iMusic – Jakarta,
13 Maret 2020 – Peristiwa konflik apapun bentuknya pasti
meninggalkan luka. Beberapa tenggelam dalam gelap, beberapa berhasil keluar
dari kegelapan dan menuju cahaya menjadi sinar untuk sekitarnya. Belajar dari
peristiwa ini, Tashoora (Danang Joedodarmo, Dita Permatas, Gusti Arirang, dan
Ikhwan Hastanto) merilis single bertajuk “Sintas”, lagu yang menangkap kisah
bangkitnya para penyintas konflik yang juga berkontribusi langsung pada
kemanusiaan di sekitarnya.
“Sintas” adalah
hasil kerjasama Tashoora dan Narasi. Lagu ini dicipta untuk dipergunakan
sebagai soundtrack resmi The Invisible Heroes, sebuah serial
dokumenter oleh Narasi dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Universitas
Paramadina. Serial ini sudah bisa ditonton daring sejak 11 Maret 2020. The
Invisible Heroes adalah rekam jejak perjuangan para penyintas konflik dalam
menjalani hidup sehari-hari sembari berusaha melupakan bayangan kepahitan masa
lalu. Penyintas yang diangkat serial ini tidak terbatas hanya pada konflik
perang saja, namun juga diskriminasi rasial, konflik berbasis gender dan kelas,
bencana alam, body-shaming, hingga perundungan.
“This is the
perfect song for the movie. Mudah-mudahan bisa membantu kita, siapapun yang
punya luka, mendengarkan lagu ini bisa jadi mantra kita saling menguatkan.”–Najwa
Shihab
“Kami senang
sekali bisa bergerak bersama Narasi dan PUSAD untuk mengawal isu-isu yang
memang perlu diperjuangkan,” ujar Gusti Arirang. Durasi pengerjaan karya ini
memakan waktu satu bulan. Lagunya sendiri ditulis secara kolektif oleh seluruh
personil Tashoora. “Sintas” berupaya membawa perspektif penyintas konflik dalam
perjuangannya keluar dari bayang-bayang masa lalu. Menolak “mati” dan
menguatkan sesama menjadi pesan yang dibawa.
“Harapan saya
semoga lagu ini bisa menjadi soundtrack untuk menguatkan para penyintas
konflik, dan bisa menjadi pengingat untuk saling menguatkan.”– Adryanto
Pratono, CEO Juni Records
“Selain harus
menghadapi trauma dan berdamai dengan diri sendiri, para penyintas juga
berhadapan dengan masyarakat yang terjebak pada stigma-stigma yang merendahkan.
Untuk menjadi lebih kuat kita harus berjalan bersama-sama, harus saling
menguatkan. ” ujar Danang.
“Kebenaran itu
selalu lebih keras dibandingkan kebathilan dan kebohongan-kebohongan yang
menyertai dia. Seberapa pun kebenaran itu tertutupi, ia pasti selalu bisa
didengar, dirasa, dan dilihat oleh nurani manusia. Jadi, jangan takut, jangan
menyerah.” – Nugi Wicaksono, Reality Club.
Setelah
sebelumnya selalu mengolah karya secara mandiri, kali ini Tashoora menggandeng
Heston Prasetyo sebagai produser single. “Prosesnya cepat. Awalnya ketemu
Heston untuk bicara soal isu dan ide-ide, kemudian ditindaklanjuti dengan
workshop dua kali. Langsung jadi, sepakat direkam,” jelas Dita. Proses Mixing
“Sintas” dikerjakan oleh Stevano, sedangkan Mastering dipercayakan kepada Andy
Miles di Stardelta Mastering, Britania Raya. Lagu direkam sepenuhnya di Bro’s
Studio, Jakarta Selatan.
“Lagu ini bisa
berbicara untuk banyak orang. Misalnya, keadaannya ditekan masyarakat, perasaan
tidak diterima, atau perasaan ingin melawan. Jadi, pesannya itu bisa
tersampaikan ke banyak hal.” – Heston Prasetyo, Produser “Sintas”
Bekerja sama di
dua rilisan sebelum ini, Antonius Dian kembali dipercaya untuk
mengerjakan artwork single Tashoora. Dalam merespons cerita lagu,
Antonius melakukan interpretasi “Sintas” lewat dua individu, satu berjubah
kalender dan satu bertopeng lilin, yang sedang beradu panco di dalam sebuah
kerangka kubus. Lilin melambangkan harapan bagi penyintas, kalender
melambangkan momen-momen traumatis yang telah dilalui, dan adu panco
melambangkan perjuangan dan pertahanan. Kerangka kubus diartikan sebagai batas ruang
gerak yang dimiliki para penyintas
“Sintas” adalah
lagu pertama yang dirilis Tashoora pada 2020 sekaligus jadi penanda atas
bergabungnya Ikhwan Hastanto di grup musik ini. Awan, panggilan akrabnya, resmi
melengkapi Tashoora yang sudah tujuh kali berganti formasi. “Sintas’ secara
harfiah berarti bisa dan terus bertahan. Kata ini selain memang didapuk sebagai
judul untuk menjelaskan peristiwa yang dialami penyintas konflik, juga kurang
lebih menjelaskan perjalanan Tashoora dalam empat tahun terakhir,” tutup Awan.
“Sintas” bisa didengarkan mulai 13 Maret 2020 di berbagai digital streaming platforms seperti Spotify, iTunes, JOOX, Deezer, dan lain-lain. (FE)