Connect with us

iMusic

Waode ‘POPA’ Rilis Single Perdana,“Cinta Tanpa Tapi”.

Published

on

iMusic – Kemenangan Waode Heni Andraini di ajang Pop Academy (POPA) Indosiar mengantarkannya pada banyak hal. Mulai dari membawa pulang piala POPA, uang tunai Rp 350.000.000,-, hingga mendapatkan lagu dari Melly Goeslaw yang berjudul “Cinta Tanpa Tapi”.

Waode mengikuti audisi ajang pencarian bakat Pop Academy Indosiar atau POPA di tahun 2020. Semua bermula dari Baubau, kota kelahirannya, di Sulawesi Tenggara. Kala itu, Waode mengikuti audisi online. Meski sempat kesulitan karena koneksi internet yang kurang bagus, Waode berhasil lolos audisi.

Waode sukses meraih platinum ticket dan lolos ke babak 40 besar. Dalam perjalanannya, Perempuan yang akrab disapa Odew ini sempat berada di bottom 2 sebanyak tiga kali karena voting-nya yang rendah. Hingga akhirnya, Waode berhasil melewati Grand Final Top 4, menjadi pemenang POPA Indosiar, serta mendapatkan lagu kemenangan dari Melly Goeslaw.

“Dari dulu, aku suka sekali lagu-lagu Teh Melly. Pertama kali aku mendengar “Cinta Tanpa Tapi”, aku menangis karena ingin memiliki lagu tersebut. Sekarang, lagu tersebut milikku dan aku sangat bersyukur. Perjuangannya benar-benar tidak mudah,” kata Waode.

“Cinta Tanpa Tapi” pun menjadi single perdana Waode sekaligus penanda bahwa dirinya telah siap untuk berkarier lebih serius di industri musik Indonesia

“Lagu “Cinta Tanpa Tapi” sangat spesial karena ini adalah rekaman pertamaku. Prosesnya sangat seru dan aku mendapatkan treatment yang sangat baik dari Trinity Optima Production. Aku juga diberikan kejutan dengan kemunculan Coach Irvnat Natadiningrat yang menjadi Vocal Director-ku. Ini semua bagai mimpi yang menjadi kenyataan,” tutur Waode.

Single perdana Waode ini terdengar berbeda dengan versi yang ia nyanyikan di konser kemenangan. Aransemennya sengaja diubah agar lebih easy listening dan fresh di telinga pendengar.

“Lagu “Cinta Tanpa Tapi” ciptaan Teh Melly ini aransemennya tidak neko-neko dan light. Liriknya cukup dalam, mudah diingat, aransemennya tidak berlebihan. Semoga “Cinta Tanpa Tapi” bisa menjadi soundtrack hidup banyak orang dan membukakan jalan panjang untuk Waode menuju kesuksesan,” jelas Simhala Avadana, A&R Trinity Optima Production.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Harsiwi Achmad selaku Direktur Surya Citra Mandiri.

“Indosiar bangga telah melahirkan Bintang Pop muda untuk bersaing di industri musik Indonesia. Waode memiliki range vokal yang lebar, karakter vokal powerful, dan khas. Sangat tepat jika Waode berhasil menjadi juara Pop Academy Indosiar 2020.  Kami akan memberikan wadah seluas-luasnya untuk Waode dan semua lulusan POP Academy 2020. Salah satunya dengan rekaman single kemenangan lagu “Cinta Tanpa Tapi” yang sudah kami persiapkan sejak awal kompetisi. Semoga lagu ini menjadi pijakan awal karier Waode untuk memantapkan langkah dan mampu menjadi Top Hits yang digemari seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

“Semoga masyarakat Indonesia menerima dan mendengarkan single pertamaku ini. Semoga “Cinta Tanpa Tapi” viral, banyak yang suka, dan membuatku semakin bersemangat untuk menghadirkan single-single lainnya,” tutup gadis kelahiran Baubau, 2 Mei 1997 ini. (FE)

iMusic

Dua solois asal Semarang, Dipaaa dan Leni rilis single “So What If It’s Not Jakarta”

Published

on

iMusic.id – Dua solois asal Semarang, Dipaaa dan Leni Ibrahim baru saja merilis single kolaborasi bertajuk “So What If It’s Not Jakarta”. Diluncurkan sejak R7 Juli 2025 di semua platform streaming music, musisi elektronik independen Dipaaa berkolaborasi dengan vokalis Leni Ibrahim dalam single terbaru mereka tersebut.

“So What If It’s Not Jakarta” adalah sebuah track elektro penuh warna yang merekam semangat dan dinamika kota Semarang dari Dipaaa. Dengan beat yang enerjik dan vokal dreamy dari Leni Ibrahim, lagu ini menjadi semacam pernyataan : Jakarta bukan satu-satunya pusat kreativitas.

Single ini terinspirasi oleh aliran electro-pop asal Jakarta, White Chorus, yang dikenal dengan gaya synth-layered dan nuansa nostalgia-nya. Pengaruh itu terasa di produksi lagu, tapi tetap dibalut dengan identitas Semarang yang kuat dan orisinal lewat visi Dipaaa dan Leni Ibrahim.

“Awalnya ini project iseng banget, Cuma nyari kegiatan aja, Tapi lama-lama kok lagunya jadi asik, akhirnya kami seriusin dan rilis aja.” Jelas Dipaaa.

Dengan lirik yang secara halus menantang cara pandang yang terlalu Jakarta-sentris, “So What If It’s Not Jakarta” mengajak pendengar untuk membuka mata bahwa kota-kota lain seperti Semarang juga punya kultur, punya keramaian, dan punya karakter sendiri yang layak dirayakan.

Single ini telah didengarkan di semua platform musik digital mulai tanggal 7 Juli 2025. Nyalakan lagunya. Rasakan kotanya. Semarang juga punya cerita.

Continue Reading

iMusic

Neola J. luncurkan single perdana “Cukup Hadirmu”

Published

on

iMusic.id – Di usianya yang menginjak 15 tahun ini, Neola J. memberanikan diri melangkahkan kaki di kancah musik Indonesia dengan merilis single “Cukup Hadirmu

Neola J., penyanyi muda berbakat dari Semarang, secara resmi meluncurkan single perdananya yang berjudul “Cukup Hadirmu”. Single ini menjadi langkah awal Neola J. dalam menapaki kariernya di kancah musik Indonesia kepada khalayak melalui karya orisinalnya di bawah label PAS (Produksi Alit Sinyo).

Lagu Neola J. “Cukup Hadirmu” digarap oleh Alit Sinyo, seorang musisi dan produser yang menangani seluruh proses produksi, mulai dari penulisan lagu, aransemen, hingga mixing dan mastering.

Dengan karakter suara yang sengau dan husky voice yang khas, Neola J. membawakan lagu yang mengisahkan makna kehadiran seseorang yang mampu menjadi cahaya, pendukung, dan sumber kasih sayang di tengah kesepian dan ketidaksempurnaan hidup.

“Ini merupakan ungkapan terima kasih yang teramat dalam tentang kehadiran seseorang yang begitu berarti dalam hidup. Bisa untuk orangtua, anak, sahabat, pasangan, atau siapa pun itu,” ujar gadis remaja yang energik dan ceria ini.

Dalam proses kreatifnya, Neola J. turut terlibat aktif sejak awal. Ia mengungkapkan keinginannya untuk membawakan lagu yang sederhana, jujur, tetapi penuh makna, yaitu tentang sosok yang kehadirannya saja sudah cukup untuk memberi arti dalam hidup. Alit Sinyo kemudian mewujudkan ide tersebut ke dalam komposisi musik yang hangat, dipadukan dengan lirik yang mengalir penuh emosi.

Proses rekaman vokal dalam single ini dibimbing oleh Gendonesia, seorang vocal director berpengalaman, yang membantu Neola J. menemukan warna vokal alaminya sekaligus memperkuat sisi emosionalnya.

Tak hanya fokus pada produksi musik, penggarapan video klip untuk lagu ini juga dilakukan dengan serius. Kenomi berperan sebagai executive producer, memberikan dukungan penuh, baik dari sisi musik maupun video. Sementara itu, Dani Racman yang dipercaya sebagai videographer dan editor untuk video klip, berhasil menangkap momen-momen emosional dan kehangatan yang menjadi esensi lagu ini.

Melalui “Cukup Hadirmu”, remaja yang saat ini duduk di kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP)  ini berharap lagu ini dapat menjadi teman bagi mereka yang pernah merasa sendiri, mengingatkan bahwa kehadiran seseorang yang tulus mampu menjadi sumber kekuatan yang sangat berharga.

Ia juga berharap, lagu ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya di industri musik, serta menjadi karya yang bisa dinikmati dengan sepenuh hati. “Cukup Hadirmu” kini sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital (Spotify dan YouTube). Semoga single ini menjadi awal penanda baik eksistensi Neola J. di dunia musik dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas untuk selanjutnya. Mari kita nantikan!

https://youtu.be/-xtlVB4i1JA?si=HAncnLXO1ZSfgU8v

Continue Reading

iMusic

GIGI luncurkan single “Menari – nari”

Published

on

iMusic.id – GIGI resmi merilis single terbaru berjudul “Menari-nari”, sebagai langkah awal menuju peluncuran album penuh mereka yang akan datang, “Forever In The Air”. Single ini menjadi penanda kembalinya GIGI dengan warna musik yang segar namun tetap mengakar pada identitas mereka yang sangat kuat.

Sebagai pelengkap, Menari-nari juga hadir dalam bentuk video lirik bernuansa metropolitan dengan visual yang memberikan interpretasi artistik dari pesan lagu tersebut. Rilisan terbaru GIGI ini lahir dari semangat Armand, Budjana, Hendy, dan Thomas untuk kembali meramaikan industri musik Tanah Air dengan warna yang lebih segar dan relevan.

Lewat single ini, GIGI ingin menghadirkan sesuatu yang baru tanpa meninggalkan ciri khas mereka, sekaligus menjangkau generasi pendengar yang lebih luas, baik para penggemar setia maupun kalangan muda yang mungkin baru mengenal karya-karya GIGI. Harapannya, lagu ini bisa menjadi jembatan antara lintas generasi dan memperkuat eksistensi GIGI di panggung musik Indonesia. Selama ini GIGI dikenal dengan karakter pop-rock yang kuat dan aransemen musik yang kompleks.

Lewat single Menari-nari, mereka menghadirkan pendekatan baru yang lebih sederhana dan segar. Tanpa meninggalkan jati diri musikal mereka, GIGI menyuguhkan warna yang lebih ringan namun tetap penuh makna, sebagai bagian dari evolusi dalam perjalanan musik GIGI.

Dalam proses kreatif pun banyak variasi dan perubahan. Workshop lagu ini pertama kali digarap di Puncak, dengan aransemen yang lebih cepat dan nada yang berbeda. Namun seiring waktu, ritmenya diperlambat, disesuaikan agar lebih seimbang. Part-part baru bermunculan, termasuk keinginan untuk menambahkan solo Hawaiian atau harmonika. Tapi akhirnya, diputuskan: biarlah ini jadi lagu Gigi yang utuh berempat, apa adanya.

Bahkan solo gitar yang tadinya hanya “guide” untuk sementara, dibiarkan tetap hidup hingga proses mixing terakhir. Karena seperti masa lalu, kadang hal yang tak direncanakan justru paling layak untuk dibiarkan tinggal.

Single terbaru Gigi “Menari-nari”, kini bisa didengarkan hari ini di layanan digital streaming platforms seperti Spotify, Apple Music, Deezer, YouTube Music dan lain-lain.

Continue Reading