

iMusic
“Deep Purple” World Tour 2023.
Published
3 years agoon
By
iMusiciMusic – Sejak awal mula, hikayat perjumpaan Deep Purple dan God Bless adalah takdir yang akan bergulir panjang. Berangkat dari berupa pertemuan idola dan penggemar, berkembang menjadi dua band rock yang sama-sama teruji waktu, melintasi pergolakan zaman, dan berhasil melewati selera musik yang berubah secara gegas dan dinamis.
Pada 1973, Deep Purple lepas dari formasi legendaris Mark II. Band rock yang dibentuk di London pada 1968 ini sedang menjalani masa bulan madu formasi Mark III, dengan dua personel baru: Glenn Hughes (bass), dan David Coverdale, vokalis muda yang saat itu belum punya nama dan dipilih langsung oleh Ritchie Blackmore karena karakter suara yang “…maskulin dan punya corak blues yang jernih.”
Di tahun yang sama, berjarak ribuan kilometer dari London, ada sebuah band yang baru dibentuk di Indonesia. Namanya God Bless. Awalnya tapak karier mereka serupa seperti kebanyakan band rock di Indonesia, yakni menjadi band cover dan memainkan lagu-lagu band favoritnya, termasuk Deep Purple.

God Bless tumbuh besar di kancah musik Indonesia yang sedang ada di titik puncak gairah. Pelarangan musik ngak ngik ngok yang terjadi di era Orde Lama, sudah tak ada lagi seiring Orde Baru yang naik ke permukaan. Akibatnya, pengaruh budaya pop, termasuk musik rock, mengalir dengan deras ke Indonesia. Ini diikuti dengan munculnya banyak band rock di Indonesia, yang kala itu sering juga, dengan salah kaprah, disebut sebagai band underground.
Pada 1974, Deep Purple merilis Burn, album perdana yang menandai dimulainya era Mark III. Beberapa bulan kemudian, Deep Purple merilis album kesembilan, Stormbringer. Pada 1975, mereka merilis album kesepuluh, Come Taste the Band, satu-satunya album yang digarap oleh gitaris Tommy Bolin yang masuk menggantikan Ritchie Blackmore.
Pada tahun yang sama, God Bless berhasil membuktikan diri sebagai band yang punya karya sendiri dengan merilis album perdana mereka, God Bless. Album dengan sampul wajah Achmad Albar dan rambut kribonya yang ikonik itu, melejitkan lagu-lagu seperti “Huma di Atas Bukit”, “Rock di Udara”, dan “Setan Tertawa”.
Album God Bless menjadi tetenger penting yang menandai awal karier God Bless yang merentang panjang hingga sekarang. God Bless, sama seperti Deep Purple, tetap setia di jalur musik rock, tapi sekaligus tetap fleksibel dengan perkembangan musik dunia.

Dan dua band besar ini pada akhirnya bertemu di sebuah simpang jalan: pagelaran akbar Desember 1975 silam.
Pertunjukan Bersejarah yang Merevolusi Musik Indonesia
DEEP Purple datang ke Indonesia pada 1975. Membawa rombongan berjumlah 36 orang, mereka tak hanya membawa pertunjukan rock ultra megah ke Indonesia untuk kali pertama.
Mereka juga membawa revolusi.
God Bless yang membuka konser Deep Purple di hari kedua, 5 Desember 1975, selalu mengenang betapa pertunjukan yang diadakan di Stadion Utama Senayan itu mengubah banyak hal dalam konteks seni pertunjukan musik di Indonesia. Donny Fattah, bassist God Bless, berkata bahwa kala itu di pemahaman teknis produksi konser di Indonesia masih tergolong sangat sederhana. Menurut Donny, band-band Indonesia kala itu tidak paham fungsi alat-alat pertunjukan yang ada di panggung. Mulai dari monitor, sound, sampai mixer.
“Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang belum ada zaman itu,” ujar Donny pada Rolling Stone Indonesia suatu ketika.
Dari sana, band-band rock Indonesia belajar pelan-pelan tentang showmanship, manajerial, hingga konsep sebuah pertunjukan. Mereka belajar bahwa sebuah konser rock haruslah meninggalkan kesan wow.
Maka di titik ini, apa yang dibawa oleh Deep Purple pada 1975 memang bukan hanya sebuah konser. Itu adalah peragaan dan demonstrasi yang mengajarkan orang-orang Indonesia pada zaman itu: begini seharusnya konser rock dibuat dan dimainkan!

“Kedatangan Deep Purple memang seperti sebuah revolusi yang membuka mata band-band Indonesia,” tutur Donny.
Simpang Jalan Kedua Deep Purple dan God Bless
TAHUN ini menandai titik temu Deep Purple dan God Bless untuk kedua kalinya.
Rajawali Indonesia akan menggelar pertunjukan Deep Purple di kota Solo, Jawa Tengah, pada 10 Maret 2023, dan kembali akan dibuka oleh God Bless. Bring back the 1975 vibes!
“Dengan tampilnya God Bless bersama sebagai pembuka Deep Purple, ini akan seperti konser reuni 48 tahun silam, mereka pernah satu panggung bersama saat pertama kalinya Deep Purple tampil di Indonesia,” ucap Anas Alimi selaku Founder Rajawali Indonesia.
Deep Purple kali ini akan menghadirkan triumviraat personel MK II: Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bass), dan Ian Paice (drum). Mereka akan didampingi oleh Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar).
Sedangkan God Bless juga punya trio andalan yang kokoh sejak awal karier: Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah (bass). Tiga rocker veteran ini akan didampingi oleh sekondan mereka sejak lama: Fajar Satritama (drum), dan Abadi Soesman (keyboard).
Sudah 48 tahun berselang sejak dua band ini berada di satu panggung. Sudah banyak yang berubah dari dua legenda hidup ini. Album makin bertambah. Personel datang dan pergi. Tak sedikit pula personel yang sudah meninggal.
Satu yang tak berubah: dua band ini tetap konsisten mengibarkan musik rock sejak awal karier. Tak berganti, tak berkurang sedikit pun. Meski sudah veteran, band ini masih tetap aktif berkarya dan mengadakan konser. Old rockers, indeed, never die!
Deep Purple merilis album Whoosh! pada 2020, diikuti album cover Turning to Crime yang dirilis pada 2021. Sedangkan God Bless setelah merilis album live pada 2019, merilis single “Untuk Indonesiaku” (2020), “Mulai Hari Ini” (2021), dan “Semesta” (2022).
Konser ini akan diselenggarakan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berkapasitas maksimal 10.000 penonton dengan kapasitas parkir 330 mobil di lantai dasar, dan 800 mobil di halaman gedung.
“Lokasi ini tentunya sudah menjadi concern kami dalam menjalankan acara konser di dalam gedung. Berbekal beberapa kegiatan akbar juga pernah dilakukan di tempat ini, tentunya dapat menjadi pilihan yang memadai untuk menyelenggarakan acara konser Deep Purple ini,” tutur Ernanto Setiawan selaku Project Manager Deep Purple – World Tour 2023.
Ernanto menambahkan, tiket ini akan terbagi menjadi lima kategori dengan dua periode waktu penjualan presale dan regular. Berikut harga tiket yang di luar pajak hiburan dan biaya admin:
Kategori Fasilitas Tiket Presale Tiket Regular On The Spot
GREEN B Free Seating Rp 500.000 Rp 750.000 Rp 1.000.000
FESTIVAL Standing Rp 750.000 Rp 1.000.000 Rp 1.500.000
GREEN A Free Seating Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 2.000.000
PURPLE Number Seat Reservation Only (+62 857 4301 8350)
SUPER PURPLE Number Seat & Lounge Reservation Only (+62 857 4301 8350)
Tiket presale ini akan mulai dijual pada Minggu 15 Januari 2023, mulai pukul 09.00 – 23.00 WIB. Sedangkan tiket reguler akan mulai dijual pada Selasa, 17 Januari 2023 mulai pukul 09.00 WIB. Tiket bisa dibeli melalui kanal penjualan tiket resmi di www.deeppurpleindonesia.com.
Kota Solo Sebagai Kota Konser Musik
Sebagai sebuah kota, Solo perlahan menjadikan diri sebagai kota tujuan untuk konser dan festival musik. Mengingat selama ini Kota Solo sudah mendapat banyak predikat mentereng. Mulai dari Kota Batik, Kota Budaya, hingga Spirit of Java, akan jadi sangat menarik melihat Solo menambah satu lagi predikat: Kota Konser dan Festival Musik.
Apa yang membuat sebuah kota bisa menjadi kota tujuan music tourism? Selain musik yang menjadi urat dan nadi dalam setiap pergerakan warga kota, tentu pertunjukan musik harus ada secara reguler. Hal ini juga harus diperkuat dengan faktor-faktor pendukung, yang dalam dunia pariwisata dikenal sebagai 3A: atraksi, aksesibilitas, dan amenitas,
Atraksi adalah sesuatu yang mengundang orang untuk datang. Dalam konteks kota musik, atraksi bisa berupa konser dan festival musik. Solo sudah melakukannya dengan festival seperti Rock In Solo, dan berbagai konser yang sudah pernah dan akan diselenggarakan di sana, termasuk Dream Theater yang diselenggarakan pada Agustus 2022.
Aksesibilitas adalah akses untuk mencapai daerah atau lokasi tujuan. Solo juga sudah punya faktor pendukung ini. Bus, kereta api, bandara, transportasi dalam kota, hingga keberadaan tol, akan memudahkan orang untuk datang ke Solo.
Sedangkan Amenitas adalah faktor pendukung yang penting dan bisa memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi para pengunjung. Jika bicara kota musik, maka sebuah kota hendaknya punya lokasi untuk menyelenggarakan pertunjukan baik skala kecil hingga gigantis, penginapan dari kelas losmen melati hingga bintang lima, hingga toko merchandise.
Menurut Direktur Utama Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, Kota Solo sudah siap menjadi kota konser musik.
“Saya yakin, dengan segala infrastruktur yang ada, Kota Solo ini sudah siap menjadi Kota Konser musik seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Jalur tol sudah ada, begitu juga bandara internasional, stasiun, terminal, dan transportasi umum. Solo juga punya hotel dengan segala kelas, semua lengkap. Tentu saja ini bisa menjadi fasilitas yang memadai untuk menyelenggarakan konser musik kelas dunia,” tutur Tovic.
Maka tak mengherankan kalau proses Kota Solo menjadi kota konser musik didukung oleh banyak pihak, termasuk Bank Jateng.

Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno yang diwakili oleh Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Bank Jateng, Aris Setiyawan menyampaikan dukungannya terhadap konser musik yang diadakan di Solo, termasuk konser Deep Purple. Menurutnya reputasi Rajawali Indonesia yang sudah menyelenggarakan banyak konser dan festival musik skala internasional juga akan sangat membantu terwujudnya visi Solo menjadi kota konser.
“Saya sangat menyambut baik kerjasama ini. Terlebih kami juga sudah percaya dengan Rajawali Indonesia dalam menyelenggarakan acara Rock seperti Jogjarockarta, dan Dream Theater di Kota Solo, Agustus lalu. Kami juga akan memberikan beberapa program untuk seluruh penonton Deep Purple, khususnya nasabah Bank Jateng untuk mendapatkan berbagai kemudahan dalam pembelian tiket konser Maret nanti,” ujar Aris Setiyawan.
Selain itu Bank Jateng ingin merespons acara ini dengan satu konsep baru: sebuah pop-up market yang dikemas sebagai rangkaian dari Deep Purple World Tour 2023 di Solo. Purple Market merupakan wadah bagi UMKM untuk menawarkan berbagai produk mulai dari kuliner, kerajinan dan merchandise.
“Tenant yang menjadi bagian dari Purple Market ini akan kami beri fasilitas penunjang di acara Deep Purple nanti dan tentunya akan menjadi mitra dari Bank Jateng. Hal ini sejalan dengan program Bank Jateng untuk memajukan UMKM sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Program ini meliputi promo pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jateng dan Workshop UMKM oleh Bank Jateng,” tukas Aris Setiyawan.
Optimis dengan segala infrastruktur yang ada, membuat Pemerintah Kota Solo siap untuk dikunjungi wisatawan khususnya pecinta musik heavy metal dan hard rock dari penjuru negeri. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengharapkan acara konser Internasional ini bisa menjadi magnet dan bisa memberikan hiburan dan bermanfaat bagi segala sektor di Solo. “Ayo dateng beli tiketnya, nonton konsernya, menginap di Solo dan jajan di Kota Solo. Dengan terselenggaranya konser Deep Purple – World Tour 2023 di Kota Solo ini, semoga bisa menjadi pemantik gairah diselenggarakannya konser Internasional lainnya di Jawa Tengah, khususnya Kota Solo,” tutup Gibran. (FE)
You may like
-
James Labrie “Dream Theater” Tidak Muda Lagi
-
“TULUS Tur Manusia 2023” Segera dimulai.
-
“Indofood Presents: Raisa Live in Concert” Stadion Utama Gelora Bung Karno.
-
Momen 20 Tahun Berkarya, “Astrid” meluncurkan Hit single terbaru.
-
Kembalinya OMBAGS dengan album keduanya, “BAGUS DHANAR DHANA”.
-
Delapan Rapper Kolaborasi Lagu Perahu Pemuda
-
Konsisten Bermusik, Ashira Zamita Rilis Single Terbaru
-
Adera Curhat Patah Hatinya Melalui Lagu Terbarunya Aku Harus Pergi
-
Ras Muhammad Gandeng Musisi Internasional Di Albumnya Bertajuk Satryo
-
Biangindas Kemas Ulang Karya Musisi Legendaris Pance F Pondaag
iMusic
Kerispatih luncurkan album baru bertajuk “Fase Tiga”
Published
4 days agoon
August 14, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Menyisakan tiga personil, band pop Kerispatih luncurkan album baru bertajuk “Fase Tiga”. Ketiga anggota yang masih bertahan yaitu : Fandy Santoso (Vokal), Arief Morada (gitar) dan Antonius Suryo (drum) masih sangat excited mempertahankan Kerispatih dengan memproduksi dan merilis album baru tersebut.

Di produksi oleh Formula Music dan di distribusikan oleh Jagonya Musik & Sport Indonesia (JMSI) melalui KFC Indonesia, yang menarik dari album ke 9 Kerispatih ini adalah format album mereka yang dirilis dalam bentuk CD Digital, dimana masyarakat bisa membeli album ini dengan cara mendownload aplikasi jagonya Musik : KFC Dgital dan lalu tinggal meng-scan album “Fase Tiga” tersebut.
Waqlaupun ditinggal tiga personil mereka yaitu Sammy Simorangkir (vokalis, 2010), Badai (Keyboardis ,2016) dan Andika (Bassist, 2018) yang sudah tutup usia, para personil Kerispatih tersisa tetap bertahan memasuki fase baru dengan format trio, oleh karena itu judul album mereka adalah “Fase Tiga”, dimana melalui album ini mereka merayakan pasang surut perjalanan Kerispatih di industri musik Tanah Air.
“Fase satu kan masih ada Sammy. Fase dua Badai masih ada, Andika masih ada. Nah, sekarang tinggal kami bertiga. Makanya namanya Fase Tiga,” kata Arief gitaris Kerispatih dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

“Album “Fase Tiga” jadi pembuktian bahwa Kerispatih masih tetap berkarya meski sudah ditinggalkan Sammy Simorangkir dan Badai”, tambah Arief.
“Ini album pertama setelah saya gabung di Kerispatih. Sebelumnya, hanya single single saja. Pasti jadi pembuktian. Cuma semua rezekinya kami serahkan kepada Tuhan,” ucap Fandy Santoso sang vokalis.
Di album terbaru ini, Kerispatih benar – benar bekerja keras dengan menyelesaikan proses pembuatannya hanya dalam waktu 2 minggu. Pihak Formula Music menginformasikan pada insan pers bahwa proses produksi album “Fase Tiga” ini memang sangat cepat dan luar biasa. Dedikasi trio Kerispatih benar – benar total dalam menggarap album ini.
Masih mengusung tema cinta namun lebih umum, para personil Kerispatih menyatakan ada sedikit perbedaan konsep musik di Kerispatih sejak mereka mulai menjalani Kerispatih dengan format trio,

“Kalau sebelumnya kan, di era Badai, keyboard yang lebih dominan. Tapi sekarang karena Arief jadi arranger juga, gitarnya terasa lebih dominan,” kata Fandy.
Aibum “Kerispatih – Fase Tiga” berisi 10 track lagu dengan lagu berjudul “Terbaik Untukmu” dipilih sebagai single pembuka. 10 lagu tersebut diharapkan akan mengobati kerinduan fans Kerispatih yang selama ini sudah menanti karya – karya terbaru Fandy, Arif dan Anton. Penggemar Kerispatih pasti meleleh sekaligus menyisakan kesan manis lewat melodi dan lirik yang dinyanyikan Fandy di album ini.
CD Album “Kerispatih – Fase Tiga” sudah tersedia di 700 lebih gerai KFC di seluruh Indonesia.
iMusic
Raih dukungan dari keluarga, Nadisha pede rilis single “Tersenyumlah”
Published
1 week agoon
August 10, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Tepat di memasuki usia ke-17, Nadisha merilis single perdana bertajuk “Tersenyumlah”. Lagu yang dirilis bertepatan dengan moment bahagia ini diciptakan dan ditulis langsung oleh Nadisha sendiri.

Menghadirkan warna Pop dengan nuansa vintage yang hangat dan penuh penjiwaan. Single “Tersenyumlah” dari Nadisha ini dirilis pada 09 Agustus 2025 secara ekslusif sambil merayakan syukuran di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Menghadirkan keluarga, sahabat, rekan media, serta para pelaku industri musik yang memberikan dukungan penuh terhadap perjalanan awal karier Nadisha. Lagu “Tersenyumlah” menyampaikan pesan positif tentang semangat harapan itu selalu ada dan support dari teman yang selalu hadir di tengah hidup yang kadang penuh problema.
Dengan lirik yang menyentuh dan aransemen yang dinamis, lagu dari Nadisha ini diharapkan menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk menjadi lebih baik dan menemukan kebahagiaan.
Proses aransemen musik dalam single ini melibatkan sang ayah, Bung Karno yang juga menjadi produser di lagu “Tersenyumlah”, adalah seorang musisi asal Makassar yang telah lama berkiprah si Jakarta sebagai keyboardist. Dukungan musikal dari sang ayah menghadirkan sentuhan emosional tersendiri dalam produksi lagu ini.
Sang Ayah mengajak para sahabatnya utk memberi sentuhan indah di lagu ini, antara lain Aldy Kanda : Gitar, Ricky Binta : Gitar, Danna Kanda : Drum Nicholas : Guide Drum, Simon : Bass, Iyan Barus : Mixing & Mastering, Arman Bustan : Video Clip,

“Aku ingin lagu ini jadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang utk sembuh, merasa sedih atau sendiri. Aku tulis dari hati dan ayahku bantu wujudkan dengan sentuhan musik yang aku impikan sejak kecil. Ini hadiah terindah untuk ulang tahunku,” ungkap Nadisha dengan penuh haru.
Nadisha Bernama lengkap Andi Nadisha Dinda Sukarno, kelahiran Jakarta 08.08.08. Ayahnya Bernama Bung Karno dari Makassar dan ibundanya Melly Feria dari Medan. Saat ini Nadisha masih menduduki bangku sekolah SMA SuLuh Jakarta kelas 3.
Nadisha adalah penyanyi muda pendatang baru dengan karakter vokal lembut dan gaya musik yang memadukan pop modern dengan sentuhan vintage. Di usia yang masih belia, Nadisha menunjukkan bakat sebagai singer-songwriter juga piawai dalam bermain gitar dan piano.
“Tersenyumlah” kini tersedia di seluruh platform digital streaming dan siap menjadi soundtrack baru bagi pendengar yang membutuhkan semangat dan ketenangan.
iMusic
Rilis single debut, Ayura Yosih ingin punya album
Published
1 week agoon
August 10, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Meski awalnya berkarier sebagai model profesional, nyatanya Ayura Yosih membuktikan punya musikalitas yang cukup baik. Pada tahun 2025, Ayura Yosih memberanikan diri keluar dari zona nyaman dan mencoba berkarya menjadi solois dengan mengeluarkan lagu perdananya berjudul ‘Kembali‘.

Munculnya Ayura Yosih menjadi penyanyi karena dukungan penuh dari Rendi Derainway, CEO dari DRW Legacy, sebuah manajemen artis baru yang berdiri di Jogja sejak awal tahun 2025. Selain itu distribusi digital single ‘Kembali’ dikendalikan oleh Polarity Records.
Sebelum lagu ‘Kembali’ terlahir, Ayura Yosih awalnya kerap menyaksikan penampilan Ahmad Ali (vokalis grup band Raw Theory) saat ngamen reguler di kafe-kafe, hingga akhirnya mereka berkenalan dan berteman baik. Lalu suatu ketika Ayura Yosih ditawari untuk menyanyikan lagu dari Ahmad Ali yang belum pernah terpakai.
Gayung bersambut, tak jauh dari momen itu, Rendi Derainway kemudian langsung menawari Ayura Yosih dan Ahmad Ali untuk membuat proyek musik sekaligus, dengan dua produk berbeda. Ayura Yosih menjadi solois dan Ali Ahmad diminta untuk membuat grup band bergenre rock. Keduanya pun akhirnya diasuh oleh manajemen DRW Legacy.
“Awalnya karena sering ketemu Ali, sering ngobrol, dan akhirnya dia ngasih lagu ke aku. Setelah aku dengarkan, ternyata kok enak. Lalu Rendi dari DRW Legacy juga kebetulan menawarkan untuk membantu merealisasikan keinginanku. Langsung workshop dan rekaman deh,” ujar Ayura Yosih mengawali.

Lirik lagu ‘Kembali’ menceritakan tentang kisah seseorang yang tidak bisa melupakan orang lama yang sempat pernah ada di dalam kehidupannya. Hingga terkadang sampai bisa membandingkan dan ingin orang lama itu kembali.
“Konteksnya sebetulnya nggak cuma buat kekasih, tapi bisa untuk teman, saudara, atau siapapun itu,” kata Ayura Yosih.
“Intinya kita ingin dan ngerasa, ‘Kok nggak kayak dulu ya?’. Akhirnya kita merasa dia nggak ada yang bisa menggantikan, gitu,” ujarnya.
Lagu tersebut juga jadi momentum Ayura Yosih melakukan rekaman profesional untuk pertama kalinya.

“Awalnya aku minta vibes akustik yang menyerupai lagunya Ade Govinda dan Fadli, lalu dikembangkan hingga akhirnya jadi versi yang seperti sekarang ini,” ujarnya.
Dalam proses rekaman pun Ayura Yosih juga sempat merasakan kesulitan. Sebab secara teknis, ia sudah tak pernah bernyanyi. Ayura Yosih juga mengaku terakhir bernyanyi bersama grup band-nya ketika era putih abu-abu.
“Aku terakhir nyanyi ya pas SMA, dan waktu take vokal ternyata rasanya deg-degan. Rasanya seperti terintimidasi, harus take bolak-balik karena memang belum oke di bagian tertentu,” ujar Ayura Yosih.
Selain masalah teknis vokal, Ayura Yosih juga baru merasakan ternyata membangun mood untuk bernyanyi juga tak semudah yang dibayangkan.
“Jadi aku effort banget, berulang kali mencoba menjiwai liriknya agar lebih enak saat dinyanyikan,” ujar Ayura Yosih.

Untuk proses pengerjaannya, aransemen lagu ‘Kembali’ diramu oleh Rimanda Sinaga, gitaris Raw Theory di studio miliknya, Seven Dragons Studio. Untuk mixing dan mastering digarap oleh Achmad Gufron di AG Recorder.
Single ‘Kembali’ sudah mengudara di gerai-gerai musik digital seperti Spotify, Apple Music, Deezer, dll sejak Juni 2025. Sementara untuk format audio visual berupa video klip sudah bisa dinikmati di kanal YouTube Ayura Yosih sejak Juli 2025. Untuk plan selanjutnya, Ayura Yosih berencana akan merekam beberapa materi baru sekitar empat sampai lima lagu.
Masih dibantu oleh Ahmad Ali, rencananya akhir tahun ini Ayura Yosih akan langsung merilis extended play (EP) atau mini album.
“Bagaimana pun juga pencapaian sebuah musisi, kalau menurutku ya monumennya harus punya album. Sebab kalau punya materi karya yang banyak juga bikin musisi makin leluasa untuk perform di mana saja, tanpa harus meng-cover lagu orang lain terus-terusan. Karya original menurutku tetap jadi kewajiban dan pertanggungjawaban seorang musisi,” pungkas Ayura Yosih menutup obrolan.