Connect with us

iMusic

7 Musisi Yang Tewas Pada Puncak Kejayaannya

Published

on

Puncak kejayaan musisi adalah dimana mereka pribadi atau grup band mereka sedang meroket namanya dan dikenal masyarakat luas karena hasil karya mereka mendapat respon positif dari hasil apresiasi publik. Tetapi tidak sedikit musisi yang justru tewas disaat masa keemasan ini. iMusic akan merangkum siapa saja musisi yang tewas pada saat kejayaan mereka.

1. Freddie Mercury

 

Lahir pada 5 September 1946 di Stone Town, Tanzania, Afrika Timur, pria yang mempunyai asli Farrokh Bulsara ini memimpin sebuah grup band yang bernama “Queen” asal Inggris. Pada tahun 1987 Freddie divonis menderita penyakit AIDS dan membuat dirinya terlihat semakin kurus. hingga pada 24 november 1991 vokalis Queen ini meninggal karena penyakit bronkopneumonia akibat AIDS yang dideritanya. Freddie meninggal pada usia 45 didalam rumahnya daerah Kensington.

 

2. Chester Bennington


Chester adalah vokalis dari band Linkin Park. Dirinya dinyatakan meninggal dunia pada 20 Juli 2017 setelah ia gantung diri di rumahnya Palos Verdes Estates, California. Linkin Park pun terpaksa membatalkan konsernya yang bertajuk One More Light World Tour dan mengembalikan tiket konser yang sudah dibeli oleh para penggemarnya.

 

3. Kurt Cobain


Kurt Cobain vokalis grup band Nirvana, Musisi bernama lengkap Kurt Donald Cobain tersebut meninggal dengan menembak kepalanya sendiri dengan menggunakan senjata api pada 5 April 1994 saat dirinya berumur 27 tahun. Dalam sebuah jurnal yang ditulisnya, dirinya pernah menyebutkan mengalami kesakitan di bagian perut yang amat sangat. Hal inilah yang membuatnya selalu mengkonsumsi heroin dalam jumlah banyak untuk menghilangkan rasa sakit.

 

4. Jimi Hendrix


Lahir pada 27 November 1942 dengan nama James Marshal Hendrix, ia tumbuh menjadi seorang gitaris handal yang pandai memainkan nada dan tehnik dalam bermain gitar. Lebih dikenal sebagai Pemain rock, tetapi teknik dan pemilihan nadanya tipikal blues. Ia adalah ras kulit hitam amerika yang terkenal di Inggris dan menjadi banyak idola pada saat itu. Jimi Hendrik meninggal over dosis karena Heroin yang sering dikonsumsinya.

 

5. Nike Ardilla


Nike Ardilla adalah sosok Ratu Rock Indonesia pada tahun 90 an yang tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil honda civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan RE Martadinata di kota Bandung. Siapa yang tidak kenal lagu – lagu miliknya seperti Sandiwara Cinta, Tinggallah Ku Sendiri, dan mama aku ingin pulang. Dia juga adalah seorang aktris top, film yang dibintanginya selalu box office seperti Trilogy Si Kabayan, dan Lupus IV. Selama sejarah dunia hiburan Indonesia, hanya Nike Ardilla artis satu – satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi di mana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati.

 

6. Michael Jackson

Michael Jackson disebut juga “king Of pop” dan mempunyai ciri khas dansa “moonwalk”. Dia ditemukan meninggal didalam kamar mandi karena over dosis penggunaan narkoba yang dikonsumsinya pada 25 Juni 2009. Banyak warisan yang ditinggalkan oleh raja pop ini ke saudara – saudaranya yang masih hidup, hingga saat ini warisannya pun masih dalam proses dan menjadi sengketa. Michael Jackson mempunyai lagu pop yang sangat tidak asing di kalangan luas, seperti Black and White, Thriller, Billy Jean, dan masih banyak lagu yang terkenal lain.

 

7. Alda Risma

Penyanyi wanita yang namanya melejit lewat hits single – nya yang berjudul “Aku Tak Biasa” yang sangat terkenal di era 90an ini meninggal pada 12 desember 2006. Dugaan pertama Alda meninggal adalah akibat dari overdosis. Kematiannya merupakan kematian yg cukup lama diberitakan. Karenakan ada dugaan pembunuhan terhadap kematiannya, namun setelah penyelidikan polisi secara lebih lanjut, muncul perkiraan Alda dibunuh. Kasus ini berakhir setelah ditetapkannya Ferry Surya Prakasa sebagai tersangka dibalik pembunuhan Alda Risma.

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading