Connect with us

iMusic

“Canti” merilis single terbaru berjudul “Sanubariku”.

Published

on

iMusic – Canti, wanita berusia 27 tahun dikenal setelah ia mengawali karirnya sebagai penyiar radio dari tahun 2016 hingga 2019. Perjalanan yang panjang akhirnya membuat ia juga terjun ke dunia akting dan berhasil memainkan peran dalam film-film kenamaan tanah air.

Namun, pada awal 2022 ini Canti sebagai sosok yang serba bisa ingin lebih melebarkan sayapnya di dunia musik Indonesia. Dunia musik bukanlah hal baru bagi Canti, mulai dari umur 16 tahun, ia sudah rutin mengunggah video cover melalui kanal YouTube miliknya dan berhasil memikat para penonton dalam setiap videonya.

Sebelumnya Canti sempat merilis single pada awal tahun 2021 yang berjudul “Dot.” Dalam interviewnya ia menceritakan sedikit tentang makna dari lagu tersebut, ““Dot” adalah hadiah pernikahan dari aku dan secara musik lagu “Dot” adalah apa yang aku mau 7 atau 8 tahun yang lalu.”

Tepat 1 tahun setelah “Dot” rilis, Canti kembali mengeluarkan single berjudul “Sanubariku” yang menurutnya bisa dibilang sebagai anak tangga pertama dari dirinya di industri musik Indonesia.

Saat menceritakan tentang single terbarunya Canti menyampaikan, “Lagu “Sanubariku” dibuat untuk orang-orang yang sedang merasakan kehilangan, kesedihan, dan sedang menunggu sesuatu. Tetapi juga ingin memberi pesan kalau ternyata kita ga sendirian, selalu ada lingkungan yang memberi semangat. “

Lagu ini dibuat ketika ia sedang dalam masa penyembuhan pasca covid. Perasaan sendiri, sedih, depresi, lelah, dan terisolasi kemudian ia tuangkan dalam “Sanubariku”. Meskipun banyak hal yang tidak terasa menyenangkan, namun selama proses pembuatan lagu ini Canti akhirnya sadar bahwa selama ini ia tidak sendiri. Ada banyak orang yang selalu berada disisinya sehingga proses penyembuhan tadi terasa lebih ringan setelahnya.

Dalam proses pembuatan music videonya, Canti menyampaikan bahwa semua moment berkesan untuknya. Selain menjadi music video perdana, ini juga merupakan salah satu tantangan baru yang didapat Canti karena teknik pengambilan gambar long shot membuat setiap adegan tidak boleh ada kesalahan.

Visual “Sanubariku” yang diwakilkan dalam music video ini diinterpretasikan Canti sebagai tantangan hidup dalam mencari sanubariku dan perjalananku mencari jiwa. Pesan lain yang ingin ia angkat ialah, “Jika kita ketemu dengan masalah atau rintagan di tengah-tengah perjalanan hidup, jangan lupa untuk tetap pulang kemanapun atau apapun rumah itu untuk kamu.”

Terakhir, setelah perilisan lagu “Sanubariku”, Canti sebagai penulisnya berharap agar orang-orang yang mendengar bisa mendapatkan pesan positif yang ia tuangkan di lagu ini.

“Sanubariku” oleh Canti sudah bisa didengarkan melalui seluruh platform musik digital serta video musiknya akan ditayangkan secara live melalui kanal YouTube resmi Canti tanggal 14 Januari 2022 pukul 19.00 WIB dengan fitur premiere sehingga penonton bisa secara langsung berkomunikasi dengan Canti saat pemutaran perdana. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading