Connect with us

iMusic

Vern, Unit rock alternative asal Jaksel rilis single ke 8, “I Dont Care”.

Published

on

iMusic.idVern, band asal Jakarta Selatan yang memulai rilisannya sejak tahun 2021 merilis single ke-8 mereka pada 8 Agustus bertajuk “I Don’t Care”.

Selain merilis audionya, Vern juga meluncurkan video musik “I Don’t Care” yang terlihat begitu menyala dengan background merah dan membuat kepala mengangguk-angguk mengikuti ritmik musik dari single terbaru band rock alternatif tersebut.

Seperti dikutip dari Budi, gitaris Vern yang juga pencipta lagu “I Don’t Care”, lagu ini bercerita tentang sebuah kemuakan akan komentar dan pandangan masyarakat yang selalu mencampuri urusan orang lain, dan akhirnya kita harus memilih untuk tidak mempedulikan komentar dan pandangan tersebut untuk terus maju dengan pandangan sendiri.

Karena pada akhirnya jalan hidup kita adalah kita sendiri yang akan menentukan dan menjalaninya. Rully, sang bassis Vern juga menambahkan meskipun jenis musik mereka saat ini tidak begitu populer, namun Vern tetap akan fokus dengan karakter musiknya saat ini, meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada variasi pada lagu-lagu lainnya.

Video musik “I Don’t Care” dibuat oleh bassist mereka, Rully, yang menjadi art director serta editor untuk video klip mereka ini. Dengan nuansa merah hitam, video ini memang ingin menampilkan sebuah kemarahan namun tetap ingin ditampilkan dengan cara yang sederhana. Lagu ini dirilis dalam bentuk audio di berbagai digital streaming platform (DSP) seperti spotify, apple music, deezer dan lain-lain serta dalam bentuk music video di channel youtube mereka.

Untuk produksi musik, Vern masih mempercayakan Spadan Swara mulai dari proses rekaman, mixing hingga mastering. Dikutip dari Akbar, sound engineer dan produser dari Spadan Swara yang menggarap seluruh lagu Vern, mereka memang mengusung nuansa musik yang populer di era 90an akhir hingga 2000an awal, namun secara produksi, mereka berusaha untuk memproduksi musik mereka dengan sound yang lebih modern agar lebih menyesuaikan dengan musik-musik yang ada saat ini.

Dimulai dengan riff bass yang berdistorsi, disambung dengan hentakan bass drum dan masuk riff gitar yang catchy dengan nuansa grunge yang kental seperti musik grunge di era 90an hingga 2000an awal. Sedikit mengingatkan pada musik-musik Nirvana, Pearl Jam dan musik-musik ‘Seattle Sound’ lainnya pada zaman itu.

Vern yang saat ini sedang menggarap full album pertamanya pernah 2 kali masuk dalam nominasi Radio Wigwam (salah satu radio indie di Inggris Raya) pada tahun 2021 dan 2023. Mereka saat ini digawangi oleh Piero (vocal), Rully (bass), Budi (guitar) dan Rheza (drum) dan masih setia dengan genre musik Rock Alternative yang berkiblat pada era 90an akhir dan 2000an awal. Meskipun terdapat sedikit perbedaan nuansa musik dengan formasi pertama, namun Vern tetap konsisten di jalur rock alternatif dan mengusung tema kehidupan sosial.

Piero, vokalis mereka, menyebutkan bahwa hingga saat ini Vern memang masih berkarya dengan lagu-lagu dengan bahasa Inggris. Namun dalam album yang sedang mereka garap saat ini, akan ada beberapa lagu dengan bahasa Indonesia. Menurut Reza, sang drummer, mengatakan bahwa mereka juga sudah memikirkan untuk mulai menggarap lagu-lagu berbahasa Indonesia seiring dengan banyaknya permintaan dari teman-teman dan penikmat musik Vern sendiri.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading