iMusic – Dalam hidup, kita selalu dihadapkan dengan pilihan. Ada yang mudah ada yang sangat rumit. Tapi saat kita hadir ke dunia ini, kita tak bisa memilih untuk dilahirkan dan dibesarkan oleh siapa. Safira lahir dan tumbuh di keluarga akademisi, yang membuatnya akrab dengan berbagai keilmuan dan sekarang sedang menggapai cita-cita sebagian besar anak Indonesia, jadi Dokter. Saat ini Safira telah menyelesaikan sarjana kedokterannya dan juga mengikuti kuliah jurusan komunikasi. Semua dijalani dengan hasil sangat memuaskan.
Keilmuan Safira ternyata bukan hanya di dunia akademis semata, tapi Safira juga memiliki talenta bermusik dan menulis. Sejak di bangku SMP Safira akrab dengan karya lagu dan puisi. Ditambah kemampuannya menangkap segala yang tersirat di sekelilingnya, lirik lagu pun jadi mainannya sehari hari.
Seperti yang tertuang dalam single pertamanya, I Wanna Be Loved. Ini bukan lagu rengekan seorang gadis remaja yang ditinggal lari pacarnya. Namun cerita seorang remaja yang tak bisa memilih kehidupannya hingga hadir di dunia ini berbekal virus atau keadaan yang tak bisa diubahnya. Seorang remaja yang ditemui Safira saat mengikuti ibunda beraktifitas sosial dengan kelompok yang terpinggirkan. Seorang remaja yang tak tahu kenapa orang-orang menghindarinya. Seorang remaja yang akhirnya menjadi bagian dari keluarga besarnya, karena Safira menangkap pesan yang disiratkan sang gadis, bahwa dia hanya ingin disayangi.
I Wanna Be Loved dirangkai dengan lirik yang sangat dalam, juga notasi yang membius. Berbekal teknik vocal yang dipelajarinya sejak duduk di bangku SMP, Safira selalu membuat orang orang terdekatnya terpukau. Tak heran jika orang tua dan kakaknya sangat mendukung cita citanya selain dokter ini. Untuk mengemas lagu ini menjadi lebih dramatis, Safira mengajak Gatz, seorang arranger yang sudah menangangi para diva Indonesia.
Makin sering dinyanyikan, Safira merasa lagu ini bukan hanya menggambarkan cerita gadis remaja itu. I Wanna Be Loved juga mewakili kaum marginal serta orang-orang yang merasa terbuang karena terdiskriminasi masyarakat sekelilingnya. “ Aku merasa lagu ini juga menggambarkan, bahwa aku atau siapapun mereka berharap dan berhak mendapat cinta selayaknya manusia lainnya. Aku tidak ingin kehilangan kasih sayang dari orang di sekelilingku. Makanya aku selalu berusaha sepenuh hati untuk memberikan yang terbaik, atau menjadi yang terbaik yang aku bisa,dan rasanya kita semua bisa memahami, tak semua orang bisa mendapatkan kasih sayang dari orang orang terdekat, “, ungkapnya. Sementara itu saat dia memperdengarkan lagu ini ke teman temannya, Safira mendapat surprise, karena mereka juga merasa terwakili dengan lagu ini. Walau hanya lewat beberapa penggal liriknya.
I Wanna Be Loved juga bukan hanya sebuah lagu. Tapi menjadi bagian dalam kehidupan Safira. Makanya Safira menggagas sebuah movement I Wanna Be Loved program yang bertujuan membagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. “ Tidak harus bagi-bagi uang, karena kadang bernyanyi bersama saja sudah bisa membuat mereka bahagia,” tuturnya berbagi pengalamannya bergaul dengan para anak jalanan dan pengamen.
Safira tak ingin berjuang sendiri dalam program I Wanna Be Loved ini. Safira mengajak semua pelaku industri, penikmat musik untuk bergabung dalam I Wanna Be Loved. Bisa dengan dating ke gigs, mengikuti online program, ataupun cukup dengan memutar lagu I Wanna Be Loved yang sudah tersedia di semua gerai musik digital.
Mari kita bersama membagi kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan. Dan jangan lupa menikmati kasih sayang yang kita dapatkan. Semoga I Wanna Be Loved bisa mewakili kita semua. Dan menjadi lagu yang mengingatkan kita pada kekuatan kasih sayang. Let share the love, (SPR)
iMusic.id – Irfan Darwis kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Hilang Akal Sehatku”. Single ke 4 yang mempertegas konsistensi Irfan Darwis dalam berkarya dan juga termasuk bagian dari proyek musik Irfan Darwis pada tahun ini.
Dan sejak awal tahun 2024 ini sudah menyiapkan sebuah Extended Playlist (EP) yang berisikan lagu lagu yang telah dirilis secara berkala hingga akhir tahun ini.
Single “Hilang Akal Sehatku”, kali ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman yang sangat dalam mencintai seseorang yang ternyata malah mempermainkan perasaan dia, namun meski sudah tahu orang yang sangat dicintainya sikapnya seperti itu tetapi dia seakan tidak peduli dan tetap cinta apapun yang terjadi.
“Kisah ini mengajarkan kepada saya terkadang memang cinta itu membuat kita kuat namun terkadang juga membuat kita jadi naif dan kehilangan akal sehat”, Ujar Irfan Darwis.
Cinta sejati memang seharusnya diperjuangkan tapi jika cinta itu tak lagi berhak diperjuangkan sebaiknya direlakan, namun semua orang berhak untuk berjuang demi Cinta yang mereka yakini, ‘Lanjut Irfan Darwis. Dengan lirik yang lugas dan tegas seperti pada lirik “Tak peduli harus sakitku berkali kali, berulang ulang kau menyakiti, patahkan hatiku,diriku tetap slalu Cinta”.
Lirik ini menggambarkan betapa kuat perasaan cinta seseorang dalam mencinta namun di satu sisi menggambarkan betapa naif nya seseorang yang berjuang untuk cintanya..
Aransemen lagu “Hilang Akal Sehatku” sangat terpengaruh dari lagu lagu drama Korea yang begitu khas dengan musik stringnya yang begitu indah digabungkan dengan konsep sentuhan piano dan musik string yang selalu menjadi ciri khas Irfan Darwis di setiap lagunya menghasilkan perpaduan yang begitu selaras dan sangat enak untuk didengar.
Single “Hilang Akal Sehatku” ini keseluruhan aransemen dan komposisi musiknya masih dikerjakan di Bangka Belitung di Shoka Music Studio yang merupakan salah satu Studio rekaman terbaik di Bangka Belitung sedangkan pengambilan vokalnya sendiri di Makassar
Dengan lagu ini semoga para pendengar musik di Indonesia semakin menikmati dan bisa mengenal ciri khas dari karya karya saya,dan selalu berharap selalu mendukung para musisi musisi dalam negeri agar selalu terus konsisten dalam berkarya. Salam Musik Indonesia. (FE)
iMusic.id – UNCLS merilis single ketiganya dengan menggandeng Grace Kleo sebagai vokal. Lagu yang berjudul “Percuma” bertemakan cinta dirilis pada Oktober 2024. Musik bernuansa romantis yang dipadukan dengan suara vokal yang kuat.
UNCLS terbentuk dari dua orang yaitu Uncls W dan UnclsJ yang telah lama berkecimpung di industri musik Indonesia. Uncls W pernah beberapa kali bekerja sama dengan musisi dan penyanyi ternama di Indonesia, antara lain menjadi stage music director untuk Laluna, Marcell Siahaan, Andre Hehanusa, dan lain-lain.
Pernah juga menjadi arranger dan komposer untuk Joeniar Arief. Uncls J pernah bekerja sama dengan Eka Gustiwana dalam membuat produksi musik “BUCIN”. Selain itu, pernah menjadi session recording as a saxophonist, dan lain-lain.
UNCLS akan mengeluarkan single-single yang lain dengan menggandeng vokalis ataupun musisi lain di Indonesia.
Single ketiga UNCLS menggandeng vokalis yang bernama Grace Kleo, lagu ini menceritakan tentang perasaan seorang wanita yang kecewa kepada laki-laki pujaan hatinya karena dikhianati. Lagu ini adalah kelanjutan dari single pertama dan kedua UNCLS yang berjudul “Haruskah ku” dan ‘Jadian”.
Single ini juga sangat terasa lebih istimewa lagi karena diproduseri sendiri oleh UNCLS. Ini adalah sebuah tantangan yang sangat hebat baginya. Lagu ini merupakan bentuk kecintaannya pada music romantic ballad.
Terdengar dari komposisi lagu ini terinspirasi dari lagu-lagu romantis. Sebelumnya, kita tau jika UNCLS sendiri bermain sesuai dengan artis Indonesia yang bekerja sama, tapi kali ini, UNCLS hadir dengan karya-karya idealisnya sendiri namun tidak menghilangkan tren pasar musik Indonesia. Di karya ini diproduseri, dikomposisi, di-arrange sendiri oleh UNCLS, termasuk vocal directing.
Untuk dapat membagikan cerita yang lebih dalam tentang single-nya, UNCLS punya keinginan untuk dapat mengadakan intimate showcase sehingga para pendengarnya dapat mendapatkan wadah menyalurkan emosi atau isi hati mereka saat datang di showcase tersebut. Single “Percuma” yang merupakan bagian dari EP Debut UNCLS sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform, dan video musiknya dapat disaksikan di Channel Youtube resmi UNCLS.(FE)
iMusic.id – Tansyah, soloist berbakat asal Karawang, resmi meluncurkan EP perdana berjudul “Menuju Titik Temu.” EP ini terdiri dari lima lagu yang menggambarkan berbagai aspek dalam hubungan romansa, dari jarak jauh hingga konflik batin yang sering dialami banyak orang.
EP “Menuju Titik Temu” menceritakan lika-liku kehidupan dalam hubungan, dengan fokus pada tema hubungan jarak jauh, selisih paham, dan tantangan emosional yang dihadapi oleh banyak pasangan. Tansyah berharap karya ini dapat menjadi cermin bagi pendengar dan memberikan pelajaran berharga tentang cinta dan pengertian.
Tracklist EP Menuju Titik Temu:
Menuju Titik Temu, Menggambarkan kerinduan dalam hubungan jarak jauh, lagu ini memberikan semangat bagi mereka yang tengah menjalani LDR.
Manis Racun di Bibirmu, Berduet dengan Keisya, lagu ini menyentuh tentang pahitnya kisah asmara yang sering kali melibatkan emosi yang mendalam. Pesan dari lagu ini adalah pentingnya berani keluar dari hubungan yang tidak sehat.
Kemarilah Tenang, Sebuah ungkapan dari rasa gelisah yang tak terhindarkan, lagu ini mengajak pendengar untuk tetap bertahan meski berada dalam kondisi sulit.
Senandika, Lagu ini adalah refleksi dari pergolakan batin yang sering kita alami. Dengan lirik yang menyentuh, Tansyah berbicara kepada diri sendiri, menciptakan kedalaman emosional.
Selalu-lalu, Menyampaikan pesan tentang harapan dan keberanian untuk menghadapi rintangan, lagu ini mengajak pendengar untuk selalu bersemangat meski dalam keadaan sedih.
Proses kreatif EP ini memakan waktu hampir dua tahun, di mana Tansyah meracik setiap lirik dan melodi dengan penuh dedikasi. Dengan hadirnya EP “Menuju Titik Temu,” Tansyah berharap dapat memberikan ketenangan dan inspirasi bagi pendengar, serta membantu mereka melewati masa-masa sulit dalam hidup.
“Dari pengalaman patah hati hingga menemukan cara untuk menerima, EP ini adalah perjalanan emosional yang ingin saya bagikan kepada semua orang. Cinta sejati adalah tentang mengikhlaskan,” ungkap Tansyah.
EP “Menuju Titik Temu” kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital. Mari dukung perjalanan musik Tansyah dan nikmati setiap kisah yang tertuang dalam liriknya. (FE)