iMusic.id – Pernah gak sih kalian merasa terjebak dalam hubungan yang kurang sehat? Pernah gak sih kalian merasa seolah-olah tidak ada jalan keluar dan kalian berharap ada teman dekat yang bisa menyemangatimu untuk bangkit?
Pernah gak sih kalian ragu dan takut sendiri karena tidak akan menemukan orang lain lagi yang akan lebih menyayangimu?
Lagu KISAH BARU dari BASE JAM mencoba menangkap esensi semua perasaan tersebut dan menghadirkan sosok seorang teman yang menemani dan mengingatkan bahwa masih banyak yang lain diluar sana dan kamu akan baik-baik saja.
Sebagai bagian dari mini album dalam rangka merayakan tahun ke-30 berkarya di tahun 2024 nanti, bulan Oktober ini BASE JAM akan merilis single terbaru, berjudul KISAH BARU Dari sekitar 5 single baru yang direncanakan akan dirilis dalam mini album di Januari 2024, single berjudul “KISAH BARU” dipilih menjadi rilisan pertama karena membawa tema penuh harapan.
Tema ini sesuai dengan semangat BASE JAM menjelang tahun ke-30 nya untuk memulai banyak cerita baru dengan para penggemar lama dan baru.
Karya original ciptaan gitaris BASE JAM, Oni Fathoni ini bercerita mengenai semangat untuk memulai sesuatu yang baru, memulai perjalanan baru dan meninggalkan hal kurang baik di kehidupan kita.
“Lirik pembuka di lagu ini ‘Tak perlu kau sesali itu. Tak perlu kau buka luka yang lalu. Cukupdamaikan dan maafkanlah hatimu’ langsung dengan lugas menyampaikan inti pesan lagu iniyang mengajak seseorang yang sedang mengalami kesulitan, merasakan luka, untukberdamai dengan diri dan mulai dengan memaafkan diri sendiri. Dengan melakukan ini akanmembantu memudahkan proses melanjutkan hidup dan cerita. Dan memulai cerita yangbaru”, ujar Oni.
“Lirik ‘Kau tak pantas untuk terluka. Katakan saja bahwa kau akan selalu baik-baik saja’ ini pas banget menangkap kekhawatiran, kegalauan seseorang yang ragu untuk pisah dari seseorang karena merasa bahwa memang itu yang pantas mereka rasakan. Sakit hati dan patah hati itu pantas. Justru lagu ini menjadi pengingat bahwa semua orang itu tidak pantas untuk terluka dan harus yakin semua akan baik-baik saja. Aku suka banget lirik ini ”, kata Alsa.
“Terakhir kami rilis single baru adalah awal tahun 2023. Selama satu tahun kami mengumpulkan pengalaman dan observasi tema yang umum ada di sekitar kami, melalui pentas di berbagai acara, mengamati pembicaraan di sosial media, mendengar teman di sekitar kami”, kata Sigit Wardana.
“Dan tema di KISAH BARU ini menjadi salah satu yang cukup kami dengar. Mengenai bagaimana lepas dan memilih untuk bahagia daripada stay di dalam hubungan yang toxic.
Jadi pas rasanya kalau single ini kami rilis pertama kali di bulan Oktober 2023”, ujar Alvin. Proses pengerjaan single ini merupakan hasil kolaborasi antara semua personil BASE JAM dengan Peter Lawdenk, sebagai co-produser.
“Untuk project mini album kali ini kami memutuskan untuk bekerjasama dengan musisi yang bisa dibilang serba bisa dan yang paling penting memiliki visi bermusik yang sejalan dengan kami, tapi cukup berbeda sehingga bisa memberikan warna yang unik juga.
Dan bekerjasama dengan Lawdenk di lagu ini merupakan proses yang menyenangkan”, ujar Aris.
Dalam proses rekaman, BASE JAM juga dibantu oleh Bakhesty Igirisa sebagai vocal director. “Ada sedikit warna dan gaya baru dalam bernyanyi bagi kami berdua di lagu ini. Dan hal itu dengan baik diterjemahkan dan dibantu oleh Bakhes untuk menemukan kombinasi yang pas sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diwujudkan dengan baik”, Sigit menjelaskan.
Salah satu pesan lainnya adalah mengajak orang untuk yakin dengan pikiran dan keputusan diri sendiri, tanpa harus selalu mendengarkan dan mengikuti apa kata orang lain.
“Di lirik ‘Biar orang berkata apa, tak perlu kau dengarkan mereka yang tak pernah mengerti dantahu isi hatimu’ seolah menunjukkan bahwa sosok yang paling tahu dan kenal diri kita adalahdiri kita sendiri. Yakinlah dengan diri sendiri, sayangilah diri sendiri dan melangkah pastimembuka kisah baru”, tutup Sita.
Base Jam yang beranggotakan Sigit (Vokal), Aris (Gitar), Sita (Bass), Oni (Gitar), Alvin (Vokal) dan Alsa (Drums) berharap kehadiran single ini bisa menginspirasi dan menjadi soundtrack membahagiakan dalam kehidupan para pendengar dan penikmat musik Indonesia.
Single baru BASE JAM : KISAH BARU sudah dapat dinikmati semua Digital Music Platform. (FE)
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)