Connect with us

iMusic

Zaskia Gotik Rilis Single “Ayo Turu” Bersama Langit Musik Live Streaming

Published

on

iMusic – Zaskia Gotik, adalah salah satu penyanyi terbaik yang dimiliki NAGASWARA. Selama satu dekade berkarier di bawah bendera NAGASWARA, Zaskia telah melahirkan puluhan hits dan mencatat sejumlah prestasi di dunia dancedhut yang tak kalah membanggakan. Saat ini sosok Zaskia menjadi trendsetter dunia hiburan tanah air, terutama bagi para penggemarnya.

Menandai satu dekade karier Zaskia, NAGASWARA bekerjasama dengan Langit Musik menggelar acara Konperensi Pers dan Launching Single Terbaru Zaskia Gotik yang Berjudul “Ayo Turu” lewat program reguler Langit Musik Live Streaming “Let’s Talk About Music” pada hari Kamis, 12 September 2019, pukul 15.00 – 17.30 WIB, bertempat di Vertikal Garden, Gedung TLT (Telkom Landmark Tower), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Agenda “Lets Talk About Music” sendiri merupan event reguler Langit Musik yang sudah berlangsung sebelumnya dengan menampilkan artis-artis penyanyi ternama. Artis NAGASWARA yang pernah tampil sukses dalam acara ini adalah WALI band.

Menurut Dedi Suherman selaku CEO Melon/ Langit Musik, kerjasama pihaknya dengan NAGASWARA yang telah terjalin erat selama ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi terhadap musik lokal genre dangdut. Karena di aplikasi Langit Musik, lagu-lagu genre dangdut bisa dinikmati oleh pelanggan LM.

“NAGASWARA sebagai salah satu partner musik yang banyak memproduksi lagu dangdut, semoga lagu Zaskia Gotik terbaru ini juga menjadi Hits Dangdut yang bisa dinikmati oleh semua pendengar musik Indonesia,” kata Dedi Suherman.

Selanjutnya CEO NAGASWARA, Rahayu Kertawiguna mengatakan bahwa kerjasama yang sudah berjalan baik selama ini dengan Melon/Langit Musik, khususnya dengan lagu-lagu yang digemari masyarakat. Kali ini, spesial dengan edisi Dancedhut.

“Kerjasama selama ini dengan Melon/Langit Musik, khususnya dengan lagu-lagu yang digemari masyarakat sudah berjalan baik selama ini, dan edisi kali ini dengan genre Dancedhut, dengan tujuan utamanya adalah karya yang kami persembahkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan musik Indonesia”, tambah Rahayu.

Tentu saja, kerjasama ini menjadi bagian penting dalam upaya memajukan musik Indonesia, terutama untuk para artis penyanyi, pencipta dan para musisi Indonesia. Semoga kerjasama yang erat antara NAGASWARA dan Melon/Langit Musik terus berjalan baik, dengan menghadirkan konten-konten kreatif dan inovatif yang semakin disukai oleh para penonton musik Indonesia bahkan Mancanegara.

Zaskia Gotik kali ini hadir dengan single “Ayo Turu” ciptaan Koko Julian, diaransemen musik oleh Donall Kinan Sammy. Zaskia Gotik, mempersembahkan single terbaru dan berbeda dari single-single sebelumnya, namun tetap berkonsep musik Dancedhut dengan nada yang upbeat dengan lirik berisi ajakan “Ayo Turu” (Ayo Tidur).  “Ayo turu turu turu ruru ruru….Ayo turu turu turu ruru  ruru… “ itulah sedikit penggalan lagu “Ayo Turu“ ciptaan Koko Julian, yang diaransemen musiknya oleh Donall Kinan Sammy.

Lagu “Ayo Turu” sebuah lagu yang menceritakan kehidupan pekerja kantoran yang sangat padat, dengan segudang aktifitas dan cerita di dalamnya yang rumit dan memusingkan. Ketika pulang kantor seharusnya ia istirahat, tetapi masih dipusingkan dengan berbagai hal yang begitu kompleks, sehingga memudahkan tubuhnya cepat lelah dan sakit. Maka, supaya tubuh tidak semakin lelah dan pusing lebih baik istirahatkan tubuhmu dengan tidur, supaya ketika bangun tubuhmu menjadi segar,dan bisa melanjutkan aktifitasnya kembali.

Konsep musiknyapun disesuaikan dengan cerita lagunya, dengan nada yang upbeat dan tetap bergenre Dancedhut, dipadukan dengan vokal suara Zaskia yang khas, maka lagu ini dijamin bakal banyak yang menyukainya, terutama para penikmat musik yang selalu menanti kehadiran lagu-lagu baru dari Zaskia.

Memang, wanita cantik yang biasa disapa Neng ini, memiliki talenta yang kuat untuk menjadi seorang penyanyi terkenal. Gadis kelahiran Bekasi, 24 April 1990 melejit sukses lewat single perdananya  berjudul “1 Jam” ciptaan R. Kerta/Sirwendah (2011).

Zaskia Gotik, mengenal dunia tarik suara sejak kecil dan menjadi penyanyi profesional dari panggung ke panggung sudah ia lakoni sejak kelas 1 SMP. Sampai akhirnya mengantarnya masuk ke Industri rekaman dan diorbitkan oleh NAGASWARA sampai melejit sukses menjadi salah satu superstar Indonesia.

Pedangdut  cantik  Zaskia Gotik  terus melaju, menoreh berbagai prestasi lewat penghargaan-penghargaan bergensi diantaranya; Inbox Awards SCTV, tahun 2014 sebagai Penyanyi Wanita Paling Inbox.

Tak lantas membuat wanita cantik ini puas. Ia terus berbenah diri mengembangkan talenta yang dimilikinya. Satu buah album yang berisi 10 lagu dengan tajuk “Zaskia Gotik” berhasil ia miliki. Dan Album ini sukses dipasaran. Salah satu lagu dengan judul “Bang Jono” yang masuk di album “Zaskia Gotik” merupakan ciptaan Yogi RPH. Waktu itu setelah dirilis, berhasil selama tujuh minggu berturut-turut menduduki chart radio dangdut Tanah Air. Lagu dan nama Zaskia semakin populer lagi. Nama Zaskia Gotik masuk menjadi deretan artis penyanyi solois dangdut yang terkenal. Zaskiapun merasakan kebanjiran order off air maupun on air. Pintu sukses pun terbuka lebar.

Semoga  persembahan lagu terbarunya kini “Ayo Turu” semakin mengukuhkan nama Zaskia Gotik di deretan papan atas  penyanyi Dancedhut Indonesia,bahkan sampai ke Mancanegara. (FE)

iMusic

Stand Here Alone libatkan Iksan Skuter di single “Kita Semua Saudara”

Published

on

iMusic.id – Setelah sukses dengan single “Pura PuraTerluka” bersama Mr Botak, Stand Here Alone kembali merilis single baru dalam rangkaian album Nusantara yang semakin memperkaya eksplorasi musikal mereka.

Kali ini, Stand Here Alone, band pop punk asal Bandung tersebut berkolaborasi dengan seorang musikus yang selama ini lebih dikenal di ranah folk. Namun, ia sendiri meyakini bahwa karyanya melampaui batasan genre tersebut, Ia adalah Iksan Skuter, sosok yang dalam repertoarnya kerap mengangkat berbagai isu, mulai dari politik, sosial, hingga romansa.

Lagu berjudul “Kita Semua Saudara” lahir dari kegelisahan bersama, hasil diskusi panjang yang kemudian terwujud dalam melodi dan lirik yang penuh makna. Stand Here Alone merasa tidak ada figur lain yang lebih tepat untuk diajak berkolaborasi selain Iksan, yang dikenal dengan kemampuannya mengejawantahkan perbedaan secara jelas dan gamblang, dalam gaya khasnya yang reflektif namun tetap membumi.

“Kami ingin lagu ini lebih dari sekadar karya musik. Kami ingin ada pesan yang tersampaikan, dan Iksan memiliki pendekatan unik dalam mengartikulasikan keresahan menjadi sesuatu yang dapat diterima oleh banyak orang,” ujar Mbenk, vokalis Stand Here Alone.

Dengan karakter musikal Stand Here Alone yang penuh energi berpadu dengan warna khas Iksan Skuter yang mendalam dan kontemplatif, “Kita Semua Saudara” menghadirkan dinamika yang segar.

Lagu ini bukan sekadar narasi, tetapi juga refleksi tentang bagaimana keberagaman sudut pandang dapat berpadu dalam harmoni. Lebih dari itu, lagu ini diharapkan mampu menginspirasi pendengarnya untuk hidup berdampingan dalam keberagaman, menghargai perbedaan suku, ras, dan agama sebagai kekuatan, bukan pemisah.

Single Kita Semua Saudara sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming mulai Maret 2025 ini.

Continue Reading

iMusic

Cerita tentang hubungan Anak dan Ayah di single ‘Hunian’ bertajuk “Potret Kecil”

Published

on

iMusic.id – ‘Hunian’, sebuah group musik asal Jogjakarta baru saja hadir perkenalkan single ketiga berjudul “Potret Kecil”. Lagu ini memuat tema tentang peran seorang Ayah dalam tumbuh kembang seorang anak laki-laki.

Trio Ghozi, Elang dan Ancal yang tergabung dalam ‘Hunian’ ini memang acapkali membuat lagu dengan lirik – lirik yang bercerita tentang kehidupan yang merekam tentang romantisme – romantisme keakraban di lingkungan terdekatnya.

Mewakili ‘Hunian’, Elang menganggap single ketiga yang dirilis ini sebagai implementasi diri yang relate dengan tema dan lirik lagu “Potret Kecil” itu sendiri. Elang juga mengatakan bahwa cepat atau lambat seorang anak laki-laki yang berani akan segera menemukan jalannya sendiri.

“Aku menggambarkan diriku sendiri sebagai anak laki-laki pasti akan lepas dari orang tuaku untuk memilih jalan ku sendiri, Sedangkan ketika aku sudah punya anak, seolah aku melihat diriku yang tumbuh, berkembang, dan melangkahkan kaki untuk bergerak menjadi dewasa.” Terang Elang dari ‘Hunian’.

“Ketika seorang anak sudah bisa menentukan langkahnya sendiri, sebagai orang tua pastilah memberikan dukungan, doa, dan nasihat yang baik. Orang tua tak akan mengharap kembali, kasihnya tak terhingga sepanjang masa, Biarlah “Potret Kecil” menjadi doa setiap langkah dan napasnya. Barangkali hidup adalah doa yang panjang’, Tutur Elang.

Pada produksinya, di single “Potret Kecil”, posisi drummer dibantu sepenuhnya oleh Rizky Alan. Seperti single – single sebelumnya, penyelaras akhir dan finalisasi “Potret Kecil” dikerjakan oleh Ardha Buzzbanditz di Neverland Studio.

Tak hanya merilis single saja, Hunian juga merilis video klip di kanal You Tube resmi mereka. “Potret Kecil” ini juga mengakhiri trilogi single sebelumnya yaitu “Kota Besar”, “Bermuara” dan kemudian akan menjadi jembatan menuju album yang akan dirilis beberapa bulan lagi.

‘Hunian’ menjadikan “Potret Kecil” sebagai debut video klip di kanal YouTube resmi mereka. Video klip yang rencananya akan dirilis pada tangga 21 Maret 2025 ini memvisualisasikan lirik – lirik dari single ketiga mereka tentang hubungan orang tua khususnya ayah dengan anak laki-laki.

Video klip yang dibintangi oleh Arif Putranto sebagai seorang ayah dan Panji Firdaus sebagai seorang anak laki-lakinya ini jelas sekali memperlihatkan kota di mana band ini tumbuh dan berkembang. Di Yogyakarta juga diceritakan sebagai titik loncat pertama sang anak untuk mencapai cita-citanya di kota yang ingin ia tuju.

Processed with VSCO with a10 preset

“Ini menjadi video klip pertama yang kita buat. Secara produksi juga kami mandiri dan dibantu oleh teman-teman kami yang juga masih sering nge-band bareng,” kata Ghozi sang vokalis.

“Sejatinya sebuah grup band, karya yang pasti dimiliki selain audio adalah visual,” Ancal menambahkan.

Di setiap detik – detik di video klip ini juga diperlihatkan kilas balik saat sang anak laki-laki tumbuh dan berkembang. Momen hangat dan hampa bisa dirasakan bagi siapapun yang menontonnya, entah seorang ayah, anak laki-laki, atau mereka-mereka yang berperan sebagai orang tua dan anak.

Continue Reading

iMusic

Fufu Clan luncurkan single baru “Qur Sera”

Published

on

iMusic.id – Tak cukup merilis ‘Rungkad Remix’ di bulan Januari 2025, ‘Fufu Clan’ yang terdiri dari Hara, Elsha dan Faiz kembali memantapkan langkah musikalitas band mereka dengan rilisan terbaru “Que Sera”.

Seperti yang sudah dipertunjukkan dalam EP mereka di penghujung 2024 (Headshot of The Year), tidak butuh waktu lama untuk pendengar mereka terpikat dan tenggelam dalam dunia ‘Fufu Clan’.

“Que Sera” yang secara harfiah berarti ‘Apa yang terjadi’ dari bahasa Spanyol, menunjukkan secara naratif apa yang dilalui oleh ‘Fufu Clan’ dalam keseharian mereka.

“Lagu-nya bisa dibilang bittersweet secara cerita. Karena dari awal kita menyanyikan “Que Sera”, kita itu ibaratkan wajah panas terkena matahari pagi yang kemudian diikuti oleh alarm berbunyi. Sebenarnya kita tidak ingin bangun dari tidur, tapi ya apa daya: hari sudah tiba dan kita harus menjalaninya,” Ungkap sang penyanyi dan penulis lagu ‘Fufu Clan’, Elsha.

Dengan hook ‘Menantang kegagalan’ yang beberapa kali diulang oleh ‘Fufu Clan’, jelas lagu ini tidak menyiratkan suratan pesan kepada para pendengar untuk semangat dan melawan.

Menariknya dari ‘Fufu Clan’, pesan ini menjadi benang merah antar EP pertama mereka ke project-project lainnya di masa depan.

Elsha pun menambahkan: “Perlawanan dan perjuangan itu bisa datang dari hal kecil. Bangun tidur saat bersedih, malas menggosok gigi, hingga mencintai dirimu sendiri di cermin kaca, semua ini terasa sepele, tapi juga menjadi perang besar untuk sebagian orang. ‘Fufu Clan’ ada di sini untuk remind itu: lo nggak sendirian di sini, dan kemenangan-kemenangan kecil dalam hidup itu patut dirayakan,”.

Dari sisi dapur produksi, Hara dan Faiz merasa “Que Sera” adalah manifestasi saat sebuah band sudah saklek dan pede dengan antar anggotanya.

“Seperti band indie pada umumnya, lagu ini kita buat di dalam kamar kost. 2 hari lumayan mengurung diri, hanya keluar saat jam pulang atau jam makan. Tapi karena fokus luar biasa, “Que Sera” lahir. Benar-benar tidak ada merasa pressure atau pun dorongan ambisius. Ini kita hanya menyuarakan suara kami sebagai band, semoga banyak yang suka,” Kata Hara.

Faiz, yang akhirnya ‘pecah telor’ dengan menjadi produser di lagu ini, cukup bahagia dengan kebebasan yang didapatkan dari membuat segalanya sendiri.

“Ini benar-benar jadi lagu pertama gue untuk nge-produce. Selain Hara dan Elsha yang sudah satu otak dengan gue, pengalaman terbaik dari membuat “Que Sera” ini adalah kebebasan yang gue dapatkan dari keterbatasan. Kita menjadi lebih dekat antar satu sama lain sebagai manusia, benar-benar serba DIY, kita bertiga ngulik bersama. Kalau tadi sempat dibilang bittersweet oleh Elsha, gue setuju banget dengan itu. Namanya seniman miskin, ya modal untuk menciptakan karya memang benar-benar kembali ke niat,” Tutup Faiz

“Que Sera”, lagu terbaru dari ‘Fufu Clan’ siap untuk dinikmati di semua platform streaming digital favorit pendengar.

Continue Reading