Connect with us

iMusic

“Rimar” Berbagi Kebahagiaan di Single Terbaru ‘Cinta yang Kutunggu’.

Published

on

iMusic – Setelah hampir setahun lamanya, penyanyi berbakat dan penuh talenta, Rimar, kembali merilis single terbaru yang diberi judul Cinta yang Kutunggu. Sebuah lagu yang kembali diciptakan sendiri oleh Rimar.

Dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia, lagu ini masih mengusung nuansa musik pop ballad romantis dengan mengambil tema tentang sebuah percintaan, yang menariknya, kali ini Rimar menciptakan sebuah lagu dengan akhir kisah yang bahagia, lagu ballad yang cocok untuk para pasangan yang sedang jatuh cinta (bucin), berbeda dengan karya sebelumnya yang selalu mengedepankan tema cerita patah hati, kekecewaan, dan perpisahan.

Lagu ini diproduseri oleh S/EEK dan bekerja sama dengan Kamga sebagai direktur vokal. Menceritakan tentang seorang wanita yang jatuh cinta kepada seorang pria sempurna baik paras maupun sikapnya, dari caranya membuat seseorang jadi nyaman ketika merasa canggung, dan selalu hadir untuk meredam rasa rindu.

“Lagu ini punya beberapa harapan yang tertulis di bagian chorus dan bridge, salah satunya di bagian bridge tertulis “ku terus berharap perasaanmu selalu sama, karena pasti cintaku pun takkan pernah berubah” yang merupakan harapan tiap wanita,” ujar Rimar menceritakan tentang lagu ‘Cinta yang Kutunggu’.

Sementara, dari departemen suara, lagu ini diaransemen sangat apik, terkesan sederhana tanpa adanya kompleksitas suara instrumen yang berlebihan, sehingga membuatnya menjadi lagu yang sangat nyaman untuk didengar dan mudah sekali untuk mencerna isi pesan dari tiap bait liriknya.

Perpaduan instrumen piano yang menjadi senjata utama, dipadukan dengan kualitas vokal Rimar yang mumpuni membuat lagu ini menjadi kuat secara harmonisasinya. Sebuah lagu indah untuk dijadikan playlist keseharian.

Lagu ini bukan tanpa halangan saat proses pembuatannya. Sebagai lagu tema bahagia yang diciptakan Rimar setelah sekian lama, jiwa perfeksionisnya mendadak muncul sehingga membuat proses rekaman vokalnya agak memakan waktu.

“Jadi pas recording, waktu satu shift rekaman bahkan sempat hanya cukup untuk merekam lead vocal. Bersyukur saat rekaman dibantu oleh kak Kamga sebagai vocal director yang dengan sangat sabar mendampingi aku yang banyak maunya,” ujar Rimar.

Sementara, untuk konsep musik video yang disutradarai oleh Prialangga, Rimar mengaku puas karena apa yang ada di pikirannya dapat diterjemahkan dengan sangat baik, sehingga menghasilkan musik video yang sesuai dengan ekspektasi dan harapannya.

Dalam musik video kali ini Rimar memang mengharapkan hal yang sedikit berbeda dari musik video sebelumnya. Ia membayangkan seorang wanita yang diberikan teka teki oleh kekasihnya berupa kenangan-kenangan mereka ditutup dengan akhir destinasi di mana kekasihnya telah menunggu untuk memberikan kejutan lainnya.

“Harapakanku diterjemahkan dengan sangat baik oleh kak Prialangga dan tim. Tim yang solid dan selalu membawa vibes bahagia membuat proses shooting berjalan lancar dan seru,” tegasnya.

Lewat lagu ‘Cinta yang Kutunggu’ ini, Rimar berharap dapat menjadi doa baik bagi semua yang mendengarkan dalam menemukan cinta sejati yang telah ditunggu, dan semoga juga banyak penikmat musik Indonesia bisa mendengar lagu ini dan menjadikannya salah satu theme song of life bagi mereka.

“Aku harap suatu saat kita semua bisa berkumpul menyanyikan lagu ini bersama baik sambil memeluk pasangannya maupun sambil memeluk kenangan indah bersama orang terkasih,” tutup Rimar.

Tentang Rimar:

Rimar adalah pemenang Indonesian Idol Special Season 2021. Penyanyi yang sangat berbakat ini merilis single debutnya “Waktu dan Perhatian” pada 28 Mei 2021 di bawah label rekaman Universal Music Indonesia. Lewat lagu Perdana ini RImar bekerjasama dengan artis bertalenta yaitu Andmesh Kamaleng.

Rimar kembali merilis single kedua  pada tanggal 14 Januari 2022 berjudul ‘Menunggu Kau Kembali” bekerjasama dengan Tohpati dan kali ini Rimar terlibat sebagai pencipta lagu.

Pada bulan November 2022, Rimar merilis single duetnya bersama Indra Sinaga lewat lagu “Setidaknya Sempat Bersama”

Memiliki suara yang merdu, kualitas vokal dengabn karakter kuat, memiliki teknik vokal yang tinggi dan selalu memukau disetiap penampilannya menjadikan Rimar artis yang patut diperhitungkan  di industri musik Indonesia.

Bakat dan talenta serta jiwa kompetisi Rimar telah terlihat sejak lama. Bahkan sebelum menjuarai ajang Indonesian Idol musim kesebelas pada 2021 ini, dia tercatat telah mengikuti berbagai kompetisi musik salah satunya mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN ‘Be Our Rock & Pop Soul’ music competition yang diselenggarakan di Vietnam. Tidak hanya itu, jejak rekamnya juga tercatat pada 2018 saat ia mengikuti ajang I Can See Your Voice Indonesia musim ketiga dan berperan sebagai Susan dalam episode bintang tamu Bertha.

Ia juga pernah berduet dengan Dimash Kudaibergen, penyanyi internasional asal Kazakhstan dalam sebuah konser tunggal yang digelar di St.Peterburg, Rusia, pada tahun 2019 yang ditonton sekitar 13.000 penonton.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading