Connect with us

iMusic

TITI DJ bersama SANG DEWI ENTERPRISE membentuk sebuah boyband DEAR JULIETS Dengan single perdananya yang berjudul TARADING DENG DONG.

Published

on

iMusic – Memasuki Era Pandemi, semua bidang berjalan dengan sangat berbeda dari biasanya. Banyak sekali batasan-batasan yang tak bisa dihindari.

Namun hal ini tidak membuat TITI DJ berhenti berkarya. Setelah baru saja mengeluarkan single terbarunya sendiri “Show Off Your Colors”, Titi DJ kemudian bersama dengan SANG DEWI ENTERPRISE (sebuah perusahaan yang dibangunnya bersama 6 orang partners lainnya) membentuk sebuah grup vokal anak laki-laki dengan nama: DEAR JULIETS.

“Walaupun show dan event banyak berkurang karena pandemi ini, sangat disayangkan kalau waktu yang kita punya hanya dilewatkan begitu saja tanpa ada hasil. Beruntung saya bersama Sang Dewi Enterprise sama-sama memiliki satu visi, yaitu terus berkarya dan berkarya. Dan salah satu alasan kenapa kami bersama-sama membentuk DEAR JULIETS, itu karena Re-Generasi di industri musik adalah sesuatu yang selalu menarik bagi saya. Kita bisa lihat, ada begitu banyak bakat-bakat luar biasa di Indonesia ini, yang membutuhkan wadah untuk disalurkan. Dengan tetap menjalankan prosedur yang ketat dan aman demi menghindari covid, terbukti semua bisa dijalankan dengan baik dan aman”, Titi DJ menjelaskan apa alasan terbesar terbentuknya Dear Juliets di era pandemi ini.

Kemudian Titi DJ menambahkan,”Mendengar curhatan teman-teman saya yang anak-anaknya masih bersekolah, bagaimana anak-anaknya kadang ada rasa jenuh karena harus tetap bersekolah tanpa bertemu langsung dengan teman-temannya, belum lagi kesulitan para orangtua yang kini harus lebih intens bahu membahu bersama para guru untuk membimbing mereka menyelesaikan tugas sekolah, membuat saya bersama JfK, manager saya, terpikir untuk membuat sebuah lagu bertemakan sekolah online, yang diharapkan bisa menjadi penyemangat baik untuk anak-anak, maupun orangtuanya, untuk tetap happy dan optimis”.

Apa sih arti Tarading Deng Dong?

“Kalau judulnya Tarading Deng Dong, itu saya ambil dari liriknya. Tidak ada arti spesifik. Saya cuma ngebayangin kalau saya jadi anak-anak, trus sambil main-main, saya bersenandung tanpa arti, eh bunyi itu yang keluar dari mulut saya. Nah, karena bunyinya lucu, sekalian saja saya jadikan judul”, jelas Titi DJ sambil tertawa.

Dear Juliets didapatkan melalui cara self-hunting, dimana Sang Dewi Enterprise mencari bakat-bakat baru lewat media-media sosial seperti Instagram dan youtube.

Kemudian setelah proses self hunting dan audisi personal, didapatkanlah 5 anak. Mereka adalah: ARKANA – DARREN – DITYA – ERWIN – MITCHEL

Masing-masing dari mereka terpilih karena mereka memiliki kemampuan dan karakter menonjol yang berbeda-beda dari setiap individunya. Setelah mereka terbentuk, setiap akhir minggu mereka dikarantina dan dibekali pelatihan dan pendalaman materi menyanyi dan menari. Untuk pendalaman materi vokal, mereka dibimbing oleh Kak Pipit Puspita Wardhani. Sedangkan untuk koreografi, mereka dilatih oleh Kak Evelinn Kurniadi yang akrab dipanggil Kak Eve. Tentunya semua dibawah supervisi dari Mommy Titi, panggilan sayang mereka kepada TITI DJ.

Single perdana mereka dengan judul unik:  TARADING DENG DONG, Dirilis pada tanggal 10 Oktober 2020 ini, setelah sekitar 9 bulan kita telah memasuki era pandemi, menceritakan bagaimana kondisi anak-anak Indonesia saat ini (bahkan mungkin di banyak negara lain). Dimana mereka harus tetap bersemangat bersekolah, walaupun bertemu guru dan teman hanya terbatas lewat media online, dengan dibantu para orangtua di rumah.

Dear Juliets dan lagu Tarading Deng Dong yang ceria, diharapkan bisa menjadi penambah semangat anak-anak Indonesia (juga untuk para orantuanya) bahwa walaupun ada kondisi yang “berbeda” di era pandemi ini, berkarya dan belajar tetap bisa terus dilakukan dengan baik, dengan hati yang bahagia. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading