Connect with us

iMusic

Gandeng Didit Saad dan Nuwi, Alfie Alfandy luncurkan album “Aku Manusia”

Published

on

iMusic.id – Model, pengusaha, aktor dan penyanyi Alfie Alfandy baru saja meluncurkan album debutnya yang berjudul “Aku Manusia”. Memulai karirnya di bidang modelling di tahun 2006, Alfie justru mulai dikenal masyarakat luas ketika membintangi film layar lebar dan sinetron.

Diantara banyak film dan sinetron yang melibatkan aktingnya, nama Alfie Alfandy melesat saat memerankan tokoh agama islam yaitu, Ustadz Jefri Al Buchori di film “Hijrah Cinta” (2014). Bahkan di film ini Alfie masuk sebagai nominasi untuk Aktor Utama Terpilih pada Piala Maya di tahun 2014, serta Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Indonesian Movie Awards.

Di produseri oleh dua musisi berpengalaman Didit Saad (Stars And Rabbit) dan (Nuwi Fourtwnty), album “Aku Manusia” dari Alfie Alfandy ini menyajikan 10 track list lagu yang semua lirik lagu di dalamnya mewakili hati, perasaan dan perjalanan hidup Alfie sampai di titik ini. Ke 10 lagu tersebut adalah “Halusinasi, Teman Sejati, Malam Tak Logika, Aku Pergi, Deras, Cumbu Pilu, Pintu Rumah, Rayuan Semesta, Aku Manusia” dan “Takbir Dalam Duka”.

Pada setiap lagu yang berada di album “Aku Manusia”, Alfie Alfandy memasukan tema – tema tentang kehidupan dan hubungan manusia dengan Tuhan yang dirangkai dengan lirik – lirik puitis yang bahkan kalau disimak susunan lagunya di album ini disusun sesuai urutan cerita perlagunya oleh Alfie.

“Album ‘Aku Manusia’ merupakan penjelajahan introspektif tentang keberadaan, ketidaksempurnaan, dan perjalanan menemukan penerimaan diri. Urutan lagunya saya susun sedemikian rupa hingga menjadi rangkaian cerita yang berkesinambungan”, terang Alfie Alfandy saat hearing album bersama insan – insan pers di Pililon Coffee, Jakarta Selatan.

Diluncurkannya album “Aku Manusia” adalah sebuah langkah kreatif Alfie yang sudah lama dinantikan Alfie sendiri. Dirilis dengan format digital dan CD fisik, Alfie merasa senang bisa menyelesaikan album personal perdananya ini.

“Akhirnya album ini rilis juga. Album “Aku Manusia” bercerita tentang kita sebagai manusia, dimana sebagai manusia kita penuh kekurangan, ada kalanya kita lupa lupa, ada kalanya khilaf, ada momen kita terlalu cinta terhadap sesuatu, rindu pada sesuatu dan kadang kita juga Lelah dalam hidup. Duka, sedih, senang, semua ada di album ‘Aku Manusia’ ini”, jelas Alfie.

“Saya sengaja merilis juga album ini dalam bentu CD, karena saya ingin mengembalikan karya musik itu kembali ke yang semestinya menurut saya. Oleh karena itu untuk karya album berikutnya ada kemungkinan saya merilis karya musik dalam format kaset juga”, tambah Alfie.

Keterlibatan Nuwi dan Didit Saad memiliki kisah tersendiri bagi Alfie. Nuwi yang merupakan teman se-permainan sejak lama memang sudah lama ditarget oleh Alfie. Kedekatan Alfie dan Nuwi plus adanya kesamaan selera musik membuat Alfie merasa perlu untuk merekrut Nuwi untuk jadi partner menyelesaikan album ini.

Tidak hanya Nuwi, Didiet Saad yang dikenal sering mengorbitkan musisi dan penyanyi lewat tangan dinginnya juga di rekrut oleh Alfie dan diakui oleh Alfie bahwa kedua rekannya ini menjadi sosok yang pas untuk menjadi produser di album “Aku Manusia”.

“Saya bersyukur bisa banyak belajar dengan dua musisi berpengalaman ini, Kalo Nuwi jelas – jelas saya jebak…hahaha…saya ajak ngobrol dan langsung saya tembak, kalau Babab (panggilan akrab Didit Saad) itu berdasarkan rekomendasi Nial (eks bassis Bunga), Nial yang kenalin saya sama Babab”, terang Alfie.

“Nuwi dan Babab itu memberi banyak pengaruh buat saya, pas banget saya suka genre musik yang ballad – ballad, folk akustikan gitu dan mereka sangat paham membuat aransemen lagu model begitu, jadi saya sangat bersyukur ada Nuwi dan Babab di album ini”, pungkas Alfie.

Album “Aku Manusia” sudah bisa disimak melalui seluruh Digital Store Platform, sedangkan video lirik single “Aku Manusia” juga sudah bisa di tonton di Youtube Channel Alfie Alfandy dimana pada video ini juga di munculkan behind the scene proses rekaman Alfie Alfandy bersama Nuwi dan Didit Saad.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading