iMusic.id – Setelah sebelumnya merilis Sesungguhnya, Jebung yang eksploratif kembali mempersembahkan karya terbaru berjudul “Jawab Aku”, sebuah lagu yang lahir dari perasaan frustrasi ketika menyukai seseorang, tapi hubungan itu tak kunjung bergerak maju.
Terinspirasi dari pengalaman pribadi, “Jawab Aku” menjadi refleksi saat hati merasa dekat, tapi tidak ada kepastian. “Ini terinspirasi dari momen-momen gue lagi feeling connected with someone tapi rasanya hubungan itu jalan di tempat alias stuck terus. Rasanya dari tingkah laku, dia ini kaya attracted sama gue. Tapi hubungan ini nggak ada kemajuan dan dia nggak ngubungin gue lagi,” ungkap Jebung.
Perasaan itu kemudian dituangkan dalam lirik-lirik yang blak-blakan namun tetap manis:
“Jawab aku, Atau inikah permainanmu?, Pura-pura jadi malu-malu, Biar aku yang hubungin lu dulu”
dan
“Egoku sebagai perempuan yang menunggu, menunggu jawaban, Kau buat gue runtuh”
Menulis dan menyanyikan lagu ini membawa Jebung ke perasaan yang konyol. “Senyum-senyum sendiri kali ya. Karena kalau inget-inget perasaan frustrasi itu kadang gue ngerasa konyol. Bisa ya segininya mikirin seseorang,” ceritanya sambil tertawa.
“Jawab Aku” juga membawa proses kreatif yang cukup dalam. Walau penulisan lagunya terasa lancar, tantangan justru muncul setelah lagu selesai dibuat terutama ketika take vocal “Pas take vocal, gue suka banget bereksperimen sama layer vokal. Jadi kadang bisa lama banget cuma buat nemuin tone atau adlibs yang paling pas. Gue suka ngulik sampai detail kecil, biar emosinya nyampe banget.
Dalam proses kreatifnya, Jebung menulis sendiri lirik dan melodi lagu ini, sementara aransemen dan produksi ditangani oleh produser sekaligus teman dekatnya, Redi Yusri. “Setelah kerja bareng di Sesungguhnya, kita jadi sering bikin lagu bareng. Gue juga biasa direct dan edit vokal sendiri, tapi Redi bantu banget buat bikin layer vokal yang lebih menarik.”
Redi menjelaskan bahwa dalam menciptakan musik “Jawab Aku”, ia mengambil referensi dari “Baby Be Mine” milik Michael Jackson untuk keseluruhan warna musiknya, serta “Fantasy” milik Mariah Carey sebagai acuan mood vokal dan groove, terutama di bagian akhir lagu.
“Ada dua elemen khusus yang gue sisipkan di lagu ini,” jelas Redi. “Pertama, sound bass yang juicy dan funk. Kedua, synthesizer dengan nuansa old school yang ngikutin groove dari bass-nya. Jadi selain vokal ‘jawab aku’ yang catchy, ada hook lain dari elemen musiknya yang bikin nempel.”
Untuk visualnya, Jebung berkolaborasi dengan fotografer Justin Amudra, yang membantu mewujudkan konsep foto dan artwork single ini. “Seru banget bisa lihat interpretasi seorang fotografer terhadap lagu ‘Jawab Aku’. Kolaborasi ini bikin visualnya terasa hidup dan sesuai banget sama nuansa lagunya,” ujar Jebung.
Tidak hanya sebagai penyanyi dan penulis lagu, Jebung juga terlibat penuh dalam proses produksi. “Gue direct vokal, edit vokal track, nulis cerita music video, dan supervise the whole process! Gue seneng banget bisa numpahin visi gue ke tim yang keren banget.”
Menariknya, lagu ini juga ditulis saat Jebung benar-benar mengalami apa yang diceritakan dalam lirik. “Gue lagi ngerasain itu banget. Jadi inspirasi lagunya literally datang dari real-time experience,” katanya.
Proses produksi pun diwarnai banyak momen lucu, terutama saat syuting karena Jebung ingin nunjukin awal ketika semua proses bermusik ini dimulai, dengan video musik yang penuh adegan komikal. “Ada adegan gue keseret di lantai, tertiup angin, gue meleyot dan pas syuting susah untuk nahan ketawa!”
Ketika diminta mendeskripsikan “Jawab Aku” dalam tiga kata, Jebung menjawab: genit, stres, dan meleyot. Sebuah rangkuman yang pas untuk lagu yang terasa ringan, fun tapi menyimpan makna kegelisahan tentang menunggu, berharap, dan akhirnya memilih untuk bertanya: “Jawab aku, dong!” (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”