Connect with us

iMusic

Ibu Akim Oei luncurkan Nafiri Home Studio Recording

Published

on

iMusic.id – Pengusaha dan penyanyi perempuan Akim Oei baru saja membuka sebuah studio rekaman rumahan yang di berinama Nafiri Home Studio recording. Studio yang dibangun di rumah pribadi ibu Akim Oei ini mempunyai spesifikasi yang sangat mumpuni untuk melakukan berbagai proses kreatif rekaman karya musik.

Kehadiran Nafiri Home Studio Recording merupakan angin segar di industri musik Indonesia, dimana ibu akim Oei bisa dengan bebas memproduksi single – single nya yang terbaru baik di genre pop maupun Rohani. Ibu Akim Oei adalah penyanyi dan pecinta musik Indonesia yang masih aktif merilis karya lagu.

“Awalnya setiap rekaman, saya menyewa studio rekaman diluar, tapi belakangan hasilnya kurang memuaskan. maka saya putuskan untuk membangun studio sendiri dengan peralatan terbaik dan mumpuni. Dan bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk siapa saja yang ingin berkarya. Kami Ingin Jadi Rumah Bagi Para Talenta Musik Indonesia,” kata ibu Akim Oei.

“Saya hanya seorang pembisnis bukan orang entertain yang hoby bernyanyi, soal alat rekaman di Nafiri Home Studio Recording dan lainnya saya berdiskusi dengan anak-anak saya yang selalu support saya dan mereka yang mengerjakan semuanya. Yang pasti alat rekaman di studio rekaman kita bukan abal-abal, kita berikan yang terbaik,” tambah Ibu Akim Oei.

Grand Launching Nafiri Home Studio recording di laksanakan di Vila Meutia Kirana, Bekasi, Jumat (18/7) yang juga merupakan tempat tinggal ibu akim Oei dengan menggelar acara ibadah, prosesi gunting pita serta diakhiri dengan press conference bersama teman – teman pers / media serta hiburan nyanyi spontan dari para artis yang datang seperti Inul Daratista, Nia Daniaty, Joy Tobing, Obbie Messakh, Hendry Lamiri dan lain – lain.

Para musisi kenamaan tersebut hadir secara langsung untuk memberikan dan apresiasi atas berdirinya studio tersebut.

“Studio ini bisa menjadi label yang memfasilitasi musisi-musisi baru maupun senior. Fasilitasnya lengkap, orang-orangnya profesional, dan ini perlu kita dukung bersama,” tutur Inul Daratista.

Kualitas hasil rekaman dari Nafiri Home Studio Recording turut menuai pujian dari para musisi. Joy Tobing, salah satu tamu yang hadir, menyatakan kekagumannya.

“Hasil rekamannya jernih dan bright. Saya langsung bilang ke suami, saya mau rekaman di sini,” ungkap Joy.

Sementara itu, pencipta lagu legendaris Obbie Messakh dan artis Nia Daniaty menyebut ibu Akim Oei sebagai sosok inspiratif yang mampu menjembatani dunia bisnis dan seni.

“Beliau ini wanita petarung. Dari dunia usaha, tapi semangatnya di seni sangat luar biasa. Ini bisa jadi contoh buat banyak orang,” ucap Obbie Messakh.

“Ibu Akim Oei ini Wanita besi, saya mengenal beliau dari sebuah acara ulang tahun dimana saya hadir dan bernyanyi diacara itu. Mulai dari situ akhirnya saya bersahabat dengan beliau”, terang Nia daniaty.

Saat ini Ibu Akim Oei punya rencanakan membangunan studio rekaman berskala besar yang dilengkapi fasilitas latihan band, ruang video shooting, hingga pelatihan musik di tahun 2026 mendatang.

“Saya ingin membangun studio empat lantai dan dua sampai tiga ruko agar bisa menjadi rumah bagi para talenta musik Indonesia,” jelas Ibu Akim Oei..

Hingga kini, Akim Oei telah merekam 36 lagu, baik ciptaan sendiri maupun lagu rohani. Seluruh hak cipta lagu tersebut telah dibeli secara putus, menunjukkan komitmennya untuk mengelola karya secara profesional.

Dalam acara launching tersebut, sejumlah lagu terbaru hasil produksi Nafiri Home Studio Recording turut diperkenalkan. Beberapa di antaranya merupakan kolaborasi dengan musisi seperti Tiar, Maya KDI, Ayudia, dan Kang Hobi.

Dengan dukungan nama-nama besar, peralatan profesional, dan visi kuat dari Akim Oei, Nafiri Home Studio Recording digadang-gadang akan menjadi salah satu label baru yang siap menyemarakkan industri musik Indonesia.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading