iMusic – Setelah meraih sukses di ajang pencarian bakat “Indonesian Idol 2023”, Jian Shuja akhirnya merilis single pertamanya yang berjudul Langit Biru. Dara kelahiran Malang, 31 Januari 2001 ini mengekspresikan perasaannya yang ingin bebas meraih mimpi dan berani menjajal sejuta peluang yang ada, melalui kata demi kata yang terangkai.
“Kau bebas, terbang sejauh kau mau. Terlepas dari takut yang membuatmu ragu” ujarnya.
Proses pembuatan “Langit Biru” bisa dibilang cukup panjang. Jian harus perlahan meruntutkan perjalannya di awal karier bermusik, hingga akhirnya cerita tersebut bisa menjadi nada dan lirik yang indah. Dalam produksi karya ini, Jian didukung oleh Tim Produksi dari Wahana Production dan melibatkan sejumlah nama yang sudah tidak asing didengar di industri musik Indonesia.
Sebut saja, Seto Bramana dan Yafi Aria yang berperan sebagai Music Directors, Music Producers, serta Anugerah Nainggolan yang selain berperan sebagai Vocal Director, juga turut mengisi melodi pada piano dan synth. Sementara itu, pendengar sayup-sayup bisa mendengar suara merdu Barsena Bestandhi dari background vocal yang mempermanis lagu ini.
Seluruh proses rekaman dilakukan Jian dan tim di Wahana Galaxy Studio. Jian mengaku tidak ada kesulitan yang berarti selama produksi. Hanya saja ia sempat harus hati-hati dalam memilih lagu karena ciri khas unik suaranya yang lembut. Namun hal tersebut berhasil diatasi dengan rilisnya single Langit Biru ini. Untuk Mixing & Mastering Jian mempercayakannya pada Seto Bramana yang sukses membuat lagu ini semakin indah.
Single perdana Jian Shuja resmi dirilis pada hari Jumat, 14 Juli 2023 di seluruh platform musik digital bersamaan dengan Official Video Lyric yang bisa dinikmati di kanal YouTube. Uniknya, dalam pembuatan vidio lirik ini Jian melibatkan pendengar setianya, Sahabat Jian (*sebutan untuk pendengar Jian), dengan meminta mereka untuk mengirimkan video langit dan meluncurkan campaign secara daring dengan hashtag #SteppingUpWithJian.
“Aku pengennya bisa terkoneksi lebih dekat dengan Sahabat Jian, jadi project ini serasa milik kita bareng-bareng dan mereka bisa lebih relate lagi dengan pesan yang ingin aku sampaikan” paparnya.
Melalui lagu Langit Biru, Jian ingin memberikan semangat kepada pendengarnya untuk bisa terus berpikir positif dan terus mengejar mimpi. Seperti luasnya langit yang menjadi representasi dari banyaknya kesempatan untuk mengejar cita – cita, dan bagaimana indahnya langit adalah sebuah pengingat akan proses yang harus kita lewati dengan senyum. Rencananya, Langit Biru akan menjadi pembuka dari trilogi yang akan disuguhkan Jian di karyanya mendatang. Harapannya lagu ini dapat menjadi sebuah awal yang baik untuk rilisan-rilisan berikutnya. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”