauh di atas ekspektasi saya. Yang lebih membanggakan lagi adalah, kualitasnya tersebar rata bahkan sampai daerah-daerah yang jauh dan sangat jarang saya dengar di media dan lingkungan sehari-hari. Terbukti dari begitu tipisnya perbedaan kualitas finalis dan juara-juara yang akhirnya terpilih pada kompetisi tahun lalu yang mengakibatkan perdebatan sengit antar dewan juri”, ujat Kenan Loui.
Dewan juri “Lomba Pianica Nasional 2024” mempunyai beberapa kriteria penilaian untuk menilai para peserta yang berkompetisi di ajang ini yaitu : Teknik Permainan (Ekspresi lagu, Balancing dan Komposisi), Interpretasi (Artikulasi, Dinamika dan Mutu Suara) dan Performance (Penampilan, kekompakan, Repertoire dan Kreatifitas).
Untuk keterangan berkaitan dengan Petunjuk Teknis, Jadwal Lomba, Kategori Lomba, Persyaratan, Iringan lagu, Hadiah dan lain – lain bisa di Simak melalui Petunjuk Teknis yang akan dikirimkan juga melalui e-mail (auto reply) setelah peserta melakukan pendaftaran melalui link : https://bit.ly/DAFTAR_PIANICA2024.
iMusic.id – The Lantis band retro-pop dari Jakarta Selatan akhirnya sukses menyelenggarakan showcase perdana mereka. Bertajuk “Lintas Lantis”. Acara ini digelar di Krapela, dan berlangsung selama empat jam penuh, yang terbagi dalam tiga segmen musik yang membawa penonton ke dalam dunia mereka, dibalut dengan suasana intim dan personal.
Materi yang dibawakan datang dari dua album mereka, “Pancarona” dan “Pilot” hingga lagu terbaru mereka “Ambang Rindu” yang baru dirilis bulan April kemarin. Dengan total 19 lagu, The Lantis menyajikan yang rangkaian kisah hidup mereka dalam bentuk suara. Melalui penampilan ini, The Lantis yang terdiri dari Giri (vokalis dan bassis), Ravi (gitaris) dan Ojan (gitaris), tidak hanya memperkenalkan lagu-lagu mereka, tetapi juga cara mereka bercerita lewat musik yang terasa mengalir.
“Kami pertama dikenal mungkin dari lagu “Lampu Merah” hingga hari ini. Kami berterima kasih untuk semua orang yang sudah terlibat di journey The Lantis dan juga utamanya pendengar kami. Semoga kalian menikmati Showcase “Lintas Lantis” dan selalu ikut hadir menemani kami di setiap perjalanan”, ujar ketiga personil.
Dalam “Lintas Lantis” salah satu momen yang paling menarik datang saat Franki Indrasmoro (Pepeng Naif) ikut bergabung di lagu “Lampu Merah”, memegang peran sebagai drummer. Naif sendiri merupakan inspirasi bermusik The Lantis. Kehadirannya memberi nuansa yang segar, membangkitkan kembali kehangatan musik rock klasik namun tetap terasa pas dengan karakter The Lantis.
Kemudian, ada segmen spesial yang disebut “Pertunjukan Bunga-Bunga” yang jadi jantung dari showcase ini. Di sini, The Lantis mengajak tiga kolaborator untuk membawakan lagu-lagu original masing-masing mereka yang berjudul “Bunga”. Tiga lagu yang dihadirkan pun punya cerita masing-masing, tapi semua terjalin dalam tema yang sederhana namun kuat : “Tentang Bunga” dari J.Alfredo (Romantic Echoes), “Bunga Abadi” dari Rio Clappy Dan “Bunga Terakhir” yang dibawakan oleh Bebi Romeo.
Rangkaian acara “Lintas Lantis” dikemas menarik sejak pembukaan dengan Erratic Moody didapuk sebagai band opener showcase malam ini. Kejutan kecil juga diberikan kepada penonton dengan kehadiran Rendy Pandugo, produser hits single “Bunga Maaf” yang ikut naik ke atas panggung bernyanyi.
Tak hanya lagu-lagu dan kolaborasi, The Lantis juga menyelipkan video dokumenter pendek yang memberi gambaran tentang proses kreatif dan perjalanan mereka bermusik sebagai grup, sesuatu yang jarang terlihat oleh publik, tapi justru menambah kedalaman pada pengalaman ini.
Acara ini juga mendapat dukungan dari empat media partner: Iramanesia, Mousaik, Pop Asia, dan Saos Media, memberi ruang bagi The Lantis untuk membagikan cerita mereka lebih jauh lagi.
Malam itu, The Lantis tidak hanya menunjukkan bagaimana mereka bermain musik, tetapi juga menunjukkan siapa mereka sebenarnya, sekelompok musisi yang serius dengan karya mereka. Ini baru permulaan, dan masih banyak lagi yang bisa diharapkan dari perjalanan mereka ke depan.
iMusic.id – Setelah sukses besar pada edisi sebelumnya, Pertunjukan “Panggung Musikal Keluarga Cemara” akan kembali digelar pada 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Pementasan “Panggung Musikal Keluarga Cemara” ini menjadi sajian istimewa dari Visinema Studios dan Indonesia Kaya yang bekerja sama menghadirkan adaptasi musikal dari salah satu IP keluarga paling ikonik di Indonesia.
Event “Panggung Musikal Keluarga Cemara” yang tahun ini dijadwalkan tampil selama hampir satu bulan penuh dengan total 30 kali pementasan menjadikan pertunjukan ini jadi salah satu pertunjukan musikal terbesar tahun ini. Dengan harga tiket presale yang sangat terjangkau, pertunjukan ini siap menjangkau lebih banyak keluarga di Indonesia.
Disutradarai oleh Pasha Prakasa, serta diproduseri oleh Cristian Imanuell, Billy Gamaliel dan Chriskevin Adefrid, Pertunjukan “Panggung Musikal Keluarga Cemara” di tahun 2025 hadir dengan konsep baru yang lebih megah.
Koreografi tari yang lebih ekspresif, desain artistik panggung yang dinamis serta aransemen lagu yang diperbarui akan menghadirkan pengalaman emosional dan hangat untuk seluruh penonton.
Barisan pemeran utama seperti Taufan Purbo, Simhala Avadana, Andrea Miranda, dan Galabby akan kembali memerankan Abah dan Emak, ditemani Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Ouinn Salman sebagai Euis dan Ara. Tahun ini, juga akan ada penyesuaian adegan serta penambahan elemen moving set yang memberikan nuansa pertunjukan lebih segar dan interaktif.
Pasha Prakasa menyampaikan bahwa pertunjukan ini menjadi langkah besar dalam memperkuat ekosistem musikal di Indonesia.
“Ini adalah momentum langka di mana sebuah musikal lokal bisa tampil sebanyak 30 kali. Kami ingin menjadikan Keluarga Cemara sebagai hiburan utama yang menyatukan keluarga Indonesia lewat seni pertunjukan,” jelasnya.
Melanjutkan keberhasilan sebelumnya yang mengundang lebih dari 30 ribu penonton dan meraih Piala AMI Awards untuk kategori Album Musikal Terbaik, tahun ini juga akan dirilis video musik resmi dari seluruh lagu pertunjukan, memperluas jangkauan cerita dan lagu-lagunya ke khalayak yang lebih luas.
“Dengan nilai-nilai keluarga, kesederhanaan, dan cinta yang tetap relevan lintas generasi, Keluarga Cemara bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk pelestarian seni pertunjukan Indonesia,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian tiket, kunjungi akun resmi @musikalkeluargacemara, @visinemastudios, @visinemaid, @artpreneur, dan @indonesia_kaya.
Saatnya #KembaliKeKeluarga dan rayakan momen penuh makna bersama Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara. Jangan lewatkan kesempatan langka ini!
iMusic.id – Setelah 19 tahun berhasil menjaga eksistensinya di industri musik, for Revenge untuk pertama kalinya akan menggelar konser tunggal, pada 19 Juli 2025, di Jakarta. Konser bertajuk “Sang Derana” yang digelar oleh promotor Katarsis Live ini akan menjadi prasasti penting perjalanan for Revenge sekaligus menghadirkan pengalaman maksimal untuk for Revenge Family.
Tajuk “Sang Derana” disadur dari lagu for Revenge berjudul “Derana.” Secara filosofi lagu itu menggambarkan spirit for Revenge yang terus berjalan meski apa yang mereka lalui tak mudah sepanjang hampir dua dekade ini. “Derana” sendiri secara leksikal berarti “tahan dan tabah menderita sesuatu.”
“Dalam perjalanan kami di musik, kami banyak dihantam segala macam persoalan, tapi kami masih bertahan. Kami masih ada, bahkan bisa comeback. Terus kenapa pada akhirnya ‘Derana’ ini yang dijadikan tajuknya? Karena sebenarnya lirik ‘Derana’ itu menggambarkan DNA nya for Revenge selama ini”, terang Boniex Noer, sang frontman.
“Selain itu, ini sebagai pesan kalau kita mau menularkan semangat positif di konser ini. Kami mempersembahkan konser ini untuk para penyintas-penyintas patah hati bangkit dari segala keterpurukan. Jadi, di konser ini kami mau menularkan semangat ‘Derana’ itu,” tambah vokalis for Revenge, Boniex Noer.
Dari segi konsep, for Revenge memastikan penonton mendapatkan pengalaman maksimal dalam menikmati karya-karya mereka. Antara lain lewat konsep aransemen yang megah dengan melibatkan orkestra dan paduan suara, kolaborasi dengan Lomba Sihir, Wira Nagara, Stand Here Alone, Elsa Japasal dan beberapa nama lain yang akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
for Revenge juga akan membawakan lebih dari 20 lagu yang diambil dari berbagai katalog rilisan mereka.
“Kami bakal membawakan lagu dari album pertama tahun 2009. Terus ada dari album kedua tahun 2013. Ada juga lagu-lagu kami era post-hardcore. Lagu-lagu lama itu bakal kami remake jadi sesuatu yang fresh,” janji Boniex.
Melalui konser spesial ini, for Revenge menyadari bahwa kita semua pernah mengalami fase keterpurukan, patah hati, dan kekecewaan dalam hidup. “Sang Derana” diharapkan menjadi katarsis tersendiri untuk menyembuhkan luka. Sebagai perayaan merangkul dan melepaskan kepedihan.
“Kami mengambil sudut pandang dari tiga sisi patah hati manusia. Dari hubungan antar manusia ke pasangan, keluarga, dan ke Tuhan. Kami bakal memperluas perspektif patah hatinya bukan hanya soal asmara. Hal itu akan kami angkat dari pemilihan lagu-lagu yang akan kami bawakan yang relatable ke tiga hal itu. Kemudian akan ada monolog-monolog yang mewakili kegelisahan itu,” imbuh Boniex.
Konsep-konsep spesial itu nantinya akan ditunjang dengan produksi teknis yang mumpuni.
“Karena ini konser perdana for Revenge, kami berkomitmen membuat fans mendapat pengalaman yang belum pernah dirasakan dari penampilan for Revenge sebelumnya. Dari set list, konsep kreatif, dan tata panggung akan dibuat dengan matang,” kata Hana Zain, CEO Katarsis Live.
for Revenge juga berkomitmen membuat konser tunggal ini dapat dinikmati seluruh penggemar mereka dari berbagai latar belakang lewat harga tiket yang terjangkau.
Tiket pre-sale kategori Festival dijual mulai 26 April 2025 dengan harga Rp129 ribu yang sudah sold out. Berikutnya tiket reguler dijual mulai 30 April 2025 dalam empat kategori, yaitu Festival Rp179 ribu, Tribun Rp229 ribu, Festival + Merchandise Bundling (t-shirt eksklusif) Rp439 ribu, Tribun + Merchandise Bundling (t-shirt eksklusif) Rp489 ribu, dan VIP + Merchandise Bundling (t-shirt eksklusif) + akses untuk menonton soundcheck Rp639 ribu. Tiket dapat dibeli melalui situs TipTip.id.