iMusic.id – 2023 – duo musik pop jazz kakak beradik, dbatlayar, merilis lagu terbaru mereka, “Mawar Merah”. Setelah sebelumnya merilis lagu orisinil berjudul “Tertunda”, lagu terbaru dari duo yang beranggotakan Dave Batlayar dan Joy Batlayar ini bercerita tentang keputusan untuk move on dan sebagai semangat untuk para pendengar yang sedang berjuang melupakan masa lalu.
Lagu “Mawar Merah” sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik, radio, dan media sosial, sedangkan video lirik dan video klipnya juga akan bisa dinikmati di kanal youtube dbatlayar. Perilisan yang dinaungi oleh rumah rekaman dan manajemen KEINA Creative ini diharapkan melanjutkan kiprah dbatlayar untuk semakin mantap berkarya di industri musik Tanah Air.
Duo kakak adik ini sebelumnya sudah sempat mengikuti beberapa acara dan aktivitas media digital, seperti Tonight Show NET TV (2020), Cretivox (2021), Music Development Class bersama Laleilmanino (2019), dan X Factor Indonesia (Joy, 2022), sebelum akhirnya bergabung dalam naungan KEINA Creative yang juga menaungi grup musik Tanah Air, HIVI!.
Ditulis sekitar 6 tahun lalu, lirik dari lagu “Mawar Merah” diciptakan oleh Dave & Joy sendiri. Seperti sebelumnya, pembagian tugas dalam lagu ini masih sama, yaitu lirik ditulis oleh Dave Batlayar dan komposisi musik oleh Joy Batlayar. Namun, yang mengesankan adalah kali ini, lagu Mawar Merah diproduksi bersama Febrian Nindyo & Ezra Mandira dari HIVI!
Dave dan Joy bercerita bahwa proses pengerjaan dari lagu ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan, mulai dari proses pembuatan musik, rekaman vokal hingga proses mixing dan mastering. Sebagai Executive Producer dari lagu “Mawar Merah”, KEINA Creative melibatkan beberapa pihak dalam pembuatan lagu ini. Mulai dari Irvnat sebagai Vocal Director, Amal Bhaskara sebagai bassist, Rayendra Sunito pada proses mixing, juga Dimas Pradipta pada proses mastering.
“Proses kreatif lagu ini sangat seru, karena kami bisa belajar banyak dari setiap pihak yang terlibat dalam pembuatan lagu ini. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan bisa bekerjasama dengan tokoh-tokoh musisi tanah air”, ujar Dave dan Joy bercerita mengenai bagaimana proses kreatif dari lagu “Mawar Merah”.
Lagu “Mawar Merah” menceritakan tentang seseorang yang mengambil keputusan untuk move on, melanjutkan kehidupannya setelah ditinggal oleh kekasihnya. Namun, tak sebatas itu saja, lagu “Mawar Merah” juga mengangkat realita kehidupan dimana ekspektasi kadang tak sesuai dengan realita. Jadi, secara keseluruhan lagu ini ingin mengajak pendengar untuk bisa menjalani hari dengan senang hati.
Sedangkan alasan kenapa bunga mawar merah dipilih menjadi simbol adalah untuk mewakili hidup yang terlihat indah, padahal terdapat duri yang ada pada tangkai mawar merah. Suasana lagu yang menyenangkan, diharapkan bisa membuat pendengar lagu ini jadi semangat menjalani hari demi hari walau realita kehidupan kadang tak seindah yang kita harapkan.
“Lagu ini juga akan menjadi dobrakan baru dalam karir musik kami, dbatlayar. Lagu ini menjadi karya baru yang dirilis di dalam manajemen tempat kami bernaung, KEINA Creative. Terdapat pesan dalam video klip lagu ini yang akan mengantarkan pendengar ke karya baru dbatlayar selanjutnya”, ujar Joy mengenai harapan nya dilagu “Mawar Merah”.
“Mawar Merah” memiliki melodi yang sederhana dengan ritme yang berwarna. Dalam lagu ini dbatlayar ingin mengajak pendengar untuk menjalani hari dengan senang hati. Sebuah harapan bahwa lagu ini bisa menjadi teman baru di keseharian kawan-kawan yang mendengarkannya.
Mengangkat tema move on, lagu ini berbeda dengan lagu dbatlayar sebelumnya seperti “Terpendam” (2020), “Terimalah” (2021), dan “Tertunda” (2022). Instrumen yang dipilih juga berbeda, ada beberapa instrumen yang ditambahkan untuk melengkapi lagu ini.
“Besar harapan kami, dapat memberikan karya yang hangat dan bisa dirasakan oleh para pendengar. Kami juga berharap bisa memberikan dampak yang positif bagi setiap pendengar dan bisa menjadi berkat lewat karya yang kami buat.” Tutup Dave dan Joy dari dbatlayar. (FE)
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)