Connect with us

iMusic

3 Dekade Berkarya, “NTRL” Rilis Single “KITA”.

Published

on

iMusic – Berawal dari sebuah diskusi sederhana dan bermusik ala anak tongkrongan di sekolah SMA 60 (bimobagus)  dan SMA 55 (alm.miten), sebuah band bergenre rock alternative yang memulainya dari panggung-panggung kecil, kini sudah menjadi sebuah band rock legendaris yang berdiri gagah di skena musik Indonesia. Bukan lagi panggung-panggung semenjana, tapi sudah menjadi raksasa di berbagai panggung musik berskala nasional bahkan internasional sekalipun.

Dan tak terasa, NTRL kini sudah melepas deretan single hits, 14 album studio, jejeran penghargaan bergengsi dan tentu saja proses produktifitas musikal selama 30 tahun berkarya di industri musik tanah air.  “Fase ini kita bisa bilang sebuah anugerah yah. Siapa yang menyangka NTRL bisa ada hingga 30 tahun berkarya di Industri musik. Dulu kita sama kok kayak temen-temen lainnya. Latihan band, punya mimpi manggung bareng teman-teman se-tongkrongan. Nggak berbeda jauh,” ungkap, Bagus, dedengkot NTRL.

Menandai 3 dekade atas kehadirannya di industri musik Indonesia, NTRL merilis sebuah lagu yang berjudul Kita. Lagu yang punya output musikal fresh ini dibuatkan khusus, untuk jadi kado ulang tahun ke 30 NTRL serta ucapan terima kasih dan puji syukur kepada Sang Pencipta, keluarga, sahabat, fans, dan siapa saja yang pernah bersinggungan, terkontaminasi, terlibat, dan bekerja sama dengan NTRL selama bermusik.

“Kita ini bisa bilang sebuah lagu yang menceritakan tentang persahabatan. Anthem kebahagiaan kita karena telah dipertemukan sama orang-orang yang begitu baik, berjasa, dan bersejarah, selama kita bermusik. Ketika kita tidak bisa berjumpa lagi kelak, lagu ini akan menjadi kenagan bahagia kita yang pernah dirajut bersama-sama,” jelas pencabik bas yang akrab disapa Ombags ini.

Usut punya cerita, untuk menghadirkan lagu Kita ini, Bagus, Coky dan Eno menyiapkannya secara khusus. Sementara dalam proses aransemen, lirik, hingga ambience lagu, banyak diaplikasikan di kawasan Sukawati, Ubud, Bali, dimana PosKo Studio ada disana. “Kita ambil waktu khusus selama 4 hari disana. Membawa konsep yang masih minim sekali. Workshop malam, jamming pagi hingga siang. Dan pengaruh ambience sekitar daerah Ubud, mempengaruhi sekali output dari lagu Kita ini sih,” terang Coky Bollemeyer.  

Kabarnya, lagu Kita akan menjadi kendaraan penghantar petualangan bagi para penikmat music, khususnya NTRLizer (sebutan fans NTRL) dalam menjalani estafet lagu – lagu baru selanjutnya sebelum NTRL merilis full album. Selanjutnya akan mengalir mengalirkan rangkaian lagu-lagu yang nantinya akan dipersembahkan NTRL guna memuaskan rasa “dahaga dan lapar” NTRLizer akan karya- karya terkini dari Bagus, Coky dan Eno.

“Lagu-lagu mendatang setelah ini, pastinya akan nggak sama yah. Mulai berani bereksplorasi dengan beat-beat yang simple, suara-suara gitar yang clean, struktur musik yang nggak melulu cepat tanpa meninggalkan ciri khas musik NTRL. Memadukan musik 80-an dan 90-an dengan sound-sound kekinian. Dengan begitu, kita tetap menyenangkan fans NTRL yang sudah dekat. Dan merangkul penikmat music NTRL yang baru juga,” ujar Eno.

Selain sebuah lagu yang berkelanjutan, menandai 3 dekade NTRL di skena musik, band asal Ibukota ini akan menghadirkan seremoni musikal yang spesial dan berbeda dari sebelumnya. Sebuah aksi diatas panggung, bersama teman-teman musisi yang punya cerita dengan NTRL.

“Berbeda lagi dari seremoni 25 tahun, kemudian 28 tahun, ke-30 tahun NTRL akan buat lagu persembahan khusus buat penikmat musik, khususnya NTRLizer.  Mudah-mudah dalam waktu dekat terealisasi sehingga kita punya momentum spesial di 30 tahun NTRL berkarya ini,” tutup Ombags. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading