Connect with us

Uncategorized

5UPERGROUP Live In Concert Tampilkan 5 band Nasional Pilihan Netizen

Published

on

iLive – XI CREATIVE The Promotor, sebuah forum kerjasama nirlaba alumni (angkatan tahun 1980, 1981 & 1982) SMA XI Bulungan yang sekarang menjadi SMA 70 kembali melanjutkan komitmen mulianya dalam mengumpulkan dana bagi guru – guru yang telah berjasa melalui penyelenggaraan konser musik. Setelah sebelumnya di tahun 2015 lalu sukses menyelenggarakan event musik bertajuk LCLR Plus Concert yang berhasil mendonasikan dana sebesar Rp 500 juta kepada 25 orang guru, para insan kreatif XI CREATIVE The Promotor berencana melakukan hal serupa dengan menggelar konser 5UPERGROUP Live In Concert pada 21 November 2017 mendatang di Plenary Hall, Jakarta

“Mohon doa restu” ucap Kadri Mohamad, selaku salah satu Executive Producer 5UPERGROUP Live in Concert yang juga dikenal sebagai vokalis dan pernah memperkuat formasi group band legendaris Indonesia, Makara Band di era 80’an.

Konsep konser ini sangat unik dan berkelas karena XI CREATIVE The Promotor memang mempunyai visi untuk membuat acara seni yang bagus dan dapat dinikmati serta diapresiasi oleh masyarakat Indonesia, oleh karena itu sebagai penyelenggara, XI CREATIVE The Promotor tidak main – main dalam memilih musisi – musisi yang akan tampil di acara ini. Sesuai judul acara yang bertajuk 5UPERGROUP Live In Concert maka 5 group yang dipilih menjadi penampil di acara ini sudah dipilih melalui polling netizen yang diadakan oleh XI CREATIVE The Promotor sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara yaitu : Punya rekam jejak jam terbang lebih dari 20 tahun di industry musik Indonesia, masih berkarya hingga saat ini, memiliki personel kelas maestro musik nasional, punya musikalitas yang solid, memiliki manajemen, memiliki jumlah fans yang banyak dan militan, eksis dalam mengelola sosial media mereka, serta memiliki karya album yang lumayan banyak dan punya banyak lagu hits.

Menyimak seluruh kriteria yang telah di tetapkan oleh XI CREATIVE The Promotor tersebut diatas, maka pantaslah apabila GODBLESS, KRAKATAU, KAHITNA, GIGI serta SHEILA ON 7 terpilih sebagai 5 penampil dalam 5UPERGROUP Live In Concert tahun ini. Berikut informasi singkat perjalanan karir ke 5 Supergroup Indonesia tersebut :

GOD BLESS adalah legenda rock band Indonesia ini berkibar dengan 6 album sudah hampir 50 tahun sejak tahun 1973. Lagu-lagu seperti “Semut Hitam”, “Kehidupan”, “Huma Di atas Bukit”, “Rumah Kita” adalah lagu-lagu mereka yang begitu populer. Band pembuka pada konser Deep Purple di Jakarta (1975) saat ini terdiri dari Achmad Albar, Donny Fattah, Ian Antono, Abadi Soesman dan Fajar Satritama hingga kini masih begitu eksis di kancah musik Indonesia. “Ini sebuah pertemuan 5 band yang unik. Kami dari generasi 70’an, 80’an, 90, dan 2000’an bertemu dalam satu pentas festival. Akan menjadi salah satu pertunjukan tak boleh di lewatkan,” kata vokalis GOD BLESS, Achmad Albar.

KRAKATAU adalah Salah satu pioneer fusion jazz di Indonesia. KRAKATAU, dibentuk tahun 1984 di Bandung. Kini digawangi Dwiki Dharmawan, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Donny Suhendra, Pra Budi Dharma dan Tri Utami. Semua personilnya sudah menjadi pemusik kelas internasional dengan segudang prestasi. Menelurkan sekitar 10 album, saat ini sedang come back dengan album baru dan menggelar konser di kancah musik Indonesia dan dunia. Banyak pengamat musik menyebut bahwa Krakatau band yang berisi banyak maestro musik Indonesia. Vokalis Trie Utami mengatakan tentang pentas ini,  “Boleh dibilang pentas 5 Supergroup ini akan menjadi kado Indah untuk musik Indonesia dari kami di Krakatau, God Bless, Kahitna, Gigi dan Sheila On 7.”

GIGI, Band beraliran pop rock sejak 1994 ini meramaikan kancah musik Indonesia dengan lebih dari 20 album. Dimotori empat personel band enerjik Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Gusti Hendy, band ini masih punya penggemar yang kuat. Lagu-lagu seperti “Angan”, “11 Januari”, “Terbang”, “Nirwana” dan “Jomblo” adalah beberapa contoh lagu-lagu yang sukses digemari beragam usia. “Festival musik ini keren gua bilang sih. Gabungkan 5 band dengan karakter berbeda yang punya hits dan kenangan di fans masing-masing. Mudah-mudahan jadi tontonan berkesan di akhir tahun 2017,’ ujar vokalis Armand Maulana.

KAHITNA adalah jaminan mutu pertunjukan musik saat ini. Keberhasilan band pengusung pop asal Bandung yang lahir ditahun 1986 ini tak lepas dari kepiawaian Yovie Widianto sebagai leader, sekaligus pencipta puluhan lagu yang hits. Sebut saja deretan lagu seperti “Cantik”, “Mantan Terindah”, “Cerita Cinta” dan “Rahasia Cinta”. Dengan vokalis solid mereka Carlo Saba, Hedi Yunus dan Mario, Kahitna berhasil terus berkibar hingga hari ini dengan penonton yang terus bertambah di berbagai lapisan usia. Menurut Yovie Widianto tentang pentas 5UPERGROUP Live in Concert “Selalu menyenangkan berada dalam satu pertunjukan dengan musisi-musisi yang secara jam terbang dan fan base masih luar biasa mendukung mereka. Semoga ini memicu banyak pentas musik musisi Indonesia lain”.

SHEILA ON 7 adalah nama penampil terakhir di konser musik ini. Band penghasil lagu hits terbanyak lainnya asal Yogyakarta ini  didirikan tahun 1996. Total 10 album telah dipersembahkan Sheila On 7 yang dimotori Eross, Duta, Adam dan Brian. Sheila On 7 tercatat telah meraih lebih dari 70 penghargaan di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Bagi Sheila On 7, mereka merasa terhormat sekali bisa satu panggung dengan God Bless, Krakatau, Gigi dan Kahitna yang menjadi pahlawan musik di Sheila On 7.

Konser spektakuler ini juga melibatkan semua yang terbaik dari bidangnya. Tata suara, tata cahaya, tata panggung dan multimedia yang sangat mumpuni dipercayakan kepada Donny Hardono, dari DSS Sound. Sedangkan nama Oleg Sanchabakhtiar ditunjuk sebagai Creative Director. Konser juga akan menampilkan kolaborasi yang tentunya belum pernah dilakukan sebelumnya. @fransiscus_eko

 

iMusic

Cassandra angkat cerita cinta yang pelik di single “Pemain Lama”

Published

on

iMusic.id – Cassandra kembali hadir memperkenalkan single terbarunya yang berjudul “Pemain Lama”. Memutuskan kembali eksis setelah sempat hiatus beberapa lama, Kini Cassandra memutuskan untuk meneruskan karier bermusik mereka di jalur independen dan merilis sebuah single baru tersebut.

Lagu Pop Ballad yang diciptakan oleh Choki, bassis Cassandra ini hadir dengan lirik dan notasi yang sederhana namun menyentuh hati. Lagu “Pemain Lama” bercerita tentang seseorang yang terlanjur jatuh cinta pada pasangannya, sementara tanpa disadari pasangannya ini sudah lebih dulu punya hubungan cinta dengan orang lain. Sebuah situasi yang kerap terjadi ditengah-tengah kisah percintaan saat ini.

“Lagu ini kita pilih sebagai single baru Cassandra karena lagu ini punya penggalan lirik yang unik dengan melodi yang sederhana. Dari judul dan liriknya juga mudah untuk diingat. Kata “Pemain Lama’ secara harfiah banyak kita jumpai, tapi arti lainnya dengernya kayak lucu tapi kok bikin hati sakit yah”, ujar Choki.

Proses pembuatan lagu “Pemain Lama” tidak memakan waktu lama, namun berbeda dengan pemilihan aransemen musiknya yang ternyata cukup butuh waktu untuk menyesuaikan dengan karakter Cassandra.

“Yang lama itu pada aransemennya, kita butuh waktu dalam pemilihan musiknya yang menyesuaikan dengan trend-trend lagu saat ini. Kita coba padukan dengan musik-musik yang sedang berkembang tapi kita juga enggak mau Cassandra kehilangan karakter utamanya. Karena dari dulu Cassandra sudah punya warna sendiri, ditambah untuk lagu ini semua kita kerjakan sendiri, jadi memang cukup butuh waktu untuk merilis lagu ini”, ungkap Choki.

Untuk proses rekamannya, Anna sang vokalis menceritakan bahwa mereka mengawali dengan workshop untuk meminimalisasikan kesalahan – kesalahan.

“Setiap mau rekaman atau mau bikin single, pastinya kita selalu ada workshop dulu sih. Tujuannya agar bisa lebih deket dengan lagunya, jadi buat aku lebih mudah meresapi dan menyampaikan isi lagunya. Kalo kesulitan selama proses rekaman sih enggak ada, karena aku udah lama tergabung di Cassandra jadi sudah paham banget cara penulisan lagu yang dibuat Choki dan pesan yang mau dia sampaikan dilagu-lagunya”, tambah Anna.

Cassandra yang beranggotakan Anna (vokal), Inos (gitar) dan Choki (bass sampai saat ini sudah 16 tahun berkarya di dunia musik Indonesia dan mereka tetap komitmen untuk melahirkan karya-karya terbaik yang bisa dinikmati banyak orang.

Cassandra adalah band yang terbentuk pada tahun 2009 dengan nama ‘Aglo’ dan mereka berganti nama menjadi Cassandra pada tahun 2010. Di tahun yang sama Cassandra masuk ke industri rekaman dan bergabung di salah satu label musik di Jakarta, lalu melempar single pertamanya yang berjudul “Tetap Menjadi Milikmu”. Lagu ini mendapat respon positif dari para pendengar musik Indonesia dan menjadi salah satu lagu favorit yang banyak di request di radio-radio.

Nama Cassandra semakin dikenal banyak orang dan menjadi idola masyarakat setelah mereka merilis single kedua yang berjudul “Cinta Terbaik” pada tahun 2011. Lagu ini sangat populer dan sukses mencuri hati para penikmat musik Indonesia. Kesuksesan lagu ini juga semakin mengukuhkan eksistensi Cassandra di dunia musik Indonesia. Terbukti Music Video lagu “Cinta Terbaik” hingga kini sudah ditonton sebanyak 152M viewers di Youtube. Bahkan lagu ini mendapat apresiasi yang sangat baik sampai di luar negeri seperti di Malaysia, Thailand hingga Amerika Serikat.

Kemudian di tahun 2017, Cassandra resmi merilis album perdana yang bertajuk “Cinta Terbaik” yang berisi 11 lagu bertemakan cinta. Sempat berpindah label musik di tahun 2019, Cassandra rilis single berturut-turut yaitu lagu “Biar Aku Saja” yang judul lagunya terinspirasi dari film Dilan, di ikuti lagu “Porak Poranda, Sakit, Mengalah” dan “Aku Janji”.

“Kami ingin tetap berkarya terus dan memberikan yang terbaik untuk menghibur semua pendengar musik dimanapun berada. Walau sekarang berjalan sendiri, dari dulu Cassandra memang selalu ingin belajar banyak hal-hal baru. Dalam prosesnya memang tidak mudah tapi selalu seru dan semangat melakukannya. Semoga lagu ini bukan hanya menjadi teman dalam rutinitas sehari-hari dan mewakili banyak hati orang yang mendengarkannya saja, tapi juga bentuk rasa syukur kami bahwa sampai sekarang Cassandra masih menerima banyak doa dan dukungan dari fans untuk terus berkarya.”, tutur Inos.

Continue Reading

Uncategorized

Neverland Festival Bandung tampilkan Denny Caknan sampai NDX AKA

Published

on

iMusic.id – Konser koplo bertajuk “Neverland Festival” bakal menjanjikan keseruan buat para masyarakat dan pecinta musik koplo yang membutuhkan healing atau ingin keluar sejenak dari situasi hiruk pikuk kehidupan sehari – hari.

Di gelar di lapangan Pussenif, TNI AD, Bandung, Minggu, 27 April 2025 mendatang, konser musik “Neverland Festival” mengundang anda untuk memasuki dunia yang penuh dengan keceriaan, petualangan dan musik yang tak terlupakan.

Menampilkan para seniman koplo seperti Denny Caknan, Guyon Waton, Aftershine, Mr Jono Joni, Lavora, Jasun, Eripras sampai dengan NDX AKA, pihak Neverland project selaku penyelanggara konser “Neverland Festival” ingin memberikan pengalaman festival yang mengesankan sekaligus ikut mengapresiasi musik koplo dan budaya lokal.

“Konser Neverland Festival” ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap musik koplo dan budaya lokal yang semakin digemari lintas generasi. Dengan menghadirkan nama-nama besar seperti NDX AKA, Denny Caknan, Guyon Waton, Afterhsine, Mr Jono Joni dan lainnya, kami ingin memberikan pengalamanmusik yang meriah, dekat dengan hati masyarakat, dan tentu saja penuh hiburan”, jelas Shika, Project Manager Neverland Project saat presscon 12 April 2025 kemarin.

Pemilihan kota Bandung sebagai Lokasi diselenggarakannya konser dan cara pembelian tiket untuk menyaksikan acara konser seru ini tentu saja sudah melalui berbagai pertimbangan dari team penyelenggara,

“Bandung sebagai kota kreatif kami pilih karena energinya yang luar biasa. Kami harap tanggal 27 April 2025 di Pussenif nanti bisa menjadi malam yang tak terlupakan bagi para pecinta musik koplo. Mengenai cara membeli tiket buat penonton kita buat sangat mudah yaitu dengan pembelian melalui artatix.co.id dan tiketnya sendiri dijual seharga Rp. 150.000,- “, terang Shika.

Nama Neverland selalu dikaitkan dengan keinginan untuk mempertahankan masa kecil, di mana anak-anak bisa terus bermain, berpetualang, dan bebas dari tanggung jawab dewasa. Begitu juga dengan konser-konser yang sering menjadi “Neverland” bagi penontonnya, sebuah pelarian dari rutinitas kehidupan sehari-hari.

Festival ini akan menyuguhkan berbagai jenis musik yang akan memeriahkan suasana dan membawa penonton dalam euforia Neverland yang tak terlupakan.

“Neverland Festival” Bandung lebih dari sekadar sebuah acara musik, ini adalah perayaan kebebasan, kreativitas, dan kekuatan musik untuk menyatukan orang-orang,” ujar Lala, admin acara.

Di tengah dunia yang penuh dengan tanggung jawab dewasa, Neverland memberi kita kesempatan untuk merasakan kebahagiaan dan petualangan hidup. Datanglah untuk menikmati musik, ciptakan kenangan indah, dan nikmati kebahagiaan yang akan membuat Anda melupakan sejenak segala beban hidup! “Neverland Festival” Bandung adalah kesempatan sempurna untuk merayakan kebebasan dan kegembiraan melalui musik yang menginspirasi.

Continue Reading

Uncategorized

Rilis album “Catastrophic”, Difficult and Hard siap gelar launching usai lebaran

Published

on

iMusic.id – Unit hardcore asal Malang, Jawa Timur yang hadir sejak 2006, ‘Difficult and Hard’, kembali dengan formasi segar dan semangat baru merilis album terbaru mereka, “Catastrophic”. Album ini menjadi angin segar para penggemar hardcore dan metal Malang, karena merupakan album terbaru mereka sejak rilisan terakhir mereka EP “The Endways of Undying” yang dirilis pada 2016, 9 tahun lalu.

Album ini adalah sebuah perjalanan sonik dengan tema yang menggambarkan kondisi manusia dalam menghadapi kehancuran yang mereka buat sendiri dan bagaimana mereka bangkit dari reruntuhan. Untuk penulisan lagu di album baru ‘Difficult and Hard’ ini ditangani langsung oleh Bagus, Dista dan Brian.

“Catastrophic” kami pilih sebagai judul karena kami melihat bahwa kondisi dunia yang berangsur rusak dan hancur akibat ulah manusia sendiri. Dalam album ini kami juga menyelipkan harapan kebangkitan manusia setelah menghadapi kerusakan tersebut, ujar Bagus, vokalis ‘Difficult and Hard’.

Musik ‘Difficult and Hard’ dikenal dengan riff bertempo lambat dan pola yang mengarah pada sound hardcore berpadu dengan unsur metal khas era 1990-an. Pengaruh Earth Crisis, Unbroken, Harvest, Breath Of Despair, dan Stupid Rascal sangat kental dirasakan dalam musik mereka.

Untuk filosofi dibalik nama ‘Difficult and Hard’ sendiri,  merupakan cerminan realitas kehidupan dan apresiasi untuk kehidupan yang begitu sulit dan terlalu keras di dunia yang manusia diami. Seiring perkembangan dalam scene hardcore dan konflik kehidupan, tema wacana ‘Difficult and Hard’ yaitu sulit dan keras penuh tantangan sangat tersirat di dalam konstruksi lirik mereka.

Band ini dibentuk pada akhir 2006 dengan formasi awal: Prast (gitar), Eko (gitar/Burning My Soul), Fery (bass), Erhan (vokal), dan Andik (drum). Pada akhir 2008, mereka bergabung dengan subscene East Coast Empire, Malang City Hardcore, yang membuka peluang lebih luas untuk tampil di berbagai gigs seperti: Malang Satu Kekuatan, Blast To Judgment, Merdeka Bersatu, Different Direction, Malang Total Hardcore, Mini Party, dan End Of The Era.

Kini dengan formasi terbaru Bagus (vocal), Ikhsan (drum), Pras (gitar), Dista (gitar) dan Brian (bass), “Catastrophic” menjadi bukti nyata evolusi musikal ‘Difficult and Hard’. Setiap lagu dalam album ini menggambarkan ledakan energi yang baru dan masih liar sebagai manifestasi observasi mereka terhadap keadaan dunia dan manusia saat ini.

“Dengan otak baru dan format yang segar, kami mempersembahkan “Catastrophic” sebagai manifestasi dari segala emosi dan energi yang telah kami bangun selama ini. Ini bukan hanya musik, ini adalah pengalaman,” ujar Pras.

Proses rekaman band ‘Difficult and Hard’ dimulai sejak 2024 dengan materi yang ditulis oleh Bagus, Dista, dan Brian. Band ini menghabiskan waktu di Scorpio Studio untuk menangkap energi mentah dari musik mereka. Prasetyo bertindak sebagai produser, mengarahkan visi artistik agar tetap tajam dan autentik. Sementara itu, Yasa Wijaya bertanggung jawab sebagai perekam sekaligus menangani proses mixing & mastering, memastikan setiap detail terdengar optimal. Hingga pada akhirnya rilis pada Maret 2025. 

Difficult and Hard juga akan berencana berkolaborasi dengan 9 ilustrator untuk merespon tiap single dari album mereka, yang nantinya akan di gelar dan di pamerkan di showcase launching album “Catastrophic” yang rencananya akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Album “Catastrophic” kini telah tersedia di berbagai platform digital, termasuk Spotify. Pre order untuk merchandise “Catastrophic” sudah dirilis di IG @difficultandhardofficial dan dibanderol mulai dari Rp. 180.000,- saja. Untuk informasi lebih lanjut dan kolaborasi, ikuti ‘Difficult and Hard’ di media sosial mereka dan nantikan berbagai kejutan lain dari mereka dalam waktu dekat.

Continue Reading