iMusic – Distrik Seni adalah sebuah art project platformyang mencoba menjawab kebutuhan ruang pemberdayaan, inovasi dan perkembangan marketplace serta ekosistem seni rupa Jakarta, yang selama ini sangat minim wadahnya baik di Jakarta maupun Nusantara. Distrik Seni mengembangkan konsep placemakingdan kolaborasi ekosistem seni untuk menjadi wadah berkreasi, eksperimentasi, dan distribusi serta penjualan karya.
Melanjutkan kesuksesan Distrik Seni X Sarinah di sesi pertama, Distrik Seni X Sarinah sesi kedua resmi dibuka untuk publik pada Jumat (09/09) bertempat di Gedung Sarinah Communty Mall lantai 6, dengan mengusung tema “Berkelanjutan!”. Melalui tema ini, Distrik Seni X Sarinah berharap dapat memberikan respon terhadap berbagai permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi di Indonesia melalui karya-karya seni yang diekspresikan oleh para seniman yang tergabung dalam pameran sesi kedua ini.
Sebagai pameran seni yang menjadi pusat pelestarian budaya, Distrik Seni X Sarinah merangkul seniman lokal untuk mengeksplorasi gagasan berkelanjutan melalui sudut pandang budaya lokal, sehingga pameran yang diselenggarakan Distrik Seni X Sarinah tidak hanya mengusung semangat kebangkitan ekosistem seni Indonesia, tetapi juga sebagai ruang edukasi budaya yang sejalan dengan nilai-nilai Berkelanjutan!
Perbedaan yang paling mencolok dari pagelaran Distrik Seni X Sarinah sesi kedua kali ini adalah, bergabungnya Dewa Budjana, Heri Dono dan Jay Subyakto sebagai kolaborator yang akan menampilkan karya-karya unik mereka dalam merespon tema Berkelanjutan!, melalui medium yang unik dan tentunya belum pernah ditampilkan pada pagelaran pameran seni lain di Indonesia.
“Kami membagi area pameran Distrik Seni ke dalam 4 jenis ruangan, yaitu: Ruang Dr. Ir. Soekarno, Ruang Garda, dan Ruang Berdikari. Selain itu ada sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk aktivasi program publik. Setiap ruangan memiliki karakteristiknya masing-masing yang berjangkar pada tema Berkelanjutan!”, terang Heri Pemad, Direktur Artistik Distrik Seni.
“Selain itu, akan ada aktivitas di luar presentasi karya dalam bentuk program-program publik. Program publik ini akan dihadirkan secara rutin setiap minggunya selama durasi 3 bulan kedepan. Rangkaian program publik yang akan dipertunjukkan mencakup: Satu bulan pertama, akan menampilkan pameran karya kolaborasi Dewa Budjana dengan seniman-seniman ternama Indonesia yang akan diakhiri dengan lelang karya untuk charity”, tambah Heri Pemad lagi.
Sementara itu Morine Rociana, Direktur Mojisa Creativemenjelaskan, melalui pameran seni yang diselenggarakan, Distrik Seni X Sarinah ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menyadari bahwa tradisi, adat istiadat, dan budaya lokal sebenarnya sudah mengajarkan kita untuk hidup secara Berkelanjutan.
Distrik Seni X Sarinah melihat bahwa trend gaya hidup berkelanjutan anak muda Indonesia saat ini membuka peluang untuk gerakan kembali menerapkan nilai dan budaya lokal yang sudah ada sebelumnya di kehidupan sehari-hari seperti semangat menjaga hutan yang dilakukan oleh masyarakat adat Papua ataupun penggunaan perabotan rumah tangga yang ramah lingkungan seperti Besek dan daun pisang untuk membungkus makanan, hal tersebut menunjukkan secara tidak langsung kebiasaan masyarakat lokal sudah mengajarkan untuk memanfaatkan alam sesuai kebutuhan dan melarang adanya eksploitasi lingkungan yang berlebihan.
Farah Wardani, Penata Artistik Distrik Senidalam sesi gelar wicara bersama media, menjelaskan
“Kami menyadari bahwa isu keberlanjutan bukan lagi hal yang asing di masyarakat khususnya anak muda Indonesia saat ini. Munculnya kesadaran anak muda atas berbagai permasalahan yang ada saat ini mendorong Distrik seni untuk mengangkat Berkelanjutan! sebagai tema sesi kedua sekaligus gerakan sosial yang mendorong anak muda untuk mengambil peran dalam mewujudkan lingkungan, sosial, dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Melihat antusiasme 16.000 pengunjung di sesi pertama, Distrik Seni X Sarinah optimis mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menggali kembali nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Kami berharap bersama masyarakat dan pemerintah dapat mewujudkan ekosistem seni rupa yang berkelanjutan di Indonesia dan mendukung tercapainya target SDGs Indonesia tahun 2030”.
Daftar Seniman yang karyanya ikut dilibatkan diDistrik Seni x Sarinah Sesi Kedua sebagai berikut : Angki Purbandono, Arahmaiani, Ari Bayuaji, Arin Dwihartanto Sunaryo, Asmudjo Jono Irianto, Devfto Printmaking Institute, Eddi Prabandono, Entang Wiharso, Gerilya, Hanafi, Heri Dono, I Gusti Ngurah Udiantara, I Made Djirna, Iwan Effendi, Jay Subyakto, Maharani Mancanagara, Maryanto, Meliantha Muliawan, Moch. Hasrul, Mohammad Taufiq (Emte), Nasirun, Natas Setiabudhi, Naufal Abshar, Nindityo Adipurnomo, Sirin Farid Stevy, Tisna Sanjaya, Uji Hahan Handoko, Vincent Rumahloine dan Wulang Sun
Dengan semangat Berkelanjutan!, Distrik Seni x Sarinah mengajak masyarakat Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan berkelanjutan tahun 2030 melalui seni dan budaya yang tidak hanya dipandang dari disiplin kesenian secara spesifik, tetapi juga beririsan dengan isu kemasyarakatan di Indonesia. Distrik Seni buka setiap hari mulai pukul 10:00-21:00, pembelian tiket dapat dilakukan secara online melalui loket.com atau secara on the spot.
Distrik Seni buka setiap hari mulai pukul 10:00 – 21:00 WIB, pembelian tiket dapat dilakukan secara online melalui loket.com atau secara on the spot. Informasi lebih lanjut mengenai Program Distrik Seni X Sarinah, kunjungi website www.distrikseni.com atau Instagram @distrik.seni. @fransiscuseko19