Connect with us

iMusic

Album kompilasi “Popart Superhits Collection” diluncurkan JMSI dan HP Music

Published

on

iMusic.id – Jagonya Musik & Sport Indonesia (JMSI) dan KFC Indonesia bersama Popart on behalf of HP Music meluncurkan CD Album bertajuk “Popart Superhits Collection” ke industri musik tanah air. Album kompilasi ini berisi lagu-lagu superhits dari nama-nama yang tengah bersinar terang di industri musik Indonesia. Lagu-lagu tersebut telah lebih dulu meledak di platform digital, menggetarkan TikTok, sekaligus merajai chart streaming.

Dirilis dalam bentuk fisik CD, album “Popart Superhits Collection” siap dikoleksi oleh para pencinta musik sejati. Dan tentu bisa produk musik yang di distribusikan oleh JMSI tersebut bisa didapatkan di ratusan gerai KFC di seluruh Indonesia. Kini collector item bisa memiliki bentuk fisik lagu-lagu favorit itu.

Popartadalah sublabel dinamis di bawah naungan HP Music, yang sudah melegenda di industri musik. Popart berfokus menghadirkan karya-karya terbaik ber-genre Pop dari musisi dengan kekuatan orisinalitas, karakter vokal kuat, dan kualitas produksi tinggi. Sementara itu, JMSI dikenal mendukung industri musik tanah air dengan memajang karya musik anak negeri sebagai distributor sekaligus produser.

Bicara soal track list, album produksi Popart ini menggabungkan kekuatan dari para penyanyi dengan karakter vokal kuat dan sekaligus fanbase solid. Ada Dudy Oris, mantan vokalis band legendaris Yovie & Nuno ini membawakan “Aku Yang Jatuh Cinta” di dalam CD Album tersebut. Lagu balada menyentuh ciptaan Yovie Widianto itu telah menembus angka mencengangkan: 290 juta streaming di platform digital ternama. Bukan sekadar lagu cinta, ini juga berarti lagu yang mencetak sejarah.

CD Album “Popart Superhits Collection” juga menghadirkan Naomi Ivo, bintang muda dengan warna suara yang tajam dan lirih. Lagu andalannya “Selesai” bukan hanya viral di TikTok, tapi menjadi pelipur lara bagi ribuan hati yang patah. Emosinya nyata, pesannya dalam. Ini bukan lagu patah hati biasa, ini adalah proses penyembuhan dalam bentuk melodi.

Sementara itu Giant Jay, penyanyi muda dengan persona kuat dan karakter unik, menyumbangkan lagu dalam CD Album Kompilasi yaitu lagu “Raksasa” dan “Teman Saja”. Dua lagu ini dengan tema kontras yang merepresentasikan sisi garang sekaligus sisi rapuh perjalanan emosi seorang pria. Giant Jay bukan hanya viral di TikTok, tapi juga menjadi representasi anak muda yang jujur dan berani dalam bermusik.

Tak ketinggalan Joaquine, singer-songwriter muda yang membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul “4 Word”. Dengan aransemen minimalis namun penuh rasa, lagu ini mengajak pendengar menyelami empat kata yang mampu meruntuhkan atau menyelamatkan cinta.

Empat penyanyi tersebut hadir dalam press conference peluncuran CD Album Kompilasi  “Popart Superhits Collection”  di KFC Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2025). Di hadapan para wartawan, CD Album  “Popart Superhits Collection” diperkenalkan sebagai bentuk penghargaan terhadap karya musik yang bukan hanya viral sesaat, tetapi membekas dalam.

Dan justru karena ini bukan rilisan fisik pertama, “Popart Superhits Collection” hadir untuk membuktikan satu hal : bahwa rilisan fisik tetap dicintai, bukan karena nostalgia, tapi karena nilainya yang otentik dan timeless. Track list lain yang menyertai dan menguatkan CD Album ini yaitu “Serana”, sebuah karya emosional dari For Revenge, penuh dentuman dan luka yang jujur, “Badut Baru” dari D’bat Layar, penuh metafora dan satire dalam topeng kesedihan, “Hari Paling Bahagia” dari Devano, menawarkan kebahagiaan ringan yang tulus. Kemudian ada “Laksana Surgaku”, lagu penuh spiritualitas dan ketenangan dari Dudy Oris Serta “Dola”, persembahan pribadi dari Angga Dermawan, yang menawarkan kedekatan emosional dalam kesederhanaannya.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading