iMusic.id – Mengawali bulan kasih sayang, Februari, Yovie & Nuno siap meluncurkan single terbaru mereka. Namun, ada yang berbeda karena ini bukanlah single baru, melainkan remake dari lagu lama Yovie & Nuno yang rilis pada 2007 silam, “Bunga Jiwaku”.
Menurut Muchamad Ahadiyat, atau Diat, yang mengisi bagian gitar, ide membuat ulang hits Yovie & Nuno ini diusulkan oleh Yovie Widianto sendiri bersama dengan manajemen. Dari situ, para anggota band pun berdiskusi untuk memilih beberapa lagu lama dan salah satunya terpilihlah “Bunga Jiwaku”.
“Salah satu alasan Yovie & Nuno memilih lagu ini karena secara lirik dan notasi, masih terasa relate untuk didengarkan di masa sekarang dan oleh siapa pun. Akhirnya, kami putuskan merekam lagu lama dengan aransemen dan warna suara yang berbeda karena vokalis baru kami memiliki karakter dan timbre yang berbeda dari vokalis terdahulu,” jelas Diat.
Tidak ingin sekadar me-remake, Yovie & Nuno menghadirkan aransemen yang berbeda di “Bunga Jiwaku” versi terbaru ini.
“Aransemennya bisa dibilang cukup berbeda, terutama dari segi irama, line bass, dan juga ornamen-ornamen instrumen pelengkapnya,” cerita Ady Julian, sang keyboardist.
Hal senada juga diungkapkan oleh Diat bahwa aransemen kali ini ingin terasa lebih kekinian agar bisa diterima di generasi pendengar musik sekarang.
“Secara aransemen, lumayan berubah banyak karena kami ingin mencoba formula yang lebih modern agar bisa masuk di generasi sekarang. Tapi, secara bagan dan notasi lagu tentu tidak berubah, hanya ada penambahan bagan yang berbeda dari sebelumnya. Di lagu ini, kami dibantu Ari Renaldi sebagai produser, sementara Mas Yovie sebagai co-producer.” Ungkap Diat.
Menyanyikan ulang remake dari lagu hits ini jelas menjadi salah satu hal yang menyenangkan bagi Chico Andreas sebagai vokalis Yovie & Nuno terbaru yang tidak melihat itu sebagai tantangan.
“Dibawa enjoy saja supaya nyanyinya bisa terbawa berbunga-bunga. Aku sendiri juga tidak khawatir bagaimana lagu ini nantinya akan diterima oleh Teman Yovie Nuno, baik yang lama atau yang baru, karena ciri khas dan warna Yovie & Nuno tidak hilang, hanya dibuat lebih kekinian.”
Sedikit berbeda dengan Chico, Adhyra Yudhi (vokalis) menyebutkan bahwa membawakan lagu ini memang memberi tantangan tersendiri baginya, namun ia percaya akan satu hal.
“Jika mengerjakan apa pun dengan sepenuh hati, termasuk menyanyikan sebuah lagu, hasilnya pasti akan sampai ke hati para pendengar. Terlebih lagi, kami dibantu oleh orang-orang yang hebat di bidangnya untuk mengerjakan single ini sehingga menjalani proses rekamannya jadi terasa mudah. Aku sendiri merasa excited karena dipercaya untuk memberikan warna baru di lagu ini. Semoga aransemen yang lebih modern bersama karakter vokalku dan Chico di lagu ini bisa membawa para pendengar mengenal warna baru di Yovie & Nuno.”
Diat pun mengungkapkan bahwa proyek remake ini bertujuan memberikan sentuhan berbeda bagi lagu-lagu lama Yovie & Nuno.
“Intinya, kami menawarkan warna vokal baru untuk lagu-lagu lama kami yang dirilis kembali bersama vokalis baru. Harapannya, remake ini bisa diterima oleh seluruh penikmat musik, bahkan lebih luas lagi. Karena dari awal tujuannya adalah memberikan sentuhan baru untuk lagu-lagu lama kami, jadi tentu di masa mendatang, akan ada lagi remake dari hits-hits kami lainnya. Tunggu saja.”
Dengan perilisannya yang bertepatan dengan bulan penuh cinta, seluruh anggota Yovie & Nuno berharap bahwa remake “Bunga Jiwaku” ini akan diterima oleh Teman Yovie Nuno dan juga seluruh masyarakat penikmat musik di seluruh Indonesia. Selain itu, Adhyra dan Chico punya harapan yang sama bahwa ini akan menjadi soundtrack bagi mereka yang sedang jatuh cinta dan membuat perasaan menjadi lebih berbunga-bunga.
Single terbaru Yovie & Nuno, “Bunga Jiwaku”, sudah bisa didengar di platform musik digital.
iMusic.id – Tutus Thomson kembali merilis single terbaru berjudul “Radiance”, sebuah lagu yang membawa pesan inspiratif tentang berpikir positif dan berdoa untuk kebaikan di masa depan. Dengan nuansa musik yang mengajak kita serasa menjelajahi ruang angkasa dan lirik yang powerful, “Radiance” hadir sebagai pengingat bahwa setiap tantangan dalam hidup dapat dilewati dengan harapan, keyakinan dan usaha.
Tutus Thomson melalui “Radiance” menggambarkan perjalanan seseorang yang memilih untuk tetap optimis di tengah berbagai rintangan di dalam hidupnya. Melalui lirik yang menggugah dan dentuman Bass yang membara, lagu ini mengajak pendengarnya untuk selalu menatap ke depan dengan penuh cahaya dan harapan.
Tutus Thomson, musisi sekaligus aktor yang mulai dikenal setelah memerankan tokoh Yayan dalam film layar lebat “Yowis Ben” nya Bayu Skak ini mengungkapkan bahwa lagu “Radiance” ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang terus berusaha menghadapi masa depan dengan sikap positif.
“Saya ingin lagu ini menjadi sumber kekuatan bagi siapa saja yang mendengarnya. Kadang kita lupa bahwa doa, pikiran positif dan berusaha menjadi lebih baik bisa menjadi energi besar dalam menghadapi hidup,” ujar Tutus Thomson.
Dengan aransemen musik yang menyatukan elemen Hyper-Pop dengan sentuhan Trance dan percampuran nada Pop-Punk, “Radiance” memberikan pengalaman mendengar lagu yang sangat unik, Tutus sendiri menyebut lagu ini adalah lagu genre Space Punk pertamanya. Lagu ini pun menampilkan produksi musik yang matang, menonjolkan vokal emosional dari Tutus Thomson yang semakin memperkuat pesan lagu.
Single “Radiance” kini telah tersedia di berbagai platform streaming digital, bisa didengarkan di Spotify, Apple Music, dan YouTube. Lagu ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki cahaya dalam dirinya untuk terus melangkah menuju masa depan yang lebih baik.
iMusic.id – ‘IGMO’, Group band rock alternative asal Kediri, Jawa Timur merilis single pembuka dari album kedua mereka yang diberi judul “Curriculum”. Single inibisa disimak pada album kedua IGMO yang bertajuk “Absurd, Artificial, Potential”.
Single “Curriculum” dirilis oleh IGMO dibawah naungan Soundjana Creative pada pertengahan April 2025 ini. Single yang menampilkan sound – sound distorsi kasar ini juga tersedia secara ekslusif di EP mereka yang berjudul “Spyhole” bersama dua trek lain yaitu “Rolling Toward the Gate” dan “Spyhole” yang bisa disimak di platform musik Bandcamp.
“Curriculum” adalah sebuah lagu yang mewakili konsep musik IGMO di album “Absurd, Artificial, Potential”. Di album ini, kami ingin menantang diri kami sendiri. Seberapa jauh kami bisa mengembangkan musik yang kami ciptakan,” kata Pradio Manggara Putra, frontman IGMO, sekaligus songwriter-produser lagu ini.
Musik IGMO di single “Curriculum” merupakan alunan rock dengan nuansa progresif di sana-sini. Ada beragam twist, mulai dari heavy metal, kocokan reggae, sampai sekelibat pelog Jawa di dalamnya. Namun begitu lagu “Curriculum” adalah tembang yang tetap relatif ramah dengar.
Secara lirik, Dio mengatakan narasi album “Absurd, Artificial, Potential” bisa diringkas dalam satu kata yaitu permainan.
“Ini bisa dimaknai macam-macam, bisa permainan antar manusia hingga sesuatu yang lebih kompleks seperti struktur dan sistem. Lagu “Curriculum” ini juga punya tema serupa”, tutur pemuda asli Kediri itu.
Seluruh artwork album “Absurd, Artificial, Potential” termasuk single “Curriculum” ini dibikin oleh gitaris mereka sendiri, Iga Dahana. Sementara itu fotonya dijepret oleh Aditya Ferdian.
Seperti yang sudah disampaikan, lagu ini masuk dalam Extended Play (EP) Spyhole yang dirilis secara eksklusif di gerai unduh bayar Bandcamp.
“EP tersebut kami buat untuk para pendengar album pertama kami, “Take It Over”, sekaligus jembatan untuk menuju album “Absurd, Artificial, Potential”,” pungkas Anggra, bassist IGMO.
Saat ini IGMO diperkuat oleh Pradio (vokal, gitar), Iga (guitar), Bintang (dram) dan Anggra (bass). IGMO mengklaim bahwa musik mereka adalah sebuah perkawinan dari musik hard rock 70an dengan musik rock modern era sekarang ditambah riff kearifan lokal yang sering mereka masukan dalam aransemen lagu mereka.
iMusic.id – Penyanyi cantik asal Jawa Timur, Awdella kembali meluncurkan lagu pop-ballad terbaru berjudul “Sia-Sia”. Berbeda dari lagu – lagu Awdella sebelumnya yang menunjukan vokal yang powerful, penuh tangis dan rasa sakit, “Sia-Sia” justru menawarkan nuansa baru, kesedihan yang tenang, dewasa, dan penuh penerimaan.
“Kali ini aku coba menyampaikan rasa sedih yang nggak meledak-ledak, tapi lebih ke ikhlas dan menerima. Bagaimana cara menyanyi yang lebih simple tapi tetap sampai ke hati,” ujar Awdella dalam siaran pers tertulis.
Single “Sia-Sia” nya Awdella diciptakan oleh Dimas Wibisana dari duo BiancaDimas. Sebelum resmi dirilis di hari ini, potongan audio 30 detik sudah lebih dulu dirilis melalui platform Tiktok.
Penyanyi yang hits dengan lagu “Tertawan Hati” ini menceritakan makna dibalik lagu terbarunya. “Sia-Sia”, kata Awdella, adalah cerita yang dekat dengan banyak orang, tentang seseorang yang telah menunggu begitu lama, memberikan segalanya, namun pada akhirnya harus merelakan karena cintanya tak pernah benar-benar dibalas.
“Lagu ini tentang perasaan yang mungkin banyak dari kita pernah alami : mencintai dengan tulus, tapi malah disia-siakan. Kita sudah effort habis-habisan tapi semuanya sia-sia. Karena dia tidak merasakan hal yang sama,” jelas Awdella.
“Sia-Sia” hadir sebagai teman bagi mereka dengan aransemen yang dibuat se-easy listening mungkin yang membuat lagu ini cocok didengarkan kapan saja dan oleh siapa saja, baik yang pernah di ghosting, menjalani hubungan lama yang tak ke mana-mana, ataupun yang sedang belajar melepaskan.
“Semoga lagu ini bisa mewakili perasaan teman-teman yang relate, atau bisa jadi lagu yang nemenin kalian di hari-hari biasa. Semoga bisa diterima dan disukai banyak orang. Aamiin,” tutup Awdella.
Dengarkan ‘Sia-Sia’ di seluruh digital streaming platforms di Indonesia. Official Visualizer juga sudah tayang di kanal youtube Awdella.